Bab 2

"Bagaimana keadaanmu Clara? Kau baik baik saja?" 

"Cepat datang Rey, aku menunggumu." pinta Clara. 

"Baiklah, tunggu aku Clara, aku akan datang kesana secepatnya." Reyhan segera mematikan panggilannya dengan Clara. 

Dengan ekspresi gugup,Reyhan  meninggalkan Kirana. Diabaikan wanita yang tengah duduk dengan tatapan kosong. 

Reyhan mengambil kunci di atas nakas, lalu bergegas meninggalkan kamar menuju garasi, Rey mengeluarkan satu mobil, dengan buru-buru meninggalkan halaman dan meluncur ke jalanan hitam.

Kirana menatap kepergian Reyhan sambil memeluk bantal kecil, bantal yang ia jadikan teman dikala kesepian melanda. 

'Rey, tak pernahkah kau rasakan cinta dan ketulusanku selama ini'

"Ahkkk sakit!" Kirana meremas perutnya yang tiba-tiba sakit luar biasa. 

"Ini sakit, tolong!" Kirana merasakan sakit ditubuhnya yang semakin menjadi. Tubuh Kirana merosot di lantai dengan kepalanya bersandar di sofa. 

Keringat dingin keluar dari sekujur tubuh, warna kulitnya semakin putih pucat, karena menahan sakit luar biasa. 

'Rey, aku butuh kamu, seharusnya kamu tidak pergi.'

Hati Kirana semakin hancur setelah melihat lelaki yang dicintai dengan tulus pergi demi wanita lain. Sedangkan saat ini, dia dan bayinya lebih membutuhkan keberadaannya.

Susah payah Kirana merangkak menuju ranjang, mencari keberadaan obat yang baru saja dia dapat dari Dokter Pras. 

Dengan tangan gemetar, Kirana mengeluarkan satu tablet pil dari botol kecil dan menelannya. 

Pil yang diminum terasa masih nyangkut di kerongkongan, Kirana butuh air, tangannya meraba gelas di pinggir nakas, karena tidak hati-hati gelas yang diraihnya justru tergelincir dan pecah. " Pyaar."

 "Kamu jahat padaku Rey! Sangat jahat! Salahkan jika aku mencintaimu dan menginginkan sedikit saja cinta darimu! Salahkah aku jika ingin bersama dengan orang yang aku sayangi." 

Tubuh Kirana kembali merosot ke lantai, berusaha untuk menenangkan diri dengan mencoba memejamkan mata. 

Lambat laun obat yang baru saja diminumnya menunjukkan reaksi, Kirana merasa sedikit tenang, sakit di perutnya berangsur hilang, berlahan kantuk kini mulai mendera.

Kirana terperanjat begitu ponselnya berdering, Kirana segera meraba raba ponselnya yang tak berhenti berbunyi. 

"Kirana, apakah kau baik-baik saja!" tanya Rey. 

"Aku baik Rey." Kirana senang Reyhan menelepon dan bertanya tentang keadaan dirinya. Sedikit saja perhatian dari Reyhan sudah mampu menghapus segala kesalahan lelaki itu. 

"Kirana, apakah kau bisa datang ke rumah sakit X, aku sekarang ada disini. Kirana aku tunggu kedatangan mu secepatnya."

"Okey, Rey. Aku akan datang kesana."

"Hati-hati di jalan, sebentar lagi hujan."

"Iya Rey."

Tanpa tahu maksud yang jelas tujuan Reyhan memanggilnya, Kirana segera bergegas untuk datang memenuhi panggilan suaminya.  Kirana berfikir pasti lelaki itu ingin memeriksakan kehamilannya.

Tak peduli kondisi alam sedang tak bersahabat, Kirana tetap keluar rumah  melawan kencangnya angin yang bertiup berlawanan arah dan tujuannya

Kirana mendatangi angkot yang sedang mager. Karena hanya kendaraan itu satu-satunya yang dia lihat di dekat rumahnya.

"Pak antarkan saya ke rumah sakit X, aku harus cepat sampai di sana!"

