Vina duduk terdiam dengan mata yang membulat sempurna, tangannya yang tengah memegang test pack pun mulai gemetar.
"Aku hamil."
Rupanya Vina tengah hamil dan yang pasti ini bukan anak dari Luis karena dia dan Luis belum pernah melakukan hubungan intim.
"Bagaimana jika Luis sampai tahu? Tenang saja, semua ini tidak mungkin ketahuan. Lagi pula yang dia tahu aku sudah berhubungan intim dengannya dan dia pasti yakin jika anak yang ku kandung adalah anaknya."
Tapi untuk saat ini Vina akan menyembunyikan kehamilannya agar Luis tidak curiga sama sekali.
*
*
Vira kini sudah tinggal di Bandung, ia membeli sebuah rumah yang lumayan besar dengan halaman yang cukup luas.
Kini Vira ingin membuka usaha untuk bisa melanjutkan kembali kehidupannya karena uang 5 miliar itu pasti akan habis secara perlahan.
Vira yang selama ini bersekolah di rumah pun bingung harus memulai usahanya dari mana, bahkan dia juga bingung produk apa yang akan dia jual.
"Apa aku mencoba membuat produk make up? seperti krim?" Pikir Vira karena selama ini dia juga mempelajari beberapa pengetahuan dalam pembuatan make up.
Vira pun mulai mencatat semua pengetahuannya, dan kini Vira memutuskan untuk membuat skin care karena menurutnya itu adalah produk yang pastinya akan lebih di minati oleh banyak wanita.
Hingga tidak terasa waktu berjalan sangat cepat, kini sudah 1 bulan berlalu.
Dan selama itu pula Vira mulai membuat skin care miliknya sendiri dengan beberapa kali uji coba terhadap kulitnya.
Tapi selama 1 bulan itu pun Vira sering mengalami pusing dan mual-mual.
Hingga di pagi hari, Vira yang baru bangun pun kembali berlari ke dalam kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya
Vira duduk terdiam dengan pikiran yang masih sedikit kacau, lalu ia baru menyadari jika dirinya belum datang bulan.
Dengan perasaan kacau dan bingung, Vira menyuruh pembantunya untuk membelikan test pack dan saat di tes rupanya Vira tengah hamil.
Vira seketika langsung duduk terdiam dengan raut wajah yang sendu, ia masih tidak percaya satu malam dengan suami adiknya bisa membuatnya hamil.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang? Aku tidak bisa membesarkan bayi ini." Pikir Vira dengan raut wajah yang masih panik.
Vira pun hanya bisa terdiam terlebih lagi akan sangat sulit untuk membesarkan anaknya kelak, terutama dalam bidang pendidikan anaknya akan kesulitan untuk masuk sekolah karena ia sendiri belum pernah menikah.
"Nyonya kenapa?" Seorang pembantu datang karena melihat pintu kamar Vira terbuka, sementara wanita itu nampak tengah kebingungan.
"Enggak kok bi, tolong siapkan makan siang yah. Saya lapar." Pintanya.
"Baik Nyonya."
Vira hanya bisa berusaha untuk tetap biasa saja, dia akan berusaha untuk mencari cara agar kehamilannya tidak di ketahui oleh orang-orang karena ia tidak ingin di pandang buruk oleh orang lain.
Kini Vira tengah makan siang tapi entah kenapa selera makannya seperti hilang, wanita itu hanya mengaduk-aduk makanan miliknya.
Pikirannya masih terus teringat akan sosok Luis, mungkin sekarang pria itu sudah bahagia bersama dengan Vina.
*
*
Di kediaman Luis, kini Vina pun sudah mengatakan kehamilannya kepada Luis tapi pria itu nampak biasa saja tanpa ada perasaan senang di hatinya.
"Kita baru berhubungan satu kali tapi kau langsung hamil."
"Memangnya salah? Lagi pula hal itu wajar kan sayang, harusnya kau bahagia karena sebentar lagi kau akan segera menjadi seorang ayah." Vina mengatakan hal itu dengan senyuman tulus.
"Iya."
