" Cape " Ayah tertawa kecil melihat Imelda yang duduk di pinggir jalan sambil meluruskan kakinya.
" Apa masih jauh yah " Tanya Imelda menatap ayahnya yang berdiri di samping nya .
" Kita harus naik taxi lagi nak, karena angkot tidak bisa masuk di area sana " Jawab sang ayah .
" Lagi " Jawab Imelda mendesah panjang.
' Setelah ini tidak lagi Nak " Jawab sang ayah .
" Berapa jam " Tanya Imelda .
" Cepat saja jika tidak macet " Jawab sang ayah ,Imelda berdiri dari duduknya .
" Apa ibu sudah menunggu kita " Tanya Imelda sambil membersihkan bagian belakang nya .
" iya " Jawab Ayah .
" Kita tunggu di mana taxi nya yah, di sini hanya ada angkot " Tanya Imelda menatap sekeliling nya .
" Kita jalan ke depan " Imelda mengaguk lalu membawa tas pakaiannya .
" Kita tunggu di sini yah " Sang ayah mengaguk sambil menatap ke arah jalan besar .
" Apa ayah selalu seperti ini jika datang ke kota untuk menjenguk ibu " Tanya Imelda sendu .
" Iya Nak, karena memang angkot tidak bisa masuk ke sana " Jawab sang ayah sambil menatap ke arah jalan .
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya ada taxi yang lewat tapi mereka harus menelan pil pahit karena taxi itu ada penumpang nya .
" Ayah " Panggil Imelda pelan .
" Kenapa Nak " Imelda menggeleng lalu menatap sang ayah dengan mata sembab nya " Maaf belum bisa membahagiakan ayah sama ibu " Jawabnya serak .
Ayah langsung memeluk Imelda dengan lembut " Kita tunggu sebentar lagi ya,taxi selalu lewat koh " Imelda hanya mengaguk .
Hingga beberapa menit akhirnya mereka mendapatkan taxi hingga membuat Imelda bernapas lega .
Bukannya apa dia hanya memikirkan ayahnya pasti dia begitu lelah seharian hanya duduk diam dalam bus lalu sekarang harus berdiri menunggu taxi lagi .
" Ke jalan Xx pam " Ujar sang ayah saat sudah berada dalam taxi bersama Imelda .
" Baik pak " Jawab sang sopir lalu menjalankan mobilnya menuju alamat yang di tujukan .
" Istirahat saja Nak , kalau sudah sampai ayah bangunin " Imelda menggeleng cepat .
" Seharian Imel tiduran di bus " Jawab Imelda .
" Apa masih jauh ayah " Tanya Imelda .
" Baru juga jalan nak " Jawab sang ayah tertawa kecil
Imelda menatap ke arah luar jendela di mana lampu² jalanan sudah mulai menyala karena sudah mulai gelap .
" Apa seperti ini kehidupan di kota " Gumam Imelda lirih matanya terus menatap ke arah di mana sebagian orang memilih jalan kaki ada juta yang memakai motor dan mobil .
" Pasti mereka orang kaya " Lanjutnya lagi saat melihat mobil mewah berhenti di samping taxi yang di tumpangi nya karena lampu merah .
Secara perlahan kaca mobil yang di sampingnya turun hingga Imelda bisa melihat nya .
" Cantik " Gumam Imelda tersenyum saat melihat wanita yang berpakaian jas dokter .
" Semoga nantinya aku bisa seperti nya " Lanjutnya lagi sambil tersenyum .
Secara perlahan mobilnya mulai berjalan hingga akhirnya dia tidak bisa melihat mobil tadi lagi karena sudah lampu hijau .
" Kenapa Nak " Tanya Sang ayah .
" Tidak ayah, tadi Imel melihat perempuan yang memakai jas dokter " Jawabnya tersenyum .
" Berdoa semoga suatu saat nanti kamu juga begitu " Imelda mengaguk dengan cepat .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Masion Bagaskara,Dapur
" Mbok katanya anak sama suaminya mau ke sini " Tanya seorang pelayan .
" Iya ,mungkin mereka lagi di perjalanan " Jawabnya dengan lembut .
" Apa tidak bisa Mbok di sini saja " Ujar yang lainnya .
" Kalian ini ,nanti ada anak Mbok yang gantiin mbok harap kalian akrap dengan nya karena ini pertama nya dia ke kota " Ujar nya dengan lembut .
" Kami akan menganggapnya adik sendiri " Jawab pelayan yang lebih muda di antar para pelayan yang ada di dapur itu .
" Terimakasih , mbok tidak akan melupakan kalian nanti mbok akan telepon " Ujarnya dengan lembut .
" Sudah² kita selesai kan dulu " Lanjutnya dengan tersenyum .
" Iya Mbok " Jawab mereka bersamaan .
