"Ku mohon, lakukan dengan perlahan." Pinta Vira yang merasa sakit saat keperawanan nya hendak di terobos.
"Tentu."
Dengan penuh tenaga Luis menerobos keperawanan Vira, wanita itu langsung menjerit kesakitan dengan mata yang berkaca-kaca.
Tapi secara perlahan rasa sakit itu mulai hilang di gantikan dengan rasa kenikmatan yang tiada dua, Vira sampai kehilangan kesadaran dia terus di buai oleh kenikmatan yang di berikan Luis.
Beberapa kali Luis menyuruhnya untuk berganti gaya, wanita itu tanpa perlawanan menuruti semua perkataan Luis.
Berkali-kali Luis menumpahkan hasil keringatnya tepat di rahim Vira, hingga keduanya pun kini terbaring lemas di atas ranjang.
Vira yang tengah tertidur pun mulai kembali sadar, ia teringat akan ucapan Vina yang harus memberikan obat bius kepada Luis.
Vira pun langsung mengambil sebuah sapu tangan yang sudah di beri obat bius, lalu membekapnya secara perlahan tepat ke hidung Luis.
Vira dengan langkah yang masih kesakitan mulai kembali memunguti semua pakaiannya yang berserakan, lalu ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan sisa-sisa cairan di area sensitifnya.
Setelah itu, Vira mulai keluar dari kamar mandi. Ia menatap Luis yang masih tertidur di atas ranjang, lalu wanita itu langsung bergegas pergi meninggalkan kamar.
Rupanya di luar kamar sudah ada Vina dan kedua orang tuanya, Vina nampak menatap Vira dari atas sampai bawah dengan tatapan tidak suka.
"Aku sudah selesai." Ucap Vira.
"Iya dan sesuai kesepakatan, kau sudah bukan lagi bagian dari keluarga ini. Dan gue harap Lo gak muncul di depan gue ataupun Luis." Vina langsung memberikan peringatan kepada Vira.
Wanita itu langsung tersenyum mengejek kepada saudara kembarnya, "Dasar rubah."
"Tentu, aku akan pergi lagi pula aku sudah mendapatkan uang yang ku mau dan juga mencicipi suami mu." Jawab Vira dengan senyuman bangga.
Mendengar hal itu Vina sangat kesal, lalu Wisnu segera menyuruh Vira untuk segera pergi meninggalkan tempat ini.
Di saat Vira berjalan keluar dari gedung, Sinta memanggil namanya. Di saat Vira berbalik, wanita paruh baya itu langsung memeluk Vira, ia bisa mendengar suara Isak tangis dari ibu kandungnya.
"Jaga kesehatanmu, sayang." Bisik Sinta. "Mama selalu menyayangimu." Sambung nya.
Mendengar hal itu Vira tersenyum lalu membalas pelukan dari Sinta, lalu wanita itu mulai melepaskan pelukannya pada tubuh Vira.
"Iya, aku pasti aku pasti akan menjaga kesehatan ku. Ku harap Mama dan Ayah selalu bahagia bersama dengan Vina."
Setelah mengatakan itu Vira langsung bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut.
Kini Vira berada di rumah tempatnya tinggal para pelayan memperhatikan raut wajah Vira yang nampak sendu, lalu wanita itu mulai berjalan masuk ke dalam kamarnya untuk membereskan semua pakaian miliknya.
Para pelayan hanya bisa diam dan penasaran dengan Vira yang mulai melangkah pergi dengan membawa sebuah koper, tapi tidak ada yang berani bertanya kepada wanita itu.
Lalu seorang supir pun langsung membawakan koper Vira masuk ke dalam mobil, hari ini wanita itu akan pergi ke luar kota untuk menata kehidupannya kembali dari awal.
Meski di dalam hatinya masih ada perasaan rindu terhadap kedua sosok orang tuanya, Vira memang tahu jika kedua orang tuanya pilih kasih tapi meski begitu Vira selalu sadar jika kedua orang tuanya juga menyayanginya.
Bahkan mereka selalu memberikan hadiah atau barang-barang keinginannya tanpa di ketahui oleh Vina.
