"Jelas ini urusan kami, Vina. Anak yang kau kandung ini bisa saja benih dari pria yang tidak benar dan jika sampai Luis tahu, yang akan terkena imbasnya bukan hanya kau tapi kami berdua." Ucap Wisnu yang setengah emosi saat mendengar perkataan Vina.
"Ayah bentak aku? Kenapa? Kenapa sekarang kalian jadi kayak gini, apa kalian tidak menyayangi ku lagi?"
Perasaan kesal, marah dan kecewa bertumpu menjadi satu di benak Vina, hingga setetes air mata berhasil lolos dan membasahi pipinya.
Tapi bukannya melunak, hati Wisnu malah semakin keras.
"Dari dulu aku selalu memanjakan mu, tapi rupanya semua itu adalah kesalahan. Kau malah menjadi anak yang melunjak dan tidak menghormati ku sebagai ayahmu." Maki Wisnu dengan tatapan marah dan juga kesal.
Untuk pertama kalinya Vina melihat tatapan marah ayahnya sendiri karena selama ini, pria itu selalu memperlakukannya dengan lembut tapi kini Wisnu memarahinya habis-habisan.
"Hiks... Hiks.. Hiks.. Kenapa? Kenapa kalian terus menyalahkan ku? Harusnya kalian senang karena aku bisa menikah dengan pria kayak dan tampan, dan sebentar lagi kalian akan menjadi Kakek dan Nenek. Tapi malah ini yang ku dapatkan?"
Sinta hanya bisa menghela nafa dan berusaha memberikan pengertian kepada putrinya.
"Sayang, kami berdua sangat-sangat bahagia atas pernikahan mu dan juga kehamilan mu, tapi yang di katakan oleh ayahmu itu benar. Anak itu bukan anak kandung Luis, cepat atau lambat pria itu pasti akan menyadarinya."
"Tidak, Luis tidak akan pernah tahu jika ini bukan anaknya. Jika dia sampai tahu, pasti kalian yang memberitahukan nya."
"Stop.. Vina, jangan bertindak kekanak-kanakan. Anak itu tidak memiliki darah Luis sama sekali, dan kau berdoa saja jika anak itu lebih mirip kepada mu dari pada pria yang telah menghamili mu."
Vina terdiam saat mendengar perkataan dari ayahnya, ia baru sadar jika anak itu pasti mewarisi gen ayah kandungnya.
"Lalu apa yang harus ku lakukan?" Rengek Vina dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ini semua salahmu, jika kau bisa lebih menjaga harga dirimu. Semua ini tidak akan pernah terjadi, dan Vira juga tidak akan pernah menjadi korban."
"Apa, ayah nyalahin aku?"
"Tentu, siapa lagi yang harus di salahkan selain kamu? Bahkan Vira yang tidak tahu apa-apa, harus menanggung beban atas perbuatan mu."
"Kenapa sekarang ayah malah bela Vira dari pada aku?"
"Iya karena dia anak ku juga."
"Jika ayah menyesal membuat Vira melakukan itu, kenapa tidak dari awal saja. Jangan pedulikan perasaan ku, dari pada sekarang aku terus di salahkan."
Wisnu seketika langsung menampar pipi putrinya, Vina sekali lagi di buat terdiam oleh ayah kandungnya sendiri.
Pria itu tanpa ragu menampar Vina yang bahkan tidak pernah bisa di bayangkan oleh wanita itu.
"A...yah.." Vina hanya bisa menatap ayahnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Tapi bukannya kasihan Wisnu hanya bisa menggelengkan kepala dengan tatapan mata yang seakan menahan rasa kecewa.
Ia berlalu pergi begitu saja tanpa menghiraukan tatapan putri bungsunya.
"Mama, ayah menampar ku." Vina kembali mencari pembelaan, dengan mata yang berkaca-kaca ia langsung mengadukan semua perasaan kesal dan kecewanya terhadap sang ayah.
