Ciel The Guide Of Destiny
Setiap manusia memiliki takdirnya masing-masing, namun berbeda dengan mereka yang menjadi pembimbing takdir. Mereka diberikan tugas untuk membimbing setiap takdir yang telah tertulis di sebuah buku perpustakaan. Begitulah yang diceritakan oleh sebuah dongeng kepada mereka sepasang anak kembar.
"Kakak, aku ingin pergi ke negeri dongeng jika benar-benar ada,"
"Disana pasti banyak sekali hal-hal yang indah dan luar biasa," ucap salah seorang kembarannya dengan tatapan berbinar-binar
"Tentu saja, sangat banyak,"
"Aku harap kita pergi bersama," ucap kembaran yang ada di sebelahnya
Setelah ucapan itu seorang gadis hilang entah kemana seakan-akan dia tidak ada di dunia. Orang tuanya panik dan khawatir sedangkan kembarannya hanya bisa termenung dan marah, karena tidak bisa melakukan apapun.
Bertahun-tahun setelah gadis itu hilang, keadaan membaik dan keadaan kembali normal. Seolah-olah gadis itu tidak benar-benar ada, dan orang tuanya menerimanya dengan berat hati, meskipun mereka tidak benar-benar menerima situasi tersebut karena bagaimanapun juga, putri mereka menghilang secara misterius.
"Ciel, kamu sudah membereskan barang-barangnya? kita akan segera berangkat,"
"Iya ma," ucap laki-laki itu dari balik pintu
"Haduh anak ini, kenapa selalu saja seperti ini? padahal sudah besar," gumam sang ibu dengan kesal
"Sudahlah ma, bagaimanapun juga wajar berperilaku seperti itu," ucap sang ayah yang berusaha menenangkan sang istri yang sedang mengomel kesal atas perilaku putranya
Dibalik pintu kamar, seorang anak laki-laki terduduk dengan tatapan malas mulai membereskan barang-barangnya hingga dia melirik sebuah bingkai foto yang tidak jauh pandangannya.
"Huh... Arabella sudah menghilang selama enam tahun. Jika kita berdua masih bersama, kita akan memiliki wajah yang mirip dan tumbuh dewasa bersama,"
"Aku yakin dia baik-baik saja, meski keberadaannya saat ini tidak diketahui,"
“Sekarang saatnya kembali ke Indonesia, melihat rumah lama itu.” Kata lelaki itu sambil tersenyum kecut pada bingkai foto, di mana ada dua orang anak yang tersenyum bahagia.
Setelah selesai membereskan barang-barangnya, anak laki-laki bernama Ciel Idris Aryasatya Kawindra yang memiliki darah keturunan Inggris dan Indonesia, kembali ke rumah neneknya yang berada di Indonesia tempat adik tercintanya menghilang.
"Ciel, kejutan untukmu," ucap seorang gadis yang datang tiba-tiba ke arahnya memeluk laki-laki itu di bandara
"Listina, bisakah kamu melepaskannya? Ciel bisa saja tercekik dan kemudian mati karenamu yang tiba-tiba memeluknya," ucap seorang laki-laki dengan tatapan kesal sambil menarik kerah baju perempuan itu untuk menjauh dari Ciel
"Apa masalahmu udin? Ciel saja tidak mempermasalahkannya," ucap Listina yang mendongak ke arah lebih tinggi dengan kesal
"Panggil namaku dengan benar, namaku Sholahudin," ucap Solahudin dengan tatapan kesal
Ciel dengan cepat mundur dari dua orang yang berdebat seperti kekasih, tidak ingin terlibat dalam situasi yang hanya akan menyebabkan masalah baginya. Dia tidak ingin terjebak di tengah
Beberapa jam kemudian sampailah mereka ke sebuah pedesaan yang terkenal dengan legenda-legenda seperti dongeng. Sesampainya mereka langsung disambut oleh kedua orang tua paruh baya dengan tatapan rindu dan terharu, di dampingi beberapa temannya yang tadi bertengkar.
"Apa kamu yakin dia adalah orang yang terpilih? Tidak meyakinkan,"
"Udin, apakah kamu berbicara sesuatu?" tanya Ciel dengan tatapan kebingungan
"Mungkin hanya perasaanmu saja, karena kebanyakan melamun," ucap Solahudin dengan tatapan kebingungan
Setelah mendengarkan jawaban dari sahabatnya, dia kemudian tenggelam ke dalam pikirannya. Dan berpikir mungkinkah memang tadi hanya pikirannya saja atau memang benar-benar terdengar.
'Tapi aku mendengarnya dengan jelas tidak mungkin salah mendengarkannya,'
Ciel melihat sekeliling, tetapi tidak melihat siapa pun membuat helaan nafas berat dan berpikir kembali kalau itu hanyalah hal semu. Sudah seharian menjelajahi desa bersama teman-temannya, dan Ciel lelah. Dia hendak pergi tidur, namun ketika dia melihat stempel yang tidak dikenalnya pada sebuah surat yang tergeletak di atas mejanya.
