02. Hadiah

Hari hari berlalu dengan damai seperti biasanya. Su Qionglin menikmati teh yang diseduh oleh dirinya sendiri.

Ayahnya berulang kali memastikan apakah dia membutuhkan pelayan atau tidak tapi Su Qionglin dengan tegas mengatakan tidak , dia terbiasa untuk hidup sendiri.

Jika ada Pelayan, maka dia akan menjadi manja dan tidak melakukan apapun. Pada saat itu, maka tidak ada gunanya lagi dia terus bertahan.

Dia ingin merasakan semua hal di dunia ini, bahagia dan sedih, marah dan senang, semuanya ingin dia rasakan.

Walaupun dia tidak bisa melihat tapi dia bisa merasakan dunia di sekitarnya, dia bisa menyentuh benda di sekitarnya, dia bisa menghirup harum bunga yang ada di sekitarnya.

Telinganya bisa mendengarkan suara gerakan yang kecil, seseorang yang lahir dengan kekurangan tidak mungkin tidak mendapatkan kelebihan.

Hal yang sama terjadi pada Su Qionglin, walaupun dia buta tapi indera pendengarannya lebih baik dari kebanyakan orang.

Su Qionglin duduk dan berjemur di halaman kediamannya dalam damai, walaupun Ayahnya sangat menyayanginya tapi masih ada putra dan putrinya yang lain untuk menantikan kehadirannya.

Su Qionglin tentu saja tidak dapat memaksa Ayahnya untuk menemaninya terus menerus, bagaimanapun itu adalah Ayah mereka bersama.

Menjadi orang pertama yang diingat oleh Ayahnya saja sudah membuatnya sangat bersyukur.

Belum lagi, Ayahnya harus bolak balik pergi ke Istana untuk mendapatkan penobatan dari Yang Mulia Kaisar.

Kaisar saat ini memberikan banyak penghargaan kepada Jenderal Su, karena mereka adalah tekan ketika muda.

Su Qionglin menikmati udara pagi hari yang nyaman sebelum akhirnya mendengar suara derap kaki seseorang yang dikenalnya.

Dia langsung berdiri dan menunggu di depan gerbang dan benar saja, tidak lama kemudian ada Ayahnya yang datang untuk menghampirinya.

"Qionglin, Ayah membawakan hadiah untukmu. Coba kamu buka kotak ini !" Seru Su Bei dengan antusias.

"Benarkah ?" Tanya Su Qionglin dengan senyum cerahnya dan membuka kotak itu dengan hati hati.

Takut bahwa itu akan merusak hadiah yang diberikan oleh Ayahnya. Ketika dia membuka isinya, dia terkejut karena itu adalah tongkat.

Tingkat dengan beberapa ukiran, ukiran kupu kupu. Dia tahu bagaimana bentuk hewan dan bunga sebagaimana ketik kecil, Ayahnya akan menggambar di pasir bagaimana bentuknya sementara dia meraba nya dan memiliki gambarannya sendiri di dalam pikirannya.

"Apakah ini tongkat baru untukku ? Dengan ukiran kupu kupu ?" Tanya Su Qionglin dengan sangat senang.

"Ya, itu benar. Tidak hanya sampai disana, jika kamu menggenggam gagangnya seperti ini lalu menariknya maka ada pedang di dalamnya. " Jawab Su Bei dengan antusias dan mengajarkan putrinya bagaimana untuk menarik pedang.

Pedang itu sangat tipis dan ringan tapi memiliki kekuatan yang tidak terkatakan, pedang itu elegan dan cantik untuk dilihat tapi ketajamannya dapat dilihat dari sudutnya.

Jika menyentuh tubuh sedikit saja maka tidak di ragukan lagi bahwa orang yang terkena itu akan terbelah menjadi dua.

Bentuk pedang ini sangat sesuai dengan postur tubuh Su Qionglin, seperti yang diharapkan dari pedang yang ditempa sendiri oleh Jenderal Su yang Agung, Su Bei.

Dari seluruh putra dan putrinya, tidak ada yang mendapat pedang hasil tempaannya sendiri, hanya Su Qionglin yang beruntung untuk mendapatkan itu.

"Ayah akan mengajarkanmu , begini. " Ucap Su Bei dengan pelan pelan karena takut kalau Su Qionglin tidak dapat menyesuaikan langkahnya.

Su Bei memegang tangan putrinya dari belakang dan mulai menggerakkan tangan Su Qionglin sebagai contoh.

Lalu, Su Qionglin mengikuti, siapa yang menyangka bahwa ingatan Su Qionglin sangat baik terhadap detail detail kecil yang membuatnya mampu untuk mempelajari setiap gerakan dengan hati hati.

Su Qionglin tanpa diduga duga, mampu menyeimbangkan dirinya sendiri dengan berbagai serangan.

Su Bei tersenyum dengan bangga seolah olah ingin menunjukkan bahwa inilah putrinya, tidak ada satupun orang yang boleh merendahkan putrinya.

