NovelToon NovelToon

Sistem : Melawan Pemerintah

Tumpulnya Hukum

"Saudara Danang, sebagai pelapor anda dinyatakan bersalah, karena telah melakukan penuduhan pada saudara Andre Wijoyo terkait pemerkosaan pada saudari Nindi selaku adik anda. Bukan hanya itu. Saudara Danang, anda juga mendapatkna hukum berlapis pencemaran nama baik pada saudara Andre Wijoyo. Maka dari itu hukum pidana penjara 50 tahun berlaku pada anda."

Hakim mengetuk palunya tiga kali, pertanda sidang telah ditutup. Danang, selaku pelapor telah dinyatakan bersalah dan mendapat hukuman 50 tahun penjara.

Raut wajah terkejut tergambar dari pria umur 30 tahun itu, karena tidak menyangka akan berbalik menjadi tersangka setelah melaporkan hak adiknya yang mendapatkan pelecehan sek*sual itu.

"TIDAK!!! INI SEMUA TIDAK BENAR!!! KENAPA ORANG YANG BERBUAT ASUSILA ITU MALAH DINYATAKAN TIDAK BERSALAH?!"

Danang berdiri dari singgasana kecilnya, ia berteriak dan marah atas keputusan hakim barusan. Pria itu juga sampai menujuk-nunjui ke arah Andre Wijoyo dengan wajah kesalnya itu.

Namun, disisi lain, Andre malah membuat ekspresi senyum menyeringai, seakan ia sedang menertawakan Danang yang dinyatakan bersalah itu.

Tidak tahan melihat ekspresi Andre, Danang langsung menghampiri pria itu dan menjotos tepat di wajahnya. Sehingga pipi dan mata bagian kanan Andre memar dan beberapa bagian giginya ambrol karena pukulan kuat dari Danang.

"AWWWW!"

Andre mengelus-elus pipinya yang sakit itu dan meminta agar hakim mengadilinya agar mendapatkan tambahan hukuman.

"Saudara Danang harap tenang!!" Ucap hakim santai.

"BAGAIMANA SAYA MAU TENANG, ORANG YANG TELAH MELAKUKAN TINDAKAN ASUSILA ITU TERBUKTI TIDAK BERSALAH?!!! PADAHAL SUDAH JELAS-JELAS DIA BERSALAH!! CCTV JUGA MEREKAM BAHWA MANUSIA HINA ITU MELAKUKANNNYA PADA ADIK SAYA, HAKIIIM!"

Danang berteriak di depan hakim. Ia meminta agar sang hakim lebih adil dalam menentukan siapa yang bersalah.

"Sayang sekali, tim ahli digital forensik kami tidak bisa melihat dengan jelas pelaku yang ada dalam layar cctv itu," ucap hakim santai.

"Coba sekali lagi putar di ruangan ini pak. Saya yakin kalian juga akan tahu bahwa MANUSIA KOTOR ITU ADALAH PELAKUNYA!!" Jelas Danang lantang.

Namun sayangnya, hakim kembali berkata bahwa rekaman cctv tidak sengaja terhapus oleh tim forensiknya. Dan kini semua bukti yang Danang bawa untuk menegakkan keadilan hilang sudah.

Namun, ia tidak gentar. Ia berkata bahwa video cctv yang menjadi bukti itu masih ada di rumahnya. Ia meminta agar hakim menunggu sebentar agar keluarga Danang bisa memgambil bukti tersebut.

Namun, salah satu keluarga Danang berkata bahwa ia tidak sengaja menghapus bukti tersebut.

Jelas, Danang langsung syok dan tidak bisa berkata-kata lagi. Hakim juga kembali mengetuk palunya tiga kali dan berkata bahwa sidang telah di tutup.

"ARRRKHHHHHH, INI TIDAK MUNGKIN, INI TIDAK MUNGKIN. PASTI INI SEMUA TELAH KALIAN SETTING AGAR MANUSIA KOTOR ITU TIDAK BERSALAH!!!"

"AKU YAKIN, HAKIM SUDAH DI SUAP!!"