Saat semuanya tengah sibuk dengan pekerjaan mereka seseorang masuk ke arah dapur .
" Bibi di panggil Oma " Ujar salwa lalu membuka kulkas mengambil minuman dingin dari dalam kulkas .
" Non Salwa baru pulang " Tanya Bibi
" Hebm " Jawab Salwa karena dia masih minum .
" Mbok ke depan dulu ya " Pamit Bibi .
" Iya Mbok " Jawab mereka .
" Masak apa Bi " Tanya Salwa menghampiri para pelayan .
" Seperti biasa Non " Jawab salah satu dari mereka .
" Enak kayanya,minta tolong masakin jamur tepung Bi " Ujar Salwa .
" Jamurnya lagi kosong Non " Jawab pelayan .
" Ya sudah itu saja sudah cukup " Jawab Salwa .
" Maaf Non " Ujarnya lagi .
" Sudah tidak papa Bi, mungkin belum rezeki Salwa " Ujarnya sambil tertawa kecil .
" Salwa ke atas dulu Bi " Pamit Salwa meninggalkan dapur .
" Saya rela menghabiskan waktu di rumah besar ini " Ujar pelayan setelah kepergian Salwa .
" Ya kamu benar ,bahkan di zaman sekarang di mana kita bisa mendapatkan majikan yang begitu baik seperti mereka " jawab salah satu dari mereka .
" Baik, gaji besar , bonus tiap bulan " Timpal yang lainnya .
" Padahal mereka orang terpandang " jawabnya lagi .
" Sudah²,kalau kita mengobrol terus kapan selesainya "
Di ruangan Tengah Bibi sedang duduk di berhadapan dengan Davin dan Nabilla .
" Suami sana anak bibi belum sampai " Tanya Nabilla .
" Mungkin lagi di perjalanan Nyonya " Jawab Bibi .
" Kenapa tidak minta sopir menjemput mereka Bi " Jawab Nabilla .
" Tidak papa Nyonya " Jawab Bibi pelan .
" Ini gaji bibi " Nabilla menyodorkan amplop coklat tebal membuat bibi menatap Nabilla .
" Ini ....apa Nyonya " Tanya Bibi terbata .
" Gaji Bibi " Bibi mengerjapkan matanya berkali-kali .
" Tapi nyonya ini terlalu banyak " Jawab Bibi menyodorkan kembali ke arah Nabilla .
" Itu tidak seberapa dengan apa yang sudah bibi korban kan hingga meninggal suami dan anak bibi demi bekerja di sini bertahun-tahun bahkan sebelum ada saya " Ujar Nabilla kembali menyodorkan amplop ke arah Bibi .
" Tapi Nyonya ...."
" Ambil saja Bi " Potong Davin cepat .
" Tapi ini terlalu banyak Tuan, tadi juga Tuan muda Gani sudah membelikan saya kalung mahal jadi sangat tidak sopan jika saya menerima ini juga ' Tolak Bibi
' Itu hadiah dari Gani dan ini gaji bibi selama ini " Jawab Davin .
" Tapi tuan ..."
" Jika Bibi terus menolak maka saya juga menolak anak Bibi " Potong Davin membuat Bibi bungkam .
" Maaf tuan " Jawab Bibi lalu mengambil amplop coklat itu dengan berat hati .
Bukannya apa tapi kebaikan keluarga majikannya itu sangat luar biasa ,bahkan belum tentu mereka mendapat kan di luar sana, apa lagi Davin tidak pernah hitung²an terhadap pekerja yang ada di rumah besar itu .
" Lagi arisan " Tanya Alister yang baru turun bersama Ela .
" Apa Bibi yang dapat ,berarti kamu dapat traktiran " Timpal Ela tersenyum kuda .
" Bisa Non ,Bibi siap kapan saja " Jawab Bibi membuat mereka tertawa kecil .
" Mau ke mana Nak " Tanya Ela menatap Gani .
" Ke luar sebentar " Jawab Gani .
" Tapi sudah mau makan malam Nak " Ujar Ela .
" Hanya sebentar " Jawab Gani lalu meninggalkan ruangan itu .
Saat berada di luar Gani melihat ada taxi yang masuk dalam pekarangan rumah .
" Apa ada tamu " Gumam Gani lalu masuk dalam mobilnya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lanjut !!!
Dukung Gani dan Imelda menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰
Like
Koment
Vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Rossella Alden
oantesn eliza sama cerita nya bang erland and bg edward blm up date,rupanya athour buat karya baru ini,,,,tetep semangat dlm berkarya thour,,,💪💪💪😘😘😘😘😘
2023-01-12
2
Rossella Alden
mau kemana tu bang gani,,wah jadi penasaran kelanjutannya thour,apakah bang gani bisa menerima imelda atau engga,,,,,next up thour,,,💪💪💪😘😘😘😘😘
2023-01-12
1