Sesuai janji nya Gani membawa bibi kesuatau tempat setelah bibi menyelesaikan pekerjaan nya .
' Tuan kenapa kita di sini " Tanya Bibi sambil menatap Gani " Ayo Tuan kita ke luar saja " Lanjutnya sambil menatap ke arah pintu .
Gani membawa Bibi ke toko perhiasan terkenal soalnya dia bingung harus memberikan apa pada wanita yang sudah merawatnya sejak kecil dan begitu sabar mengurus nya sekalipun kadang Gani suka marah .
" Bibi mau ke mana ,ayo pilih " Ujar Gani lembut
" Tidak Nak ,itu mahal jangan membuang uang hanya untuk membeli yang seperti itu " Tolaknya sambil menggeleng .
" Bibi " Panggil Gani rendah .
" Tidak tuan ,lebih baik uangnya tuan tabung lagian Bibi tidak cocok pakai yang seperti itu ,gatal² badan bibi " Ujarnya lagi sambil menarik tangan Gani,tapi pria itu tetap di tempatnya bahkan bergeser saja tidak .
" Carikan perhiasan terbaru " Titah Gani membuat Bibi semakin menariknya tapi Gani tetap di tempatnya .
" Kalau Bibi tidak menurut , Gani tidak mau memperkejakan anak bibi " Ancam Gani membuat wanita paru baya itu memucat .
" Jangan Tuan ,kasian Anak bibi dia mau kuliah jangan tuan bibi mohon " Ujar Bibi memohon.
" maka menurut lah " Jawab Gani .
" Baik tuan " Jawabnya lirih lalu mengikuti Gani dari belakang .
"Maaf tuan tadi saya lagi ada urusan " Sang manajer toko langsung menunduk kepalanya di depan Gani .
" Tidak masalah ,mereka Melayani kami dengan baik " Jawab Gani .
" Duduk tuan, mau minum apa " Tanya nya menatap Gani dan bibi bergantian .
" Bibi mau minum apa " Tanya Gani .
" Apa kita bayar juga Tuan " Gani tersenyum tipis melihat tingkah bibi" Air mineral saja " Jawab Gani ,manajer toko langsung menatap karyawan yang di sampingnya untuk mengambil sebotol air mineral .
Tidak berselang lama beberapa karyawan datang sambil membawa perhiasan yang di minta Gani tadi lalu di letakan di atas meja depan Gani dan bibi .
" Apa ini keluaran terbaru " Tanya Gani sambil menatap beberapa perhiasan yang ada di atas meja .
" Iya tuan " Jawab sang manajer lalu mulai menjelaskan dengan baik Gani mendengar kan dengan baik begitu juga dengan bibi .
Namun saat mendengar harganya bibi langsung menatap sang manager toko yang terus menjelaskan tentang perhiasan yang ada di depan mereka .
Beberapa menit kemudian sang manajer sudah selesai menjelaskan ,bibi pun menarik tangan Gani membuat pria itu menatap ke samping .
" Tuan apa tidak bisa beli di pasar saja " Gani hanya menarik sudut bibirnya lalu kembali menatap perhiasan yang ada di depannya .
" Bungkus kalung yang ini ,sama cincin nanti di bungkus terpisah " Ujar Gani .
" Tuan " Panggil Bibi panik tapi Gani hanya diam saja ,matanya terus menatap cincin yang begitu menarik untuk nya .
Sehingga dia ingin membelinya sekalipun dia bingung untuk apa nantinya .
" Baik tuan " Ujar sang manajer ,Gani mengeluarkan kartu nya lalu memberikan pada karyawan toko itu .
" Bibi tidak usah memikirkan apa pun, Gani hanya bingung ingin memberikan apa pada Bibi sebagai tanda terimakasih ku ,jadi saya harap Bibi jangan memikirkan apa pun termaksud harganya " Ujar Gani .
" Sudah menerima anak bibi itu sudah lebih dari cukup Tuan,Harusnya bibi yang berterimakasih karena tuan sudah mau berbaik hati pada bibi dan anak bibi " Gani hanya mengaguk sebagai jawabannya .
" Ini tuan " Karyawan memberikan kartu dan juga perhiasan yang di beli Gani tadi .
" Terimakasih tuan atas kunjungannya,maaf jika pelayan kami kurang membuat anda puas " Ujar sang manajer menunduk kepalanya begitu juga yang lainnya .
" Hebm " Jawab Gani seadanya lalu ke luar dari toko itu sambil merangkul bahu Bibi .
" Kita makan dulu ya Bi, sudah waktunya makan siang " Ujar Gani .
