The Blind Maiden
"Jenderal Su sudah tiba ! Jenderal Su sudah tiba !" Teriak orang orang dengan ramai di sepanjang jalan.
Di setiap sudut jalan, tidak ada yang tidak tahu bahwa orang yang disebut dengan Jenderal Su ini telah pulang ke Ibukota.
Jenderal Su, orang yang dianggap setara dengan Keluarga Kekaisaran, prestasi cemerlangnya, siapa yang tidak mengetahui hal tersebut ?
Dia selalu kembali dengan kemenangan ditangannya dan perluasan wilayah, namanya sendiri sudah cukup untuk menakuti orang orang.
Keluarganya hidup dengan gemilang dan tampak bahagia, tapi sebenarnya tidak seindah itu. Di sudut yang paling sepi, yang paling dingin, dan yang paling sunyi.
Sangat sunyi sekali sampai sampai hawanya saja tidak enak seolah olah tidak ada orang yang tinggal disana.
Tapi, sebenarnya ada seorang gadis yang kecantikannya mampu untuk meruntuhkan dua Kerajaan tinggal disana.
Dia adalah putri kedua Jenderal Su yang Agung, Su Qionglin. Orang orang memuji ayahnya, tapi tidak ada keluarga yang ingin melamarnya bahkan jika wajahnya sangat cantik.
Semua itu karena, dia buta. Ya, dia tidak bisa melihat apapun sejak kecil, ibunya meninggal ketika melahirkannya.
Membuatnya hidup dalam kesendirian dan kesepian, tidak ada yang menemaninya berbicara tidak ada yang merawatnya, hanya ada dia sendiri yang hidup disini, sendirian.
Dia terbiasa untuk bertanya pada angin dan tanaman yang ada disekitarnya bahkan jika tahu kalau tidak ada yang akan membalasnya.
Tidak ada satupun pelayan, tidak ada satupun hewan, hanya ada dia dan dunianya sendiri. Su Qionglin mendengar teriakan warga di depan dan segera berganti pakaian.
Dia mengambil tongkatnya dan meraba raba sekitarnya, untuk menunggu di depan kediamannya.
Karena Ayahnya telah kembali maka Ayahnya pasti akan menghampirinya terlebih dahulu, di seluruh kediaman ini hanya ada Ayahnya yang menyayanginya dengan tulus.
Ibu tirinya, Nyonya kediaman Su yang menggantikan Ibu Su Qionglin sendiri tidak melakukan hal menindas apapun pada Su Qionglin.
Tapi, juga menunjukkan ketidak perdulian, memang tidak ada yang datang untuk menindas nya tapi juga tidak ada yang memperhatikannya.
Apakah dia mati atau hidup, tidak akan ada yang tahu. Makanan, dia ketahui bahwa itu akan di antarkan pagi , siang dan malam secara teratur.
Jika dia meminta pakaian baru maka akan diberikan pakaian baru, Su Qionglin merasa puas dengan hal itu.
Dia tidak memerlukan kasih sayang berlebih, hanya membutuhkan Ayahnya untuk pulang dengan selamat.
Su Qionglin menunggu dengan sabar sebelum akhirnya mendengarnya suara langkah sepatu yang berat.
"Lin'er !" Teriak Ayahnya, Su Qionglin langsung tersenyum dengan lebar dan berjalan maju lalu memeluk Ayahnya.
Su Qionglin meraba wajah Ayahnya dengan lembut dan Jenderal Su membiarkan putrinya untuk melakukan apa yang diinginkannya.
"Ayah, kamu pasti sangat menderita. Lihatlah semua janggut ini, aku akan mencukurnya untukmu. " Ucap Su Qionglin dengan hangat.
"Putriku...... kamu benar benar tinggal disini sendirian ? Ini tidak layak untukmu ! Aku akan bicara pada Lin Bei !" Seru Jenderal Su dengan sedih.
"Jangan Ayah ! Ketika Ayah disini maka tidak akan ada yang menjagaku, hanya ada aku sendirian disini. Biarkan aku hidup dengan kedamaianku sendiri, aku sangat senang tinggal disini. Ayo, Ayah masuk kesini, aku sudah menyiapkan ini sejak seminggu yang lalu. " Ucap Su Qionglin dengan senyum cerahnya.
Ketika melihat senyum cerah putrinya, segala lelah yang dimiliki oleh Jenderal Su langsung hilang dan digantikan dengan perasaan bahagia.
