Terkesan aneh memang ketika seorang ibu yang sangat melihat putranya menikah sampai mencarikan calon istri untuk anaknya bahkan tanpa mengenal terlebih dahulu apalagi untuk saling jatuh cinta namun hal tersebut di lakukan oleh nyonya Dewi karena dia melihat hidup putranya Dewa yang sangat santai bahkan tidak pernah berpacaran sekalipun membuat dia memiliki ketakutan sendiri sebagai seorang ibu padahal umur Dewa saat ini sudah memasuki 25 tahun.
Beberapa kali nyonya Dewi sempat menyelidiki dan bertanya-tanya kepada Dewa tentang gadis yang sedang dia kencani saat ini namun Dewa selalu menjawab tidak ada karena dia tidak suka berpacaran dan membuang-buang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat.
Dewa memang tipikal pria pekerja keras meskipun dia sudah memiliki segalanya namun dia adalah pria yang tekun jika bersangkutan dengan pekerjaan. Pria lulusan universitas luar negeri itu juga sangat disiplin dan gila kerja bahkan sampai lupa waktu, hal itu juga yang membuat dia menjadi salah satu pengusaha yang masuk dalam deretan pengusaha muda yang cukup bersinar.
Soal cinta bukankah cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu pikirnya, sehingga dia nekad saja untuk menjodohkan Dewa dengan Maira tanpa mau memikirkan resiko apapun kedepannya. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa nyonya Dewi memilih gadis sederhana yang tidak suka memberontak apalagi tidak berdaya untuk di jadikannya menantu.
Apalagi setelah melihat foto-foto Maira yang dikirimkan oleh bu Ratna, nyonya Dewi sangat yakin jika putranya akan dengan mudah jatuh cinta kepada gadis secantik Maira. Ya, meskipun penampilan Maira terkesan sederhana namun tidak dapat di pungkiri jika gadis berkulit putih dan berambut panjang itu memiliki wajah yang sangat cantik alami.
Nyonya Dewi juga sudah mengetahui tentang penyakit bu Ratna sehingga dia langsung menanggung semua biaya rumah sakit wanita tua yang sudah tidak berdaya itu. Hari ini nyonya Dewi berniat menjenguk bu Ratna sekaligus berkenalan langsung dengan calon menantunya dan untuk kali pertama ini nyonya Dewi memilih tidak mengajak Dewa dulu karena dia ingin lebih kenal dengan Maira sebelum akhirnya dia mengenalkan Maira kepada Dewa.
"Selamat sore". Sapa nyonya Dewi saat masuk ke ruang rawatan bu Ratna.
"Sore". Jawab Maira dan bu Ratna hampir bersamaan.
Nyonya Dewi langsung melangkah kedalam dengan senyuman dan pandangan yang tidak pernah lepas dari gadis yang berada tidak jauh di hadapannya. Gadis cantik dan ramah itu bahkan lebih cantik jika di lihat langsung dengan mata kepalanya di bandingkan jika di lihat melalui foto.
"Bagaimana keadaan anda bu Ratna?". Tanya Nyonya Dewi setelah sebelumnya Maira mempersilahkan nyonya Dewi untuk duduk.
"Seperti inilah nyonya, seperti yang Anda lihat tidak ada perubahan". Jawab Bu Ratna pasrah.
Maira mendekati nyonya Dewi dan mengambil tangan wanita paruh baya itu dan mencium punggung tangannya sambil memperkenalkan dirinya.
"Saya Maira nyonya, putri bu Ratna". Ujarnya lembut dan santun.
Sungguh nyonya Dewi tersentuh dengan sikap sopan yang di tunjukkan oleh Maira dimana gadis seusianya saat ini kebanyakan ketika bertemu dengannya tidak lagi melakukan hal tersebut termasuk Dewa putranya sendiri.
"Jangan panggil nyonya cantik, panggil tante saja". Jawab Nyonya Dewi.
"Aku tidak salah memilih calon istri untuk putraku satu-satunya, gadis ini memang sangat pantas menjadi istri Dewantara, selain cantik dia juga sangat sopan kepada orang yang lebih tua darinya, Dewa pasti akan langsung jatuh cinta ketika melihat gadis ini". Batin nyonya Dewi sambil tersenyum manis.
