Bagian 004. Menguping

🍄🍄🍄

-

-

-

“Selamat siang dokter Fadli....”

Fadli yang mendapat sapaan itu menoleh kesamping, dimana ada dua orang dokter yang satu seorang dokter perempuan dan yang satu dokter laki-laki namun usianya sudah terlihat menua, atau bisa dibilang merupakan senior dokter rumah sakit itu.

“Oh? Ya selamat siang dokter Haris dan dokter Ana....” jawab Fadli yang seperti biasanya lelaki itu akan menunjukkan senyum khasnya kepada orang yang ditemuinya. Dengan menundukkan kepala sebagai rasa hormat kepada orang yang lebih tua darinya.

“Apakah anda akan menuju kekantin dokter?” tanya dokter perempuan tersebut yang bernama Ana.

“Ya dokter Ana, karena kebetulan saya baru menyelesaikan pekerjaan saya.” Jawab Fadli.

Ana tersenyum mendengarnya, “Oh! Kebetulan sekali rupanya, kami juga akan makan siang dikantin karena baru menyelesaikan pekerjaan kami.”

“Begitukah?” timpal Fadli.

“Ya, apakah tak keberatan jika kami makan siang bersama anda?” tanya dokter Haris.

“Tentu saja mengapa tidak.” Jawab Fadli langsung, yang kemudian mendapatkan tepukan bahu dari dokter pria paru baya itu.

°°°°

Sesampainya dikantin rumah sakit, ketiga dokter itu makan dalam satu meja. Tentu ketiganya tengah fokus pada makanan yang ada didepan mereka dan tak ada percakapan selama mereka makan.

Namun saat ketiganya sudah selesai menghabiskan makanan mereka, dokter yang bernama Haris itu memulai percakapannya.

“Dokter Fadli, sepertinya saya ingin menyita sedikit waktu anda. Mungkin sekitar lima menit karena ada hal penting yang ingin saya bicarakan kepada anda!”

Fadli mengalihkan atensinya kepada dokter paru baya itu, “Ya tak apa dokter Haris, silahkan jika itu memang benar-benar penting.”

Dokter Haris tersenyum mendengarnya, “Terimakasih....”

Namun saat dokter paru baya itu tengah berbicara, atensi Fadli kembali teralih kepada sosok perempuan yang baru saja masuk kedalam kantin. Sosok perempuan itu adalah Mita yang juga sedang memesan makanan bersama teman-teman perawat dan dokternya.

Fadli terus menatap setiap Mita berada, sampai wanita itu duduk disalah satu meja disana, tepatnya disamping meja Fadli. Entah kebetulan atau apa. Wanita itu juga menatap kearahnya yang membuat dokter muda itu sedikit tersentak karena tak menyangka jika wanita itu akan balik menatapnya.

'Apa aku terlalu memperhatikannya?' gumam Fadli.

Namun ia mencoba mengalihkan kembali pandangannya kearah Mita, yang pada saat itu Mita masih menatap kearahnya. Dirinya tak menyangka akan mendapat respon yang baik dari wanita itu, yang mana wanita itu melemparkan senyuman kepadanya. Senyuman yang selalu diberikan kepadanya ketika mereka saling bertemu pandang.

Ia pun tak lupa membalas senyuman itu dengan senyuman yang sedikit kikuk, karena merasa malu kepada wanita itu. Malu karena ketahuan tengah menatapi wanita yang ada disamping mejanya.

“Dokter Fadli?!”

Sebuah suara kembali membuat dirinya tersentak, ia pun kemudian mengalihkan pandangannya kembali kearah dokter paru baya itu.

“Ya dokter Haris?”

“Apa anda mendengar perkataan saya barusan? Mengapa anda tak menjawab pertanyaan saya?”

Lagi-lagi Fadli merasa malu, karena lupa dirinya saat ini sedang bercakap-cakap kepada orang yang ada didepannya.

“Oh! Maafkan saya dokter Haris, pikiran saya teralih sedikit tadi. Jadi saya tak mengetahui apa yang anda ucapkan barusan,” jawab Fadli yang sedikit merasa bersalah.

Nampak dokter paru baya itu tengah menghela nafasnya, terlihat sekali jika pria paru baya itu tengah menahan kekesalannya. Dan hal itu tentu disadari oleh Fadli.

“Maafkan saya dokter Haris!” ujar Fadli mengulangi ucapannya.

“Oh! Tidak apa-apa dokter Fadli, saya memaklumi jika anda pasti sedang memikirkan pekerjaan anda!” timpal dokter Haris dengan menampilkan senyum paksanya.

