Belenggu Cinta Si Wanita Pengganti

Belenggu Cinta Si Wanita Pengganti

Bab 1

Seorang wanita cantik dengan balutan gaun pengantin tengah berjalan ke altar, di depannya sudah ada seorang pria tampan dengan tatapan dingin tengah menatapnya.

Kini mereka mulai mengucapkan janji suci satu sama lain yang mengikat mereka berdua dalam ikatan suami istri.

Raut wajah penuh kebahagiaan terpancar jelas di wajah wanita itu hingga acara pernikahan pun selesai.

Wanita cantik itu mulai berlari menyusuri lorong-lorong gedung dan masuk ke dalam sebuah ruangan.

"Vir." Panggil Elvina kepada saudara kembarnya.

Elvira pun langsung berbalik dan melihat ke arah Elvina, "Ada apa lo, manggil gue ke sini?"

"Gue butuh bantuan Lo, sekali ini aja."

Elvira mengerutkan keningnya saat mendengar kata 'bantu' yang keluar dari mulut Elvina.

"Bantu apa?"

"Please, gantiin gue di malam pertama."

Elvira langsung terdiam dan dengan tegas menolak permintaan dari saudara kembarnya.

"Gila Lo yah! Gue gak mau."

"Please lah Vir, bantu gue. Lo tahu kan gue udah gak perawan dan suami gue saat ini dengan tegas minta gue buat masih perawan, sementara gue udah enggak."

"Ya itu salah Lo, ngapain nyerahin keperawanan Lo ke cowok lain."

"Ya gue gak tahu kalau tuh cowok gak akan jadi suami gue di masa depan, please lah Vir, bantu gue. Sekali ini aja, gue gak mau pas besok gue malah di talak sama laki gue."

"Enggak, gue mau ngasih keperawanan gue ya buat suami gue nanti."

"Ayolah, Lo tahu kan gue dari kecil penyakitan dan Dokter juga mengatakan jika gue gak bisa hidup lama. Please, gue mohon sama Lo bantu gue sekali ini aja."

"Gue gak mau,"

"Please Vir, menikah dengan Luis itu impian gue dari dulu. Dan sekarang gue udah nikah sama dia tapi sebelum itu dia minta gue untuk tetap perawan karena dia gak mau punya istri bekas cowok lain. Jadi jika dia tahu gue udah gak perawan, bukan hanya gue yang akan kena dampak tapi orang tua kita juga, Vir."

Elvira terdiam dengan perasaan bingung, dia tidak mungkin menolong Elvina dengan memberikan keperawanannya kepada suami saudaranya sendiri.

Pinta ruangan pun terbuka menampilkan sosok pria dan wanita paruh baya yang masih menggunakan pakaian yang rapi.

"Bagaimana?" Sinta langsung bertanya kepada anak bungsunya.

"Ma, Vira gak mau nolong aku." Elvina segera mengadukan hal itu kepada Ibunya sendiri.

"Vir, kamu jangan egois dong." Tiba-tiba Wisnu angkat bicara dan memarahi putri pertamanya.

"Hah? Aku egois, ngaca dong. Kalian bertiga yang egois, demi kebahagiaan Vina kalian malah mengorbankan aku?"

"Vira sayang, please sekali ini aja bantu Vina."

"Ma, aku juga anakmu tapi kalian berdua selalu lebih memilih Vina ketimbang aku. Aku sama dia itu sama, sama-sama anak kalian tapi kasih sayang kalian lebih berat ke Vina."

"Vira, kamu jangan kekanak-kanakan."

"Aku kekanak-kanakan harusnya kalian bilang ke Vina bukan ke aku."

Terdengar suara tamparan yang mendarat langsung ke pipi Vira, wanita itu terdiam dengan mata yang menatap kesal ke arah Ibu kandungnya sendiri.

"Stop yah, kamu bully Vina."

"Mama nampar aku? Harusnya yang kalian tampar dan maki itu Vina bukan aku, dia bahkan tidak bisa menjaga kesuciannya sendiri. Tapi kalian malah menutupi kesalahannya, dan ini semua hasil dari perbuatannya dan jangan bawa-bawa aku ke dalam masalah yang kalian buat."