Di masa depan, putrinya harus menikah dengan orang yang baik dan dengan orang yang bertanggung jawab agar bisa menjamin kehidupannya.

Keduanya berlatih sampai sore hari sebelum akhirnya Su Qionglin kelelahan dan tertidur di teras depan.

Su Bei tersenyum tipis dan menggendong putrinya masuk ke dalam kediamannya lalu menyelimuti tubuh putrinya agar tidak kedinginan.

"Ru Lin, kamu harus melihat putri kita. Dia tumbuh sebagai gadis yang kuat dan pemberani , walaupun ada sedikit kekurangan di dalam dirinya tapi dia berani untuk menghadapi itu. Dia tidak takut akan celaan , dia berani untuk menerima dirinya sendiri. Aku sendiri berada di medan perang terus menerus, tidak tahu apakah bisa menjaganya untuk beberapa tahun lagi. Seandainya tidak bisa, maka aku ingin kamu menjaganya dari atas Surga, agar kamu memberkatinya dan menyayanginya. " Ucap Su Bei dengan senyum sedih.

"Sayang sekali, jika aku meninggal maka yang menungguku hanyalah Neraka dan tidak bisa bergabung di Surga bersama denganmu. Tanganku telah ternodai oleh banyak darah, sejak aku memilih jalan ini maka tidak ada jalan kembali. Aku harap putri kita bisa mendapatkan pria yang baik, pria yang mencintainya dan menjaganya sepenuh hati. " Lanjut Su Bei lalu menyeka matanya dan pergi dari sana.

Tanpa disadari oleh Su Bei, sebenarnya Su Qionglin belum sepenuhnya tertidur. Mendengarkan pidato Ayahnya yang menyayat hati membuat Su Qionglin menangis.

Air matanya mulai mengalir dari kedua iris matanya yang indah, mata bulatnya yang berair menambah kecantikannya yang tiada bandingnya.

Dia seperti porselen kaca ditengah hujan, saat dia menangis seperti ini menambah kecantikannya yang rapuh.

Membuat orang akan merasa menjadi pelindung baginya. Siapapun akan memiliki jiwa pahlawan ketika melihat kecantikannya yang rapuh seperti ini.

Tapi, ditengah kegelapan ini hanya dia sendirian yang menangis tanpa suara. Ayahnya pasti akan kembali setelah peperangan, pasti akan kembali......

Setelah menangis sampai puas, Su Qionglin tidak bisa menahan kantuknya lagi dan perlahan lahan terlelap dengan nyenyak.

Dia bahkan tidak bisa mengingat apapun lagi karena terlalu khawatir akan kondisi Ayahnya. Pidato Ayahnya selalu menyentuh kedalaman hatinya, terutama ketika menyangkut pautkan terhadap Ibunya, Ru Lin.

Sedikit cerita dari kisah cinta antara Ayahnya dan Ibunya adalah, Su Bei dan Ru Lin bertemu satu sama lain ketika Ru Lin sedang menyelamatkan sebuah Desa yang diserang oleh bandit.

Su Bei pada saat itu masih muda dan impulsif, jadi dia terluka parah setelah memusnahkan para bandit itu.

Lalu datanglah seorang anak gadis yang pemalu, berterima kasih kepada Su Bei karena telah membantu desa mereka.

Gadis itu membawa Su Bei ke rumahnya dan mengobatinya, lalu mereka jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sayangnya, Su Bei adalah seseorang dengan status bangsawan yang besar, Ru Lin tidak akan pernah bisa menjadi Istri Sah.

Terpopuler

Comments

Kinay naluw

Kinay naluw

status dan kasta pasti jadi dinding terjal.

