Berburu Kelinci

Terdiam, sembunyi di dalam semak-semak sambil mengarahkan pistol snipernya ke arah target, itulah yang dilakukan Nina saat ini. Ia jiga sedikit menjelaskan bagaimana cara menggunakan benda itu pada Sean dan bagaimana cara mengisikan peluru menggunakan sihir.

Tapi yang membuat heran Sean, kenapa Nina mengenakan sebuah kacamata, karena ia pikir seorang sniper pasti memiliki mata yang sangat tajam.

"Haha, di saat orang memiliki kelebihan, di situ pula mereka memiliki kekurangan Sean. Seperti aku ini, di satu situasi aku memiliki penglihatan tajam, seperti saat mengenakan sniper ini. Di situasi lain, aku memiliki mata yang rabun. Aneh bukan," Jelas Nina pada Sean.

"Namun, aku tidak mempedulikan itu semua. Yang penting bagiku saat ini, aku bisa makan, tidur dan hidup lebih layak walaupun harus melawan orang-orang pemerintah," Tambahnya.

Sean penasaran, ada apa sebenernya dengan pemerintah, sampai-sampai Nina dan Briana membenci mereka.

Namun, Nina menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berkata bahwa Sean masih kecil untuk mengetahui kebenaran itu.

"😒 btw aku lebih tua darimu loh!" Gumam Sean datar.

"Ya sudah kita kembali ke topik utama kita Sean," ucap Nina.

Ia kembali menjelaskan bagaimana cara mengisi peluru dengan sihir.

"Kita hanya perlu membayangkan bahwa kita memasukkan peluru ke dalam sniper ini dan jangan lupa mengucapkan mantera, karena itu hal mutlak agar sihir kita terrealisasi menjadi apa yang kita inginkan. Seperti ini."

\=BULLET ON\=

"Duar!"

Nina langsung menembak sniper ini ke arah target dan langsung mengenai seekor kelinci yang sedang melompat. Hal itu membuat Sean takjub dan langsung memuji Nina bahwa dirinya sangat hebat dalam berburu.

"Hmmp, bukan apa-apa bagimu berburu kelinci," Jelas Nina tersenyum.

"Sekarang giliranmu Sean," perintah Nina.

[MISI BARU TUAN!!!

MEMBURU 3 KELINCI HUTAN

IMBALAN :

SEBUAH POTION (S) ]

Sebelum Sean melakukannya, mereka mencari target yang akan dirinya buru terlebih dahulu. Mereka berdua pun berkeliling hutan dan beberapa menit kemudian mereka menemukan targetnya.

Seperti biasa mereka sembunyi di dalam semak-semak dan Sean pun bersiap untuk berburu mangsanya.

Ia pun melakukan posisi kuda-kuda dan memposisikan pistolnya diposisi yang menurutnya nyaman. Lalu ia melakukan apa yang Nina ajarkan dan mengucapkan mantera wajibnya.

\=BULLET ON\=

Ia fokus untuk menembakan pistolnya ke arah target.

"Duar!"

Peluru pun keluar dari pistol miliknya, namun sayang ia meleset dan target pun kabur melompat-lompat dengan sangat cepat.

[SELAMAT TUAN ANDA MENDAPATKAN KEMAPUAN BARU YAITU :

PENGGUNA SIHIR. LEVEL 01 - 01/10]

[TUAN, MANNA ANDA JUGA TERBUANG BEBERAPA POINT SETELAH PENGGUNAAN SIHIR PELURU BARUSAN, UNTUK MENGETAHUI LEBIH DETAILNYA COBA LIHAT STATUS BAR ANDA]

Sean pun melakukan apa yang STATUS katakan padanya. Memang benar kini MANNA miliknya sekitar 10/15. Itu artinya pengguna sihir membuat peluru terpakai 5 point, dan kini ia hanya bisa membuat 2 peluru lagi untuk melakukan perburuan lagi. Namun itu artinya ia tidak bisa menyelesaikan misi yang diberikan SISTEM padanya.

Sean terus terdiam memikirkan bagaimana caranya berhasil menyelesaikan misi yang diberikan SISTEM dengan dua peluru untuk berburu 3 kelinci liar.

Namun karena pemikirannya buntu, ia mencoba untuk melakukan pemburuan dengan dua peluru yang tersedia lebih dahulu sisanya gimana nanti ia pikirkan kembali.

Dengan dua peluru yang tersedia, ia juga harus tepat akurat mengenai target dalam berburu. Jika meleset lagi, ia tidak tahu harus bagaimana lagi.

Setelah itu Sean dan Nina kembali mencari target untuk diburu.