"KAU!!" Danang menujuk pada salah satu keluarganya yang telah menghapus bukti video.

"AKU YAKIN KAU JUGA TELAH KENA SUAP OLEHNYA KAN?!!!"

Ekspresi kesal, mata merah tergambar di wajah Danang. Ia menghampiri salah satu keluarganya itu dan kembali meninju tepat di bagian wajah.

Sehingga sidang terlihat ricuh dan gaduh karena Danang. Karena situasi tidak terkendali lagi, pihak berwajib pun langsung mengambil tindakan. Yaitu menembaki Danang dengan suntikan pembuat tidur.

Benar saja, tidak lama kemudian Danang jatuh pingsan.

************

"Huhh, huuhh, huuh, huuuh. Dimana ini? Semuanya gelap."

Kain hitam menutupi kedua mata Danang. Bukan hanya matanya, seluruh kepalanya di bungkus hingga ia sulit untuk bernafas.

Kedua tangannya juga diikat disebuah tiang, sehingga ia tidak bisa melepaskan diri. Kedua kakinya juga telah diikat sehingga, ia hanya bisa pasrah dengan keadaan yang dialaminya saat ini.

"Saudara Danang."

Terdengar suara pria menggunakan sebuah toa menyebut namanya.

"Anda telah dinyatakan salah dengan hukuman berlapis. Bukan hanya itu, karena saudara telah menyerang saudara Andre dan saudara Dria secara tiba-tiba, kami putuskan hukuman anda kami ganti."

Danang hanya terdiam mendengar suara yang bersumber dari toa itu.

"Di depan anda telah berdiri 10 orang sniper profesional. Dari 10 sniper itu, hanya terdapat 1 peluru yang akan mengenai tepat di kepala anda. Hukuman ini dibuat juga berdasarkan diskusi hakim dengan saudara Andre juga Drea yang telah anda ciderai itu."

Danang mendengar semua kata-kata yang terlontar barusan. Ia merasa hukuman di pemerintah sudah sangat tumpul, apalagi bagi rakyat yang jujur seperti dirinya.

Danang bisa saja menyuap hakim dan jajarannya. Hanya saja, ia tidak ingin berbuat kotor hanya untuk menegakan keadilan. Ia juga mengira sang hakim tidak akan tergiurkan oleh hal-hal itu. Pada awalnya ia juga yakin bahwa sidang akan dimenangkan oleh pihaknya, namun kenyataan berkata lain, dan ia harus menerima hukuman yang telah hakim putuskan.

"Ahhhh, ternyata kehidupan aku di dunia ini hanya sampai di sini saja. Dan beberapa menit lagi aku akan menghembuskan nafas terakhirku. Maafkan aku adikku, kakakmu tidak bisa membelamu lagi. Semoga kamu baik-baik saja di dunia ini," ucap Danang meneteskan air mata.

Bener saja, beberapa menit kemudian para sniper telah menembakan pelurunya ke arah Danang tanpa pria itu sadari.

"Syut."

Peluru itu telah mengenai kepala Danang. Dan sepersekian detik pria kepala 3 itu dinyatakan meninggal dunia.

************

"Kakak, kakak, kak Danang, bangun." Terdengar suara lirih perempuan memanggil namanya.

Ia pun perlahan terbangun dan melihat sosok siluet putih sedang menatapnya dari arah atas.

"Akhirnya kamu bangun juga kak."

Siluet putih itu juga berubah menjadi sosok adik Danang secara perlahan. Ia tersenyum ke arah pria itu sambil berterima kasih telah membelai dirinya.

Wanita itu juga berpesan agar selalu menjadi orang baik dan selalu menjadi orang yang menegakan keadilan dimanapun biar ia selalu bangga pada kakaknya.

"Oh ia, setelah aku tahu bahwa kakak mendapatkan hukuman mati, aku juga langsung bertindak untuk segera mengakhiri hidup di dunia penuh tipu-tipu itu. Karena selain kak Danang, aku tidak punya siapa-siapa lagi. Aku melakukan itu juga supaya bisa bersama kak Danang selamanya. Hanya saja takdir berkata lain. Kita akan berpisah untuk selamanya. Selamat tinggal kak Danang, aku akan selalu merindukanmu."

Perlahan bayangan putih itu menghilang. Danang yang belum mengucapkan sepatah kata pun itu hanya teridam mencerna kejadian barusan.

Dalam batinnya ia terus bertanya-tanya apa yang sedang terjadi padanya. Ia juga sempat mengira bawah dirinya sedang bermimpi.

[OMEDETTO GOZAIMASUUUUUU]

Tiba-tiba terdengar suara aneh di kepalanya. Hal itu membuat ia semakin bingung dan pusing.

[SELAMAT ANDA TELAH TERPILIH MENJADI KANDIDAT UNTUK HIDUP KEMBALI DI DUNIA LAIN]

TO BE CONTINUED.........

_____________________________

Sukurlah, Danang mendapatkan hidup kedua di dunia lain. Namun, dunia apa itu? Dan akan seperti apa dirinya hidup di dunia itu?.

Penasaran? Pantengin terus novel ini ya gesss, Dengan cara :

° SUBSCRIBE √

° LIKE √

° COMMENT √

° SHARE √

Dunia Lain

[OMEDETTO GOZAIMASUUUUUU]

Tiba-tiba terdengar suara di dalam kepala Danang.

Suara yang dihasilkan juga tidak terdengar seperti suara wanita ataupun pria. Suara itu terdengan seperti suara mesin yang sedang berbicara.

[SELAMAT TUAN, ANDA AKAN MENDAPATKAN HIDUP KEDUA SEBAGAI HADIAH KARENA TELAH MENEGAKAN KEADILAN DI DUNIA SBEELUMNYA, WALAUPUN TIDAK BERHASIL -_-"]

Danang masih terdiam heran, dengan suara yang terdengar di kepalanya itu. Ia juga masih mengira bahwa semua itu adalah mimpi absurdnya.

[SEBELUM DIHIDUPKAN KEMBALI, SISTEM AKAN MELAKUKAN PEMBERSIHAN TERLEBIH DAHULU]

[TAPI TENANG, SEMUA INGATAN SAAT DI DUNIA LAMA TIDAK AKAN DIHAPUS OLEH SISTEM]

[PROSESING........

1%

2%

25%

60%

90%

100%

PROSES SELESAI, DAN ANDA SIAP DI KIRIM KE DUNIA LAIN UNTUK MELANJUTKAN KEHIDUPAN SELANJUTNYA]

.

.

.

.

.

Setelah itu, semua pandangan Danang terlihat kabur dan sekeliling terlihat sangat putih hingga menyilaukan mata.

Beberapa saat kemudian, Danang membuka mata dan ia sangat terkejut saat melihat pria tua terkapar ketakutan melihat pria yang memakai jirah bak prajurit itu sedang menghunuskan pedang ke arahnya.

"Aku mohon jangan bunuh aku, aku masih memiliki anak dan istri yang harus dinafkahi."

Pria tua itu memohon agar prajurit itu tidak membuhunya.

"Heeh~ kenapa baru sekarang kau berbicara seperti itu?? Setelah banyak korban berjatuhan kau dengan mudahnya meminta AMPUN?!"

Prajurit itu menghunuskan pedangnya ke tanah tepat pinggir kepala pria tua itu.

"Aku tidak bermaksud menolak permintaan pemerintah. Hanya saja, jika aku menerima permintaan itu, akan tinggal dimana warga desa ini kelak?"

Dengan nada lirih, pria tua itu memberikan alasan dirinya tidak menerima permintaan pemerintah.

"AKU TIDAK PEDULI ITU PRIA TUA!!"

Dan sebilah pedang yang tertancap ditanah kembali ditarik oleh prajurit itu. Ia juga langsung menghunuskan pedangnya ke arah dada pria tua itu.

"SAYAAAAAAAAANG!!!"

Tidak lama setelah itu, seorang wanita yang sedang memeluk tubuh Danang, berlari ke arah pria yang tertusuk pedang itu. Ia langsung menangis sambil memeluk pria yang sedang sekarat itu. Prajurit yang masih berada di depannya merasa jengkel atas kejadian itu.

