menjual diri.

Bianca membuka mata nya perlahan, Tubuh nya terasa remuk dan Bianca merasakan miliknya terasa perih.

Setelah Penyatuan itu Zaki pergi meninggalkan Bianca begitu saja, hati mana yang di tidak sakit mendapatkan perlakuan seperti itu dari suami nya sendiri, Bianca tahu selama ini sudah banyak berbuat salah pada Zaki, dan ia sudah menyadari kesalahannya itu.

Tetapi Zaki tidak menerima permintaan maaf dari nya, Bianca termenung mengingat pertemuan pertama nya dengan Zaki.

"Aku kira kamu bukan Zaki.... yang...!"

Bianca menggigit bibirnya saat Zaki menatap nya dengan tajam.

"Aku minta maaf soal kejadian lalu di sekolah...!"

"Kau tidak lupa !?"

tanya Zaki memindai Bianca yang tertunduk, tak ada celah untuk nya terbebas dari terperangkap.

Zaki mengacuhkan Permintaan maaf Bianca, lalu pergi tak menghiraukan Bianca yang menatap punggung nya yang menjauh.

Bianca menitikkan air mata nya mengingat kejadian semalam yang membuat nya ngilu dan juga pilu, kali ini Zaki benar benar merendahkan nya. pergi setelah terpuaskan.

apa ia memang berniat untuk menjadi kan nya pemuas hasrat nya saja.

Tangis Bianca pecah mengingat Zaki juga melempar kan obat agar ia tidak mengandung anak nya, Bianca pun langsung meminum nya karena ia sendiri tak ingin benih Zaki tertanam dalam rahimnya.

Bianca melangkah kan kaki nya beranjak dari ranjang untuk membersihkan diri, Bianca meringis menahan perih namun tetap melangkah hingga ia sampai di kamar mandi.

Bianca tertegun menatap dirinya di cermin, begitu banyak jejak merah yang membekas karena ulah Zaki.

memang tidak ada yang salah karena mereka suami istri, tapi cara Zaki meniduri nya seperti seorang yang tengah meniduri wanita malam, Asalkan diri nya terpuaskan tak peduli dengan rintihan nya, hal itu yang pertama untuk Bianca tapi Zaki melakukan nya tanpa zeda.

Bianca masuk ke dalam but up untuk berendam air hangat, tubuh nya terasa remuk terlebih lagi hati nya yang terluka karena perlakuan Zaki terhadap nya.

satu jam berlalu, Bianca tak perduli dengan tugas nya. Tubuh nya benar benar lelah dan ingin kembali ke ranjang.

meski rasa lapar melanda, namun Bianca tak menghiraukan hal itu. Ia lebih memilih untuk tidur.

Zaki terbangun dari tidurnya dan melihat jam di nakas menunjuk kan pukul sepuluh pagi, ia juga merasa lelah karena aktivitas semalam yang cukup menguras tenaga, ia sampai dua kali pelepasan.

Hal pertama yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan, sensasi terbang yang luar biasa hingga ke ubun-ubun.

Zaki duduk bersandar pada ranjang, Mengingat kejadian semalam saat Bianca tak berkutik di bawah Kungkungan nya, tak menyangka kalau Bianca masih perawan.

darah segar mengalir saat ia mendesak masuk, Zaki tak bisa menahan diri Mengingat ucapan Bima dan lagi hal itu adalah hak dia sebagai suami yang sudah mengeluarkan banyak uang nya untuk Bianca. Zaki merasa pantas mendapatkan itu semua.

Zaki beranjak dari ranjang untuk membersihkan diri, terlihat beberapa panggilan tak terjawab dari Bima.

"jangan lupa meeting penting jam dua siang..."

pesan singkat itu menyadarkan Zaki untuk segera berangkat ke kantor.

Zaki menghubungi kepala pembantu untuk mengerjakan tugas mereka siang ini, karena Bianca seperti nya belum keluar dari kamar.

Zaki memang berbohong pada Bianca yang mengatakan bahwa ia sudah memecat semua pembantu, Zaki melakukan itu untuk mengetes apakah Bianca yang manja dan sombong bisa mengerjakan tugas rumah.

Ia memang bisa namun urusan memasak minus.

Zaki melewati kamar Bianca yang sepi, Ia pun menyempatkan diri untuk mengecek keadaan wanita itu, Meski Bianca kunci namun Zaki memiliki kunci kamar Bianca.jadi ia bisa kapan pun masuk ke dalam kamar itu.

Zaki memindai Bianca yang tertidur lelap, wajah nya sembab, seperti nya Bianca habis menangis.

Zaki pun membalikkan tubuhnya lalu melangkah pergi meninggalkan Bianca yang tidak menyadari keberadaan nya.

Zaki tidak ingin tersemat rasa iba pada perempuan itu, karena misi nya untuk membalas kan rasa sakit hati nya.

Zaki langsung menghampiri mobil dan pergi meninggalkan rumah bersama supir, Zaki mengirim pesan pada pembantu untuk membawa kan makanan ke kamar Bianca.

Zaki tidak ingin Bianca jatuh sakit hingga merepotkan nya nanti.

Bianca tertegun sejenak saat seseorang mengetuk pintu, tentunya bukan Zaki karena ia akan langsung masuk karena memegang kunci kamar nya.

"selamat sore nona Bian...!"

ujar seorang perempuan paruh baya menggunakan seragam pembantu membawa kan nya makanan.

Bianca mengerut kan kening nya karena kemarin Zaki bilang tidak ada pembantu di rumah ini.

lalu mereka ?

"saya di minta membawa kan makanan ini untuk anda, silahkan !"

tangan nya Reflek menerima nampan berisi makanan dan minuman.

"terima kasih...!"

balas Bianca lalu masuk ke dalam kamar membawa makanan tersebut.

"jangan keluar rumah tanpa seizin ku, aku kembali mempekerjakan pembantu karena hasil pekerjaan mu sangat buruk, dan jangan gede kepala saat aku meminta pembantu untuk membawa kan mu makanan, aku tak ingin kamu sakit karena aku butuh kamu untuk malam malam selanjutnya..."

itu adalah pesan yang Zaki kirim kan pada Bianca, terkesan menghina dan merendahkan nya, namun Bianca tidak akan menampakkan diri nya lemah di hadapan Zaki, justru ia akan membuat Zaki beralih mencintai nya, kalau pun tidak Bianca tidak akan peduli dengan apapun yang Zaki katakan.

tentang hal itu Bianca tak memusingkan, anggap saja ia sedang menjual diri demi keluarga nya, apa yang Zaki mau juga merupakan hak dia sebagai suami, dan ia sebagai istri mesti patuh. bagi Bianca yang terpenting tidak ada kekerasan fisik.

Bianca melahap makanan Itu, ia memang lapar karena dari pagi ia belum makan apapun.

waktu menunjukkan pukul dua siang, dua hari ini ia tidak ke kantor, entah bagaimana keadaan kantor sementara sang ayah masih berada di rumah sakit.

Bianca termenung mengingat sang kakak, kenapa masih saja seperti itu padahal keadaan hampir punah, tapi sedikit pun ia tidak peduli dengan hal itu.

seharusnya ia melindungi keluarga bukan malah memperkeruh keadaan, Bianca memijat keningnya yang berdenyut nyeri.

bagaimana cara nya memulihkan kondisi perusahaan jika ia terperangkap dalam rumah ini..

*

malam.....

Bianca melihat mobil Zaki masuk ke halaman rumah, pukul sembilan malam Zaki baru menginjak kan kaki nya di rumah, ia berpikir untuk berbicara dengan Zaki perihal pekerjaan nya di kantor.

gegas Bianca keluar dari kamar untuk menemui Zaki, kedua nya berpapasan di tangga.

Zaki mengerut kan kening nya melihat Bianca yang keluar dari kamar, entah mau kemana ?

"mau kemana kamu Bianca ?"

"hm, aku.....!"

"siap kan aku air hangat sekarang, aku mau mandi ?!"

titah Zaki lalu melangkah menuju kamar nya, gegas Bianca menguntit dari belakang.

Bianca masuk ke dalam kamar Zaki, besar nya dua kali lipat dari kamar nya.

"apa yang hendak kamu lakukan tadi ?"

Bianca menggeleng kan kepalanya saat Zaki menatap nya menyelidik.

bersambung ........

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

seru 👍👍

2023-07-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!