masa lalu.

Bianca berdiri di hadapan lemari es untuk mencari bahan makanan yang hendak ia masak untuk membuat sarapan, Bianca bingung. ia benar benar tidak bisa memasak.

"cepat Bianca, sebentar lagi aku berangkat ke kantor !"

teriak Zaki membuat Bianca tercenung lalu mengambil bahan makanan Asal.

telur ayam, roti dan keju.

dalam benak terlintas untuk membuat sandwich, mungkin makanan itu tak terlalu susah membuat nya.

Bianca mengambil ponsel untuk melihat cara pembuatan sandwich, di jaman yang serba canggih ini tak ada yang susah.

Tak berapa lama Bianca berhasil membuat sandwich untuk Zaki, meski Bianca tidak tahu apakah Zaki akan menyukai nya.

Zaki tertegun saat Bianca menyodorkan sandwich tersebut, Zaki memicingkan mata nya ke arah Bianca, wajah nya datar tanpa ekspresi.

"aku tidak suka sandwich....!"

Zaki menyingkirkan makanan tersebut dari hadapan nya.

"tadi kamu tidak request mau makan apa, Ki.

susah payah aku membuat nya !"

brak....

Bianca tercenung saat zaki menggebrak meja makan lalu berdiri di hadapan Bianca.

"aku tuan di rumah ini, apapun perintah ku harus kamu turuti....aku tidak suka sandwich Bianca !"

Bianca tercengang saat Zaki melempar makanan tersebut ke bawah.

Dulu Bianca juga pernah melakukan hal itu pada Zaki, melempar makanan yang berada di tangan Zaki hanya karena Zaki tak sengaja menabrak nya, itupun pelan hingga tak terjadi sesuatu.

Bianca sangat marah dan merebut makanan dari tangan Zaki lalu melempar kan nya ke asal arah hingga makanan itu berserakan.

*

"kembali ke dapur, buatkan aku nasi goreng seafood... sekarang !"

titah Zaki tak bisa di bantah, Bianca menghela nafas berat lalu melangkah pergi meninggalkan Zaki yang berdiri dengan Angkuh.

sepuluh menit kemudian, Bianca Kembali menghidangkan makanan yang Zaki ingin kan, seperti tadi Bianca melihat cara memasak makanan itu di internet.

Zaki tertegun melihat tampilan nasi goreng yang pucat karena kemungkinan Bianca Kurang menuangkan kecap nya, udang nya juga masih berada dalam cangkang. Zaki tidak yakin dengan makanan yang berada di hadapan nya.

Zaki menyuap sedikit nasi goreng tersebut, Bianca kaget saat Zaki langsung memuntahkan makanan tersebut ke bawah.

"kau.....!"

ujar Zaki geram berdiri di hadapan Bianca yang langsung ciut karena takut.

"kau benar-benar membuat ku kesal, makanan macam apa ini ?"

prang....

Bianca termangu saat Zaki melempar kan piring berisi makanan yang baru saja ia buat dengan payah.

piring tersebut pecah dan nasi goreng berserakan.

sekuat tenaga Bianca menahan air mata nya agar tak jatuh, ia tidak boleh menunjukkan kelemahan nya pada Zaki.

"baru pertama kali aku memakan'nasi goreng yang rasanya aneh seperti itu, makanya jadi perempuan itu jangan cuma Bisa dandan doang !"

maki Zaki dengan napas tersengal, kejadian lalu melintas dalam benak nya.

teringat betapa sombong nya dulu seorang Bianca, menghina dan mengejek nya.

Bianca sendiri tak berkutik, ingin melawan tapi keadaan membuat nya tidak berdaya.

Ia sendiri sadar dengan apa yang sudah ia lakukan di masa lalu, hal itu membuat Zaki membenci nya.

"sekarang juga bereskan semua itu, lebih baik aku makan di luar dari pada keracunan...."

umpat Zaki lalu pergi meninggalkan Bianca yang mematung sendiri.

Zaki membalikkan badannya dan melihat Bianca langsung membersihkan kekacauan pagi itu.

"dengar Bianca, jangan berani keluar dari rumah ini tanpa seizin ku !

jika kau berani maka kau akan menyesal !"

ujar Zaki melenggang pergi meninggalkan rumah tersebut.

Bianca duduk di kursi meja makan setelah membersihkan serpihan piring dan makanan tersebut, Zaki tidak mengizinkan nya keluar rumah. Lalu bagaimana dengan pekerjaan nya di kantor !? Zaki benar benar memerangkap nya.

Bianca termenung sendirian di rumah, entah harus mulai dari mana membersihkan rumah yang cukup besar itu, Bianca tidak yakin bisa membersihkan nya sendiri.

sebenarnya Zaki tidak memecat pembantu di rumah itu, hanya Zaki Memerintah kan mereka untuk mengerjakan semua pekerjaan pada malam hari saat Bianca tertidur.

Zaki ingin tahu seberapa besar kesiapan mental Bianca menghadapi perlakuan nya, rasa benci itu kembali merajai mengingat kejadian dulu di sekolah.

flash back

Pagi itu Zaki tengah membersihkan toilet sekolah, sementara yang lainnya tengah upacara di lapangan.

seperti hari biasanya Zaki selalu di suruh membersihkan toilet oleh Wira, Wira adalah kekasih Bianca saat itu, keduanya sama sama senang mengerjai siswa siswa yang lemah dan miskin seperti Zaki.

Saat itu Bianca masuk ke dalam toilet untuk membersihkan rok nya yang terkena coklat, ia melenggang dengan santai tanpa tahu lantai licin karena tengah di pel oleh Zaki.

"ah.....!" teriak Bianca yang terpeleset dan hendak terjatuh, namun dengan cepat Zaki menangkap tubuh Bianca yang hendak mendarat ke lantai hingga berakhir di pangkuan Zaki, pria itu terpaku sementara Bianca terperangah menyadari dirinya dalam pangkuan si culun, segera Bianca mendorong tubuh Zaki lalu beranjak dari pangkuan Zaki.

"kurang ajar Lo ya Zaki jelek !"

dengan geram Bianca mengumpat lalu menarik kaca mata milik Zaki.

"jangan bi, aku tidak akan bisa membeli nya lagi !"

Zaki memohon namun Bianca malah melempar kan kacamata nya hingga pecah.

"itu hukuman karena berani menyentuh ku, aku jijik dengan mu...!"

ujar Bianca lalu pergi meninggalkan Zaki yang tertegun menatap kaca mata nya yang pecah.

belum selesai masalah itu, Zaki di panggil ke ruang BP. ternyata Bianca juga melaporkan nya ke guru BP dan menuduh nya hendak melecehkan Bianca.

karena kejadian itu beasiswa nya di cabut, dan yang lebih parahnya ia di keluarkan dari sekolah.

Bianca bukan hanya menghancurkan kaca mata nya tapi ia juga menghancurkan harapan nya, Orang tua nya begitu bangga karena Zaki sekolah di sekolahan terbaik di kota itu, namun mereka kecewa bahkan marah saat Zaki di keluarkan dengan cara tidak terhormat.

setelah itu Zaki berhenti sekolah karena sang ayah tidak mau membiayai nya di sekolah yang lain, hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang pria paruh baya.

Pria itu hendak kecopetan namun berkat Zaki ia tidak jadi kehilangan koper berharga nya.

pria paruh baya itu memberikan uang namun Zaki menolak nya, pria itu sebut saja pak Andrew.

pak Andrew berbincang dengan Zaki yang saat itu tengah menjual makanan ringan milik paman nya.

"kamu tidak sekolah....?"

tanya pak andrew memindai wajah Zaki tampak sendu.

"kemarin sekolah pak tapi saya...."

Zaki pun menceritakan kehidupan nya yang ironis, Tentang Bianca yang sudah membuat nya di keluarkan dari sekolah.

Andrew merasa iba dan simpatik pada Zaki, lalu Andrew pun berpikir untuk membantu Zaki.

"bangkitlah nak, aku akan membantu mu mengalah kan mereka yang sudah merendahkan mu...!"

berkat kegigihannya dalam belajar dan berusaha, Zaki bisa merubah kehidupan nya hingga kini menjadi orang sukses yang tidak lagi di pandang sebelah mata.

bersambung..

terima kasih sudah mampir, sebenarnya novel ini pernah author garap ya, cuma di hapus karena tertunda karena suatu hal.

dan author akan lanjutkan sesuai rencana sebelum nya....

terima kasih, dukung aku ya !"

jangan lupa like dan komentar....

😍😍😍😍

Terpopuler

Comments

Mebang Huyang M

Mebang Huyang M

ini udh ke ep.2 sy baca lumayan enak di baca. moga tetap bagus ep.selanjutnya

2023-08-07

1

Uthie

Uthie

Wahh.. dari part 1 dan 2 ini sepertinya seru banget ceritanya 👍🤗

2023-07-14

1

Imh Bae

Imh Bae

knp eps cuma 9 lnjutinn dong thorrrrr

2023-02-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!