“Baiklah saya akan mengulangi pertanyaan saya,”

“Saya akan mendengarkan!”

“Begini, disini saya sebagai kepala keluarga dikediaman saya ingin mengundang anda sebagai tamu penting kami, diacara ulang tahun pernikahan saya dan istri saya! Itung-itung sebagai perwakilan dirumah sakit ini. Karena saya hanya akan mengadapak pesta kecil-kecilan saja. Tentu hanya sebagai orang yang saya undang saja!”

Mendengar itu, Fadli berfikir sejenak. “Mengapa anda tak mengundang dokter Albaret sebagai perwakilan rumah sakit ini dokter? Beliaukan merupakan orang terpenting disini. Dan tentu tak lebih penting dari saya!” jelas Fadli.

“Hahaha, kebetulan saya juga mengundang dokter Albaret diacara kami. Namun saya juga ingin mengundang anda, karena kebetulan anak bungsu saya sangat menyukai anda! Anda pasti masih ingat kan? Anak saya yang anda tangani sewaktu terkena usus buntu dan harus dioperasi?”

Fadli nampak terdiam sejenak untuk mengingat, “Hemm, apakah nama anak dokter Haris bernama Claudia?”

“Ya, hahahah betul sekali, itu nama anak bungsu saya.” Jawab Haris sambil tertawa.

Mita yang sedari tadi menguping pembicaraan tersebut karena tempat duduk mereka sangat dekat, sungguh merasa dibuat penasaran. Apalagi saat ia mendengar jika pria pujaannya disukai oleh wanita lain, entah mengapa hatinya menjadi panas.

“Bagaimana dokter Fadli! Apakah anda mau menerima undangan dari pria tua ini?” tanya Haris kepada Fadli.

Fadli yang sebenarnya ingin menolak namun tak bisa ia lakukan, dirinya tak ingin menjadi orang yang tak sopan kepada dokter tersebut. Karena bagaimana pun mereka pasti akan saling bertemu mengingat mereka bekerja dalam satu rumah sakit. Tentu akan merasa canggung jika ia menolaknya.

“Baiklah dokter Haris, saya akan datang keacara anda!” ujar Fadli.

Hal itu membuat Haris dan Ana yang mendengarnya merasa senang.

“Terimakasih dokter Fadli, kami akan menunggu kedatangan anda!” timpal Haris.

“Baiklah karena waktu istirahat telah selesai, bagaimana kalau kita kembali menyelesaikan pekerjaan kita yang tertunda?” ajak dokter Ana.

Fadli menjawab ucapan itu dengan menganggukan kepalanya saja. Kemudian ketiganya langsung beranjak dari tempat itu dan keluar dari kantin dengan berjalan bersama.

Mita yang sedari tadi terus mengamati Fadli itu sampai tak fokus pada makanannya. Hingga saat teman-temannya sudah selesai menyelesaikan makanan mereka, Mita pun langsung mendapatkan teguran dari mereka.

“Mita! Kami sudah selesai makan, mengapa makananmu masih utuh begitu?” tanya salah satu teman Mita.

Mita tersentak, wanita itu langsung melirik kearah piring makanannya. “Oh yaampun! Sepertinya aku kebanyakan berfikir!”

Keempat teman Mita langsung mengeleng ketika mendengar ucapan wanita itu.

“Dasar kamu Mita... Mita....”

“Hehehe....” Mita mengaruk kepalanya merasa kikuk. “Kalian bisa kembali lebih dulu, biar aku disini menyelesaikan makananku!” ucap Mita.

“Beneran nih? Kami tinggal?”

Mita langsung mengangguk, “Ya... aku akan menyusul nanti setelah selesai makan.”

“Baiklah kalau begitu, kami tinggal dulu ya....”

“Iya... sana-sana!” jawab Mita seolah mengusir teman-temannya.

Setelah teman-temannya sudah beranjak dari sana, Mita pun segera beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari kantin. Dirinya berniat untuk menemui Fadli terlebih dahulu, karena seperti biasa ia akan puas-puas menatapi wajah tampan itu sebelum ia melakukan pekerjaannya. Bisa dibilang untuk mengisi energinya biar lebih semangat.

Walau kadang-kadang wanita itu selalu curi-curi pandang saat Fadli tengah sibuk dalam pekerjaannya. Namun hanya dengan itu saja sudah membuat Mita merasa puas.

Sambil bersenandung ria dalam berjalan menuju ruangan Fadli, pandangan Mita tak sengaja melihat sosok wanita yang tadi tengah berbincang dengan sang pria pujaannya dikantin itu. Wanita itu tengah melakukan panggilan dihanpone gengamnya ditempat yang agak sepi orang. Mita sebenarnya agak acuh dengan wanita itu dan ingin melewati wanita itu begitu saja.