Kemudian perbincangan mereka berlanjut tentu saja bersangkutan dengan Maira dan juga Dewa, dimana nyonya Dewi langsung menyetujui jika Maira menjadi menantunya dan dia juga berjanji kepada bu Ratna untuk membiayai biaya perguruan tinggi yang sedang Maira tempuh saat ini bahkan dia juga akan membiayai jika Maira mau melanjutkan pendidikannya hingga strata kedua (S2) jika Maira menginginkannya karena memang Dewa juga begitu.
Bu Ratna sangat bahagia dengan semua janji yang di ucapkan oleh nyonya Dewi apalagi dia tahu jika nyonya Dewi memang seseorang yang sangat dermawan bahkan dia selalu menjadi donatur tetap setiap bulannya di panti asuhan milik bu Ratna dulu dengan nominal yang dia berikan tidaklah sedikit.
Bukan hanya perihal materi saja, bu Ratna juga mempertimbangkan jika Dewa adalah pria baik-baik yang dari cerita nyonya Dewi bahwa Dewa tidak pernah berpacaran hal itu juga terbukti dengan pria itu setuju untuk di jodohkan dengan gadis manapun asal sudah cocok dengan pilihan ibunya.
Maira sendiri tidak mendengar perbincangan mereka berdua sama sekali karena dia sudah meminta izin ke kantin untuk membelikan minuman dan cemilan untuk tamu yang jika di lihat dari penampilannya adalah tamu penting dan terhormat yang tidak mungkin hanya dia suguhkan dengan minuman mineral saja.
Setelah kembali dari kantin Maira langsung menyuguhkan jus dan beberapa cemilan yang dia beli dari kantin untuk nyonya Dewi, Maira juga kemudian bergabung untuk berbincang-bincang seputaran masalah kuliahnya dengan nyonya Dewi.
Nyonya Dewi juga salut kepada Maira karena ternyata dia bisa kuliah dengan mengandalkan bea siswa yang di dapatkannya karena kecerdasan yang Maira miliki dan untuk uang jajan dan keperluan lainnya dia membantu bu Ratna berjualan di warung depan rumahnya. Bukan itu saja, pagi-pagi buta Maira sudah bangun untuk membuat beraneka ragam kue yang dia titip di warung ibunya untuk menambah penghasilan mereka sehari-hari.
Namun karena kondisi bu Ratna sedang sakit dan Maira harus menjaga bu Ratna sambil mengejar mata kuliahnya maka warung mereka terpaksa di tutup untuk sementara waktu sampai kondisi bu Ratna kembali membaik.
Maira juga sangat bahagia karena tahu jika yang membiayai perawatan ibunya selama di rumah sakit ternyata adalah nyonya Dewi. Maira memang sudah lama ingin bertemu dengan orang baik berhati malaikat itu hingga akhirnya nyonya Dewi sendiri yang datang memperkenalkan diri dan menjenguk langsung ibunya.
"Saya benar-benar tidak tahu harus membalas dengan apa kebaikan tante untuk ibu saya, tapi saya akan selalu mendoakan supaya ibu dan keluarga ibu selalu di berikan rezeki yang mudah dan juga kesehatan oleh yang Maha Kuasa". Ujar Maira lirih dia terharu karena di kota sebesar jakarta masih ada seseorang yang baik hati dan mau membantu mereka yang sedang kesusahan itu.
"Amin, terimakasih doanya nak, semoga doa baik itu juga berbalik kepada kamu dan juga ibumu". Jawab nyonya Dewi.
"Kamu hanya perlu membalasnya dengan menjadi menantu yang baik di keluarga kami Maira, itu saja sudah cukup bagi tante". Batin nyonya Dewi.
Nyonya Dewi memang tidak terang-terangan mengatakan tentang perjodohan Maira dengan putranya karena bu Ratna melarangnya. Bu Ratna akan mengatakannya sendiri kepada Maira nanti karena tentu tidak mudah bagi Maira menerima perjodohan itu selain umurnya yang masih sangat muda Maira juga tidak mengenal siapa pria yang akan di jodohkan dengannya nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Nyonya maira?
2023-05-06
1