Bagian 003. Masih Menunggumu

🍄🍄🍄

-

-

-

Kini Dafa mengalihkan tatapannya kearah Clara, tatapan itu begitu berbeda dengan tatapan yang ia berikan kepada Mita. Tatapan yang begitu lembut dan mendamba, sedangkan tatapan yang ia berikan kepada Clara. Hanya sebuah tatapan datar nan terkesan tak tertarik. Hal itu tentu membuat Clara menyadari jika ada sesuatu diantara Mita dan juga pria itu.

Bahkan Clara sempat dibuat terpesona saat melihat ketampanan dari seorang Dafa, yang belum ia ketahui identitasnya itu. Namun Clara nampak familiar dengan wajah nan rupawan pria itu.

'Boleh juga laki-laki ini. Tampannya setara dengan ketampanan Fadli... dilihat dari gaya pakaiannya pun sepertinya pria ini orang kaya?' gumam Clara nampak menelisik gaya berpakaian Dafa.

“Oh iya tuan, mengapa anda tak menjawab pertanyaan saya? Apakah pertanyaan saya begitu sulit? Sehingga anda tak bisa menjawabnya?” tanya Clara dengan nada mengejek.

“Apakah jawaban saya begitu penting untuk anda?” kini Dafa yang melontarkan pertanyaan.

“Apa?” nampak Clara sedikit bingung.

Dengan gaya coolnya, Dafa menyelipkan kedua tangannya disaku celananya. “Anda mengaku jika anda merupakan teman dokter Mita kan?”

Sejenak Clara mengangkat sebelah alisnya, karena pria yang ada didepannya itu terus memberikan pertanyaan yang membuatnya kebingungan. “Ya... saya memang teman dokter Mita, bahkan kami hampir saja bertemu dan saling mengobrol!” jawab Clara percaya diri.

Sedangkan Dafa yang mendengar itu terkekeh kecil, bahkan sampai kecilnya suara kekehan itu sampai tak terdengar. “Jika anda memang temannya dokter Mita, maka anda pasti tau jika saya dan dokter Mita menjalin sebuah hubungan. Entah hubungan pertemanan atau percintaan?” sejenak Dafa menghentikan ucapannya. “Lantas mengapa anda masih bertanya jika memang anda adalah teman dokter Mita?”

Kini pertanyaan itu begitu menohok sehingga membuat Clara terdiam membeku.

“Oh! Mungkin anda masih belum akrab ya dengan dokter Mita?” Dafa mencoba menebak. Namun perkataan itu seperti meledek bagi Clara.

“Ehem! Kalau memang anda tak ingin mengatakannya, yasudah! Saya tak apa jika pertanyaan saya tak dijawab!” ucap Clara yang tak tahu harus menjawab pertanyaan itu seperti apa, ia akhirnya beralih menatap Fadli yang ada disampingnya.

“Mari dokter Fadli, kita berdua masuk terlebih dahulu!” ajak Clara yang pada saat itu Fadli tengah melamun sambil menatap Mita.

Clara yang bingung dengan keterdiaman itu, ia pun mengikuti arah pandang tersebut. Dan betapa terkejutkan ia saat arah pandang itu langsung menunjuk kearah wajah Mita, sang saingan yang membuatnya kesal setengah mati.

“Bisa-bisanya dia lagi... dia lagi....” gerutu Clara mendengus kesal.

Tak ingin membuat pria incaranya terus menatap wanita lain dan bukan dirinya, ia pun langsung mengalihkan pandangan itu dengan cara menepuk bahunya.

“Dokter Fadli! Dokter Fadli! Mengapa anda diam saja? Apakah anda mendengar suara saya?” panggilnya dengan suara yang agak dikencangkan.

Tentu Fadli langsung tersadar dari lamunnya, “Eh? Iya saya mendengarnya.”

“Bagaimana kalau kita berdua masuk terlebih dahulu dokter Fadli? Sepertinya dokter Mita masih ingin mengobrol dengan teman prianya....” ucap Clara sambil melirik sinis kearah Mita.

“Begitukah?” monolog Fadli kembali menatap Mita, “Apakah dokter Mita masih ingin mengobrol disini? Atau ikut kami berdua masuk kedalam?” ujar Fadli bertanya pada Mita.

“Oh? Maaf dokter Fadli, terimakasih atas ajakkannya... namun saya masih ingin disini sejenak, nanti setelah saya selesai dengan urusan saya. Maka saya akan menyusul anda berdua didalam!” jawab Mita sambil mengaruk kepalanya merasa kikuk.

“Hem, baiklah jika seperti itu. Kalau begitu kami permisi dulu....” sejenak Fadli mengalihkan pandangannya kearah Dafa, yang saat itu juga Dafa tengah menatapnya.

