🍄🍄🍄
-
-
-
Didalam ruangan, Mita sedari tadi sama sekali tak fokus pada pekerjaannya. Bahkan saat waktu kerja telah usai pun, Mita belum tersadar dari lamunnya itu.
Sampai saat suara hpnya yang berbunyi, barulah lamunnya itu langsung buyar dan tentu membuat wanita itu sedikit linglung.
“Ah astaga? Haisss... gak selesai lagi nih berkas-berkasnya?” Mita nampak kesal saat berkas yang seharusnya ia kerjakan pada waktu itu juga tak terselesaikan. Padahal kemarin saja ia sudah membawa setumpuk berkas dirumahnya. Alhasil wanita itu bekerja keras sampai dini hari.
“Hiks! Apakah aku harus lembur lagi? Padahal jika kukerjakan dari tadi pasti sudah setengah bagian, kan? Mengapa pake ngelamum segala sih...?” monolog Mita yang terus mengerutu.
Drrrrrrrtttt...
Mita kemudian mengalihkan pandangannya kearah hpnya. “Ini juga? Kenapa hp gak bunyi dari tadi saja sih? Sudah jam sembilan aja baru bunyi?” gerutu Mita yang melampiaskan kekesalannya pada hpnya itu.
Mita pun segera mengambil hpnya, lalu ia mengangkat panggil tersebut.
“Halo Dafa... kenapa gak nelfon dari tadi aja sih?”
“Loh? Kamu nungguin telfon aku dari tadi ya?” tanya Dafa dari seberang telfon.
“Engak juga sih, soalnya aku lagi gak fokus tadi. Dan baru nyadar kalo ini sudah jam sembilan....” jawab Mita sambil mengaruk kepalanya yang tak gatal.
“Oalah... hahaha, kirain apa! Kan aku jadi ngarep duluan.” Ucap Dafa sambil diselingi tawanya. “Makanya... kalo lagi kerja jangan ngelamun aja... hahahaha....”
“Udah, jangan geledekin. Emang kenapa kamu nelfon aku?”
“Tentu saja aku mau ajak kamu pulang, nih aku sudah sampai didepan rumah sakit!”
“Hah?” tiba-tiba Mita berdiri dari duduknya. “Jangan-jangan udah lama nungguin disana?”
“Hahaha, santai aja... baru tiga puluh menit aku disini kok!”
“Baru apanya! Itu mah lama!” seru Mita yang langsung membereskan barang-barang yang ada dimeja kerjanya. “Bentar ya! Aku akan sampai disana lima menit lagi.” Ucap Mita yang terdengar tergesa-gesa.
“Ya... santai aja, aku setia kok nungguin kamu disini. Jadi jangan terlalu tergesa-gesa ya beby? Aku tunggu disini. Bey-bey!”
Tanpa mendengar jawaban dari Mita, pria itu mematikan telfonnya secara sepihak.
“Santai apanya, kalo ditungguin selama itu mah, aku gak bisa santai!” gerutu Mita lagi-lagi.
°°°°°
Sampai pada area parkiran, Mita pun mulai mencari sosok lelaki yang sedang menunggu dirinya. Dan tak butuh waktu lama bagi Mita, matanya pun langsung melihat sosok lelaki yang begitu menonjol diarea parkiran tersebut.
Mita pun sampai mengelengkan kepala, saat melihat Dafa sang sahabat yang saat itu tengah dikerumuni oleh banyak wanita muda disana. Pemandangan itu pun tak asing lagi bagi dirinya.
Tentu Mita sangat tahu pasti, jika sahabatnya itu sangat risih jika dikerumuni seperti itu. Dan tentu sahabatnya itu akan meminta bantuan darinya jika lelaki itu sudah merasa frustrasi dengan keadaan sekitarnya.
Sambil menatap lurus, Mita mulai bergumam. “Satu... dua... tiga....”
“Beby...!!!”
Sebuah teriakan itu, berasal dari lelaki tersebut.
Mita seketika langsung mendesah, “Sudah ku duga. Ini pasti akan terjadi lagi.” Monolog Mita, kemudian mengelengkan kepalanya lagi.
“Hey beb!! Aku disini!!” teriak Dafa kearah Mita. Yang tentu saja membuat para wanita yang tengah mengerumuni lelaki itu menjadi menatap kearah Mita.
Mita pun dibuat kikuk, saat mendapati tatapan yang menusuk itu.
“Bikin kesal saja nih cowok!” gerutu Mita yang segera melangkahkan kakinya menuju kearah sang sahabat.
“Beby... aku sejak tadi nungguin kamu loh, yuk kita pulang!” ajak Dafa sambil mengerlingkan sebelah matanya kearah Mita.
Mita yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafasnya lagi-lagi.
“Yah... ternyata abang ganteng ini sudah ada pawangnya....”
Gerutu salah satu wanita disana.
“Yuk kita cabut aja yuk! Kita nangis berjamaah ajah....”
Sambil mendesah panjang, para gerombolan wanita itu pergi dengan sendirinya, tentu dengan raut wajah kesedihan.
Mita yang melihat gerombolan para wanita itu yang sudah menjauh, ia pun segera mengalihkan pandangannya kearah Dafa.