"KAU JUGA SEBAGAI ISTRI HARUSNYA MENASIHATI SUAMIMU AGAR MENURUTI PERMINTAAN PEMERINTAH, BODOH!"

Lagi-lagi pria dengan jirah gagah itu mengayunkan pedangnya dan langsung menebas leher wanita yang sedang menangisi suaminya itu. Seketika wanita itu juga mati di tangan prajurit itu.

Danang yang melihat semua kejadian itu hanya bisa terdiam kaku karena ketakutan. Ia syok, karena pertama kalinya melihat pembunuhan secara brutal di depan matanya. Ia juga bingung karena tiba-tiba ia bediri di dunia yang ia tidak ketahui sama sekali.

"Hoi bocah."

Prajurit itu perlahan berjalan ke arah Danang sambil membawa pedangnya yang telah merenggut nyawa dua orang itu.

"Ekspresi wajahmu sangat lucu sekali," ucap prajurit tertawa menyeringai.

"Kau juga mau mati dengan pedang ini?" Tanya prajurit menjilati pedangnya.

"Kau juga tidak pantas hidup di dunia ini!!"

Prajurit itu langsung mengayunkan pedangnya ke arah Danang. Namun tiba-tiba, pria itu langsung terkapar di tanah dan dari Kepala

darah yang tak henti-henti.

"Sepertinya kita terlambat Nina."

Tiba-tiba datang dua wanita menghampiri jasad prajurit yang tertembak di area Kepalanya itu.

Wanita yang membawa sniper itu, memegang mayat pria tua dan wanita sambil mengirimkan doa.

Lalu, wanita lainnya berjalan ke arah prajurit dan langsung menginjak kepalanya hingga hancur dengan sepatu hak tingginya.

"DASAR PEMERINTAH!!!!"

Wajahnya terlihat sangat marah saat berkata pemerintah.

Wanita sniper bernama Nina itu langsung menghampiri wanita berambut pendek itu.

"Bagaimana ini Briana?" Tanya wanita sniper bernama Nina itu.

"Aku tidak tahu, yang pasti desa ini pasti sudah berada di tangan pemerintah, berserta sertifikatnya," ucap Briana mengepalkan tangannya.

"Kita juga gagal melindungi kepala desa ini!"

"AAKHHHH, AKU BENCI INI SEMUA!! AWAS KALIAN PARA PEMERINTAH!!!!"

Briana lalu mengajak Nina untuk pulang. Namun tatapan Nina tertuju pada bocah yang terdiam kaku itu.

"Tunggu Nona!"

Nina menghampiri bocah yang telah terisi oleh roh Danang itu. Namun, belum juga bertanya, Briana langsung menjawab apa yang akan Nina tanyakan padanya.

"Kita tidak akan membawa bocah itu! Biarkan saja dia hidup bersama kerasnya dunia ini!" Tegas Briana berpaling wajah.

"Tapi....." Nina memelas ke arah Briana.

"Kau mau menampung berapa bocah sepertinya di markas kita?? Aku yakin setiap menemukan bocah sepertinya, kau pasti akan meminta aku untuk membawanya kan?!"

"Ta...tapi Nona.. Apa kau tidak kasihan padanya??"

Nina terus bersikeras meminta agar Briana mengizinkannya untuk merawat bocah malang itu.

"Terserah kau saja! Tapi aku tidak akan bertanggung jawab atas semuanya mengenai bocah itu! Termasuk makan dan lainnya!"

Tiba-tiba Briana pergi meninggalkan Nina dan bocah itu.

Nina lalu menatap bocah itu, lalu meminta maaf atas perlakuan Briana padanya. Bocah itu lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan maksud tidak mempedulikan ucapan Briana padanya.

Nina bertanya, kenapa bocah kisaran 8 tahun itu tidak merasa sedih saat kedua orang tuanya mati bahkan depan mata kepalanya sendiri.

Namun, karena kini tubuh bocah itu adalah reinkarnasi Danang yang berumur 30 tahun dari dunia lain, apalagi ia tidak tahu menahu identitas wanita dan pria yang terkapar itu. Ia menjadi bahwa ia tidak mengetahui mereka.

