Malam yang sunyi, nampak Sean sedang tiduran di lantai dengan alaskan kasur lipat cadangan yang tersedia di gudang markas.
"Sean, kamu belum tidur?"
Tiba-tiba dari atas kasur nampak kepala Nina dengan wajah yang terlihat begitu memgantuk menatap ke arah bocah 8 tahun itu.
Sean menggelengkan kepalanya, bertanda ia masih belum mengantuk sama sekali.
"Oh begitu, ya sudah aku tidur duluan ya. Oh ia jangan lupa besok kamu harus bangun jam 5 pagi."
Nina pun tidur dan menghiraukan Sean yang asik di dunianya sendiri.
Sean terus menatap ke atas langit-langit dan berfikir mengenai dirinya yang baru itu. Walaupun sebenarnya ia adalah pria dengan umur 30 tahunan, tetapi entah kenapa sekarang ia merasa bahwa dirinya adalah anak dengan umur 8 tahun.
"Ini aneh," Gumamnya.
Ia juga langsung melihat status bar milikinya dan mengecek semua fitur yang ada di dalamnya.
< NAMA : SEAN AMSTRONG th08
LEVEL : 02
HINT PONIT (HP) \= 25/25
MANNA \= 15/15
EXP \= 0/20
STATUS :
STRENGTH : 10
AGILITY : 10
VITALITY : 10
INTELLIGENCE : 10
DEXTERITY : 10
LUCK : 10 >
KEMAMPUAN :
BISA LIHAT STATUS BAR ORANG LAIN \= LEVEL 01 - 03/10>
Dirinya berfikir sekarang ia sudah mencapai level 02. th 8 di pinggir namanya ia tebak adalah usianya saat ini. Perlahan matanya juga melirik ke bawah dan tertuju pada tulisan dan bar Hint point.
"Apa ini? Hint point? 25/25" Gumamnya bertanya-tanya.
"Lalu Manna? Apa lagi itu?"
"EXP?"
Ia sangat bingung dengan semua status yang terlihat itu.
Namun, karena ia fokus mengecek semua status barnya sambil menganalisis, tidak terasa malam semakin larut dan ia tidak sadar telah pindah ke alam lain, alias tertidur lelap.
*******
Pagi sekitar pukul 03.00 pun tiba. Sean terbangun dan langsung pergi keluar kamar untuk melakukan aktivasi seperti bersih-bersih tempat tinggal barunya.
[SELAMAT TUAN, ANDA MEMBUKA SKIL BARU. BERSIH BERSIH LEVEL 01 - 0/10]
Baru juga menyapu sekitar 1 menitan, ia langsung mendapatkan skill baru yaitu bersih-bersih. Entah untuk apa skill bersih-bersih ini, hanya saja bersih-bersih adalah hal wajar saat di dunianya dulu.
Setalah itu, ia kembali bersih-bersih dan menghiraukan skill barunya itu.
[SELAMAT SKILL BERSIH BERSIH-BERSIH NAIK KE LEVEL 02 - 00/20]
Seteleh melakukan bersih-bersih sekitar 2 jam lamanya, tiba-tiba sistem memberi tahu bahwa skillnya naik level.
Saat naik Level, Sean merasakan sedikit lebih cepat saat melakukan bersih-bersih markas itu.
"Apa ini karena kemampuan bersih-bersihku yang naik level??? Aku merasa sedikit lebih ringan saat menyapu," ucapnya kagum.
\=POUNCE SHADOW\=
Tiba-tiba sebuah bayangan langsung menerkam Sean yang sedah menyapu lantai dan membuat tubuhnya terjatuh.
Hal itu membuat Sean terkejut dan syok apalagi ia merasakan tekanan diseluruh tubuh yang datang secara tiba-tiba itu.
"Siapa disana?!" Tanya seseorang menghampiri Sean ditandai langkah kakinya yang terdengar semakin jelas.
"Ternyata kau!" ucap pria dengan wajah datarnya.
Terlihat wajah Sean yang masih ketakutan menatap ke arah pria datar itu.
"Apa yang sedang kau lakukan pagi buta begini?!" Pria wajah datar itu kembali bertanya.
"A...aku... Ha...hanya be... Bersih-bersih te...tempat... I...ini," jawabnya terbata-bata.
Lalu bayangan yang menerkam tubuh Sean hilang seketika
[SELAMAT TUAN ANDA MENDAPATKAN SKILL BARU, TAHAN SERANGAN SIHIR \= LEVEL 01 - 01/10]
Mendengar keributan di luar kamarnya, Nina tiba-tiba keluar dengan wajah yang panik sambil membawa pistol snipernya.
