Sistem : Melawan Pemerintah
"Saudara Danang, sebagai pelapor anda dinyatakan bersalah, karena telah melakukan penuduhan pada saudara Andre Wijoyo terkait pemerkosaan pada saudari Nindi selaku adik anda. Bukan hanya itu. Saudara Danang, anda juga mendapatkna hukum berlapis pencemaran nama baik pada saudara Andre Wijoyo. Maka dari itu hukum pidana penjara 50 tahun berlaku pada anda."
Hakim mengetuk palunya tiga kali, pertanda sidang telah ditutup. Danang, selaku pelapor telah dinyatakan bersalah dan mendapat hukuman 50 tahun penjara.
Raut wajah terkejut tergambar dari pria umur 30 tahun itu, karena tidak menyangka akan berbalik menjadi tersangka setelah melaporkan hak adiknya yang mendapatkan pelecehan sek*sual itu.
"TIDAK!!! INI SEMUA TIDAK BENAR!!! KENAPA ORANG YANG BERBUAT ASUSILA ITU MALAH DINYATAKAN TIDAK BERSALAH?!"
Danang berdiri dari singgasana kecilnya, ia berteriak dan marah atas keputusan hakim barusan. Pria itu juga sampai menujuk-nunjui ke arah Andre Wijoyo dengan wajah kesalnya itu.
Namun, disisi lain, Andre malah membuat ekspresi senyum menyeringai, seakan ia sedang menertawakan Danang yang dinyatakan bersalah itu.
Tidak tahan melihat ekspresi Andre, Danang langsung menghampiri pria itu dan menjotos tepat di wajahnya. Sehingga pipi dan mata bagian kanan Andre memar dan beberapa bagian giginya ambrol karena pukulan kuat dari Danang.
"AWWWW!"
Andre mengelus-elus pipinya yang sakit itu dan meminta agar hakim mengadilinya agar mendapatkan tambahan hukuman.
"Saudara Danang harap tenang!!" Ucap hakim santai.
"BAGAIMANA SAYA MAU TENANG, ORANG YANG TELAH MELAKUKAN TINDAKAN ASUSILA ITU TERBUKTI TIDAK BERSALAH?!!! PADAHAL SUDAH JELAS-JELAS DIA BERSALAH!! CCTV JUGA MEREKAM BAHWA MANUSIA HINA ITU MELAKUKANNNYA PADA ADIK SAYA, HAKIIIM!"
Danang berteriak di depan hakim. Ia meminta agar sang hakim lebih adil dalam menentukan siapa yang bersalah.
"Sayang sekali, tim ahli digital forensik kami tidak bisa melihat dengan jelas pelaku yang ada dalam layar cctv itu," ucap hakim santai.
"Coba sekali lagi putar di ruangan ini pak. Saya yakin kalian juga akan tahu bahwa MANUSIA KOTOR ITU ADALAH PELAKUNYA!!" Jelas Danang lantang.
Namun sayangnya, hakim kembali berkata bahwa rekaman cctv tidak sengaja terhapus oleh tim forensiknya. Dan kini semua bukti yang Danang bawa untuk menegakkan keadilan hilang sudah.
Namun, ia tidak gentar. Ia berkata bahwa video cctv yang menjadi bukti itu masih ada di rumahnya. Ia meminta agar hakim menunggu sebentar agar keluarga Danang bisa memgambil bukti tersebut.
Namun, salah satu keluarga Danang berkata bahwa ia tidak sengaja menghapus bukti tersebut.
Jelas, Danang langsung syok dan tidak bisa berkata-kata lagi. Hakim juga kembali mengetuk palunya tiga kali dan berkata bahwa sidang telah di tutup.
"ARRRKHHHHHH, INI TIDAK MUNGKIN, INI TIDAK MUNGKIN. PASTI INI SEMUA TELAH KALIAN SETTING AGAR MANUSIA KOTOR ITU TIDAK BERSALAH!!!"
"AKU YAKIN, HAKIM SUDAH DI SUAP!!"
"KAU!!" Danang menujuk pada salah satu keluarganya yang telah menghapus bukti video.
"AKU YAKIN KAU JUGA TELAH KENA SUAP OLEHNYA KAN?!!!"
Ekspresi kesal, mata merah tergambar di wajah Danang. Ia menghampiri salah satu keluarganya itu dan kembali meninju tepat di bagian wajah.
Sehingga sidang terlihat ricuh dan gaduh karena Danang. Karena situasi tidak terkendali lagi, pihak berwajib pun langsung mengambil tindakan. Yaitu menembaki Danang dengan suntikan pembuat tidur.
Benar saja, tidak lama kemudian Danang jatuh pingsan.
************
"Huhh, huuhh, huuh, huuuh. Dimana ini? Semuanya gelap."
