Suami Tak Sepahit Mantan
...Tuhan menciptakan dunia dengan dua macam jenis. Perbedaan itu lah yang menjadikan dunia semakin indah. Inilah kisah tentang dua insang yang berbeda yang terpadu menjadi satu....
...Happy reading.....
Hujan mengguyur seluruh lapisan bumi tiada henti hingga sinar matahari yang berusaha menembus awan mendung yang menyelimuti seluruh permukaan langit.
Anta terbangun dari tidur lelapnya. Matanya perlahan mengerjap terbuka namun.. terjingkat tatkala ada sesosok asing yang tak ia kenali menghuni kamarnya.
Sesosok rupawan yang ketampanan nya mengalahkan Dewa Yunani yang terkenal keindahan nya nyatanya tak sebanding dengannya.
Bukannya terpesona. Anta mengambil bantal memukul dan menendang nya hingga.. "bruk aw!" terdengar suara orang jatuh dengan keras diikuti suara teriakan kesakitan, menggema di seluruh ruangan kamarnya yang tak lain dan tak bukan adalah Arav Suaminya sendiri.
"Berani-beraninya kau memukul dan menendang ku!" kata Arav dengan bengis sambil memegang area pinggang kebawah yang terasa sakit dengan pandangan tertuju ke bawah.
Anta mendengar perkataan suaminya berjalan mendekat, berjongkok, mensejajarkan tubuhnya pada Arav yang terduduk dilantai lalu mencekram baju tidur dengan model kimono yang dikenakan Araf "harusnya tadi aku langsung membunuhmu! tidak hanya menendang mu! berani-beraninya anda tidur di kasur yang sama dengan ku!!" marah Anta dengan biji mata yang hampir keluar.
Arav yang semula melihat ke bawah terkejut bukan main lantaran ketahuan menyelinap ke dalam kamar Istrinya dan parahnya ia sampai ketiduran aduh! ketahuan.. bagaimana aku bisa ketiduran semalam.
Namun rasa khawatirnya seketika hilang sepersekian detik kemudian, Arav terpesona seketika, tatkala fitur wajah teramat cantik mendekat dengan jarak hanya sepuluh senti darinya.
Bukannya marah atas tindakan Istrinya yang berani-beraninya menendang dan berkata kasar padanya namun, pandangan Arav dengan lancangnya menyusuri setiap inci wajah menawan di depannya hingga pandangannya semakin rakus saja menuju area bawah.
Leher, tulang selangka yang indah dan ah.. pandangan nya semakin tak terkendali tatkala melihat buah dada Istrinya yang terlihat menyembul meskipun hanya sedikit namun, mampu membangkitkan juniornya seketika.
Oh ****! makinya pada dirinya sendiri. Maksud hati ingin berhenti menikmati pemandangan surga dunia di depannya namun matanya tak bisa berhenti menelusuri setiap inci tubuh Istrinya.
Gak papa kan? sangkalnya Istri sendiri jelas halal ya kan? kilahnya.
Anta semakin geram saja ketika ia menyadari arah pandang Arav tengah menelusuri setiap inci tubuhnya. "Duak!! aw!!!" terdengar keras teriakan Desi setelah Anta membenturkan jidat keduanya.
"Dasar mesum!" kata Anta dengan marah.
Anta bangkit berdiri namun tangganya ditarik Arav dan ia jatuh menimpa tubuh nya.
"Mesum dengan Istri sendiri boleh kan?" kata Araf dengan menaik turunkan alisnya.
"Istri? Siapa anda. Nyatanya saya tidak mengenal anda sama sekali! jangan ngaku-ngaku ya.." sangkal Anta meskipun sebenarnya ia tau bahwa laki-laki di depannya adalah Suaminya. Huh! Enak aja.. tiga bulan yang lalu tidak mengakui ku sebagai Istri. Ini.. tiba-tiba datang bak Suami teladan pula.
"Lepaskan saya Tuan!" kata Anta dengan tubuh mengeliat diatas Arav mencoba melepaskan diri darinya.
"Jangan bergerak Wulan! jika kau tak ingin aku memakan mu sekarang juga!"
Anta berhenti seketika, ketika ia mendengar kalimat keramat memakan dalam artian lain.
Netra Arav memandang Anta dengan lekat "apa kau tak mengingat ku Wulan?" tanyanya dengan suara lirih.
"Siapa anda.. ini adalah pertemuan pertama kita!"
"Aku Suami mu Wulan"
Sekelebat ingatan Anta teringat akan peristiwa yang membuatnya hancur berkeping-keping. Bukan ingatan tentang Arav namun pernikahan paksa yang harus ia jalani.
Dengan gaun putih yang membalut tubuhnya. Ia berdiri di altar hampir satu jam lamanya hingga Kaki nya terasa sakit akibat berdiri terlalu lama ditambah high heels yang ia kenakan memperparah kondisi kaki nya.
