Mikka terdiam dengan wajah datar nya,
"Baiklah jika mamah sibuk aku akan pulang sendirian nanti" sahut Mikka
"E-eh bukan begitu sayang" ucap mamah lalu mamah memegang pundak Mikka
"Ayo kita pulang bersama" ajak mamah seraya tersenyum manis
"Baiklah" jawab Mikka singkat disertai senyuman tipis yang hampir tidak terlihat, Hanah yang kebingungan dengan sikap Mikka terasa agak berbeda.
"Kalian ini seperti drama ibu dan anak saja" gerutu Hanah sambil tertawa kecil.
"Baiklah kalau begitu mamah ada yang mau dikerjakan sebentar, kalian tunggulah sampai mamah izinkan masuk" perintah mamah sambil mendorong Hanah dan Mikka keluar dari ruangan pribadi nya.
"Baiklah! Baiklah! Kau tidak perlu mendorong kami seperti ini!" gerutu Hanah kesal membuat mamah tertawa kecil melihat tinggah sahabatnya itu, tapi lain dengan Mikka yang terlihat tenang tanpa ekspresi apapun.
"Baiklah mamah ingin bekerja dulu, kalian pergilah kemana pun yang kalian inginkan" ucap mamah, belum sempat Hanah dan Mikka menjawab mamah sudah langsung menutup pintu.
"Nanti mamah telpon yaa sayang kalau kita pulang!" teriak mamah dari dalam ruangan pribadinya itu
"Iya mah.." sahut Mikka singkat
"Ya sudah bibi mau lanjut kerja dulu yaa, kamu nikmatilah waktu luang" ucap bibi Hanah sambil menepuk-nepuk pundak Mikka, Mikka hanya mengangguk saja tanpa respon lebih.
Setelah tidak ada orang, Mikka berjalan ke arah koridor dan mencari ruangan tempat kerja Alea.
"Jika aku tidak salah, ruang pribadi Alea ada di bagian timur setelah melewati koridor ini" gumam Mikka dalam hati, dan benar saja terlihat seorang wanita modis umur 40 an itu sedang mengukur kain. Mikka menyelidiki diam-diam tentang wanita itu,
"Alea Skicher..." gumam Mikka seraya mengepalkan kedua tangannya, lalu Mikka pergi dari tempat itu dia sengaja mendatangi Alea agar memastikan jika wanita itu benar-benar berada diruangan itu.
Mikka ke ruang tunggu dan membuka komputer nya, lalu kembali membuka akun medsos Alea yang telah dia retas tanpa di ketahui oleh Alea sendiri.
Mikka mencek inbox dan setiap pesan yang diterima oleh Alea, hingga ada satu pesan yang membuat Mikka merasa curiga.
'Bos, semua rencana kita sudah siap'
Sebuah pesan singkat dari akun yang bernama 'Mr.R'
"Rencana apa itu??" pikir Mikka sambil menerawang apa yang akan terjadi nanti
"Apakah rencana untuk melenyapkan mamah?" pikir Mikka lagi
"Aku harus mencari tahu siapa pengirim pesan ini!" ucap Mikka pelan sambil mengotak atik keyboard nya dan mencoba meretas pengirim pesan itu.
"Siapa Mr.R ini??" pikir Mikka karna akun tersebut tidak bisa Mikka bobol
"Sial! Kenapa tidak bisa!!" gerutu Mikka kesal
"Mikka ada apa?" tanya mamah yang ternyata sudah berada di hadapan Mikka
"E-ehh??"
"Kamu di telpon beberapa kali tidak diangkat!" sahut mamah agak kesal
Mikka langsung mengambil ponsel nya dari dalam tas dan melihat lima panggilan tidak terjawab dari mamah,
"Maaf mah notif nya Mikka bisukan" ucap Mikka singkat
"Hemmm dasar kamu ini" sahut mamah
"Ayo kita pulang, ini sudah sore" ucap mamah lagi
"Iya mah.." sahut Mikka singkat
Mereka pulang tepat pukul lima sore sebelum papah pulang dari kantor, sesampai nya dirumah.
"Mah Mikka masuk kamar dulu yaa" ucap Mika
"Iya jangan lupa makan malam" sahut mamah sambil mengingatkan
"Iya mah" jawab Mikka singkat lalu Mikka memasuki kamar nya, Mikka menatap ruang tidur berwarna merah muda dan biru langit yang sangat cerah.
"Aku heran, kenapa aku dahulu sangat menyukai kombinasi dua warna ini" gerutu Mikka sambil memijit keningnya karna merasa kamar nya sangat cerah.
