Apa Mallfin Bisa Sembuh?

°°°~Happy Reading~°°°

Sepasang kaki itu melangkah gontai menyusuri lorong rumah sakit. Wajahnya tampak letih. Kantung mata bahkan terlihat menghitam di bawah matanya yang tampak sayu.

Ana menghentikan langkahnya sejenak. Duduk di sebuah kursi tunggu yang terletak jauh dari ruang perawatan sang putra.

Ana butuh waktu sendiri. Ia butuh ketenangan untuk menjernihkan pikirannya yang keruh tak bisa berpikir.

Perempuan itu menghembuskan nafas kasar. Uang hasil menjual motor dan barang berharga miliknya masih belum mencukupi biaya operasi sang putra. Bahkan itu tak ada apa-apanya.

Meminjam di bank pun, ia tak bisa. Tak ada barang berharga yang bisa ia jadikan jaminan karena rumahnya pun hanya rumah kontrakan.

Bagaimana ini?

Perempuan itu menunduk lesu. Kemana lagi kaki itu harus melangkah demi bisa menutup biaya operasi sang putra yang tak kecil.

Ana di landa keputusasaan. Beban berat seolah menumpu di pundaknya yang ringkih.

Apa yang harus ia lakukan.

"Mommy... ."

Terdengar pekikan sang putri dari kejauhan. Membuat Ana sontak menoleh.

"Sayang?!" Ana bangkit penuh keterkejutan.

Lorong ini terlalu jauh dari kamar sang putra. Bagaimana bisa gadis kecil itu bisa sampai disini. Bagaimana jika gadis kecil itu kembali tersesat seperti dulu waktu pertama kali bertandang kesini.

"Bagaimana Maurin bisa sampai disini?"

"Apin lagi tidull. Mollin boshan tullush main shini." Tidak bisa dipungkiri, gadis kecil itu terlalu ceroboh. Meski masih asing di tempat baru itu, Maurin tak segan berjalan-jalan seorang diri.

"Mommy udah beullshih-beullshih lumah na?"

"Hemmm..." Angguk Ana berbohong. Sebelumnya ia pamit pulang undur diri untuk membersihkan rumahnya yang mungkin penuh debu dan dedaunan kering.

"Myh, tadi Apin nebellin... Apin na eundak mau mamam apel dalli Mollin. Padahall, Mollin kan shayang Apin. Mollin kupash-kupash Apel na sheundilli shampe Mollin bellkelingat. Apin mallah shulluh Mollin pellgi, tellush Apin bobok. Apin nebellin, Mollin endak shuka Apin," sungut Maurin tak terima.

Ya. Terkadang mereka saling menyayangi. Terkadang pula mereka saling bertengkar satu sama lain. Ana memaklumi.

Tapi yang Ana tak pahami, kenapa sang putra bisa sampai berlaku demikian pada sang putri? Mallfin bukan sosok yang akan menolak pemberian ataupun permintaan Maurin. Meski enggan pun, bocah laki-laki itu akan berusaha menurutinya, bahkan disaat ia sendiri tak menyukainya.

"Tidak apa sayang. Mungkin Mallfin hanya mengantuk. Dan, apa Maurin ingat saat Maurin sakit dulu?"

Gadis kecil itu mengangguk-angguk kecil mendengar perkataan sang mommy dengan seksama.

"Saat Maurin sakit dulu, Maurin selalu mengeluh karena makanannya terasa tidak enak. Begitu juga dengan Mallfin. Mallfin merasa makanannya tidak enak, jadi dia tidak ingin makan apapun termasuk apel pemberian Maurin."

"Jadi Maurin tidak boleh bersedih lagi. Putri cantik mommy sudah sangat baik karena sudah peduli pada Mallfin," tutur Ana panjang lebar. Maurin, gadis kecil itu terlalu gampang kecewa. Ia harus memberikannya penjelasan.

"Iya myh. Mollin takut Apin napa-napa. Mollin shayang Apin banak-banak. Endak mau Apin shakit ladi."

Ana menyunggingkan senyumnya lega. Lalu di gendongnya sang putri dalam gendongannya. Sudah lama ia tak memberikan perhatian lebih pada gadis kecilnya. Karena kesibukannya menjaga sang putra, ia bahkan tanpa sengaja sering melalaikan keberadaan sang putri di sisinya.