Cacian para tamu undangan yang masih kerabat Ibu tirinya, mengolok-olok Anta karena ketidak hadiran calon Suami pada hari pernikahannya.
Suami yang kabarnya tua dan berwajah mengerikan pula.
Satu jam telah berlalu Anta menunggu hingga akhirnya terdengar langkah kaki terburu-buru datang mendekat. Pria dengan setelan jas hitam dengan kaca mata bertengger di atas hidung menambah kesan bahwa ia bukan orang biasa.
Ia menyampaikan bahwa Tuan nya tidak bisa hadir dalam pernikahan ini. Oleh karenanya pernikahan dilaksakan secara virtual.
Bagai tersambar petir Anta mendengar perkataan laki-laki di depan nya. Hatinya serasa hancur berkeping-keping. Sebegini tidak berharganya aku hingga diperlakukan seperti ini kata nya dalam hati dengan air mata menggenang di pelupuk matanya.
Anta semakin membenci laki-laki di depannya. Ingatan tiga bulan lalu yang berusaha ia kubur segar kembal begitu juga dengan luka di hatinya ketika Arab kembali menampakkan dirinya dihadapannya.
"Oh.. ternyata anda seseorang yang mengucapkan janji suci itu. Laki-laki yang tak sudi datang ke acara pernikahan nya sendiri dan meninggalkan Istrinya di malam pertama pernikahan hingga tiga bulan lamanya" kata Anta dengan raut wajah marah, sedih bercampur menjadi satu.
Arav yang mendengar perkataan Anta seketika pelukan erat pada pinggang Anta mengendur karena rasa bersalah yang menghinggapi hatinya.
Anta melepaskan tangan Arav yang melingkar di pinggang nya lalu bangkit berdiri menjauhi Arav.
"Maaf!" ucap Arav dengan permohonan tulus darinya.
"Apakah permintaan maaf anda bisa mengembalikan semuanya! kita jalani saja semua seperti kehendak anda yaitu menganggap saya hanya lah sebagai Istri di atas kertas saja" ucap Anta dengan tubuh berbalik dengan air mata menetes di pelupuk matanya.
"Apa yang harus ku lakukan agar kau bisa menerima ku menjadi Suamimu Wulan"
"Tidak ada dan tidak perlu. Kita jalani semuanya seperti ini saja, keluar dari kamar saya! tidak seharusnya kita bertindak intim seperti pasangan suami-isteri yang sebenarnya."
"Tidak Wulan! kita adalah Suami-isteri sah secara agama dan Negara!
"Ya saya tidak menyangkalnya.. namun hal itu hanya diatas kertas saja. Bagi saya kita hanya lah dua orang asing saja"
"Bagiku.. kamu adalah Isteri ku sesungguhnya. Maafkan kesalahan ku telah mengabaikan mu, mulai sekarang aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta mu, hati mu dan mempertahankan mahligai pernikahan kita"
"Sayangnya.. aku tak sudi menerima mu!" melangkah berbalik pergi menuju kamar mandi "dan pergilah dari kamar ku! tentunya anda tau bukan.. dimana letak pintu kamar ini berada" sindirnya lalu melanjutkan langkah menuju kamar mandi.
Arav mematung di tempat mendapatkan penolakan secara terang-terangan dari gadis yang telah menjadi Isterinya hingga tubuh Isterinya tak terlihat lagi.
Tubuh Anta merosot kebawah, dibalik pintu kamar mandi. Tangisnya pecah dengan gigitan pada bibirnya agar tak ada yang mendengar isak tangisnya
Ia benci terlihat lemah seperti ini.
Setelah Anta merasa tenang, Anta berjalan menuju shower dan mengguyur dan membersihkan seluruh tubuhnya.
Setelah selesai Anta menarik handle pintu lalu keluar dari kamar mandi.
Tubuh Anta membeku di tempat. "Kau!" tunjuknya dengan jari telunjuknya "keluar!"
Arav berjalan mendekat memegang tangan Anta lalu ia masukkan dalam mulut dengan gerakan sensual dan mencium punggung tangan Anta.
Mata Anta membulat terkejut.
"Kelu.." suara Anta terhenti karena dengan cepat Arav mencuri ciumannya dan berkata "sexy"
Anta memukul dada bidang Arav berulang kali.
Arav menangkap kedua tangan Anta "tidak ada yang pernah menolak ku selama ini dan kamu yang pertama melakukan my wife.. terima atau tidak mulai sekarang aku akan mengejar mu" kata Arav berbalik pergi keluar kamar Anta.
"Siapa yang Istri mu.. aku tidak mengakui itu dan tidak ada yang bisa memaksaku" kata Anta dengan berteriak agar Arav mendengar apa yang ia katakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments