Saranghae!

Saranghae!

Ep.1

Ini adalah kisah kerajaan besar Gyejeol (musim) yang indah dan memiliki kekayaan yang melimpah. di kerajaan Gyejeol setiap penduduk hidup dalam kecukupan dan damai.

Kerajaan Gyejeol memiliki kota-kota besar dan disana terdapat kerajaan kecil yaitu kerajaan Gyeoul (musim dingin), kerajaan Yeoreum (musim panas), kerajaan Bom (musim semi) dan kerajaan Gaeul (musim gugur).

Empat negara kecil ini tunduk kepada kerajaan Gyejeol karena yang melahirkan kerajaan kecil ini adalah kerajaan Gyejeol. Dan kerajaan kecil memiliki seorang pangeran.

Setiap pangeran akan dilatih dari sisi pengetahuan, kemampuan dan kepemimpinan sebelum mereka ikut serta dalam pemilihan raja baru untuk menggantikan raja Haneul (langit dari kerajaan Gyejeol)

Setiap pangeran dari kerajaan kecil tersebut memiliki paras yang elok dan kemampuan yang luar biasa. Banyak wanita-wanita dari seluruh penjuru tergila-gila dengan ketampanan para pangeran.

"Mari kita sambut para pangeran dari kerajaan kecil yang luar biasa, merekalah yang akan membuat negara ini semakin maju, berkuasa dan disegani dimana-mana." ucap Tuan Hae (Matahari) kepala seketaris kerajaan sekaligus adik dari raja Haneul.

Pangeran pertama dari kerajaan Yeoreum (musim panas) adalah pangeran Min Ho, pangeran yang dijuluki "yang diterangi kebaikan."

Pangeran kedua dari kerajaan Bom (musim semi) adalah pangeran Eunji, pangeran yang dijuluki "baik hati dan berhasil dalam hidup."

Pangeran ketiga dari kerajaan Gaeul (musim gugur) adalah pangeran Ye-Jun, pangeran yang dijuluki "tampan dan penuh talenta."

Dan terakhir pangeran dari kerajaan Gyeoul (musim dingin) adalah pangeran Ryeon, pangeran yang dijuluki "seperti teratai."

Keempat pangeran yang dipanggil berdiri dengan gagah dan memukau di hadapan raja serta para petinggi lainnya. Semua tamu undangan melihat keindahan dari setiap negara kecil sangat terkagum-kagum.

"Kepala Hae, apakah Nara sudah tiba?" tanya raja Haneul cemas

"Belum baginda, sepertinya nona Nara masih dalam perjalanan." ucap kepala Hae

Raja menghela nafas panjang memikirkan tingkah puteri Nara.

Acara penyambutan para pangeran berjalan dengan lancar dan disaat hampir selesai tiba-tiba pintu hall terbuka dan ternyata puteri Nara masuk dengan wajah ceria, tersenyum dengan manis lalu sesekali melambaikan tangan menyapa para tamu.

Beberapa orang berbisik dan membicarakan puteri Nara karena sikapnya seperti tidak menghargai raja Haneul. Nara mengetahui orang-orang yang sedang membicarakannya.

"Selamat siang tuan dan nyonya, maaf saya terlambat untuk menghadir penyambutan para pangeran." ucap Nara tiba-tiba dan membuat mereka menjadi canggung.

Setelah acara selesai Nara dipanggil raja untuk bertemu dan berkenalan langsung dengan para pangeran. Rencana raja adalah untuk menjodohkan Nara dengan salah satu pangeran.

"Nona, raja sudah menunggu." ucap Kepala Hae.

"Paman, apakah aku boleh makan sesuatu dulu? Aku sangat lapar." ucap Nara memelas.

"Nona!! Raja sudah menunggu." ucap Kepala Hae.

Nara memanyunkan bibirnya lalu berjalan menuju ruangan dimana para pangeran sudah menunggu.

"Tuan puteri Nara memasuki ruangan." ucap Kepala keamanan Tuan Nam.

"Ahh.. Tidak usaha seperti itu paman Nam." ucap Nara tersenyum

Tuan Nam hanya melirik memberi kode kalo para pangeran serta raja sedang melihat kearahnya.

"Ooh.. maaf, selamat siang." sapa Nara sambil membungkuk anggun

Para pangeran membalas sambutan puteri Nara.

"Baik, para pangeran.. Perkenalkan ini puteri Nara anak satu-satunya raja Haneul." ucap Kepala Hae.

"Dan ini adalah para pangeran dari kerajaan.." Kepala Hae belum selesai menjelaskan tiba-tiba Nara terlihat sibuk menarik gaunnya yang tersangkut.