Namun saat pendengarannya tak sengaja mendengar percakapan wanita itu, Mita pun mengurungkan niatnya untuk meninggalkan tempat tersebut.

“Clara adikku tersayang... kakak sudah melakukan permintaanmu sayangku. Jadi, rencana selanjutnya kau yang akan melakukannya. Persiapkan rencanamu dengan baik ya? Sayangku....”

Begitulah yang didengar oleh Mita, yang tentu membuat dirinya bertanya-tanya sekaligus merasa curiga.

-

-

-

🍄🍄🍄

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Vote sudah meluncur ya...semangat up nya💪🥰.

2023-02-27

0

Aziza

Aziza

Wah Saingan Kamu Loh mit 😄

2023-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 001. Awalan
2 Bagian 002. Nenek Sihir
3 Bagian 003. Masih Menunggumu
4 Bagian 004. Menguping
5 Bagian 005. Ajakan
6 Bagian 006. Ke Pesta
7 Bagian 007. Curiga
8 Bagian 008. Kejadian Tak Terduga
9 Bagian 009. Sikap Aneh Fadli
10 Bagian 0010. Hal Yang Seharusnya Tidak Terjadi
11 Bagian 0011. Bercak Diseprai
12 Bagian 0012. Curhat Mita
13 Bagian 0013. Kebingungan Fadli
14 Bagian 0014. Kedatangan Fadli
15 Bagian 0015. Antara Mita Dan Fadli
16 Bagian 0016. Penolakan Miko
17 Bagian 0017. Masih Belum Usai
18 Bagian 0018. Masalalu Yang Belum Terlupa
19 Bagian 0019. Penghinaan
20 Bagian 0020. Menunggunya
21 Bagian 0021. Menegaskan
22 Bagian 0022. Menghindarinya
23 Bagian 0023. Sangat Dekat
24 Bagian 0024. Perubahan Mita
25 Bagian 0025. Membuat Terkejut
26 Bagian 0026. Menjemput
27 Bagian 0027. Kedatangan Tamu
28 Bagian 0028. Sebuah Keputusan
29 Bagian 0029. Menerima
30 Bagian 0030. Mual Lagi
31 Bagian 0031. Kumpul Keluarga
32 Bagian 0032. Akhirnya
33 Bagian 0033. Aksi Miko
34 Bagian 0034. Kebimbangan
35 Bagian 0035. Tinggal Bersama
36 Bagian 0036. Pertemuan
37 Bagian 0037. Mati Lampu
38 Bagian 0038. Ingin Mangga
39 Bagian 0039. Kebimbangan
40 Bagian 0040¦Pindah Rumah
41 Bagian 0041. Rumah Baru
42 Bagian 0042. Bertukar Cerita
43 Bagian 0043. Mulai Curiga
44 Bagian 0044. Masih Dengan Dava
45 Bagian 0045. Pulang Bersama Dava
46 Bagian 0046. Perkembangan
47 Bagian 0047. Ribut Ketika Dipagi Hari
48 Bagian 0048. Topik Pembicaraan
49 Bagian 0049. Minta Traktiran
50 Bagian 0050. Nenek Lampir 2
51 Bagian 0051. Terkejut
52 Bagian 52. Tak Menerima Kenyataan
53 Bagian 0053. Dibuat Baper
54 Bagian 0054. Kedatangan Miko
55 Bagian 0055. Menuntaskan Masalah-masalah Kecil
56 Bagian 0056. Akhirnya
57 Bagian 0057. Inilah Yang Sebenarnya
58 S2–Bagian 0058. Bayi Mungil Dan Bayi Tua
59 S2–Bagian 0059. Keromantisan
60 S2–Bagian 0060. Suami Perhatian
61 S2–Bagian 0061. Rahasia?
62 S2–Bagian 0062. Kericuhan Oleh Dua Anak Manusia
63 S2–Bagian 0063. Sudah Terbiasa
64 S2–Bagian 0064. Tak Pernah Usai
65 S2–Bagian 0065. Terkejut
66 S2–Bagian 0066. Penganggu
67 S2–Bagian 0067. Fadli Tak Suka
68 S2–Bagian 0068. Tingkah Fadli
69 S2–Bagian 0069. Mendapat Gangguan
70 S2–Bagian 0070. Kegelisahan Fadli
71 S2–Bagian 0071. Pesta Ulang Tahun
72 S2–Bagian 0072. Pacar Filda
73 S2–Bagian 0073. Kedatangan Wanita Itu