Tentu tatapan yang ia layangkan itu begitu tajam dan garang kearah lelaki itu. Wanita itu betul-betul menahan kekesalannya.
Dafa yang menyadari raut kekesalan Mita, hanya bisa tersenyum seolah tak merasa bersalah sama sekali.
“Yuk kita pulang sekarang!” ajak Dafa sambil memberikan helem pada Mita.
Mita pun menerima helem itu dengan tarian yang begitu kasar. “Lain kali gak perlu jemput aku! Aku gak mau kaya yang tadi barusan, orang lain yang liat nanti langsung salah paham terhadap kita! Aku gak mau itu.” Jelas Mita begitu menohok.
'Aku gak mau, kalau A'a Fadli sampai salah paham! Nanti kalau dia salah paham, aku gak bisa deketin dia lagi! Huhu....' batin Mita yang hanya menghawatirkan pandangan dari Fadli saja.
“Emang kenapa kalau ada yang salah paham? Kamu gak suka?” tanya Dafa.
Mita pun langsung menepuk bahu lelaki itu dengan keras. “Tentu saja be'ge! Udahlah, yuk kita pulang sekarang! Udah kemaleman. Takutnya adik kesayanganku nungguin aku dirumah!” ujar Mita yang dengan cepat-cepat langsung memakai helemnya.
Begitu pun dengan Dafa, lelaki itu langsung menyalakan motornya saat Mita sudah naik ke motor besarnya itu.
Keduanya pun langsung beranjak pergi dari tempat parkiran itu. Sampai-sampai tak mengetahui, jika sedari tadi Fadli tengah mengamati interaksi mereka, tentu dari dalam mobil miliknya.
Lelaki itu, yang sebenarnya ingin langsung pulang. Tak sengaja melihat Mita yang baru saja keluar dari dalam rumah sakit.
Niat ingin menawari wanita itu untuk pulang bersama, ia urungkan saat melihat Mita yang berjalan begitu saja ketika ia ingin memanggilnya.
Dan akhirnya pun ia hanya berdiam diri didalam mobil tanpa menawari wanita itu untuk diajak pulang bersama. Sampai pada saat Mita dan lelaki itu pergi meninggalkan area rumah sakit. Ia pun baru menyalakan mesin mobilnya dan kemudian segera menjalankan mobilnya meninggalkan area rumah sakit itu.
°
°
°
Mita baru saja sampai dirumahnya, wanita itu langsung melepaskan helem yang ada dikepalanya, kemudian memberikan helem itu kepada Dafa.
“Oke Daf! Thankyou ya tumpangannya, udah malem balik sana gih!” ujar Mita yang mengusir Dafa begitu saja.
“Bentar, aku mau disini dulu lima menit.”
“Yaudah kalau kamu mau ngadem disini dulu, aku tak masuk dulu kalau begitu.”
Dafa langsung menghentikan langkah Mita dengan mencekal tangan wanita itu. “Tunggu sebentar Mit, aku masih pengen ngomong sama kamu!”
“Mau ngomong apaan? Langsung to the poin aja ya.”
“Yaudah kalau kamu maunya begitu, aku langsung ke intinya aja deh!” Dafa sejenak terdiam, kemudian ia menatap Mita kembali. “Aku lusa depan ada undangan pesta dari kerabat papa aku... karena gak ada temen yang mau nemenin aku. Aku pengen kamu yang nemenin aku nanti... mau yah?”
“Hah? Serius gak ada yang nemenin kamu? Boong aja kau Daf, kan banyak tuh cewek yang nempelin kamu setiap saat. Kenapa gak ajakin salah satu cewek-cewek itu?”
“Issh, kamu tuh....” dengan rasa gemasnya, Dafa menyentil kening Mita agak keras. “Aku gak mau orang asing yang nemenin aku! Aku maunya kamu Mita....”
“Tapi Daf...”
“Tapi apanya? Udah ya, gak ada penolakan. Lusa depan aku jemput kamu nanti pada jam tujuh. Kamu dandan yang cantik ya beby- eh! Jangan terlalu cantik deh, nanti banyak yang kepincut. Hehehe....”
Mita seketika menatap aneh pria yang ada didepannya itu. “Emang siapa yang mau danda cantik sih? Aku kan belum jawab iya tadi?”
“Sssst....” Dafa tanpa izin Mita, menempelkan jari telunjuknya pada bibir wanita itu. “Kan aku udah bilang, gak ada penolakan. Yaudah ya aku balik dulu, kamu istirahat sekarang! Pasti kamu udah kecapean.”
Sambil mengerlingkan matanya kearah Mita, pria itu pun langsung menghidupkan mesin motornya. Kemudian menjalankan motornya dan meninggalkan area perkaragan rumah Mita.
“Hiss, punya temen kok sukanya maksa mulu!” gerutu Mita, yang kemudian masuk kedalaman rumah sambil menghentak-hentakan kakinya.
-
-
-
🍄🍄🍄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Yus Warkop
undangan ke tempat dr haris juga kayanya
2023-08-25
2
@Kristin
Mampir kembali Dek 🤗
2023-08-24
0
Aziza
Wah bakalan seru ketemu sama Fadhil juga nih kayanya....😄😄😄
2023-02-07
0