Aku Mencintai Istrimu
Maira Syahila tumbuh dan besar di sebuah panti asuhan tanpa tahu siapa dan dimana kedua orang tuanya. Pemilik panti sudah menganggap Maira sebagai sangat menyayangi Maira layaknya anak kandung beliau sendiri, karena kebetulan pemilik panti itu juga tidak memiliki keluarga.
Menyedihkan memang jika orang awam melihat dan mendengar tentang kisahnya namun justru yang Maira rasakan malah sebaliknya, dia sangat bahagia dan bersyukur dengan kehidupannya apalagi dengan adanya Bu Ratna yang sudah dia anggap sebagai ibu kandungnya itu di sisinya, bahkan Maira sama sekali tidak ingin bertemu atau mencari tahu siapa ibu kandungnya.
Bu Ratna menemukan Maira tergeletak di depan panti asuhannya dalam keadaan sudah bersih dan wangi. Ada sebuah kalung yang di selipkan di antara selimut berwarna merah muda yang membalut tubuh Maira malam itu dan juga secarik kertas yang bertuliskan "TOLONG RAWAT PUTRI SAYA DENGAN BAIK, TERIMAKASIH. MAIRA", hanya itu dan tanpa alasan atau alamat bahkan pesan apapun lainnya.
Sejak saat itu bu Ratna memberi nama bayi cantik itu dengan nama Maira Syahila dan sejak saat pertama kali melihat Maira pula bu Ratna lansung jatuh hati pada bayi itu dan kemudian dia menjaga Maira dengan sangat baik dan telaten layaknya anak kandungnya sendiri.
Sejak dulu setiap ada yang ingin mengadopsi gadis itu, entah kenapa Bu Ratna selalu mencoba menghalanginya dengan berbagai cara dan berbagai alasan. Rasanya tidak rela jika Maira kecil yang cantik jelita dan sangat pintar itu di asuh oleh orang lain selain dirinya. Padahal banyak sekali pasangan yang ingin mengadopsi Maira karena memang siapapun yang melihat Maira langsung jatuh hati pada kecantikannya.
Bu Ratna juga sangat mengutamakan pendidikan Maira, dia membiayai sekolah Maira di sekolah yang paling bagus bahkan sampai sekarang Maira sudah duduk di bangku kuliah. Ya, maira sekarang sudah beranjak dewasa, usianya sudah 19 tahun. Maira juga tidak pernah membantah apapun yang Bu Ratna katakan karena baginya Bu Ratna adalah orang tua kandungnya.
Suatu ketika Bu Ratna jatuh sakit dan harus masuk ke rumah sakit, rupanya dia sudah lama mengidap penyakit jantung yang selama ini dia sembunyikan dari putrinya Maira karena tidak ingin Maira khawatir. Hal itu memaksa bu Ratna untuk berpikir keras akan kelangsungan hidup Maira karena dia tidak tega jika Maira harus hidup sendirian di dunia ini apalagi panti asuhan yang bu Ratna kelola sudah lama dia tutup dengan alasan ingin hidup berdua saja di masa tuanya bersama Maira dan Maira juga menyetujuinya karena tidak ingin melihat sang ibu kelelahan.
"Mai, kalau ibu meninggal apa kamu mau jika ibu jodohkan kamu dengan seorang pria yang pasti akan bertanggungjawab dan menjaga kamu nak?". Tanya bu Ratna sembari mengelus rambut putrinya Maira. Maira selalu setia menemani bu Ratna saat dia di rawat di rumah sakit.
"Bu, ibu bicara apa?, ibu akan segera membaik dan kita akan terus bersama". Sentak Maira mendengar perkataan ibunya.
"Sayang, setiap manusia pasti akan pergi jika tiba saatnya nanti". Ujar Bu Ratna lembut.
"Tapi aku tidak akan membiarkan ibu pergi, Maira tidak punya siapa-siapa lagi selain ibu di dunia ini". Jawab Maira lirih dan bu Ratna langsung memeluk putrinya itu.
Tidak ada obrolan lagi malam itu, hanya ada pelukan dan air mata karena suasana hati mereka sudah terwakilkan dengan pelukan dan juga air mata saja. Maira dengan pikirannya sendiri tentang bagaimana bisa dia hidup tanpa bu Ratna sedangkan bu Ratna tetap pada tekadnya untuk menikahkan Maira sebelum dia meninggalkan dunia untuk selama-lamanya agar ada yang menjaga dan bertanggungjawab kepada Maira apalagi bu Ratna tidak mau jika sampai Maira putus kuliah.