"Eummh, putri mommy bau acem?" tutur Ana menggoda sesaat setelah menghamburkan ciumannya pada si kecil Maurin.

"Hihihi... Mollin tadi main keudall-keudall shama Nono. Nono keudall Mollin shampe Mollin bellkelingat, ahahaha... ."

Kiano, bocah usia 7 tahun di bangsal sebelah itu memang suka bermain dengan sang putri. Berkat bocah laki-laki itulah, Maurin tak lagi kesepian seorang diri.

"Maurin suka bermain dengan Kiano?"

"Shuka. Shuka shekali myh. Nono shelallu kashih pellmen Mollin tullush ajak Mollin beulmain. Nono baik endak shepeulti teuman-teuman di llumah."

"Baiklah. Sekarang kita susul Mallfin. Kasian Mallfin pasti kesepian."

Ana lantas mengayunkan kakinya melangkah ke bangsal tempat sang putra di rawat.

Namun, belum jua sampai di tempat tujuan, gadis kecil itu sudah menginterupsi.

"Myh... Mommyh... Mollin tullun shini. Itu ada Nono. Mollin mau main shama Nono dullu."

Memaksa Ana untuk menurunkan gadis kecil itu dari tubuhnya.

"Maurin hati-hati ya. Kalau sudah sore, Maurin harus kembali. Maurin harus mandi."

"Shiap myh... ."

"Nono..." Maurin sontak berlari menghampiri bocah laki-laki yang baru saja keluar dari ruangannya itu.

Sedang Ana, perempuan itu memilih melanjutkan perjalannya menuju ruang perawatan sang putra yang hanya berjarak beberapa langkah lagi.

Sesampainya di ruang perawatan sang putra, terlihat Mallfin tengah terdiam menatap luar jendela. Pandangannya kosong. Apa yang sedang di pikirkan bocah laki-laki itu sebenarnya.

"Sayang..." Ana mendekat, lalu mengusap pucuk kepala Mallfin penuh kelembutan.

Bocah laki-laki itu kemudian membalik badannya. "Ya, mommy. Mommy sudah selesai?"

Ana tampak mematung saat mendapati sang putra kini menatap kosong ke sisi kanannya, alih-alih menatap dirinya. Perempuan itu menoleh, tidak ada apapun di belakangnya.

"Mallfin baik-baik saja? Apa ada yang tidak nyaman?" Menatap wajah itu, Ana khawatir jika sang putra merasakan ketidaknyamanan. Bocah laki-laki itu terlalu memendam segala kesakitannya.

"Mommy. Apa setelah berobat nanti, Mallfin bisa sembuh?"