"Kau lumayan juga Sean. Sebagai seorang amatir," jelas Nina memuji Sean.

Namun, Sean menggelengkan kepalanya. Ia merasa kemampuannya masih belum bisa memuaskan dirinya sendiri.

"Namun, yang terpenting kita harus fokus pada target supaya mengenainya," jelas Nina walaupun Sean tahu menembak harus memiliki fokus yang tinggi.

Tidak lama kemudian, mereka kembali menemukan seekor kelinci yang sedang mencari makan.

"Lihat Sean, di depan sana ada seekor kelinci. Ingat fokus pada titik dimana mangsa berada lalu tembak tepat di kepalanya.

Sean pun kembali mengambil posisi kuda-kuda dan memposisikan pistol senyaman mungkin. Setalah itu ia mengucapkan mantera.

\=BULLET ON\=

"Duar!"

Peluru pun meluncur ke arah mangsa dan mengenai target tepat di area perutnya. Hal itu membuat mangsa lari terbirit-birit.

Sean yang berharap pelurunya mengenai kepala, dibuat kecewa apalagi sisa MANNA miliknya saat ini tingga 05/15 lagi. Itu artinya kesempatan menembak mangsa hanya tersisa satu kali lagi dan ia berteguh pendirian harus benar-benar mengenai target tepat di kepalanya.

[TERSISA DUA KELINCI YANG HARUS DIBURU]

Sean bingung dengan munculnya suara SISTEM barusan. Ia heran kenapa misi buruannya tinggal tersisa dua lagi. Padahal target buruannya tadi hanya mengenai perutnya saja.

Namun tiba-tiba Sean tertatih. Ia baru menyadari bahwa serangan yang mengenai targetnya tadi bisa juga membunuh mangsanua itu secara perlahan.

Lalu ia berlari ke arah kelinci itu kabur dan membuat Nina terkejut lalu mengikuti kemana larinya Sean.

"Sean, mau kemana kamu?"

Nina terus bertanya sambil berlari mengejar Sean, namun tidak ada jawaban dari bocah depalan tahun itu.

"Sean, tunggu mau kemana kamu? Jangan terlalu jauh pergi ke dalam hutan."

Lagi-lagi Nina berteriak mengejar Sean sambil memperingatinya.

"Sean?"

Akhirnya Nina berhasil mengejar Sean, dan kini ia lihat bocah delapan tahun itu sedang jongkok membelakanginya.

"Apa yang sedang kau lakukan Sean?" Tanya Nina sedikit gugup.

Namun, lagi-lagi Sean menghiraukan pertanyaan Nina.

"Sean?"

"Taraaaaaaaaaa!!" Ucap Sean memamerkan hasil buruannya yaitu kelinci yang telah mati.

"Aku berhasil memburu kelinci ini kak Nina."

Raut senang tergambar jelas di wajah Sean, ia sangat gembira karena telah berhasil memburu kelinci sampai mati.

Nina yang melihat kejadian itupun memuji hasil jerit payah Sean.

"Kau lumayan juga Sean. Namun kau masih belum bisa menandingiku. Butuh waktu 1000 tahun bagimu untuk menyamai posisi aku sebagai sniper ini," jelas Nina sombong walau hati merasa kagum pada bocah itu.

"Haha aku percaya, kak Nina lebih hebat dari aku," ucap sean tersenyum lebar.

"Hasil buruan ini juga karena pengajaran dari kak Nina. Terima kasih kak," Pungkasnya.

Nina tersipu malu saat melihat senyum lebar yang dipancarkan Sean. Ia langsung mengejek Sean adalah orang bodoh.

"Eehhhhh, kenapa kak Nina memanggil aku bodoh??" Tanya Sean bingung juga terkejut.

"Aku tidak tahu apa penyebabnya. Namun yang pasti kau bodoh Sean!" Jelas Nina masih tersipu malu sambil membalikkan tubuhnya membelakangi Sean.

Wanita itu juga langsung pergi meninggalkan Sean begitu saja.

"Eh kak Nina mau kemana?" Tanya Sean bernjak mengejar kepergian Nina.

Nina menjawab untuk beristirahat terlebih dahulu, karena ia merasa perutnya sudah keroncong.

To Be Continued..

__________________

Tersisa 05 point MANNA lagi. Dan itu hanya bisa melakukan satu perburuan. Sedangkan Sean membutuhkan 2 buruan lagi.

Lalu apa yang harus Sean lakukan???

Penasaran? Pantengin terus novel ini ya gesss, Dengan cara :

° SUBSCRIBE √

° LIKE √

° COMMENT √

° SHARE √

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!