2023-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 01. Su Qionglin
2 02. Hadiah
3 03. Kisah Cinta Tragis
4 04. Undangan Istana
5 05. Memilih Gaun
6 06. Persiapan
7 07. Ditindas
8 08. Pria Itu
9 09. Perjamuan Malam
10 10. Perjamuan Malam II
11 11. Prestasi Palsu
12 12. Berbohong
13 13. Zhuang Qingyi
14 14. Zhuang Zhiqi
15 15. Permainan Catur
16 16. Hadiah Kecil
17 17. Kunjungan
18 18. Kunjungan II
19 19. Peperangan Mendadak
20 20. Gerbang Selatan dan Gerbang Utara
21 21. Tidak Ada Kabar
22 22. Medan Perang
23 23. Penyelamat
24 24. Selamat Tinggal, Jenderal Su
25 25. Penghormatan Terakhir
26 26. "Aku akan !"
27 27. Masa Berkabung
28 28. Perjodohan
29 29. Menerima
30 30. Nyawa
31 31. Pernikahan
32 32. Pernikahan II
33 33. Pernikahan III
34 34. Kedatangan Ling Yi
35 35. Ciuman Pertama
36 36. Menghadap Kaisar
37 37. Ditindas
38 38. Dipaksa Berlutut
39 39. Tangisan Ling Yuwen
40 40. Latihan
41 41. Latihan II
42 42. Malam Pertama
43 43. Kunjungan Kediaman Su
44 44. Kemarahan Ling Yi
45 45. Sedikit Masa Lalu
46 46. Hukuman
47 47. Selir Jiu
48 48. Su Qionglin Sadar
49 49. Kehilangan
50 50. Sakit
51 51. Sakit II
52 52. Pingsan
53 53. Kabur Dari Istana
54 54. Yi Lian
55 55. Perjalanan
56 56. Xian Wenjun
57 57. Keluarga Baru
58 58. Keluarga Baru II
59 59. Dampak Pengobatan
60 60. Dewi Muda Gunung Yi
61 61. Dewi Muda Gunung Yi II
62 62. Keluarga Zhuang
63 63. Turun Gunung
64 64. Peringatan
65 65. Balas Budi
66 66. Hutang Darah
67 67. Sedih
68 68. Penyerahan
69 69. Menerjang Istana
70 70. Menerjang Istana II
71 71. Menerjang Istana III
72 72. Masa Lalu Ling Yi
73 73. Melepaskan
74 74. Melepaskan II
75 75. Ling Yuan
76 76. Ling Yuwen
77 77. Ling Yuwen II
78 78. Utusan Langit
79 79. Hukuman Langit II
80 80. Koma
81 81. Segel Iblis
82 82. Iblis Mo Yin
83 83. Penyelamat
84 84. Satu Kamar
85 85. Bertemu Pasukan Gunung Yi
86 86. Rumor Buruk
87 87. Tahanan Penjara Langit
88 88. Tahanan Penjara Langit II
89 89. Masa Lalu Mo Yin
90 90. Masa Lalu Mo Yin II
91 91. Serangan
92 92. Serangan II
93 93. Pengorbanan Su Qionglin
94 94. Reinkarnasi
Episodes

Updated 94 Episodes

1
01. Su Qionglin
2
02. Hadiah
3
03. Kisah Cinta Tragis
4
04. Undangan Istana
5
05. Memilih Gaun
6
06. Persiapan
7
07. Ditindas
8
08. Pria Itu
9
09. Perjamuan Malam
10
10. Perjamuan Malam II
11
11. Prestasi Palsu
12
12. Berbohong
13
13. Zhuang Qingyi
14
14. Zhuang Zhiqi
15
15. Permainan Catur
16
16. Hadiah Kecil
17
17. Kunjungan
18
18. Kunjungan II
19
19. Peperangan Mendadak
20
20. Gerbang Selatan dan Gerbang Utara
21
21. Tidak Ada Kabar
22
22. Medan Perang
23
23. Penyelamat
24
24. Selamat Tinggal, Jenderal Su
25
25. Penghormatan Terakhir
26
26. "Aku akan !"
27
27. Masa Berkabung
28
28. Perjodohan
29
29. Menerima
30
30. Nyawa
31
31. Pernikahan
32
32. Pernikahan II
33
33. Pernikahan III
34
34. Kedatangan Ling Yi
35
35. Ciuman Pertama
36
36. Menghadap Kaisar
37
37. Ditindas
38
38. Dipaksa Berlutut
39
39. Tangisan Ling Yuwen
40
40. Latihan
41
41. Latihan II
42
42. Malam Pertama
43
43. Kunjungan Kediaman Su
44
44. Kemarahan Ling Yi
45
45. Sedikit Masa Lalu
46
46. Hukuman
47
47. Selir Jiu
48
48. Su Qionglin Sadar
49
49. Kehilangan
50
50. Sakit
51
51. Sakit II
52
52. Pingsan
53
53. Kabur Dari Istana
54
54. Yi Lian
55
55. Perjalanan
56
56. Xian Wenjun
57
57. Keluarga Baru
58
58. Keluarga Baru II
59
59. Dampak Pengobatan
60
60. Dewi Muda Gunung Yi
61
61. Dewi Muda Gunung Yi II
62
62. Keluarga Zhuang
63
63. Turun Gunung
64
64. Peringatan
65
65. Balas Budi
66
66. Hutang Darah
67
67. Sedih
68
68. Penyerahan
69
69. Menerjang Istana
70
70. Menerjang Istana II
71
71. Menerjang Istana III
72
72. Masa Lalu Ling Yi
73
73. Melepaskan
74
74. Melepaskan II
75
75. Ling Yuan
76
76. Ling Yuwen
77
77. Ling Yuwen II
78
78. Utusan Langit
79
79. Hukuman Langit II
80
80. Koma
81
81. Segel Iblis
82
82. Iblis Mo Yin
83
83. Penyelamat
84
84. Satu Kamar
85
85. Bertemu Pasukan Gunung Yi
86
86. Rumor Buruk
87
87. Tahanan Penjara Langit
88
88. Tahanan Penjara Langit II
89
89. Masa Lalu Mo Yin
90
90. Masa Lalu Mo Yin II
91
91. Serangan
92
92. Serangan II
93
93. Pengorbanan Su Qionglin
94
94. Reinkarnasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!