"Surat apa ini? Kenapa menggunakan cap aneh di atasnya? Mungkinkah mereka sedang menjahiliku,"
Itulah yang terlintas di dalam pikiran Ciel karena mengingat sahabatnya yang telah bersama dengan dirinya sejak kecil selalu bersikap kekanak-kanakan. Tanpa pikir panjang dia memutuskan untuk menutup matanya.
"TENG... TENG... TENG..."
Sebuah lorong-lorong besar, dipenuhi berbagai macam pembicaraan siswa-siswi berseragam sekolah.
"Apa kamu sudah dengar kalau banyak sekali para murid yang lepas kendali akhir-akhir ini? Aku khawatir kalau aku adalah yang selanjutnya,"
"Kita membutuhkan para penuntun takdir, tapi semuanya mati begitu saja secara misterius,"
Setelah mendengarkan pembicaraan itu dia kembali berpindah ke sebuah ruangan yang memiliki jendela-jendela besar dan didepannya duduk seorang laki-laki yang terlihat cukup usia dengan tatapan lelah.
"Tidak ada yang bisa kita lakukan lagi sekarang,"
Kemudian kejadian yang sama terjadi, dia berpindah lagi ke sebuah tempat dimana, dia mendengarkan suara-suara orang yang berbicara.
"Apa kamu yakin dia adalah orang yang terpilih? Tidak meyakinkan,"
"Aku tidak ingin hal yang sama terulang seperti perempuan yang kita pilih, dia memilih untuk menghancurkan daripada memperbaiki,"
Suara lonceng kembali berdetang namun kali ini lebih kencang dari sebelumnya. Yang memperlihatkan seorang gadis kecil yang berada di sebuah taman mawar di dampingi sekumpulan orang pengikut.
"TENG... TENG... TENG..."
"La... la... la..."
"Nona Arabella Idris Meena Kawindra, kami mengundang anda ke kerajaan akademi untuk membantu para siswa akademi kami yang mengalami Magische Explosion,"
"Dengan kemampuan anda yang merupakan pemegang kunci perpustakaan pemandu, saya yakin anda bisa menyelamatkannya,"
Setelah kebun mawar merah itu mekar, suasana kembali berganti ke mawar-mawar yang layu namun di tempat yang sama. Memperhatikan seorang gadis yang angkuh dan emosi.
"Kenapa aku harus menyelamatkan orang-orang yang memiliki banyak dosa? Itu adalah hal yang sangat tidak pantas,"
Sesudah Itu, menunjukkan orang-orang yang memiliki tatapan dingin dan aura membunuh. Dan beberapa orang berlari terbirit-birit karena takut akan kematian dari kekuatan itu.
"APA KAMU TAU KALAU PERBUATAN YANG KAMU LAKUKAN SANGAT MELANGGAR ATURAN AKADEMI,"
"LARI... ITU ADALAH MAGISCHE EXPLOSION,"
Suara lonceng kembali berdetang namun kali ini suaranya lebih pelan dari sebelumnya. Ciel berpikir mungkinkah ini adalah akhir dari mimpinya? Namun tiba-tiba sebuah suara muncul dengan terbalut cahaya.
"Harapan yang semua orang hanya tersisa kepada dirimu, walaupun banyak sekali orang yang tidak akan percaya,"
"Aku harap memberikan dirimu kunci perpustakaan kepada dirimu bukanlah pilihan yang salah,"
"Aku juga berharap kepadamu untuk membawa kembali orang-orang yang memendam perasaannya hingga menyebabkan Magische Explosion terjadi,"
Pria itu tersentak kembali ke kenyataan di kamar tidurnya yang cerah dan cerah pada suatu pagi, setelah mengalami semua yang ada dalam mimpinya. Banyak sekali pertanyaan yang tiba-tiba bermunculan di dalam kepalanya setelah melihat seluruh percakapan yang ada di mimpinya. Apakah itu mimpi? Atau hanya kebanyakan bermain gawai dan menonton film fantasi? Namun terlintaslah sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan adiknya di pikirannya.
"Kenapa Arabella mengatakan hal semacam itu? Apa benar itu adalah dia?"
Setelah menyusun berbagai macam puzzle di dalam kepalanya, dia melirik ke arah surat di atas mejanya yang memiliki cap yang mirip dengan logo akademi itu.
"Apa yang dia maksud dengan pembimbing untuk membimbing mereka ke jalan yang benar?"
"Lebih baik aku sekarang, membaca isi surat ini untuk mengetahuinya,"
Setelah membaca surat itu, Ciel terkejut dengan informasi yang terkandung di dalamnya. Tiba-tiba, dia menemukan dirinya berada di tempat asing, mengenakan pakaian yang menurutnya aneh. Apa yang terjadi pada Ciel?
Ciel The Guide Of Destiny
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Di Elva
kalau dibuat dalam bentuk anime, sangat bagus sih ini..
2023-06-03
0
luck
Akan aku pantai terus thor karyamu
2023-01-12
1