Namun, belum juga menjawab, sebuah sistem berbicara dalam pikirannya.

[TUANN, KAU HARUS MENGIKUTI RULE DUNIA INI. MEREKA BERDUA ADALAH ORANG TUAMU YANG TERBUNUH. NAMU TUAN JUGA KINI BUKANLAH DANANG LAGI. UNTUK MENGETAHUI NAMA ANDA KINI, BAYANGKAN BAHWA DI DEPAN ANDA ADA SEBUAH LAYAR STATUS]

"Apa maksudnya? Dan siapa orang yang telah bebicara barusan??" Bocah yang sebelumnya bernama Danang itu bertanya dalam hatinya.

[SUDAH AKU BILANG, AKU ADALAH SISTEM. SISTEM YANG AKAN MEMANDU ANDA UNTUK MENUJU KEADILAN DUNIA. YUPZ KITA AKAN MELAWAN PEMERINTAH YANG SUDAH TIDAK MENJALANKAN SEGALA PERATURAN DAN NORMA PEMERINTAHAN]

[KINI DUNIA SEDANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA. MAKANYA DARI ITU, SISTEM MEMILIH ANDA UNTUK MERESTAR PERATURAN PEMERINTAHAN YANG SUDAH BERAT SEBELAH INI]

"Aku tidak mengerti tapi aku akan mencoba apa yang suara misterius ini katakan."

Lalu bocah itu membayangkan ada sebuah monitor di depannya, lalu tiba-tiba sebuah layar terlihat di depan matanya.

< NAMA : SEAN AMSTRONG th08

LEVEL : 01

HINT PONIT (HP) \= 20

MANNA \= 10

STATUS :

STRENGTH : 10

AGILITY : 10

VITALITY : 10

INTELLIGENCE : 10

DEXTERITY : 10

LUCK : 10 >

Bocah Danang itu kembali bertanya-tanya dalam hatinya. Maksud dari layar monitor yang tergambar di depan matanya itu.

"Sean Amstrong? Level 01 dan status-status ini? Apa maksudnya??"

[TUAN, ITU SEMUA ADALAH STATUS ANDA. MULAI DARI NAMA ANDA KINI ADALAH SEAN AMSTRONG DAN LEVEL ANDA SEKARANG ADALAH YANG TERDASAR YAITU LEVEL 1. NAMUN ITU SEMUA BISA ANDA TINGKATKAN DAN AKAN MENDAPATKAN SKILL BARU]

Nina bingung melihat bocah di depannya diam saja. Ia langsung memeluknya karena merasa kasian.

"Mungkin kau masih trauma atas kejadian ini. Maafkan aku karena terlambat menolong desa ini."

________________________

Menang banyak gak sih, Danang si om om ini, di peluk sama wanita seksi si sniper.

Penasaran dengan kelanjutannya? Pantengin terus novel ini ya gesss, Dengan cara :

° SUBSCRIBE √

° LIKE √

° COMMENT √

° SHARE √

Rumah Baru

Danang, atau kini namanya Sean amstrong bingung mendengar ucapan wanita yang memeluknya itu.

Namun, karena ia mendengar percakapan tadi, ia menyimpulkan bahwa semua itu karena ulah pemerintah. Di sisi lain, Sean masih bingung siapa wanita yang sedang memeluknya itu, ia juga penasaran apa tujuan dua wanita tadi, apalagi mereka sepertinya sangat membenci pemerintah.

Namun, yang masih membuat bingung hingga terheran-heran, ia memiliki kemampuan melihat layar hanya dengan membayangkannya saja.

"Dunia apa ini? Apa ini dunia fantasi??" Gumamnya berusaha mencerna semua kejadian yang dialaminya.

[MISI BARUUU TUANNNN!!!!!

KAU HARUS BERGABUNG MENJADI ANGGOTA FAIR DRAKNESS

IMBALAN:

EXP : 10]

"hah? Apa maksdunya??"

Sean masih bingung dengan misi yang dikatakan oleh sistem di dalam kepalanya.