Keduanya saling berpandangan agak lama, namun setelahnya saling menganggukan kepala tanpa saling bersuara. Hal itu hanya digunakan sebagai basa-basi saja.

“Mari dokter Mita... kami permisi dulu....” kata Clara dengan nada yang dibuat meledek, karena dirinya berhasil membuat Fadli berjalan berdampingan dengannya.

Dengan menahan kekesalannya, Mita menunjukan senyum keterpaksaannya. “Ya dokter Clara....” jawab Mita.

Saat Fadli dan Clara sudah beranjak dari sana, kini kedua sahabat itu, kembali berdua saja.

Mita yang tadi tengah menahan rasa kekesalnya terhadap sahabatnya itu, akhirnya melampiasakannya dengan memukul lengan Dafa. Bahkan pukulan itu tanpa adanya jeda.

“Aw! Aw? Baby... mengapa kamu memukulku seperti ini....”

Mita menghentikan aksinya, lalu menatap tajam pria itu. “Beba, bebi... lagi-lagi ini gara-gara kamu. Kan sudah aku peringatkan! Jika kamu jangan memanggilku seperti itu lagi. Orang lain yang mendengar pasti akan salah sangka! Seperti barusan!” Mita menghela nafasnya lalu memijit pelipisnya.

Dafa hanya cengegesan saja menanggapi omelan itu, karena baginya, dengan menatap wajah kekesalan Mita sudah membuatnya senang.

“Hehe, maaf ya... sudah kebiasaan....” ujar Dafa.

“Hahhh... sudahlah, aku sudah terlambat beberapa menit gara-gara kamu! Sekarang aku mau masuk dulu! Beyy....”

Mita mulai beranjak dari tempatnya dan mulai berjalan masuk kedalaman rumah sakit. Bahkan ia sampai lupa berterimakasih kepada sahabatnya itu.

Namun Dafa merasa tak keberatan sama sekali, pria itu malah tertawa sambil mengelengkan kepalanya, menatap punggung sang sahabat yang sudah berjalan menjauhinya. “Dari tadi kayaknya aku terus yang disalahkan....”gumamnya diselinggi kekehan kecil.

“Aku masih menunggumu Mita....” gumamnya lagi.

°°°°°

Disisi lain, nampak Fadli yang saat ini tengah melakukan pemeriksaan kepada pasien yang kemarin melakukan operasi, yang kala itu disebabkan oleh usus buntu.

Namun entah apa yang dikerjakan oleh dokter itu, karena sejak tadi pikirannya ditempat lain sehingga membuat pekerjaannya jadi tertunda. Hal itu membuat seorang suster yang tengah menemani dirinya yang tengah melakukan pemeriksaan itu menjadi bingung.

“Dokter Fadli?”

Akhirnya suster tersebut memanggil Fadli sambil menepuk punda pria itu. Hal itu membuat Fadli tersentak karena dirinya yang tengah melamun, sehingga membuat alat pemeriksaannya jatuh berserakan begitu saja dilantai.

“Eh?” dengan linglung Fadli memunguti alat pemeriksaannya dengan tergesa, dibantu oleh suster tersebut yang menatap Fadli dengan tatapan aneh. Aneh karena suster itu baru pertama kali melihat Fadli yang tak perfesional dalam bekerja.

“Kenapa dokter? Apa yang sedang dokter pikirkan?” tanya suster itu.

“Hah?” beo Fadli menatap suster itu dengan bingung.

“Saya bertanya kepada dokter, mengapa sejak pemeriksaan pertama anda melamun sejak tadi? Apakah ada yang sedang anda pikirkan, sehingga membuat pikiran anda terganggu?” ucap suster itu mengulangi pertanyaan dengan sabar.

Fadli tak langsung menjawab, dokter muda itu berdehem sejenak, lantas kemudian berdiri dari jongkoknya.

“Ehem! Tidak ada yang sedang saya pikirkan,”

“Lantas? Mengapa anda melamun? Bahkan anda dan saya hampir dua jam lebih, diruangan ini loh dok?” suster itu bertambah bingung.

Mendengar itu, Fadli pun langsung mengecek jam yang ada ditangannya. Pria itu langsung melotot kala melihat jam yang sudah waktunya beristirahat.

“Oh yaampun, mengapa kamu tak memberitahu saya? Sekarang kamu bisa istirahat sekarang. Biar saya yang melanjutkan sisa pekerjaan.”

“Tapi dokter?” suster tersebut nampak meragu.

“Tidak apa-apa, saya tak akan melamun lagi. Jadi, kamu tak perlu menhwatirkan saya.” Ujar Fadli sambil tersenyum ramah kepada suster itu.