"Tapi Neng, mendung dan anginnya  terlihat mengerikan, Apa tidak sebaiknya tunggu selesai hujan." Sopir angkot menatap ke arah langit yang tampak makin gelap, cahaya kilat sesekali terlihat, dan suara guntur terus bersahutan.

"Pak, saya tidak mau suami saya kecewa karena menunggu lama, bagaimana kalau kita tetap berangkat sekarang dan bayarnya nanti aku lebihkan menjadi dua kali lipat." Kirana mencoba merayu sopir angkot, karena melihat Kirana yang pucat hati sopir angkot pun tersentuh.

Sayang sekali, angkot pun  sepertinya sedang tak mau berkompromi, berulang kali Pak Sopir menghidupkan mesinnya, tapi tiada hasil, angkotnya lagi mogok. 

"Maaf Neng. Sepertinya angkot saya mogok lagi. Maklum Neng, kendaraan sudah tua." 

"Duh … ya sudah Pak, saya turun lagi aja, biar saya jalan kaki."

"Neng, maaf ya," ujar Pak Sopir minta maaf, dibalas anggukan oleh Kirana.

Kirana turun lagi, pikirannya terus tertuju pada Reyhan yang sedang menunggunya. Akhirnya Kirana memilih berjalan menyusuri trotoar yang kebetulan sedang sepi. 

Kirana terus berjalan sambil memeluk perutnya, titik hujan mulai membasahi tubuh dan rambutnya. Kirana lupa tidak membawa jas hujan. 

Kirana mempercepat langkahnya, melawan rasa takut pada kilat yang terus menyambar. 

"Neng! Kok nggak bawa payung."

"Hujan kenapa nggak berteduh dulu." 

Sesekali sapaan dari seseorang yang melihatnya terdengar di telinga Kirana, wanita itu hanya berusaha menguatkan hati dan tersenyum untuk membalas sapaan mereka. 

Tiba di rumah sakit, Kirana segera menemui Reyhan yang nampak sudah menunggu.

"Rey!" Kirana tersenyum melihat Reyhan sendirian. Kirana yang nampak mengenakan mantel tipis, pemberian orang baik yang ditemui di jalan tadi, Kirana segera menghambur ke arah Reyhan.

Reyhan lega Kirana datang dengan cepat. Seorang suami itu mengabaikan istrinya yang tengah kedinginan hingga wajahnya  putih memucat. "Tranfusikan darah untuk Clara, kebetulan darah kalian sama. Clara mengatakan kamu menikamnya dengan belati, apakah itu benar!!"

"Rey, jika kamu menyuruhku datang kesini untuk itu, maaf aku tidak bisa,"ujar Kirana. 

"Kamu bisa!" Reyhan mencengkram bahu Kirana.

"Aku tidak bisa Rey, aku hamil."

"Aku tidak peduli, yang aku pedulikan adalah Clara, aku tidak mau terjadi apa apa dengan dia."

Kirana kembali merasakan kecewa, marah dan sedih, wajahnya yang sempat berbinar kini kembali meredup, ternyata Reyhan meminta dirinya datang hanya untuk mentranfusikan darah untuk kekasihnya.

"Kirana ingin pergi,mengabaikan Reyhan  yang semakin buta karena cintanya pada Clara.

"Kirana! Kamu tidak bisa menolak, Kamu harus menolong Clara. Aku tahu semua ini kamu yang melakukan, Siapa lagi wanita yang menghalalkan segala cara, pasti kamu orangnya! Hanya kamu!" Reyhan kembali tersulut emosi. Jarinya telunjuknya menunjuk wajah Kirana berulang kali.

"Plak." Kirana menampar wajah Reyhan. pipi lelaki itu seketika memerah.

Reyhan mendorong tubuh Kirana hingga membentur dinding, Reyhan kembali mencekiknya, hingga Kirana kesusahan mengambil nafas. "Re-y, le-le-pas." 

"Lakukan apa yang aku minta? Jika sampai terjadi hal buruk pada Clara! Aku akan membuatmu merasakan derita yang tiada akhir."

"Jangan harap aku melakukannya untuk Clara, aku tidak mau." Kirana menatap Reyhan tajam.