Mikka membersihkan diri dan berganti baju warna putih lengan pendek serta celana jens pendek warna hitam, dia langsung keluar dari kamar dan melihat mamah yang sedang memasak sup ayam.
"Emm bau nya enak.." gumam Mikka
"Ayo makan" ajak mamah, Mikka langsung duduk tanpa menolak jika masalah makanan.
"Papah mana?" tanya Mikka
"Kerja lembur lagi.." sahut mamah, Mikka terdiam sebentar dan melihat jam di dinding pukul 7 malam.
"Besok hari sabtu, papah sama mamah ada libur gak?" tanya Mikka dengan mulut penuh sambil menggigit paham ayam
"Mamah gak ada, kalau papah ada kali" sahut mamah
"Emmm" ucap Mikka singkat
"Makan jangan sambil ngomong sayang" tegur mamah
"Hemmm" sahut Mikka singkat sambil tertawa kecil untuk yang pertama kalinya.
"Apa aku harus menyelidiki papah juga?" pikir Mikka karna merasa agak curiga, entah kenapa setelah kejadian yang membuat kehidupan Mikka hancur Mikka jadi gampang curiga dan lebih waspada lagi.
Setelah Mikka selesai makan dia langsung mencuci piring nya, membuat mamah sedikit bengong.
"Sayang bukannya kamu alergi sabun pencuci piring yaa?!" tegur mamah, Mikka terdiam sebentar sambil melihat kulit tangannya yang langsung terkelupas dan memerah. Mamah dengan cepat mengambil botol salep dari lemari kecil,
"Nahh kan.." tegas mamah yang langsung membersihkan tangannya pakai air lalu mengoleskan tangan Mikka dengan salep.
"Kenapa kamu bisa lupa sih!" gerutu mamah agak khawatir, tiba-tiba Mikka langsung memeluk tubuh mamah nya itu dan mencium bau khas tubuh wanita itu.
"Makasih mah.." ucap Mikka lembut karna merasakan cinta ibu yang telah lama dia rindukan.
"Mikka..." kata mamah seraya mengelus-elus kepala anak nya perlahan
'Plokk! Plokk! Plok!'
Suara tepuk tangan itu berasal dari sang ayah,
"Wahh aku melihat pemandangan yang indah, drama ibu dan anak yang sangat mengesankan" ucap ayah nya Mikka
"Papah sejak kapan?" tanya Mamah
"Aku sudah disini dari tadi" sahut ayah yang langsung duduk didepan meja makan dan memakan sup ayam buatan mamah.
"Apa yang terjadi?" tanya ayah
"Apanya??" mamah malah balik bertanya
"Aku bertanya apa yang terjadi dengan kalian? Kenapa kalian berpelukan tadi?" jelas ayah lagi membuat mamah dan Mikka sedikit tertawa.
"Tangan Mikka pah, dia alergi lagi.." gerutu mamah
"Lalu? Apa kita perlu ke rumah sakit?" tanya ayah
"Tidak pah.." sahut Mikka spontan
"Mikka, alergi mu itu tidak jelas kita tetap harus memeriksanya" ucap mamah lembut tapi tetap dengan nada tegas.
"Tidak bu..." sahut Mikka datar
"Untuk apa memeriksanya jika aku sudah tahu ini hanya alergi ringan saja" gumam Mikka dalam hati
"Mah, pah besok kan libur kuliah jadi izinkan Mikka jalan-jalan yaa.." izin Mikka
"Jalan-jalan kemana?" tanya mamah
"Toko buku..." sahut Mikka singkat membuat mamah dan papah saling pandang
"Sejak kapan kamu jadi kutu buku?" gurau ayah
"Boleh kan?" tanya Mikka lagi
"Iya sayang, kemana pun kamu mau asalkan minta izin" sahut mamah membuat Mikka kembali tersenyum tipis.
"Akhirnya aku bisa bertemu Mr. Jony si penjaga toko buku dan ahli komputer, ku harap laki-laki itu bisa membobol aku Mr.R..." gumam Mikka dalam hati.
Mr. Jony adalah seorang kutu buku dan juga hacker yang Mikka kenal tapi tidak dekat, namanya tercantum di mading kampus sebagai anak jurusan IT nomor satu itulah kenapa Mr. Jony menjadi terkenal. Hanya orang tertentu saja yang bisa bertemu dengannya,
"Ku harap aku bisa menemui nya besok..." Mikka kembali membatin dan sedikit merasa antusias, dia tidak sabar ingin tahu siapakah Mr. R itu.
...Next.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Aquina
kemana2 kepergok org,mbok ya menyepi yg jauh gt
2023-07-11
2
MasyaAllah bgs bgt cerita@ nnt aku sambung lg bca@ kaka☺️
2023-02-02
1