Kain hitam menutupi kedua mata Danang. Bukan hanya matanya, seluruh kepalanya di bungkus hingga ia sulit untuk bernafas.
Kedua tangannya juga diikat disebuah tiang, sehingga ia tidak bisa melepaskan diri. Kedua kakinya juga telah diikat sehingga, ia hanya bisa pasrah dengan keadaan yang dialaminya saat ini.
"Saudara Danang."
Terdengar suara pria menggunakan sebuah toa menyebut namanya.
"Anda telah dinyatakan salah dengan hukuman berlapis. Bukan hanya itu, karena saudara telah menyerang saudara Andre dan saudara Dria secara tiba-tiba, kami putuskan hukuman anda kami ganti."
Danang hanya terdiam mendengar suara yang bersumber dari toa itu.
"Di depan anda telah berdiri 10 orang sniper profesional. Dari 10 sniper itu, hanya terdapat 1 peluru yang akan mengenai tepat di kepala anda. Hukuman ini dibuat juga berdasarkan diskusi hakim dengan saudara Andre juga Drea yang telah anda ciderai itu."
Danang mendengar semua kata-kata yang terlontar barusan. Ia merasa hukuman di pemerintah sudah sangat tumpul, apalagi bagi rakyat yang jujur seperti dirinya.
Danang bisa saja menyuap hakim dan jajarannya. Hanya saja, ia tidak ingin berbuat kotor hanya untuk menegakan keadilan. Ia juga mengira sang hakim tidak akan tergiurkan oleh hal-hal itu. Pada awalnya ia juga yakin bahwa sidang akan dimenangkan oleh pihaknya, namun kenyataan berkata lain, dan ia harus menerima hukuman yang telah hakim putuskan.
"Ahhhh, ternyata kehidupan aku di dunia ini hanya sampai di sini saja. Dan beberapa menit lagi aku akan menghembuskan nafas terakhirku. Maafkan aku adikku, kakakmu tidak bisa membelamu lagi. Semoga kamu baik-baik saja di dunia ini," ucap Danang meneteskan air mata.
Bener saja, beberapa menit kemudian para sniper telah menembakan pelurunya ke arah Danang tanpa pria itu sadari.
"Syut."
Peluru itu telah mengenai kepala Danang. Dan sepersekian detik pria kepala 3 itu dinyatakan meninggal dunia.
************
"Kakak, kakak, kak Danang, bangun." Terdengar suara lirih perempuan memanggil namanya.
Ia pun perlahan terbangun dan melihat sosok siluet putih sedang menatapnya dari arah atas.
"Akhirnya kamu bangun juga kak."
Siluet putih itu juga berubah menjadi sosok adik Danang secara perlahan. Ia tersenyum ke arah pria itu sambil berterima kasih telah membelai dirinya.
Wanita itu juga berpesan agar selalu menjadi orang baik dan selalu menjadi orang yang menegakan keadilan dimanapun biar ia selalu bangga pada kakaknya.
"Oh ia, setelah aku tahu bahwa kakak mendapatkan hukuman mati, aku juga langsung bertindak untuk segera mengakhiri hidup di dunia penuh tipu-tipu itu. Karena selain kak Danang, aku tidak punya siapa-siapa lagi. Aku melakukan itu juga supaya bisa bersama kak Danang selamanya. Hanya saja takdir berkata lain. Kita akan berpisah untuk selamanya. Selamat tinggal kak Danang, aku akan selalu merindukanmu."
Perlahan bayangan putih itu menghilang. Danang yang belum mengucapkan sepatah kata pun itu hanya teridam mencerna kejadian barusan.
Dalam batinnya ia terus bertanya-tanya apa yang sedang terjadi padanya. Ia juga sempat mengira bawah dirinya sedang bermimpi.
[OMEDETTO GOZAIMASUUUUUU]
Tiba-tiba terdengar suara aneh di kepalanya. Hal itu membuat ia semakin bingung dan pusing.
[SELAMAT ANDA TELAH TERPILIH MENJADI KANDIDAT UNTUK HIDUP KEMBALI DI DUNIA LAIN]
TO BE CONTINUED.........
_____________________________
Sukurlah, Danang mendapatkan hidup kedua di dunia lain. Namun, dunia apa itu? Dan akan seperti apa dirinya hidup di dunia itu?.
Penasaran? Pantengin terus novel ini ya gesss, Dengan cara :
° SUBSCRIBE √
° LIKE √
° COMMENT √
° SHARE √
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments
Rudi R
Wah.. sampai" keluarganya sendiri yg ngehapus videonya.. pasti si tokoh utamanya dibenci ma keluarganya sendiri
2023-01-25
1
@Risa Virgo Always Beautiful
keren ceritanya semangat
2023-01-16
2