"Hei, boleh saya tahu namamu?" Tanya Nina penasaran.

"Sean, Sean Amstrong," ucap Sean serasa tidak terjadi apa-apa pada dirinya apalagi setelah kejadian kedua orang tuanya yang telah mati di depan matanya.

"Salam kenal Sean. Aku Nina PetrovaPetrova," ucap wanita dengan gaya rambut kepang duanya itu.

Nina berkata pada Sean, bahwa dirinya turut berduka cita atas kematian orang tua Sean. Namun, Sean menggelengkan kepalanya dan berterima kasih pada wanita di depannya karena telah mempedulikan orang tua Sean.

Karena tahu Sean tidak punya tempat tinggal lagi, Nina mengajak bocah umur 8 tahun itu untuk ikut ke markasnya.

Begitupun dengan Sean, ia bingung akan tinggal dimana setelah kematian orang tuanya, apalagi Danang baru login yang notabenenya masih belum tahu apa-apa mengenai dunia barunya.

Singkat cerita mereka telah mengubur jasad orang tua Sean dan telah tiba di dalam markas. Saat Masuk ke dalam markas, terlihat beberapa orang sedang beraktivitas dengan kegiatannya masing-masing.

"Ninaaaa~ kenapa kau terlambat pulang nak?? Aku sangat khawatir. Bertanya pada Nona, dia tidak menjawabnya, dan hanya diam saja melamun di luar," Jelas pria berbadan kekar itu.

"Maaf paman Marcello, ada kendala sedikit saat misi," Jelas Nina tersenyum manis pada pria kekar itu.

"Ohhhh~ memang senyumu paling manis di dunia ini Ninaaaaa~" ucap Marcello tersipu dengan senyuman Nina.

"Dan, anak kecil yang bersamamu??" Tanya pria yang terduduk manis di kursi dengan wajah datarnya itu.

"Oh, anak ini-"

Perkataan Nina langsung terpotong oleh Sean.

"Sean, Sean Amstrong, salam kenal semuanya," ucap Sean menundukan kepalanya.

"Bukannya Nona telah melarang kita membawa orang asing ke dalam markas, Nina??" Pria datar itu kembali bertanya pada Nina.

Namun, Nina langsung menunduk dengan wajah yang sedih. Ia berkata bahwa dirinya sangat kasihan melihat anak itu sendirian tanpa adanya orang lain disisinya, apalagi kedua orang tuanya mati di depan matanya.

"Lalu bagaimana dengan Nona?" Pria datar itu kembali bertanya.

Nina menajawab bahwa Nona telah memberinya izin walau dengan beberapa syarat.

Marcello bertanya terkait syarat yang diberikan pada bocah itu.

Nina menjawab bahwa ia harus membagi semua miliknya, mulai dari makan, minum dan kamar tidur.

Mendengar hal itu Marcello sedih seakan tidak terima dengan semua peraturan itu.

"Tidakkkk, kau tidak boleh berbagai dengan orang asing Nina... Apalagi ia seorang pria T_T."

"Sudah biarkan anak itu berbagi semuanya saja denganku, Nina," Pinta Marcello.

"Emmm." Nina menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ini semua adalah tanggung jawabku, paman Marcell. Lagian ia juga dibawa atas keinginanku."

"Tapi Nina, aku masih belum bisa melepasmu pada pria manapun. Papahmu ini masih ingin kau tumbuh lebih besar lagi." Lagi-lagi Marcello menangis sambil berbicara.

"Sudah cukup Marcello. Biarlah Nina bertanggung jawab. Lagian kau bukan ayah asli Nina. Jangan membuat seolah-olah kau adalah ayahnya!!"

Tiba-tiba Briana muncul dan melarang Marcello ikut campur urusan Nina dan Sean. Wanita dengan gaya rambut pixie cut itu juga ingin melihat sejauh mana Nina bisa bertanggung jawab atas kemauannya itu.

Setelah mendapat ceramah dari Briana, Marcello hanya terdiam menggigit bajunya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Dengar Nina, kau telah membawa anak itu. Itu tandanya kau harus bertanggung jawab sepenuhnya atas anak itu," jelas Briana tegas.

