Love In Silent

Love In Silent

eps-1

Perkenalan tokoh

Anisa Bustami, siswa teladan di salah satu sekolah menengah atas. Kesibukannya sekarang tak lain adalah sebagai seorang pelajar, ia kerap sibuk saat memasuki tahun terakhir pada pendidikannya ini. Berasal dari keluarga beragama Islam dengan budaya islamiah, tapi dirinya belum juga membiasakan diri memakai hijab. Dari keluarga ternama dengan latar belakang baik dan terpandang. Sungguh sosok yang sempurna, kaya dan pintar.

Keluarga masih lengkap, terdiri ayah, ibu dan juga seorang kakak laki-lakinya bernama Andre tepatnya musuh adu mulutnya.

Anisa kerap punya banyak teman, tapi dari sekian banyak teman ia hanya punya dua orang sahabat bernama Dini puspita, dan Lea kusuma yang sedari SD sudah jadi sahabatnya, anggaplah mereka saudarinya yang berharga.

Saat ini masih menjalani kesibukan sebagai seorang pelajar Bersama sahabatnya, Anisa kerap sibuk dengan Lea dan Dini dalam menjalani keseharian di sekolah. Tingkatnya sekarang tak lain dan bukan lain sebagai senior. Tahun ini adalah tahun terakhirnya di jenjang SMA, jadi trio ini bermaksud bersenang-senang sambil belajar. Menikmati masa-masa SMA yang akan segera berlalu dan tak akan bisa di putar lagi. Tapi siapa sangka kehidupan sekolah tahun terakhir yang mereka impikan jadi penuh rintangan.

Sehari sebelum semester pertama dimulai, mereka bertiga( Anisa, Lea, dan Dini) berjanji akan membeli berapa barang keperluan.

"Ma, aku keluar bareng Dini dan Lea, mau beli barang sekolah sih, Mama mau nitip ngga?" teriak Anisa di depan pintu sambil memakai sepatu bersiap akan berangkat menemui sahabatnya.

"Ngga usah, kamu hati-hati aja, jangan pulang kemalaman, pulang sebelum shalat Magrib yaa!" teriak mama pula dari dalam rumah.

"Ok mam laksanakan, aku pergi yaa assalamualaikum!" jawab Anisa kemudian Berlari melewati pintu gerbang.

"Hati-hati, Waalaikumussalam" jawab mama.

Lima menit kemudian di depan rumah Dini, tampak dua sosok sahabatnya yang tengah menunggu dirinya.

"Dini, Lea udah lama nunggu ya, sorry, aku lama siap-siap soalnya!" jelasnya dengan nafas terengah-engah.

"Udah santai aja, Lea juga baru sampai, mau duduk dulu atau lanjut jalan nih?" jelas Dini memberi perhatian.

"Udah jalan aja, aku ngga papa kok!" jelas Anisa sambil mengatur nafas.

"Ayo!!" Ajak Lea sembari membuka pintu mobilnya, dengan seorang pria separuh

baya yang duduk di kursi kemudi.

"Non Lea mau di antar ke mana?" tanya sopir Lea.

"Paman antar ke pasar terdekat dari sini aja" balasnya santai.

"Siap non!" Jawabnya tegas sambil mengemudi.

"Besok udah sekolah aja nih, aku ngga sabar mau ketemu my honey!!" ungkap Dini berharap sembari tersenyum memandangi foto Indra yang tak lain pacarnya.

"Ingatin aja terus aku sama Nisa ngga punya pacar, hmm!" tegas Lea yang melotot menatap Dini yang terlihat senang.

"Cihh, makanya cari cowok sana!" tegas Dini pula mengejek Lea.

"Heh, kamu pikir nyari pacar gampang apa?" sanggah Lea melototi muka Dini.

"Entar aku kenalkan deh sama teman cowoknya Indra, mau ngga?" ucap Dini menatap Lea sembari menaikkan sebelah alisnya memberi usulan.

"Ngga mau ahhh, malu!" sahut Anisa tiba-tiba yang kian menatap keluar jendela mobil.

"Ok deh biar Lea aja yang aku kenalin!" ucap Dini tampak kaku sambil bertatapan dengan Lea seakan memberi kode.

"Ha-ha, terserah kamu aja!" jawab Lea Ingin mengubah suasana sembari tertawa kecil.