Lalu tiba-tiba seseorang masuk dan melihat Nara yang sibuk dengan gaun yang tersangkut segera menolongnya. Nara mencoba mencari tau siapa yang membantunya. Pria itu lalu berjalan ke arah para pangeran berdiri.

"Hmm.. Baiklah, Puteri Nara silahkan duduk." ucap Kepala Hae

Nara segera mengikuti perintah dan sekali lagi memberi salam kepada para pangeran dan tentunya kepada raja juga.

"Baiklah, karena kalian sudah berkumpul, silahkan nikmati perjamuan ini dan saya berharap kalian bisa berkerjasama dan berteman untuk memajukan negara ini." ucap raja Haneul sambil melirik ke arah Nara yang asik menikmati hidangan.

Dalam perjamuan yang disiapkan raja untuk puteri Nara dan para pangeran tidak berjalan begitu lancar, karena Nara hanya fokus menikmati makanannya dan begitu pun dengan para pangeran.

"Hmm.. Kepala Hae, sepertinya pertemuan ini menjadi kacau. Lihat Nara, dia hanya fokus dengan apa yang ada di hadapannya. Apakah anak itu tidak tertarik dengan para pangeran yang ada di depannya?" tanya raja cemas

"Tenang Yang Mulia, tuan puteri saat ini sedang mengamati para pangeran, kita serahkan saja pada puteri Nara." ucap kepala Hae

Setelah menyantap beberapa makanan dan merasa kenyang, Nara mulai memperhatikan satu per satu pangeran yang duduk di hadapannya.

"Ayah, pasti sengaja membuat perjamuan seperti ini." ucap Nara dalam hati.

"Hmm.. Haii semua.. Terima kasih sudah makan bersama, semoga kita semua yang berada disini bisa bekerja lebih giat dan membuat negara kita semakin maju." ucap Nara tersenyum

"Terima kasih puteri, oh iya.. perkenalkan saya Eunji dari kerajaan Bom, dan ini adalah pangeran Min Ho dari kerajaan Yeoreum, dan ini adalah pangeran Ye-Jun dari kerajaan Gaeul dan yang tadi membantu tuan puteri adalah pangeran Ryeon dari kerajaan Gyeoul." jelas pangeran Eunji

Nara memberi senyuman terbaik ke setiap para pangeran dan mereka menyambut senyuman Nara tetapi ada satu pangeran terlihat dingin dan hanya menatap ke depan dan tidak melirik ke arah Nara sama sekali.

"Wah.. Kenapa dia terlihat sangat berbeda." ucap Nara dalam hati sambil sesekali mengamati pangeran Ryeon.

"Baiklah, silahkan para pangeran menikmati makanannya, saya pamit undur diri." ucap Nara

Nara bangkit berdiri dan ternyata gaunnya tersangkut kembali dan hampir membuatnya terjatuh, dan untung saja Ryeon berdiri tidak terlalu jauh di belakang Nara dan sekali lagi membantu Nara untuk berdiri dengan benar. Nara terlihat malu dan canggung karena sudah dua kali melakukan hal yang memalukan.

"Tuan puteri, apa perlu dibantu keluar?" tanya Ye-Jun

"Oh tidak perlu, saya bisa kok." ucap Nara mencoba tersenyum untuk mengalihkan rasa malunya

"Baiklah kalo seperti itu, hati-hati, tuan puteri." ucap Eunji

Nara segera pergi meninggalkan para pangeran.

"Adduuuhh.. Kenapa aku pakai baju ini, salah pilih lagi kan, untung ayah tidak lihat, kalo liat pasti akan marah besar." ucap Nara

Sekali lagi Nara kembali hampir terjatuh, dan kali ini yang membantu adalah pangeran Ye-Jun.

"Kamu gak apa-apa?" ucap Ye-Jun

"I..Iyaa gak apa-apa, terima kasih sudah membantu." ucap Nara.

"Lain kali hati-hati puteri, mau ku antar, sepertinya gaunmu menghalangi jalanmu." ucap Ye-Jun

Nara melihat robek pada gaunnya makin lebar, dari pada nanti makin parah, lebih baik menerima bantuan dari Ye-Jun.

"Baiklah, tolong bantu bawakan ujung gaunku." ucap Nara. Lalu Ye-Jun segera membantu Nara.

"Sudah, disini saja. Terima kasih pangeran.. Hmm?" Nara lupa nama pangeran ini.

Ye-Jun tersenyum melihat tingkah puteri Nara.

"Ye-Jun, tuan puteri. Saya harap puteri sudah ingat dengan nama saya." ucap Ye-Jun

"Baik, terima kasih pangeran Ye-Jun." ucap Nara lalu berpamitan.

"Puteri, dari mana saja, saya mencari kemana-mana." ucap Dayang Bong.

"Iya, maaf ya.." ucap Nara tersenyum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!