"Vir, Lo jangan kek gitu dong. Mereka orang tua kita tapi Lo malah bentak-bentak kayak gitu, Lo boleh marah sama gue tapi please jangan sama orang tua kita." Elvina langsung membela kedua orang tuanya.

"Terserah kalian aja, tapi yang jelas aku gak mau bantu ataupun nyerahin keperawanan aku untuk pria itu hanya sekedar untuk menutupi kelakuan busuk Vina."

"Ayolah Vir, bantu ayah. Jika pernikahan ini sampai gagal, keluarga kita akan hancur."

"Aku gak peduli, lagi pula yang kalian sayangin itu si Vina bukan aku. Jadi hancur atau enggak nya keluarga ini itu gak ada hubungannya dengan ku." Elvira langsung memaki kedua orang tuanya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bahkan selama bertahun-tahun kalian tidak pernah memperkenalkan ku ke publik, dan yang semua orang tahu kalian cuman punya satu anak yaitu Vina. Sementara aku? Aku gak pernah di anggap, tapi di saat kalian terkena masalah aku harus ikut campur dan membantu kalian berdua. Lucu banget.." Sambung Vira.

"Oke, Mama minta maaf sayang."

"Lalu apa yang kau inginkan? Asal kau mau membantu Vina. Ayah janji akan mengabulkan semua keinginan mu, kau ingin di manja atau kau ingin jalan-jalan keluar negeri? Ayah akan kabulkan sayang, ayah dan mama mu janji tidak akan pernah pilih kasih lagi."

"Kasih sayang? Selama bertahun-tahun aku menginginkan kasih sayang yang kalian berikan kepada Vina, tapi untuk usia ku sekarang aku sudah tidak membutuhkan kasih sayang yang kalian bicarakan itu."

"Please sayang, Mama mohon sekali ini aja."

Vira terdiam, ia masih memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Baik, aku akan menuruti apa yang kalian katakan. Tapi aku menginginkan hubungan di antara kita di putus, aku tidak ingin lagi menjadi anak bayangan kalian berdua."

Wisnu pun terdiam lalu dia dengan tegas menyetujui permintaan dari Vira, tapi Vira masih belum selesai bicara.

"Aku masih belum selesai mengatakan keinginan ku yang lain, aku menginginkan uang 5 miliar."

Kedua orang itu terdiam saat mendengar perkataan dari Vira.

"5 miliar, Lo bercanda yah? Keperawanan kayak gitu Lo hargai sebesar 5 miliar." Vina nampak tidak senang dengan permintaan dari Vira karena baginya itu sangat tidak masuk akal.

"Ya setidaknya keperawanan gue gak di kasih secara gratis, cuman modal kata-kata manis langsung mau ngasih keperawanan." Ejek Vira.

"Oke, ayah akan mengabulkan keinginan mu itu. Sekarang kau siap-siap untuk melayani Luis sebagai Vina."

"Enggak, transfer sekarang baru aku akan melayani pria itu."

"Apa? Vira, Mama dan Ayah kamu gak mungkin bisa bayar kamu secara langsung."

"Aku gak peduli, aku mau uang itu sekarang juga. Jika enggak, ya aku gak mau melayani pria itu." Vira dengan santai langsung mengancam balik Wisnu dan juga Sinta.

Wisnu hanya bisa menghela nafas, ia langsung mengeluarkan handphone miliknya dan mentransfer uang sesuai jumlah yang di inginkan oleh Vira ke rekening pribadi milik wanita itu.

Vira langsung melihat handphonenya miliknya yang terdapat notif bank, dengan senyuman hampar Vira langsung memasukkan kembali handphone nya ke dalam tas.

Kini Vira harus menggantikan adiknya di malam pertama untuk menutupi aib adiknya yang sudah tidak perawan.

Terpopuler

Comments

CikCintania

CikCintania

bodohnya

2024-08-11

0

Bunga

Bunga

orang tua ngak waras iki

2024-07-26

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

orang tua BUSETTTT macam tu.

2023-09-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!