"Aku pastikan kamu akan tetap mentransfusikan darah untuk Clara, kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan yang kamu lakukan,"

"Rey aku tidak melakukan semuanya pada Clara!!" Kirana mencoba menjelaskan. Akan tetapi, Reyhan tak ada waktu untuk mendengarkan penjelasan Kirana. 

"Hanya orang gila yang percaya!" Reyhan mengibaskan tangannya, tak mau tahu penjelasan Kirana, dia segera menemui Dokter yang ada di ruang transfusi. 

"Dokter, orang yang akan mentransfusikan darah untuk kekasih saya sudah datang."

"Bagus, suster cepat lakukan proses transfusi darah!" Perintah Dokter pada suster.

"Niko, tolong selama proses transfusi, terus awasi dia," titah Rey pada asistennya.

"Baik Tuan," Niko mengangguk setuju.

Rey berjalan meninggalkan Kirana di ruang transfusi darah. Lelaki itu kembali menemui kekasihnya di bangsal. 

Niko terus menatap Kirana, firasatnya merasakan kalau istri majikannya sedang dalam kondisi tidak baik. 

"Uhuk, uhuk." Kirana terbatuk-batuk, Kirana menutup mulutnya dengan telapak tangan. Ada darah di telapak tangan Kirana.

Niko terkejut melihat semuanya, rasa iba timbul di benaknya. "Nona Kirana, anda sepertinya sedang sakit, tidak baik anda melakukan semua ini." 

Kinara melambaikan tangan, meminta Niko untuk tenang. "Tidak apa-apa Niko, aku akan baik-baik saja," ujar Kirana berusaha tegar.

"Tapi Nona, bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Anda." 

"Aku baik saja Niko, percayalah." Kirana menampilkan senyumnya, meski hanya kepahitan yang dia rasakan. 

'Rey, mungkin ini yang kau inginkan, perlahan aku akan mati dalam penderitaan, sebentar lagi keinginan kamu menikahi Clara akan terkabul.  Mungkin hidupku tak lama lagi, aku akan pergi bersama dengan bayi kita, dan kau akan bahagia bersama wanitamu.'

Usai pengambilan beberapa kantong darah, Kirana nampak semakin pucat. Kirana turun dari brankar dibantu oleh Niko. 

"Niko, antarkan aku pada Clara." 

"Baik Nona." Niko mengangguk setuju. Mereka berdua tiba di depan ruangan VVIP dimana Clara dirawat. 

Reyhan terlihat duduk di kursi kecil di dekat Clara, satu tangan Reyhan menggenggam tangan Clara dan satu tangannya mengelus rambut wanita yang kini tengah terbaring lemah. 

Kirana cemburu melihat adegan mesra suaminya dengan wanita lain. Alangkah senang hati Kirana andaikan Reyhan bersikap demikian lembut dengannya.

"Rey, aku ingin bicara empat mata dengan Clara sebentar," pinta Kirana.

"Apa yang kamu inginkan Kirana, belum cukup semua yang kamu lakukan padanya, hah?!" ujar Rey dengan rahang mengetat.

"Rey, aku bukan orang yang suka menyakiti wanita lemah," kata Kirana sambil melirik ke arah Clara yang nampak lunglai. "Jangan lupa dengan perjanjian kita Rey, bukankah kamu sudah setuju. Kamu harus menuruti apa yang aku inginkan."

Meski ragu, karena takut Kirana akan berbuat macam-macam pada Clara, namun akhirnya Lelaki itu setuju. Reyhan keluar meninggalkan Clara dan Kirana berdua. 

"Tutup pintunya Rey," perintah Kirana yang akhirnya dituruti oleh Reyhan.

Kirana tersenyum smirk pada Clara. Wanita itu menatap dengan sedikit rasa takut, Clara takut Kirana akan nekat mencekiknya disaat ada selang infus menancap di tangannya.

"Kau menuduhku, aku yang telah  menikammu?" Tanya Kirana pada Clara.

"Kau memang pelakunya," jawab Clara.

"Sudahlah Clara, berhenti dari semua drama ini, apa kamu tidak capek dengan terus bersandiwara di depan Reyhan, Aku sudah tahu kalau semua ini adalah bagian dari rencana kamu," kata Kirana sambil mengambil alih kursi yang diduduki Reyhan tadi.  