Su Qionglin mengambil pisau cukur dan mulai mencukur wajah ayahnya dengan sangat hati hati, bahkan jika dia buta, tapi dia pintar.
Otaknya bisa menangkap segala bentuk yang sudah di sentuh olehnya, jadi dengan sentuhan tadi, dia bisa tahu bagaimana bentuk Ayahnya.
Dia mencukur dengan hati hati, dia sangat hati hati dan penuh dengan kasih sayang.
"Bagaimana Ayah ? Apakah merasa lebih baik ?" Tanya Su Qionglin.
"Ini jauh lebih baik. Bagaimana dengan penglihatanmu, apakah bisa disembuhkan ? Ayah pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan pemandangan dunia yang indah ini untukmu. " Ucap Jenderal Su dengan penuh kasih sayang.
"Tolong ikhlaskan saja, Ayah. Tabib mengatakan bahwa tidak ada harapan bagiku, mungkin seumur hidup ini aku tidak akan bisa menikah. Tidak apa apa , aku senang hidup sendiri. " Ucap Su Qionglin dengan senyum damainya.
Tidak banyak orang yang memiliki pandangan yang begitu positif dan begitu lembut seperti Su Qionglin, Su Qionglin benar benar memandang dunia dari sisi yang sepenuhnya baik.
Melihat putrinya sendiri, Jenderal Su merasa senang dan sedih, takut bahwa putrinya akan dikerjai oleh orang ketika di masa depan sementara dia sendiri pergi ke medan perang.
Jenderal Su benar benar khawatir dengan putri keduanya ini, seandainya dia bisa pensiun lebih cepat dan menghabiskan waktu bersama dengan putrinya.
"Ayah mungkin akan ada dirumah selama beberapa bulan, apakah ada yang ingin kamu lakukan selama ini ? Seperti jalan jalan keluar atau mencoba makanan enak ? Ayah akan menemanimu. " Ucap Jenderal Su sambil merapihkan rambut Su Qionglin.
Su Qionglin yang mendengar ini memikirkan apa yang menjadi permintaannya.
"Ayah, aku ingin memiliki pedang sendiri dan berlatih pedang, akankah kamu mau mengajariku ?" Tanya Su Qionglin.
Kata kata Su Qionglin mengejutkan Jenderal Su, tidak menyangka bahwa Putrinya akan meminta ini.
"Baik, akan Ayah buatkan kamu satu pedang yang sangat spesial, Ayah akan mengajarkan mu seluruh kemampuan yang Ayah miliki. Ini bagus, jadi Ayah tidak perlu takut kalau kalau kamu ditindas oleh orang lain. Lihatlah betapa cengeng nya aku, aku sudah tua dan masih rapuh seperti ini. " Ucap Jenderal Su sambil menyeka air matanya.
Orang tua mana yang tidak sakit hati melihat satu satunya putri dari gadis yang dicintainya hidup dengan menyedihkan seperti ini ?
Hidup di tempat yang terpencil, tidak ada yang tahu apakah dia hidup atau tidak. Tidak ada yang peduli dengan keadaannya.
Jenderal Su merasa bahwa dirinya telah gagal menjadi orang tua bagi Putrinya yang satu ini, tampaknya dia sangat sempurna sampai sampai langit iri dan mengambil pemandangan indah dari dirinya.
Tangan kecil dan halus milik Su Qionglin benar benar berwarna putih, bukan putih yang bersinar tapi lebih ke arah seperti putih pucat seperti salju.
Seolah olah tidak ada darah dalam dirinya, Su Qionglin mengedipkan matanya dan terlihat sepasang matanya yang indah, dengan warna ungu ke buruan seperti sayap kupu kupu.
Su Qionglin jarang membuka matanya, karena semuanya percuma. Ayahnya juga mengatakan untuk tidak menunjukkan matanya kepada orang lain tanpa dia ketahui alasannya.
Jadi, kebanyakan dia hanya memejamkan mata , hanya dihadapan Ayahnya dia menunjukkan kedua iris indahnya yang mampu menyihir orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Andira Rany
💪💪/Smile/
2024-07-29
0
Rose_Ni
mencurigakan
2024-03-10
0
Oi Min
pasti ada alasan knp jendral Su melarang putri kesayangannya memperlihatkan bola mata nya yg cantik, dan pasti ada sesuatu knp mata cantik itu buta
2023-07-10
1