Luis pun langsung pergi begitu saja meninggalkan Vina, wanita itu hanya bisa menahan perasaan sedih di hatinya.
Meski Vina mengakui jika bayi ini bukanlah anak Luis tapi anak dari pria lain, dan Vina tidak akan pernah membocorkan hal ini kepada siapapun apalagi Luis.
"Bagaimana dengan Vira? Apa dia hamil anak Luis?" Gumam Vina yang mengingat jika saudara nya telah tidur bersama dengan suaminya sendiri.
Tapi Vina berharap jika Vira tidak hamil anak Suaminya.
Kehamilan Vina pun kini sudah sampai di telinga kedua orang tua Luis, dan mereka pun sangat bahagia karena sebentar lagi akan bisa menimang seorang cucu.
"Ayah sangat senang mendengar berita kehamilan mu." Steven langsung tersenyum dan memberikan sebuah hadiah kepada menantunya.
"Mama juga senang sayang, dan ini hadiah dari Mama dan juga ayahmu." Maria ibu mertua Vina pun juga memberikan hadiah yang sangat indah dan mewah untuk menantu perempuan mereka.
"Terimakasih Ayah.. Mama."
Vina sangat senang mendapatkan banyak hadiah dari kedua mertuanya, "Dimana suamimu?" Maria mengerutkan keningnya saat menyadari jika Luis tidak ada.
"Mas Luis sedang pergi ke kantor."
"Ah, anak itu Harusnya dia jangan terlalu fokus pada pekerjaannya. Kasian sekali menantu ku ini, di saat kau sedang hamil Luis malah tidak memberikan perhatian sama sekali."
"Tidak apa-apa kok Ma, lagi pula Mas Luis bekerja keras semua itu demi memenuhi kebutuhan ku dan anak kita nanti."
"Iya Mama tahu sayang, tapi harusnya dia juga memperhatikan mu."
"Sudahlah Ma, jangan terlalu memojokkan Luis seperti itu." Steven berusaha untuk membela putranya.
Vina hanya tersenyum tipis saat mendengar perkataan antara Steven dan juga Maria, meski di hati kecilnya dia masih memikirkan Luis karena selama mereka menikah Luis belum pernah menyentuhnya.
Entah apa yang membuat Luis menjadi seperti ini karena ia dan juga Vira sangatlah mirip bahkan para pelayan selalu sering salah membedakan mereka berdua.
"Vina, ada apa denganmu?" Maria tiba-tiba bertanya kepada menantunya karena wanita itu terus melamun.
"Gak papa kok Ma, aku hanya sedikit merindukan kedua orang tua ku."
"Begitu, bagaimana jika sekarang kau menemui mereka berdua. Aku yakin orang tuamu juga pasti merindukan mu." Jawab Maria.
"Iya."
Kini Vina pergi ke rumah kedua orang tuanya, di sana Sinta langsung bertanya secara rinci kepada Vina tentang sosok ayah bayi yang anaknya kandung.
"Nak, jujur sama Mama sekarang. Siapa ayah dari bayi yang kamu kandung saat ini, karena Mama yakin jika ini bukan anaknya Luis." Sinta menatap Vina dengan tatapan panik dan khawatir.
"Ini urusan ku, bukan urusan kalian. Yang terpenting Luis menerima anak ini dan meyakini jika ini anaknya."
"Tapi bagaimana jika ia tahu yang sebenarnya, apa kau tidak memikirkan masalah terburuknya?" Tanya Sinta, ia masih tidak habis pikir jika putri yang ia didik selama ini malah hamil anak pria lain yang bahkan ia sendiri tidak tahu siapa pria yang telah menghamili putrinya.
"Ma, cukup. Oke! Kau tidak perlu ikut campur urusan ku, aku sudah besar dan kalian stop jangan tanyakan lagi siapa ayah anak ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Wirda Wati
😇😇😇😇😇😇😇
2023-02-13
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
edaann yaaa wedokan Iki....
di khawatirkan sama orang tua malah seperti itu
2023-01-13
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
ahh ... Mama lagian dia hamil bukan anaknya Mamass Luis kok maa....
2023-01-13
0