Ru Lin pada akhirnya harus mengikhlaskan, orang yang dicintainya menikah dengan wanita lain sampai akhirnya Su Bei kembali datang dan menikahi Ru Lin.
Walaupun begitu, penolakan masih datang dari berbagai sisi, tidak ada yang ingin menerima kedatangan Ru Lin yang hanya seorang gadis miskin yatim piatu.
Su Bei berusaha mati matian untuk membujuk Ayah dan Ibunya agar bisa menikahi Ru Lin sebagai Selir saja.
Selama bisa bersama dengan gadis yang dicintainya, maka Su Bei akan berusaha yang terbaik.
Akhirnya, dengan cara paksaan yaitu, Su Bei membuat Ru Lin mengandung putrinya dan barulah kedua orang tua Su Bei memperbolehkan Ru Lin masuk ke dalam keluarga mereka.
Itupun tidak mudah, datang tekanan dari mana saja sementara Su Bei tidak selamanya dirumah. Ketika tahu, orang yang dicintainya ditindas seperti itu membuat Su Bei marah besar dan bertengkar dengan Ayah dan Ibunya.
Semua orang pada akhirnya tahu bahwa Su Bei tidak hanya mencintai Ru Lin untuk sesaat melainkan benar benar mencintainya, perlahan lahan tidak ada yang menganggu keduanya.
Sementara Su Bei sendiri juga memperlakukan Jin Hua dengan baik, walaupun pernikahan mereka tidak didasari oleh perasaan cinta melainkan hanya perjodohan saja.
Baru saja menikmati hidup dengan Ru Lin di kediaman mereka , tidak lama kemudian ketika mereka sedang bermesraan.
Ru Lin tiba tiba merasa bahwa perutnya keram, dan akan segera melahirkan. Tapi, posisinya kandungannya pada saat itu barulah 7 bulan.
Su Bei menunggu dengan cemas, bolak balik kamar Ru Lin Dan mendengarkan teriakan teriakan penuh sengsara sebelum akhirnya tabib keluar dengan raut wajah murung.
"Tuanku, ada kabar baik dan buruk. Tuanku ingin mendengar yang mana terlebih dahulu ?" Tanya tabib.
"Aku akan mendengarkan kabar baik terlebih dahulu. " Ucap Su Bei sambil mengerutkan dahi.
"Kabar baiknya adalah, bayinya berhasil lahir dengan selamat dan hidup. " Ucap tabib.
"Kabar buruknya ? " Tanya Su Bei dengan panik.
"Kabar buruknya, Nyonya Ru telah meninggal dan juga anak ini terlahir dengan buta. "Jawab tabib sambil menundukkan kepala karena merasa bersalah.
Tapi , Su Bei tidak melakukan apapun pada Tabib itu dan hanya terdiam seolah olah tidak percaya sebelum akhirnya berjalan masuk ke dalam dan melihat tubuh Ru Lin yang sudah mendingin, jadi dia memegangi tangannya dengan erat lalu menangis tanpa suara.
Su Bei tiba tiba ingat bahwa masih ada putrinya yang baru lahir, tapi tidak terdengar suaranya. Ketika melihat, anak itu hanya sebesar sawi putih, seluruh tubuhnya pucat dan membiru tampak kedinginan.
Jari jari kecilnya bergerak gerak dan mata bulatnya dengan iris indahnya berwarna ungu kebiruan layaknya galaksi.
"Aku akan memberimu nama, Qionglin yang berarti lahir saat salju karena disini sangat dingin. " Gumam Su Bei sambil memeluk putrinya.
"Kenapa dia tidak menangis sedikitpun ?" Tanya Su Bei.
"Tuanku, ada yang aneh dengan Nona muda dan diperlukan perawatan berkelanjutan. Tubuhnya lemah karena lahir sebelum waktu yang pas, ini adalah keberuntungan dari langit bahwa dia masih bisa bertahan dalam kondisi ini. " Jawab perawat.
Su Bei melihat bahwa kedua iris yang indah itu hanya menatap dengan kosong terus menerus dan mengerti bahwa apa yang dikatakan oleh tabib benar adanya, anak ini tidak dapat melihat dirinya.