🍁🍁🍁

Annyeong Chingu

Happy reading semua

Saranghaja 💕💕💕

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

mulai kelihatan efek tumor nya

2024-02-16

2

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

Malfin ... pasti sembuh nak 😢😢😢

2024-01-03

1

Tati Kartika

Tati Kartika

kasih bahagia dong bial malfin nua thor

2023-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 MAURIN!!!
2 Peluk Mommy, Sayang
3 Bau Digong
4 Memendamnya Sendiri
5 Teullimakasih Apin Danteng
6 Anak Pembawa Sial
7 Dia Sepertinya Mati
8 Sakit, Myh...
9 Daddy Endak Shayang Mollin?
10 Apa Berbahaya, Dok?
11 Boleh Saya Bawa Pulang?
12 Pemeriksaan Lanjutan
13 Mallfin Sayang kan Sama Mommy?
14 Daddy?
15 Uncle Hillo Baik, Mollin Shuka
16 Kabull Pulluk Uncle Hillo
17 Menangislah
18 Jangan Dia
19 Tidak Baik-baik Saja
20 Apa Mallfin Bisa Sembuh?
21 Mallfin Rindu Mommy
22 Kamu Tidak Ingin Mencarinya?
23 Kesakitan itu
24 Anda Melupakan Saya?
25 Kau Terlalu Murahan
26 Hallush Beulshaball
27 Mallfin...
28 Mommy Shayang Keunnapa?
29 Lepaskan Putriku
30 Biaya Operasi
31 He Has Twins
32 Dengan Cara Apa?
33 Daddy?
34 Sayangnya Mommy Apa Kabar?
35 Apa Mallfin Mimpi Indah?
36 Jangan Mengusik Kami
37 Mari Kita Menikah
38 Saya Tidak Bisa
39 Mallfin Tidak Suka Kamu Disini
40 Same Story
41 Membahagiakan Anak-anak Bersama
42 Tidak Akan Cukup
43 Get Out
44 Rencana
45 Mempertimbangkan
46 Go Home
47 Laki-laki Itu Tidak Baik
48 Balas Dendam
49 Aku Adalah Daddy nya
50 Makan Siang Bersama
51 Karena Dia Mommy Menderita
52 Mollin Beullshallah
53 Nenek Sihir Jelek
54 Jangan Egois
55 Tidur berempat?
56 Jangan Ganggu Daddy
57 Dia Daddy yang Buruk
58 Panggil Daddy Seperti Itu
59 Rumah Kita
60 Ashi Kaming
61 Sah
62 Kiat-kiat
63 Takut Kamu Kecewa
64 Buka Saja
65 Tak Dapat Berbuat Banyak
66 Mollin Si anak lajin
67 Mollin Peullgi Bekellja
68 Genius
69 Kejutan di Luar Nalar
70 Pembuat Onar
71 Menemui Suami
72 Sayang?
73 Ana Tidak Sengaja
74 Melindungi
75 Ketika Maurin Tidak Berulah
76 Mari Belajar Mencintai
77 Jangan Melihat Harganya
78 Princess Maurin Pergi Sekolah
79 Trio Kwek-kwek
80 Tambah Momongan
81 Sheullang Asha
82 Dedek Bayi Oek-oek
83 Misi Rahasia
84 Ke Rumah Mama Elena
85 Maurin Mau Apa?
86 Jangan Memaksakan Diri
87 Mas Tidak Mandi?
88 Mas Keluar
89 Mencoba Saling Mengenal
90 Pesanan Maurin
91 Dangan-dangan...
92 Mama Nantangin?
93 Marc Sudah Gila
94 Jangan Bertanya Lagi!
95 Sindrom Couvade?
96 Perkara Bau Busuk
97 Harusnya Ana Temani Mas
98 Jangan Sampai Kecapean
99 Tidak Patuh
100 Ganti Dokter Cowok!!!
101 Selamat
102 Terimakasih
103 Perkara Liwed dan Korek
104 Kakak Mollin
105 Kaball Geumbilla
106 Sayang, Aku Kangen
107 Kok Bajunya Gini?
108 Pilihlah Diantara Kami
109 Tolong Bujuk Kak Marcus
110 Mommy Menangis?
111 Dicampakkan
112 Sesat
113 Bullung Shawat
114 Suka-sukanya Mas Aja Deh
115 Main Shawat-Shawat
116 Mallfin Akan Memukul Daddy
117 im not a baby
118 Aku Menculiknya
119 I Need Privacy
120 Daddy Teulliwish
121 Ide Bagus
122 Anelis Hamil?
123 Kok Masih Kecil?
124 Beullishik
125 Titah Sang Paduka
126 Tidak Bisa Mengenali
127 Perkara Mangga Muda
128 Mollin Eundak Dapat Tium
129 Ada Gumpa
130 Melihat Adek Bayi
131 Kalluna Mommy Tewek
132 Baby Gull Na Mollin
133 Menambah Satu Bayi Lagi
134 Aku Ingin Pulang
135 Belum Waktunya
136 Mollin Eundak Dushten
137 Tutup Pabrik
138 Boshan
139 Dia Laki-laki, Maurin
140 Kerusuhan Di Ruang Rawat
141 Daddy Sangat Payah
142 Mas Bisa Jelaskan
143 Sumber Kebahagiaan
144 Karya Baru?
Episodes