"Aku juga menyayangi kalian berdua."
*
*
Luis mulai bangkit dari tidurnya, ia melihat sosok istrinya tengah berbaring dengan tangan yang memeluknya.
"Mas kamu sudah bangun." Tiba-tiba Vina bangun dan tersenyum seraya melihat ke arah Luis.
Tapi Luis sedikit terdiam saat melihat sosok wanita di depan matanya, wajahnya sangat mirip tapi entah kenapa ia merasa dia tidak sama dengan wanita semalam.
"Iya."
Luis buru-buru bangkit dari atas ranjang, ia mulai memperhatikan Vina dari atas sampai bawah. Keningnya mulai mengkerut saat melihat tubuh Vina yang tidak berisi alias tepos.
"Mas, kenapa?"
"Siapa kau?"
"Apa yang kau katakan, tentu saja aku istrimu."
Luis terdiam, mungkin semalam dia terlalu banyak minum dan lupa akan istrinya sendiri. Luis segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Vina pun hanya bisa bernafas lega sekarang, hampir saja Luis mengetahui jika yang semalam tidur dengannya bukanlah dirinya melainkan Vina.
Kini Luis dan Vina sudah resmi menjadi sepasang suami istri, nampak Vina dengan lembut menyiapkan makanan untuk suami tercintanya.
Tapi Luis hanya diam dan menatap dingin wanita di sampingnya, meski mendapatkan perlakuan yang kejam dari Luis tapi Vina tetap berusaha untuk tersenyum karena menikah dengan Luis adalah keinginan terbesarnya.
Setelah makan Luis dan Vira langsung pergi ke rumah baru mereka, nampak banyak pelayan yang sudah menyambut kepulangan Luis dan juga Vina.
"Jika ada yang kau butuhkan, kau bisa katakan kepada para pelayan."
"Iya Mas."
Lalu Luis kembali pergi untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah menumpuk, melihat kepergian Luis.
Senyuman di wajah Vina pun mulai luntur, ia langsung melihat ke arah para pelayan.
"Apa yang sedang kalian lihat?" Maki Vina dengan nada tinggi.
Para pelayan pun langsung menundukkan kepalanya, "Sekarang aku Nyonya di rumah ini dan kalian harus mematuhi semua perintah ku, dan satu lagi. Aku tidak mentoleransi satu kesalahan pun, jika ada yang melakukan kesalahan aku akan memecat kalian."
"Baik Nyonya."
Vina dengan anggun dan sombong langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya, perasaan senang dan puas terus menyelimuti hati Vina.
Ia memang tidak pernah salah memilih pasangan dan kini ia mendapatkan semua yang dia inginkan.
Kekayaan, ketenaran dan sosok suami tampan. Luis adalah sosok pria idaman yang akan membuat semua wanita menjadi iri kepadanya.
Tapi sesaat kemudian Vina kembali kesal jika mengingat suara-suara penuh kenikmatan yang keluar dari mulut Vira dan juga Luis saat tadi malam.
"Jika bukan karena masalah itu, aku tidak akan pernah sudi membiarkan suami ku tidur dengan wanita lain."
Hingga Vina merasa pusing dan mual yang secara bersamaan, dengan cepat wanita itu langsung pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan semua isi perutnya.
"Arg.. Ada apa dengan ku."
Vina memegangi perut dan juga kepalanya, setelah selesai wanita itu kembali ke dalam kamar dan mulai membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Hingga tiba-tiba Vina teringat jika dia belum datang bulan, lalu wanita itu mengambil handphone dan melihat kalender dan benar saja bulan ini dia belum datang bulan.
Lalu Vina langsung menelpon orang tuanya untuk membelikan sebuah test pack, tapi Vina berpesan agar para pelayan yang ada di rumah Luis jangan sampai tahu tentang hal ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
hmm.... mulai
2023-01-13
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
😁😁😁😁😁
kamu menang banyak
2023-01-13
0
happy oktavia
duuhh.. mulai muncul masalah
2023-01-12
0