Untuk sementara waktu, Su Qionglin dirawat oleh pengasuh yang disewa sementara Su Bei sendiri masih berdiri dalam penyesalan yang mendalam karena merasa gagal sebagai seorang suami untuk menjaga istrinya.
Dialah yang membuat Ru Lin berada dalam tekanan yang mendalam dan membuat kondisi kesehatan Ru Lin tidak pernah stabil.
Pada saat ini, hanya ada penyesalan yang menggerogoti hatinya tapi semua itu sudah terlambat karena Ru Lin telah pergi dan meninggalkan seorang malaikat kecil untuk menemaninya.
Selama berminggu minggu, Su Bei tidak sanggup untuk bertemu dengan putrinya, Su Qionglin dan mengalihkan dirinya dengan kesibukan yang dia buat.
Karena, wajah Su Qionglin sangat mirip dengan Ibunya, membuat Su Bei tidak mampu untuk melepaskan Ru Lin dan menelantarkan Su Qionglin.
Sampai ketika Su Qionglin berusia tiga tahun, dia hampir saja mati karena pengasuhnya mengajaknya bermain masak masakan.
Karena tidak tahu dimana yang merupakan api dan yang mana tungku, dia hampir membakar dirinya sendiri ke dalam tungku.
Su Qionglin pada akhirnya menarik perhatian Su Bei dan Su Bei merasa bersalah karena telah menelantarkan nya selama ini karena kesedihannya sendiri.
Anak ini pasti sama sedihnya dengan dirinya, sejak saat itu, Su Bei tidak membiarkan ada pengasuh lain yang mendekati Su Qionglin.
Untunglah saat itu perbatasan masih damai dan jarang ada penyerangan, sehingga bertahun tahun dia menemani Su Qionglin sampai dia tumbuh dewasa.
Sampai pada saat ini berusia 15 tahun, wajah Su Qionglin berubah menjadi jauh lebih mirip dengan Ru Lin ketika masih muda.
Su Qionglin sendiri beberapa kali mengalami mimpi buruk, dengan dirinya yang dicekik oleh seorang pria yang tidak tahu rupanya bagaimana.
Hanya saja, satu hal yang dia ketahui harum tubuh dari pria itu seperti harum kayu di hutan dan sedikit amis darah.
Su Qionglin tidak mengenal orang semacam itu disini , hanya saja dia benar benar merasa ketakutan setiap kali memikirkan pria yang mencekiknya itu.
Tidak hanya mencekiknya, Su Qionglin bahkan beberapa kali bermimpi bahwa wajahnya akan dicengkram dengan kuat oleh pria yang sama dan menyuruhnya untuk menangis.
Pria itu tampaknya memiliki beberapa masalah kejiwaan yang menakutkan. Memikirkannya saja sudah membuat bulu kuduk Su Qionglin berdiri.
Dia benar benar ketakutan sejujurnya. Dia memiliki beberapa hal yang dia takutkan, salah satunya adalah pria yang ada di dalam mimpi ini bahkan jika dia tahu bahwa pria ini tidak nyata dan hanya terbentuk oleh kelelahannya.
Ini semua hanyalah mimpi, hanya saja ketakutan yang ditimbulkan menimbulkan efek yang sangat besar pada pikirannya.
Tapi, jika harus mengatakan maka harum dari pepohonan adalah harum yang umum untuk digunakan oleh seorang pria.
Sementara bau amis darah itu adalah yang tidak normal, bahkan Ayahnya yang kembali dari peperangan tidak akan memiliki bau semacam itu.
Berarti, berapa banyak orang yang di bunuh oleh pria ini sampai sampai menimbulkan bau amis darah itu melekat ke dalam tubuhnya ?
Su Qionglin bertanya tanya dan akhirnya terbangun, dia meraba raba sekitar dan menyadari bahwa saat ini masih dingin.
Di samping tempat tidurnya, ada sebuah bola besi yang menyerap udara diluar. Su Qionglin akan tahu apakah itu malam, pagi, atau siang ketika memegang bola itu.
Ternyata pada saat ini masih tengah malam dan dia tidak bisa tidur lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Alaric Atharbatha
tinggalkan jejak
2023-12-30
0