Bu Ratna juga sangat yakin jika Maira tidak akan membantah permintaannya itu karena selama ini Maira memang gadis yang sangat penurut. Bu Ratna juga yakin jika pria yang akan dia jodohkan dengan Maira adalah pria yang sangat tepat dan bertanggungjawab sehingga kehidupan Maira nantinya akan terjamin.
Seorang pria dari keluarga tepandang dan juga berpendidikan tinggi itu adalah pilihan yang tepat bagi Maira. Beberapa bulan yang lalu bu Ratna bertemu dengan seorang donatur tetap di panti asuhannya dulu yang sudah sangat lama tidak bertemu yaitu nyonya Dewi begitu bu Ratna memanggilnya.
Nyonya Dewi meminta tolong kepada bu Ratna agar mencarikan seorang gadis yang akan di jadikan menantu untuk putra satu-satunya Dewantara. Jujur bu Ratna sempat tidak percaya dengan permintaan dari nyonya Dewi tersebut karena jika di lihat dari materi dan fisik tidak mungkin jika Dewantara mau di jodohkan dengan gadis sembarangan namun setelah nyonya Dewi menceritakan seluk beluk mengapa dia ingin menjodohkan putranya tersebut maka bu Ratna baru mempercayainya.
Dewantara pria tampan dengan segala pesonanya dan juga kekayaan yang melimpah dari kedua orang tuanya memang memiliki pesona yang sungguh luar biasa namun dia sangat jarang di gosipkan atau di kabarkan dekat dengan lawan jenisnya. Entah apa alasannya namun ketika ibunya memintanya untuk segera menikah jawabannya hanya satu yaitu dia akan menikah kapan saja asalkan ibunya sudah menemukan pasangan yang cocok untuknya.
Tentu saja nyonya Dewi yang sangat ingin melihat anaknya itu menikah langsung bersemangat untuk mencarikannya mulai dari anak para sahabat sampai para teman sosialitanya namun sayangnya tidak ada satupun yang cocok dengan kriteria nyonya Dewi, dimana para wanita itu hanya menginginkan harta putranya saja.
Berbeda dengan wanita kaya lainnya nyonya Dewi justru lebih menginginkan gadis sederhana yang akan di jadikan menantunya kelak oleh sebab itu ketika dia tidak sengaja bertemu dengan bu Ratna, nyonya Dewi langsung menceritakan tentang kisah pencarian menantu yang sedang dia lakukan.
Bu Ratna awalnya tidak terlalu memikirkan tentang hal tersebut namun saat kondisinya sekarang ini sedang sekarat dia tiba-tiba teringat kembali tentang nyonya Dewi. Bu Ratna juga yakin jika nyonya Dewi adalah wanita yang sangat baik dan lembut sehingga dia pasti akan menjaga dan menyayangi Maira.
Begitu pula dengan Dewantara yang di kenal oleh bu Ratna dengan pribadi yang sangat santun dan juga tidak pernah terlihat suka bergonta-ganti pasangan layaknya pria kaya lainnya. Sehingga keputusan untuk menjodohkan Maira dengan Dewantara sepertinya adalah pilihan yang sangat tepat.
Jika masalah cinta maka bu Ratna juga tidak perlu ambil pusing karena selama ini siapapun yang melihat dan mengenal Maira maka orang tersebut akan dengan mudahnya menyukai gadis itu apalagi Maira juga gadis yang sangat cantik pasti Dewantara akan dengan mudahnya jatuh cinta kepada Maira, pikirnya.
Sehingga secara diam-diam bu Ratna menghubungi nyonya Dewi dan mengirimkan foto-foto Maira kepadanya agar nyonya Dewi memperlihatkannya kepada putranya Dewantara. Benar saja, baru melihat foto Maira saja nyonya Dewi langsung menyukai gadis itu dan ingin secepatnya bertemu dengan Maira namun lain halnya dengan Dewantara yang justru tidak peduli bahkan tidak melihat sama sekali foto Maira tersebut namun dia tetap setuju untuk menikah asalkan gadis itu sudah di setujui oleh ibunya.
"Sayang kamu lihat foto gadis ini, dia yang akan mama jodohkan dengan kamu". Ujar nyonya Dewi bersemangat.
"Terserah mama saja, aku akan menikah kapanpun gadis itu siap". Jawab Dewantara acuh.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Retno Putri Astrini
jgn² serong nih dewantara
2024-06-04
0