Tapi apa yang ia harapkan tidak sesuai dengan kenyataan, Sinta hanya bisa tersenyum memberikan kalimat yang seperti menyalahkan dirinya atas semua ini.
Lalu wanita itu pun ikut berlalu pergi begitu saja, tanpa melihat ke arah Vina.
Dengan perasaan kecewa dan hancur, Vina langsung pergi keluar dari rumah kedua orang tuanya. Awalnya ia mengira jika datang ke rumah kedua orang tuanya, akan mendapat dukungan tapi kenyataannya ia malah di pojok kan seakan semua ini adalah kesalahannya.
Di sepanjang jalan Vina hanya bisa menahan amarah di hatinya, lalu pikirannya kembali teringat akan sosok pria yang menjanjikan sebuah pernikahan.
"Kenapa? kenapa kau malah meninggal ku dengan bayi ini? Hiks... Hiks... Hiks... Kenapa kau tidak menepati janjimu kepada ku, jika kita berjuang pasti kita akan bisa menikah."
Flashback.
Vina tengah duduk di tepi ranjang, perasaan takut masih menyelimuti dirinya. Hingga sosok pria tampan berjalan ke arahnya, "Kak, apa kau yakin kita melakukan hal ini?"
"Tentu saja, kau tenang saja. Aku pasti akan bertanggung jawab jika ada apa-apa."
"Janji?"
"Janji."
Malam itu pun Vina kehilangan perawanan nya untuk pria yang ia cintai, tapi selama beberapa bulan setelah itu pria itu tidak pernah menghubunginya lagi.
Hingga Vina sangat sedih dan juga kesal, hingga saat Vina dan Luis sudah hendak menikah.
Pria itu kembali datang dan membujuk Vina untuk membatalkan pernikahannya dengan Luis.
"Selama ini, Kakak kemana? Aku terus mencari mu tapi kau tidak pernah datang dan bahkan pernah menghubungi ku sama sekali."
Vina langsung melupkan semua emosi yang terpendam di hatinya, pria itu dengan sabar dan penuh perhatian memberikan penjelasan dan membuat hati Vina kembali melunak.
"Aku minta maaf, aku janji tidak akan pernah meninggalkan mu lagi."
Pria itu memeluk Vina, wanita yang memang pada dasarnya sudah mencintai pria itu pun dengan senang hati memaafkannya lagi.
Dan untuk kesekian kalinya Vina kembali menyerahkan tubuhnya kepada pria itu, hingga tiba-tiba pria itu kembali menghilang tanpa kabar.
Berkali-kali Vina mencoba menghubunginya, bahkan Vina datang langsung ke rumahnya tapi pria itu seakan hilang di telan bumi.
Dengan perasaan marah dan kecewa, Vina hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Untuk kedua kalinya ia telah di tipu oleh orang yang sama dengan iming-iming janji manis.
Hingga hari pernikahannya dan Luis tiba, dan di sana ia harus rela melihat suaminya memadu kasih dengan saudara kembarnya sendiri.
Flashback off.
Vina tersadar dari lamunannya saat mobilnya hampir menabrak, untuk saat ini Vina sengaja membawa mobil sendiri karena ia ingin melampiaskan semua kekesalannya tanpa ada orang yang tahu.
Hingga kini wanita itu sampai di rumahnya, ia melihat sosok Luis tengah duduk dengan santai. Sebuah kacamata bertengger di hidung mancung suaminya, dengan senyum hangat Vina mulai berjalan ke arah Luis.
"Kamu udah pulang?" Tanya Vina sekedar basa-basi.
"Emm.."
Mendengar jawaban dari Luis, Vina hanya tersenyum hambar. Setiap hari hanya respon seperti itu yang Vina dapatkan.
"Mas, bisa gak sih kamu sedikit lebih perhatian ke aku? Lagi pula aku sedang hamil anak kamu." Pinta Vina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
semua emang kesalahan muuu
2023-01-13
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
benerrr
2023-01-13
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
kalau sampai mirip dengan laki laki yang menghamili muu...
tamatlah riwayat muu 😏
2023-01-13
0