"Siapa disana?!"
Lagi-lagi pertanyaan yang sama terlontar dari mulut gadis manis itu.
"Sean, kak Glad? Apa yang sedang kalian lakukan pagi buta begini?" Dan lagi-lagi pertanyaan yang sama terlontar dari mulut Nina.
Dengan wajah datarnya, Glad menatap ke arah Nina dan berkata untuk tanyakan sendiri pada Sean. Lalu ia pergi begitu saja meninggal mereka berdua.
Lalu Nina menghampiri Sean yang tergeletak dan bertanya yang sebenarnya terjadi barusan. Karena ia mendengar suara yang begitu berisik.
Sean menjelaskan bahwa tidak terjadi hal serius dengan pria datar tadi. Ia berkata hanya terjadi kesalah pahaman anatara dirinya dengan pria itu.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya hanya ingin bersih-bersih ruangan sebelum pukul 5 tiba.
"Memangnya ada apa dengan pukul 5 pagi?" Tanya Nina penasaran.
Sean heran. Ia berkata pada Nina bahwa dirinya akan mengajari sesuatu saat kemarin berkata.
Namun, Nina balik terkejut. Ia justru lupa dengan janjinya itu. Karena pas kini pukul 5, Nina langsung bergegas untuk mengganti pakaiannya dan membasuh muka terlebih dahulu karena wajah masih terlihat kucal.
Lalu ia pergi sambil meminta Sean untuk menunggunya di halaman depan markas.
****
Kini Sean tengah berdiri di halaman yang cukup luas. Matanya terpesona menatap ke arah laut yang berada di pinggir markas itu. Matahari yang terbit dari arah laut itu menambah ketakjuban yang Sean rasakan.
"Sungguh luar biasa, indahnya," ucap Sean dengan mata yang berbinar.
"Sean."
Tiba-tiba ada yang memanggil namanya. Namun ia sama sekali tidak bergeming dan malah fokus menatap terbitnya matahari.
"Sean? Sean? Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Nina memegang pundak bocah 8 tahun itu.
"Eh kak Nina. Aku hanya takjub melihat pemandangan yang memanjakan mata ini," Jelas Sean menatap Nina.
"Ahahah, memang benar. Pemandangan di sini sangat luar biasa indah. Ekspresimu itu sama persis dengan ekspresiku pertama kali melihat pemandangan indah di depan mata ini juga."
Setelah beberapa saat memanjakan mata melihat pemandangan, Nina mengajak Sean untuk berburu makanan di hutan. Wanita itu juga memberi Sean sebuah pistol kecil untuk senjata berburunya dengan cara di lempar.
Sean menangkap pistol yang dilempar Nina "a...apa maksudnya ini?" Tanya Sean bingung sedikit terbata-bata.
"Itu senjata berburumu."
"Eh.. Tapi aku tidak bisa menggunakan pistol. Apa lagi aku masih anak kecil yang belum memiliki izin apalagi memegang juga sampai menggunakan senjata api ini."
Namun, Jawaban santai terucap dari mulut Nina, bahwa bagi FAIR DRAKNESS tidak ada namanya izin untuk memiliki, memegang atau menggunakan senjata api itu. Yang terpenting bagi FAIR DRAKNESS adalah ia bisa, dia mau menggunakan senjata itu. Namun dengan syarat. Tidak boleh menyalah gunakan untuk hal yang tidak perlu.
Nina pun langsung mengajak Sean pergi untuk berburu makanan di hutan.
"Hal ini juga untuk pembelajaran kamu agar bisa mengenakan senjata ini untuk kedepannya," jelas Nina.
"Bahaya bisa saja menyerang kapanpun. Fan aku tidak mungkin terus bersamamu. Jadi hari ini adalah kesempatanmu untuk belajar menggunakan pistol ini," Tambahnya.
Wanita itu juga memberi tahu bahwa pistol yang dipegang oleh Sean tidak ada pelurunya sama sekali. Hali itu malah membuat Sean bingung bagaimana cara menggunaka pistol yang tidak ada pelurunya sama sekali.
To Be Continued......
______________________
Akhirnya Sean akan belajar menggunakan senjata. Semoga saja ia bisa melakukannya. Semangat Seaannnn.
Pantengin terus novel ini ya gesss, Dengan cara :
° SUBSCRIBE √
° LIKE √
° COMMENT √
° SHARE √
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments
terlalu bersemangat Ampe typo 🗿👍
2023-01-14
2