74 S2–Bagian 0074. Taruhan?
75 S2–Bagian 0075. Perbuatan Miko
76 S2–Bagian 0076. Makan Bersama
77 S2–Bagian 0077. Miko Yang Usil
78 S2–Bagian 0078. Terungkapnya Fakta
79 S2–Bagian 0079. Gosip Dikampus
80 S2–Bagian 0080. Anak Kedua?
81 Novel baru nih
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bagian 001. Awalan
2
Bagian 002. Nenek Sihir
3
Bagian 003. Masih Menunggumu
4
Bagian 004. Menguping
5
Bagian 005. Ajakan
6
Bagian 006. Ke Pesta
7
Bagian 007. Curiga
8
Bagian 008. Kejadian Tak Terduga
9
Bagian 009. Sikap Aneh Fadli
10
Bagian 0010. Hal Yang Seharusnya Tidak Terjadi
11
Bagian 0011. Bercak Diseprai
12
Bagian 0012. Curhat Mita
13
Bagian 0013. Kebingungan Fadli
14
Bagian 0014. Kedatangan Fadli
15
Bagian 0015. Antara Mita Dan Fadli
16
Bagian 0016. Penolakan Miko
17
Bagian 0017. Masih Belum Usai
18
Bagian 0018. Masalalu Yang Belum Terlupa
19
Bagian 0019. Penghinaan
20
Bagian 0020. Menunggunya
21
Bagian 0021. Menegaskan
22
Bagian 0022. Menghindarinya
23
Bagian 0023. Sangat Dekat
24
Bagian 0024. Perubahan Mita
25
Bagian 0025. Membuat Terkejut
26
Bagian 0026. Menjemput
27
Bagian 0027. Kedatangan Tamu
28
Bagian 0028. Sebuah Keputusan
29
Bagian 0029. Menerima
30
Bagian 0030. Mual Lagi
31
Bagian 0031. Kumpul Keluarga
32
Bagian 0032. Akhirnya
33
Bagian 0033. Aksi Miko
34
Bagian 0034. Kebimbangan
35
Bagian 0035. Tinggal Bersama
36
Bagian 0036. Pertemuan
37
Bagian 0037. Mati Lampu
38
Bagian 0038. Ingin Mangga
39
Bagian 0039. Kebimbangan
40
Bagian 0040¦Pindah Rumah
41
Bagian 0041. Rumah Baru
42
Bagian 0042. Bertukar Cerita
43
Bagian 0043. Mulai Curiga
44
Bagian 0044. Masih Dengan Dava
45
Bagian 0045. Pulang Bersama Dava
46
Bagian 0046. Perkembangan
47
Bagian 0047. Ribut Ketika Dipagi Hari
48
Bagian 0048. Topik Pembicaraan
49
Bagian 0049. Minta Traktiran
50
Bagian 0050. Nenek Lampir 2
51
Bagian 0051. Terkejut
52
Bagian 52. Tak Menerima Kenyataan
53
Bagian 0053. Dibuat Baper
54
Bagian 0054. Kedatangan Miko
55
Bagian 0055. Menuntaskan Masalah-masalah Kecil
56
Bagian 0056. Akhirnya
57
Bagian 0057. Inilah Yang Sebenarnya
58
S2–Bagian 0058. Bayi Mungil Dan Bayi Tua
59
S2–Bagian 0059. Keromantisan
60
S2–Bagian 0060. Suami Perhatian
61
S2–Bagian 0061. Rahasia?
62
S2–Bagian 0062. Kericuhan Oleh Dua Anak Manusia
63
S2–Bagian 0063. Sudah Terbiasa
64
S2–Bagian 0064. Tak Pernah Usai
65
S2–Bagian 0065. Terkejut
66
S2–Bagian 0066. Penganggu
67
S2–Bagian 0067. Fadli Tak Suka
68
S2–Bagian 0068. Tingkah Fadli
69
S2–Bagian 0069. Mendapat Gangguan
70
S2–Bagian 0070. Kegelisahan Fadli
71
S2–Bagian 0071. Pesta Ulang Tahun
72
S2–Bagian 0072. Pacar Filda
73
S2–Bagian 0073. Kedatangan Wanita Itu
74
S2–Bagian 0074. Taruhan?
75
S2–Bagian 0075. Perbuatan Miko
76
S2–Bagian 0076. Makan Bersama
77
S2–Bagian 0077. Miko Yang Usil
78
S2–Bagian 0078. Terungkapnya Fakta
79
S2–Bagian 0079. Gosip Dikampus
80
S2–Bagian 0080. Anak Kedua?
81
Novel baru nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!