Updated 144 Episodes

1
MAURIN!!!
2
Peluk Mommy, Sayang
3
Bau Digong
4
Memendamnya Sendiri
5
Teullimakasih Apin Danteng
6
Anak Pembawa Sial
7
Dia Sepertinya Mati
8
Sakit, Myh...
9
Daddy Endak Shayang Mollin?
10
Apa Berbahaya, Dok?
11
Boleh Saya Bawa Pulang?
12
Pemeriksaan Lanjutan
13
Mallfin Sayang kan Sama Mommy?
14
Daddy?
15
Uncle Hillo Baik, Mollin Shuka
16
Kabull Pulluk Uncle Hillo
17
Menangislah
18
Jangan Dia
19
Tidak Baik-baik Saja
20
Apa Mallfin Bisa Sembuh?
21
Mallfin Rindu Mommy
22
Kamu Tidak Ingin Mencarinya?
23
Kesakitan itu
24
Anda Melupakan Saya?
25
Kau Terlalu Murahan
26
Hallush Beulshaball
27
Mallfin...
28
Mommy Shayang Keunnapa?
29
Lepaskan Putriku
30
Biaya Operasi
31
He Has Twins
32
Dengan Cara Apa?
33
Daddy?
34
Sayangnya Mommy Apa Kabar?
35
Apa Mallfin Mimpi Indah?
36
Jangan Mengusik Kami
37
Mari Kita Menikah
38
Saya Tidak Bisa
39
Mallfin Tidak Suka Kamu Disini
40
Same Story
41
Membahagiakan Anak-anak Bersama
42
Tidak Akan Cukup
43
Get Out
44
Rencana
45
Mempertimbangkan
46
Go Home
47
Laki-laki Itu Tidak Baik
48
Balas Dendam
49
Aku Adalah Daddy nya
50
Makan Siang Bersama
51
Karena Dia Mommy Menderita
52
Mollin Beullshallah
53
Nenek Sihir Jelek
54
Jangan Egois
55
Tidur berempat?
56
Jangan Ganggu Daddy
57
Dia Daddy yang Buruk
58
Panggil Daddy Seperti Itu
59
Rumah Kita
60
Ashi Kaming
61
Sah
62
Kiat-kiat
63
Takut Kamu Kecewa
64
Buka Saja
65
Tak Dapat Berbuat Banyak
66
Mollin Si anak lajin
67
Mollin Peullgi Bekellja
68
Genius
69
Kejutan di Luar Nalar
70
Pembuat Onar
71
Menemui Suami
72
Sayang?
73
Ana Tidak Sengaja
74
Melindungi
75
Ketika Maurin Tidak Berulah
76
Mari Belajar Mencintai
77
Jangan Melihat Harganya
78
Princess Maurin Pergi Sekolah
79
Trio Kwek-kwek
80
Tambah Momongan
81
Sheullang Asha
82
Dedek Bayi Oek-oek
83
Misi Rahasia
84
Ke Rumah Mama Elena
85
Maurin Mau Apa?
86
Jangan Memaksakan Diri
87
Mas Tidak Mandi?
88
Mas Keluar
89
Mencoba Saling Mengenal
90
Pesanan Maurin
91
Dangan-dangan...
92
Mama Nantangin?
93
Marc Sudah Gila
94
Jangan Bertanya Lagi!
95
Sindrom Couvade?
96
Perkara Bau Busuk
97
Harusnya Ana Temani Mas
98
Jangan Sampai Kecapean
99
Tidak Patuh
100
Ganti Dokter Cowok!!!
101
Selamat
102
Terimakasih
103
Perkara Liwed dan Korek
104
Kakak Mollin
105
Kaball Geumbilla
106
Sayang, Aku Kangen
107
Kok Bajunya Gini?
108
Pilihlah Diantara Kami
109
Tolong Bujuk Kak Marcus
110
Mommy Menangis?
111
Dicampakkan
112
Sesat
113
Bullung Shawat
114
Suka-sukanya Mas Aja Deh
115
Main Shawat-Shawat
116
Mallfin Akan Memukul Daddy
117
im not a baby
118
Aku Menculiknya
119
I Need Privacy
120
Daddy Teulliwish
121
Ide Bagus
122
Anelis Hamil?
123
Kok Masih Kecil?
124
Beullishik
125
Titah Sang Paduka
126
Tidak Bisa Mengenali
127
Perkara Mangga Muda
128
Mollin Eundak Dapat Tium
129
Ada Gumpa
130
Melihat Adek Bayi
131
Kalluna Mommy Tewek
132
Baby Gull Na Mollin
133
Menambah Satu Bayi Lagi
134
Aku Ingin Pulang
135
Belum Waktunya
136
Mollin Eundak Dushten
137
Tutup Pabrik
138
Boshan
139
Dia Laki-laki, Maurin
140
Kerusuhan Di Ruang Rawat
141
Daddy Sangat Payah
142
Mas Bisa Jelaskan
143
Sumber Kebahagiaan
144
Karya Baru?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!