Briana juga memperingati Nina agar bocah yang dibawanya tidak berbuat macam-macam, apalagi sampai membocorkan posisi markas pada orang lain.

Setelah itu, wanita yang sering disebut Nona itu kembali pergi meninggalkan ruangan. Sambil berpesan pada Nina untuk mengajari bocah itu sesuatu agar berguna bagi mereka.

"Siap laksanakan Nona," ucap Nina tersenyum manis.

"Anoo, Nona."

Tiba-tiba Sean memanggil Briana dan langsung berterima kasih karena telah mengizinkan dirinya tinggal di markasnya itu. Ia juga berjanji akan mematuhi semua perintah selagi ia mampu melakukannya dan selagi perintah itu juga tidak merugikan orang lain.

"Terserah kau saja," ucap Briana judes dan langsung pergi meninggalkan ruangan.

[OMEDETTO GOZAIMASU]

[SELAMAT TUAN MISI ANDA MENJADI BAGIAN DARI ANGGOTA FAIR DRAKNESS TELAH BERHASIL!!

HADIAH DARI SISTEM :

EXP \= 10]

[SELAMAT TUAN, ANDA NAIK KE LEVEL 02]

[HINT POINT (HP) \= 20/20 > 25/25

MANNA \= 10/10 > 15/15

EXP \= 0/10 > 0/20

STATUS :

STRENGTH : 10

AGILITY : 10

VITALITY : 10

INTELLIGENCE : 10

DEXTERITY : 10

LUCK : 10

KEMAMPUAN BARU :

BISA LIHAT STATUS BAR ORANG LAIN \= LEVEL 01 - 0/10]

"Apa maksud semua ini?" Gumam Sean bingung.

[TUAN KINI ANDA BISA MELIHAT STATUS BAR ORANG LAIN. CARANYA, TINGGAL MELIHAT KE ARAH ORANG ITU DAN BAYANGKAN STATUS BARNYA]

"Aku masih belum mengerti, namun aku akan mencobanya."

Sean kemudian menatap ke arah Nina dan membayangkan bahwa terdapat status bar padanya.

Benar saja, Tiba-tiba di atas kepala Nina terdapat status bar miliknya.

LEVEL 10>

Bukan pada Nina saja, Sean mencobanya pada pria kekar bernama Marcello.

LEVEL 20>

Untuk meyakinkan kemampuannya itu, Sean langsung bertanya terkait usia mereka.

"Anu.... Nina apa usiamu baru menginjak 13 tahun?"

Sean bertanya dan Nina langsung menjawab bahwa usia dirinya memang baru menginjak 13 tahun bulan kemarin lalu.

Sean juga langsung bertanya pada Marcello terkait umurnya.

"Apa usia paman baru 21 tahun?"

Marcello terkejut, kenapa bocah kecil itu bisa menebak usianya dan usia Nina barusan.

"Kenapa kau bisa tahu usiaku dan usia Nina?" Tanya Marcello heran.

Namun Sean berkata bahwa dia hanya sekedar menebaknya saja.

Tidak sampai disitu, Sean mencoba mencari tahu usia dan nama pria datar yang sedang duduk di kursi itu.

LEVEL ??>

"Apa maksudnya, kenapa status bar orang itu tanda tanya semua??" Gumam Sean bingung.

[TUAN KEMAMPUAN BISA LIHAT STATUS BAR ANDA BARU LEVEL SATU. DAN KEMAMPUANNYA HANYA BISA MELIHAT STATUS BAR JIKA TUAN TELAH MENGETAHUI NAMA ORANG ITU. NAMUN, KEMAMPUANNYA BISA LUAR BIASA JIKA TUAN TERUS MENGASAH KEMAMPUAN ITU]

To Be Continued

_____________________

Sean dapat kemampuan baru, yaitu dapat melihat bar status orang lain. Namun kelemahannua adalah tidak bisa melihat bar status orang yang belum kenal dengannya

Pantengin terus novel ini ya gesss, Dengan cara :

° SUBSCRIBE √

° LIKE √

° COMMENT √

° SHARE √

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!