“Emmm, yasudah kalau begitu. Saya permisi dulu ya dokter!”

“Ya... selamat beristirahat!” timpal Fadli yang masih menunjukan senyum ramahnya.

Fadli pun langsung menghembuskan nafas lega saat melihat suster itu sudah menjauh dari tempatnya, “Apa yang sedang aku pikirkan tadi...?” gumammnya sambil mengingat-ingat sesuatu yang membuat dirinya menjadi tak fokus dalam bekerja. Dan yang melintas dalam pikirannya hanya wajah Mita saja, dengan sosok pria yang tadi pagi bersama wanita itu.

“Fokuslah Fadli! Jangan memikirkan hal-hal konyol dan tak penting seperti itu!” monolongnya sambil menekankan kata tersebut pada dirinya.

-

-

-

🍄🍄🍄

Terpopuler

Comments

red_rubby

red_rubby

jangan lupa feedback ya 🙏
aku tunggu kehadiran mu

2023-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 001. Awalan
2 Bagian 002. Nenek Sihir
3 Bagian 003. Masih Menunggumu
4 Bagian 004. Menguping
5 Bagian 005. Ajakan
6 Bagian 006. Ke Pesta
7 Bagian 007. Curiga
8 Bagian 008. Kejadian Tak Terduga
9 Bagian 009. Sikap Aneh Fadli
10 Bagian 0010. Hal Yang Seharusnya Tidak Terjadi
11 Bagian 0011. Bercak Diseprai
12 Bagian 0012. Curhat Mita
13 Bagian 0013. Kebingungan Fadli
14 Bagian 0014. Kedatangan Fadli
15 Bagian 0015. Antara Mita Dan Fadli
16 Bagian 0016. Penolakan Miko
17 Bagian 0017. Masih Belum Usai
18 Bagian 0018. Masalalu Yang Belum Terlupa
19 Bagian 0019. Penghinaan
20 Bagian 0020. Menunggunya
21 Bagian 0021. Menegaskan
22 Bagian 0022. Menghindarinya
23 Bagian 0023. Sangat Dekat
24 Bagian 0024. Perubahan Mita
25 Bagian 0025. Membuat Terkejut
26 Bagian 0026. Menjemput
27 Bagian 0027. Kedatangan Tamu
28 Bagian 0028. Sebuah Keputusan
29 Bagian 0029. Menerima
30 Bagian 0030. Mual Lagi
31 Bagian 0031. Kumpul Keluarga
32 Bagian 0032. Akhirnya
33 Bagian 0033. Aksi Miko
34 Bagian 0034. Kebimbangan
35 Bagian 0035. Tinggal Bersama
36 Bagian 0036. Pertemuan
37 Bagian 0037. Mati Lampu
38 Bagian 0038. Ingin Mangga
39 Bagian 0039. Kebimbangan
40 Bagian 0040¦Pindah Rumah
41 Bagian 0041. Rumah Baru
42 Bagian 0042. Bertukar Cerita
43 Bagian 0043. Mulai Curiga
44 Bagian 0044. Masih Dengan Dava
45 Bagian 0045. Pulang Bersama Dava
46 Bagian 0046. Perkembangan
47 Bagian 0047. Ribut Ketika Dipagi Hari
48 Bagian 0048. Topik Pembicaraan
49 Bagian 0049. Minta Traktiran
50 Bagian 0050. Nenek Lampir 2
51 Bagian 0051. Terkejut
52 Bagian 52. Tak Menerima Kenyataan
53 Bagian 0053. Dibuat Baper
54 Bagian 0054. Kedatangan Miko
55 Bagian 0055. Menuntaskan Masalah-masalah Kecil
56 Bagian 0056. Akhirnya
57 Bagian 0057. Inilah Yang Sebenarnya
58 S2–Bagian 0058. Bayi Mungil Dan Bayi Tua
59 S2–Bagian 0059. Keromantisan
60 S2–Bagian 0060. Suami Perhatian
61 S2–Bagian 0061. Rahasia?
62 S2–Bagian 0062. Kericuhan Oleh Dua Anak Manusia
63 S2–Bagian 0063. Sudah Terbiasa
64 S2–Bagian 0064. Tak Pernah Usai
65 S2–Bagian 0065. Terkejut
66 S2–Bagian 0066. Penganggu
67 S2–Bagian 0067. Fadli Tak Suka
68 S2–Bagian 0068. Tingkah Fadli
69 S2–Bagian 0069. Mendapat Gangguan
70 S2–Bagian 0070. Kegelisahan Fadli