" Tidak usah ...."
" Ingat anak Bibi " Potong Gani membuat Bibi mengalah .
" Haruskah Gani mengancam bibi lagi agar bibi tetap di sini mengurus Gani " Bibi hanya tersenyum lalu mengelus lengan Gani .
" Bibi selalu berdoa semoga tuan selalu di mudahkan dalam urusan apa pun ,dan menemukan sosok wanita yang begitu mencintai anda " Gani hanya tersenyum tipis .
Wanita !!! CK menjijikkan Ucap Gani dalam hati .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Ayah apa masih jauh " Tanya Imelda menatap sang ayah keduanya duduk di bagian belakang karena menurut Imelda itu tempat yang paling aman dan juga dekat dengan jendela .
" Kita sampai di kota agak sore Nak " Ujar sang ayah sambil mengelus kepala Imelda .
" Bokong Imelda sudah keram ayah ,sejak tadi hanya duduk dalam Bus " Gerutu Imelda .
" Pantasan Ibu jarang pulang ternyata begini susahnya mana banyak orang, Panas " Lanjutnya lagi .
"bekerja lah dengan baik , jika sudah memungkinkan kamu bisa mendaftar kuliah ibu sama ayah akan bicara dengan majikanmu nantinya untuk masalah kuliah mu " Ujar ayah .
" Iya ayah , terimakasih !! Doakan Imelda biar nanti bisa membahagiakan kalian dan bisa membeli kan mobil untuk ayah dan ibu agar tidak kesusahan seperti ini " Ujar Imelda bersungguh² .
" Aamiin , kehadiran mu sudah membuat ayah sama ibu bahagia " Jawab sang ayah .
" Imel berdiri dulu yah, bokong Imel sudah tepos " Ayah tertawa kecil lalu mengaguk membantu Imelda berdiri.
" Ah leganya " Ujar Imelda " kapan sampainya dari tadi hutan dan kampung terus yang di lihat " Lanjutnya dengan lirih .
"Ayah apa mereka juga akan ke kota " Ayah mengaguk " Mungkin mereka sama seperti kita yang akan bekerja sampai di sana " Jawab sang ayah .
" Semoga mereka mendapatkan pekerjaan dengan cepat " Gumam Imelda .
Setelah di rasa cukup imelda kembali duduk karena kini perut nya yang bermasalah di mana cacing di perut nya sudah minta di berikan makanan karena memang ini sudah siang .
" Sudah Lapar " Imelda mengaguk lalu mengeluarkan bekal mereka yang ada dalam tasnya .
" Ayah juga harus makan ini sudah siang " Ujar Imelda memberikan kotak bekal pada ayah nya .
" Iya Nak " Jawab sang ayah lalu membuka kotak bekal yang di masak subuh tadi sebelum mereka berangkat .
" Syukur tadi Imel masih sempat makan kalau tidak hanya minum teh saja " Gumam Imelda sambil mengeluarkan botol yang sudah di isi air teh .
" Ayah kalau kita mau buang air kecil ini gimana " Tanya Imelda yang baru saja sadar .
" Paling kencing di rumput Nak " Imelda langsung melotot kan matanya menatap ayah nya " Mendingan Imel tahan saja " Jawabnya merinding .
" Tidak papa, kalau di tahan nanti juga kamu sakit nanti ayah temani " Imelda menggeleng dengan cepat .
" Nanti Imel jepit dengan kuat " Ayah tertawa mendengar jawaban Imelda hingga mengundang penumpang yang lainnya .
' Maaf pak Bu " Ujar ayah dan imelda saat kursi jejeran mereka menatap ke arah mereka .
" tidak papa pak " jawab mereka bersamaan .
" Ayo ayah kita makan ayah baru kita tidur mungkin nanti saat bangun kita akan sampai di kota " Ayah menggaguk " Iya Nak " Jawab sang ayah .
" Apa nanti ibu akan menjemput kita " Tanya Imelda .
" Tidak nak, kita langsung ke sana " Jawab sang ayah .
Kini tidak ada lagi pembahasan apa pun keduanya fokus pada makanan yang ada di tangan mereka masing-masing .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dukung terus Gani dan Imelda menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Like
Koment
Vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Rizqitaaa 🍓
baru mulai baca, 😊
2023-09-24
0
Rossella Alden
penasaran dg perempuan yg pernah mengisi hati bang gani,,,,,,next up thour 💪💪💪💪😘😘😘😘😘
2023-01-12
1
Mira Dwisartika
kaya seru nihh.
selamat buat karya baru nya ka😊
2023-01-10
1