Izinkan Aku Memilikimu
Di sebuah rumah megah sepasang suami istri tengah menikmati sarapan bersama.
"Mas, nanti makan siang di luar, yuk!" ajak Feriska.
"Kayaknya nggak bisa, Yang. Soalnya nanti ada klien yang datang ke kantor," ucap Erlangga menolak ajakan sang istri.
Kecewa? Tentu saja, belakangan ini Erlangga sangat sulit untuk diajak keluar sekedar makan siang. Feriska merasa jika Erlangga sudah berubah, dulu sesibuk apapun pasti akan menyempatkan waktu untuk jalan berdua.
Namun, tidak untuk sekarang. Feriska seakan melihat ada yang lain dari suaminya. Meski begitu, Feriska mencoba untuk berbaik sangka pada suaminya. Dia tak ingin terlalu gegabah dalam menyimpulkan sesuatu.
"Oh, begitu," jawab Feriska dengan wajah lesu.
Erlangga yang melihat perubahan mimik wajah istrinya, mencoba untuk memberikan pengertian.
"Maaf, ya! Belakangan ini aku jarang ada waktu buat kamu," ucap Erlangga.
"Iya, Mas." Feriska mencoba tersenyum meskipun tidak dengan hatinya.
Selesai sarapan, Erlangga pamit berangkat ke kantor. Tak lupa sebelum keluar rumah, Feriska mencium tangan Erlangga dan dibalas kecupan hangat di kening.
Setelah Erlangga pergi, Feriska segera merapikan bekas sarapan tadi. Kemudian dia lekas bersiap untuk ke toko kue miliknya.
Pukul 7 pagi, Feriska sudah tiba di toko kue. Dia pun segera membuka toko dan mulai merapikan meja kerjanya, sembari menunggu karyawannya datang.
"Selamat pagi, Bu!" sapa Eni, salah satu karyawan yang bertugas melayani pembeli.
"Pagi juga, En," balas Feriska.
Tak berselang lama karyawan yang lain pun datang dan segera menuju tempat kerja masing-masing. Usai toko terlihat rapi dan bersih, toko kue Feriska sudah buka dan siap melayani pembeli.
"Permisi, Mbak. Saya mau pesan kue untuk acara ulang tahun, bisa?" tanya seorang wanita yang usianya sekitar 75 tahun.
"Bisa, Nyonya. Silakan, langsung ke pemiliknya saja biar lebih jelas mau pesan yang seperti apa!" jawab Eni sambil menunjuk ke arah ruangan Feriska yang tak jauh dari sana.
"Oh, baiklah. Terima kasih."
Eni lantas mengantar wanita tadi ke ruangan Feriska.
Tok tok tok
"Masuk!" sahut Feriska.
"Maaf, Bu. Ada yang mau pesan kue ulang tahun," ucap Eni setelah membuka pintu ruangan.
Eni meminta wanita tadi agar masuk dan berbicara sendiri dengan Feriska perihal kue yang ingin dipesan.
"Silakan, duduk!" pinta Feriska.
"Terima kasih."
"Nyonya mau pesan kue yang seperti apa? Saya ada beberapa macam desain kue ulang tahun, untuk anak-anak sampai dewasa," ucap Feriska lalu menunjukkan buku yang berisi gambar kue.
"Panggil saja Oma Saras, saya lebih terbiasa dipanggil dengan sebutan oma."
"Baik, Oma. Jadi, mana yang mau dipilih?"
"Kalau boleh, pilihkan saja yang sesuai dengan tema keluarga. Karena ini acara saya sendiri dan hanya mengundang beberapa teman dekat serta keluarga," jelas Oma Saras.
"Apa tidak sebaiknya oma pilih sendiri, takutnya nanti nggak sesuai dengan selera oma?"
"Hehe, saya bukan lagi anak kecil yang akan merengek karena hal sekecil itu. Apapun desainnya yang penting sesuai dengan tema acara."
"Baiklah, kalau begitu. Lalu, kuenya mau diambil sendiri atau diantar?"
"Kalau boleh diantar saja dan acaranya untuk minggu depan."
Feriska segera mencatat pesanan Oma Saras, tanggal acara dan alamat rumahnya.
"Sudah saya catat, Oma. Kalau sudah siap nanti akan saya kabari dan karyawan saya yang akan mengantarnya," tutur Feriska.
"Iya, pembayarannya sekarang atau nanti pas kuenya diantar?" tanya Oma Saras.
"Pas diantar juga nggak apa-apa, Oma."
"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu!" pamit Oma Saras.
"Iya, Oma. Hati-hati di jalan!"
......................
Di sebuah perusahaan besar, tepatnya milik Erlangga. Dia sedang terlibat pembicaraan serius dengan seorang wanita.
"Kapan kamu mau meresmikan hubungan kita, Mas? Aku nggak mau dicap hamil di luar nikah, hanya karena belum ada orang yang tahu kalau aku sudah nikah."
"Kamu bisa sabar nggak, sih! Itu bukan hal yang mudah, Feriska juga harus tahu tentang hal ini. Aku nggak mau kehilangan dia," ujar Erlangga frustasi.
"Apa sih yang kamu banggakan dari istri mandulmu itu? Biarin aja dia pergi, kamu masih punya aku dan calon anak kita," ketus Veronica.
Ya, tanpa sepengetahuan Feriska, dua bulan yang lalu Erlangga telah menikah siri dengan seorang wanita yang tak lain adalah Veronica.
Bukan tanpa alasan Erlangga menikahi Veronica, hal itu lantaran satu kesalahan yang tak sengaja dia lakukan, hingga membuatnya harus bertanggung jawab dengan menikahi Veronica.
"Jaga bicaramu! Sampai mati pun, aku nggak akan pernah melepaskan Feriska. Karena hanya dia yang akan selalu menjadi ratu dalam hidupku," tegas Erlangga dengan tatapan dinginnya.
"Lalu, kamu anggap apa aku ini, Mas? Aku juga berhak atas diri kamu karena aku juga sama seperti Feriska, yaitu istri kamu.
Aku nggak mau tahu, kamu harus secepatnya meresmikan hubungan kita sebelum perutku semakin membesar," pungkas Veronica lalu pergi dari ruangan Erlangga.
"Aaarrrghhhh! Kenapa jadi begini?" teriak Erlangga yang mulai frustasi dengan masalah yang dia hadapi.
Dia begitu merasa bersalah pada Feriska, secara tak langsung dia sudah mengkhianati dan menyakiti Feriska.
"Maafin aku, aku memang laki-laki b*doh," rutuk Erlangga.
****
Hari sudah beranjak sore, sebelum pulang Feriska menghubungi Erlangga lebih dulu.
"Halo, Mas. Kamu nanti pulang jam berapa?" tanya Feriska setelah panggilan teleponnya dijawab.
"Kayaknya aku pulang agak telat, Yang. Soalnya mau selesaiin kerjaan untuk besok," jawab Erlangga.
"Oh, gitu. Aku mau izin keluar sama Clarissa boleh, nggak?"
"Ke mana?"
"Paling cuma jalan-jalan ke mall," ucap Feriska.
"Iya, boleh. Sebelum aku pulang, kamu harus sudah di rumah, ya!"
"Iya, Mas. Aku juga nggak lama, kok. Kalau gitu, aku tutup teleponnya. I love you, Mas."
"Me too, Yang."
Usai memutus panggilan teleponnya, Feriska langsung membereskan meja kerjanya lalu segera ke mall.
Sesampainya di mall, Feriska langsung menuju tempat yang sudah diberitahu oleh Clarissa.
"Riris!" panggil Clarissa sambil melambaikan tangannya.
Mendengar sebuah suara yang familiar, Feriska mencari ke sumber suara. Ternyata, Clarissa sudah berdiri di depan toko sembari melambaikan tangan padanya. Dia pun langsung berjalan menghampiri Clarissa.
"Hai, Sa. Kamu sudah dari tadi?" tanya Feriska.
"Baru sampai juga, kita langsung ke dalam, yuk! Hari ini aku yang akan traktir kamu belanja," ajak Clarissa lalu menggandeng tangan Feriska dan memasuki toko pakaian.
"Beneran?" tanya Feriska memastikan.
"Iya, dong. Kamu kan sering traktir aku, jadi sekarang gantian aku yang bakal traktir kamu."
"Nggak usah repot-repot juga, Sa. Kamu juga banyak kebutuhan," ucap Feriska sungkan.
"Tidak ada penolakan! Kebetulan tadi baru dapat bonus dari bos aku."
"Terserah kamu ajalah," pasrah Feriska.
Keduanya pun memilih baju dengan model sama, tapi warna yang berbeda.
"Ris, aku bayar dulu bajunya. Kamu tunggu di sini atau di depan?" tanya Clarissa.
"Aku tunggu di sini aja," jawab Feriska.
"Ok."
Clarissa berlalu pergi ke tempat kasir dan membayar belanjaan tadi, sedangkan Feriska menunggu tak jauh dari tempat kasir. Matanya melihat sekeliling toko, hingga pandangannya tertuju pada seseorang yang sangat dikenalnya.
Namun, Feriska belum yakin dengan penglihatannya tadi. Dia pun lantas berjalan ke arah orang itu untuk memastikan, ketika sudah berada dekat dengan orang itu, Feriska sangat terkejut.
"Mas Erlangga," gumam Feriska sambil menutup mulutnya tak percaya.
Di saat yang bersamaan, Erlangga sedang menemani Veronica berbelanja baju hamil. Awalnya, Erlangga enggan untuk menemani Veronica, tapi karena sebuah ancaman dari Veronica mau tak mau Erlangga pun setuju.
"Bukannya tadi dia bilang kalau ada kerjaan? Lalu siapa wanita itu? Kenapa dia bersikap manja pada mas Erlangga?" batin Feriska dengan hati yang berkecamuk.
Saat akan mendekati Erlangga, Clarissa sudah memanggilnya dan mengajaknya pulang. Akhirnya, Feriska mengurungkan niatnya dan dia akan mencari tahu sendiri dengan apa yang sebenarnya disembunyikan Erlangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
As Min
ayok feriska main cantik ya biar qm punya bukti tuh
2023-02-04
1
Merpati_Manis (Hind Hastry)
ceritanya bagus, terbawa perasaan... semangat, kak 👍👍
2023-01-23
1
Baby_Miracles
semangat ya? ceritanya bagus. bunga dan iklan meluncur
2023-01-23
1