71 S2–Bagian 0071. Pesta Ulang Tahun
72 S2–Bagian 0072. Pacar Filda
73 S2–Bagian 0073. Kedatangan Wanita Itu
74 S2–Bagian 0074. Taruhan?
75 S2–Bagian 0075. Perbuatan Miko
76 S2–Bagian 0076. Makan Bersama
77 S2–Bagian 0077. Miko Yang Usil
78 S2–Bagian 0078. Terungkapnya Fakta
79 S2–Bagian 0079. Gosip Dikampus
80 S2–Bagian 0080. Anak Kedua?
81 Novel baru nih
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bagian 001. Awalan
2
Bagian 002. Nenek Sihir
3
Bagian 003. Masih Menunggumu
4
Bagian 004. Menguping
5
Bagian 005. Ajakan
6
Bagian 006. Ke Pesta
7
Bagian 007. Curiga
8
Bagian 008. Kejadian Tak Terduga
9
Bagian 009. Sikap Aneh Fadli
10
Bagian 0010. Hal Yang Seharusnya Tidak Terjadi
11
Bagian 0011. Bercak Diseprai
12
Bagian 0012. Curhat Mita
13
Bagian 0013. Kebingungan Fadli
14
Bagian 0014. Kedatangan Fadli
15
Bagian 0015. Antara Mita Dan Fadli
16
Bagian 0016. Penolakan Miko
17
Bagian 0017. Masih Belum Usai
18
Bagian 0018. Masalalu Yang Belum Terlupa
19
Bagian 0019. Penghinaan
20
Bagian 0020. Menunggunya
21
Bagian 0021. Menegaskan
22
Bagian 0022. Menghindarinya
23
Bagian 0023. Sangat Dekat
24
Bagian 0024. Perubahan Mita
25
Bagian 0025. Membuat Terkejut
26
Bagian 0026. Menjemput
27
Bagian 0027. Kedatangan Tamu
28
Bagian 0028. Sebuah Keputusan
29
Bagian 0029. Menerima
30
Bagian 0030. Mual Lagi
31
Bagian 0031. Kumpul Keluarga
32
Bagian 0032. Akhirnya
33
Bagian 0033. Aksi Miko
34
Bagian 0034. Kebimbangan
35
Bagian 0035. Tinggal Bersama
36
Bagian 0036. Pertemuan
37
Bagian 0037. Mati Lampu
38
Bagian 0038. Ingin Mangga
39
Bagian 0039. Kebimbangan
40
Bagian 0040¦Pindah Rumah
41
Bagian 0041. Rumah Baru
42
Bagian 0042. Bertukar Cerita
43
Bagian 0043. Mulai Curiga
44
Bagian 0044. Masih Dengan Dava
45
Bagian 0045. Pulang Bersama Dava
46
Bagian 0046. Perkembangan
47
Bagian 0047. Ribut Ketika Dipagi Hari
48
Bagian 0048. Topik Pembicaraan
49
Bagian 0049. Minta Traktiran
50
Bagian 0050. Nenek Lampir 2
51
Bagian 0051. Terkejut
52
Bagian 52. Tak Menerima Kenyataan
53
Bagian 0053. Dibuat Baper
54
Bagian 0054. Kedatangan Miko
55
Bagian 0055. Menuntaskan Masalah-masalah Kecil
56
Bagian 0056. Akhirnya
57
Bagian 0057. Inilah Yang Sebenarnya
58
S2–Bagian 0058. Bayi Mungil Dan Bayi Tua
59
S2–Bagian 0059. Keromantisan
60
S2–Bagian 0060. Suami Perhatian
61
S2–Bagian 0061. Rahasia?
62
S2–Bagian 0062. Kericuhan Oleh Dua Anak Manusia
63
S2–Bagian 0063. Sudah Terbiasa
64
S2–Bagian 0064. Tak Pernah Usai
65
S2–Bagian 0065. Terkejut
66
S2–Bagian 0066. Penganggu
67
S2–Bagian 0067. Fadli Tak Suka
68
S2–Bagian 0068. Tingkah Fadli
69
S2–Bagian 0069. Mendapat Gangguan
70
S2–Bagian 0070. Kegelisahan Fadli
71
S2–Bagian 0071. Pesta Ulang Tahun
72
S2–Bagian 0072. Pacar Filda
73
S2–Bagian 0073. Kedatangan Wanita Itu
74
S2–Bagian 0074. Taruhan?
75
S2–Bagian 0075. Perbuatan Miko
76
S2–Bagian 0076. Makan Bersama
77
S2–Bagian 0077. Miko Yang Usil
78
S2–Bagian 0078. Terungkapnya Fakta
79
S2–Bagian 0079. Gosip Dikampus
80
S2–Bagian 0080. Anak Kedua?
81
Novel baru nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!