Terpopuler

Comments

Mantuges Lily Wahyuni

Mantuges Lily Wahyuni

sdh mulai paham.ceritanya sgt menarik

2023-09-11

1

NBF

NBF

Thor, mana Ada orang derma darah berkantong kantong, bisa kojol org.

2023-06-03

0

itanungcik

itanungcik

gergetan sama reyhan,bikin Reyhan menyesal thor

2023-02-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53.
54 Part 54 Acara tunangan berjalan lancar
55 Part 55. Kirana bahagia, Clara meradang.
56 Part 56. Menginap di Villa
57 Part 57. Makhluk paling tidak tahu malu
58 Part 58. Kedatangan Kirana ke Villa
59 Part 59. Menyebalkan
60 Part 60. Aezar datang, Reyhan kesal
61 Part 61. Sakit tapi tak berdarah.
62 Part 62 Kembali ke kota.
63 Part 63 Wanita Licik
64 Part 64. Opname
65 Part 65. Kemarahan Reyhan
66 Part 66. Penyesalan tiada akhir
67 Part 67. Clara gelap mata
68 Part 68. Prewedding
69 Part 69 Clara mengamuk
70 Part 70. Hati yang bahagia
71 Part 71. Tragedi Naas
72 Part 72. Koma
73 Part 73. Maafkan aku Kirana.
74 Part 74. Dimana Aezar.
75 Part 75. Pergi, aku tak ingin melihatmu.
76 Part 76. Kamu tak akan bisa menggantikan dia.
77 Part 77. Semoga usaha tidak mengkhianati hasil.
78 Part 78 Meninggalkan Kota.
79 Saudara kembar
80 Lelaki terbuang
81 Pelaku ditemukan.
82 Wanita pemikat hati.
83 Bukti kejahatan Clara.
84 Ambisi Clara
85 Kirana kembali
86 Tipu daya wanita licik
87 Clara yang malang.
88 Karma tak semanis Kurma
89 Beri aku maaf
90 Cintai aku lagi seperti dulu.
91 Pembalasan untuk Reyhan.
92 Part 92. Berkelahi lagi.
93 Aku pasti bisa memilikimu kembali.
94 Reyhan yang menyebalkan.
95 Masih mengejar cinta Kirana.
96 Mengejar Kirana
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab102
103 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53.
54
Part 54 Acara tunangan berjalan lancar
55
Part 55. Kirana bahagia, Clara meradang.
56
Part 56. Menginap di Villa
57
Part 57. Makhluk paling tidak tahu malu
58
Part 58. Kedatangan Kirana ke Villa
59
Part 59. Menyebalkan
60
Part 60. Aezar datang, Reyhan kesal
61
Part 61. Sakit tapi tak berdarah.
62
Part 62 Kembali ke kota.
63
Part 63 Wanita Licik
64
Part 64. Opname
65
Part 65. Kemarahan Reyhan
66
Part 66. Penyesalan tiada akhir
67
Part 67. Clara gelap mata
68
Part 68. Prewedding
69
Part 69 Clara mengamuk
70
Part 70. Hati yang bahagia
71
Part 71. Tragedi Naas
72
Part 72. Koma
73
Part 73. Maafkan aku Kirana.
74
Part 74. Dimana Aezar.
75
Part 75. Pergi, aku tak ingin melihatmu.
76
Part 76. Kamu tak akan bisa menggantikan dia.
77
Part 77. Semoga usaha tidak mengkhianati hasil.
78
Part 78 Meninggalkan Kota.
79
Saudara kembar
80
Lelaki terbuang
81
Pelaku ditemukan.
82
Wanita pemikat hati.
83
Bukti kejahatan Clara.
84
Ambisi Clara
85
Kirana kembali
86
Tipu daya wanita licik
87
Clara yang malang.
88
Karma tak semanis Kurma
89
Beri aku maaf
90
Cintai aku lagi seperti dulu.
91
Pembalasan untuk Reyhan.
92
Part 92. Berkelahi lagi.
93
Aku pasti bisa memilikimu kembali.
94
Reyhan yang menyebalkan.
95
Masih mengejar cinta Kirana.
96
Mengejar Kirana
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab102
103
103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!