"Entar non mau di jemput jam berapa?" tanya sang sopir tiba-tiba.

"Ngga usah deh paman, aku bisa pulang sendiri kok, lagian aku juga ngga buta arah paman!" jawab Lea menolak.

"Yah non kan nyonya menyuruh saya antar jemput non Lea hari ini" jawab sang sopir dengan nada lemas yang seolah kecewa akan jawaban Lea.

"Hmm, entar aku telepon mami deh, paman ngga usah jemput ya!" tegas Lea sembari menghela nafas sambil membuka pintu mobil seketika berhenti tepat di depan pasar.

"Makasih paman tang" ucap Anisa dan Dini serempak sembari perlahan keluar dari mobil.

"Ok, sama-sama non, hati-hati?" jawab sang sopir yang kian menyalakan mobil.

"Mau beli apa aja nih?" tanya Dini sambil memperhatikan keadaan pasar yang kian ramai.

"Terserah deh, aku sih menemin kalian aja" jawab Lea yang tampak mengantuk dengan mulut kian menguap lebar.

"Bilang saja kamu cuma cari alasan keluyuran ke pasar, pake alasan beli barang segala!" ucap Anisa merayu Lea sambil tersenyum kecil.

"Apaan sih, aku kan memang mau jalan kok, memangnya aku setan keluyuran segala, hah!" jawab Lea dengan sombongnya sembari tersenyum berjalan beriringan memasuki pasar yang ramai.

"Cih, nyadar diri juga ya kalo kamu setan ha-ha-ha" ejek Anisa sembari tertawa, Dini yang sedari tadi mengamati sekeliling pasar juga ikut tertawa mendengar candaan singkat itu.

"Cihh apaan sih, gini-gini juga cantikan aku daripada setan!" tegas Lea sedikit bangga sembari tersenyum.

"Iya deh non Lea yang cantik!!” gombal Anisa mengalah.

Mereka bertiga memasuki pasar yang makin ramai sehingga tak terlihat sosok mereka dari kejauhan. mereka membeli barang yang mereka mau sembari berjalan beriringan bergandengan tangan menghampiri beberapa toko.

Beberapa menit kemudian, kantong plastik memenuhi tangan Dini, menandakan mereka telah membeli banyak barang yang kian bersiap kembali.

"Woi biccisso, bantuin dong!" teriak Dini meminta bantuan pada Lea dan Anisa yang kian berjalan di depannya.

"Ceelah itu minta bantuan apa minta di tabok hah!" tegas Lea sembari berbalik dengan tangan kian memegang gula-gula di mulutnya dengan gaya tomboinya diam berdiri memandangi Dini yang kerepotan.

"Ngga usah teriak-teriak, sini aku bantu bawa deh" jawab Anisa santai sambil berlari ke arah Dini tak lain untuk membantunya.

"Memang hanya Anisa yang paling aku sayang, ngga kayak seseorang!" sahut Dini karena terbantu dan menyindir Lea.

"Hmm, karena aku yang paling disayang, besok traktir yaa?" tegas Anisa tersenyum polos berjalan ke arah Lea.

"Haduh sama aja kalian, tungguin dong!" icap Dini kesal sambil berjalan ke arah sahabatnya.

"Ya cepet dong jalannya!" tegas Lea yang sedari tadi berdiri menunggu sambil memasukkan handphonnya ke saku dan mengambil dua buah permen di sana.

"kamu juga sih beli barang segudang, ya repotkan, nih" lanjutnya sambil membuka dua bungkusan permen di tangannya dan di berikan pada Dini dan Anisa.

"Hmm, salah siapa juga yang belanja cemilan segudang, terus menyuruh aku yang bawa!" Tegas Dini sambil melotot ke Lea.

"He-he ya sorry, kelepasan belanja sekalian juga sih ngisi loker!" jawab Lea merasa bersalah.

"Terserah kamu deh, tapi jangan lupa loker aku di isi juga!" balas Dini tegas.

"Oh iya Nisa, besok kayaknya ada siswa pindahan di kelas kamu deh!!" ucap Lea langsung seketika ingat informasi di forum kelasnya.

"Siswa pindahan, di kelas aku? aku juga ngga tau, belakangan ini aku ngga online" jawab Anisa kebingungan.

\-To be continue\-

Jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan tempat, saya selaku penulis meminta maaf. Cerita ini hanya fiktif belaka tidak bermaksud menyinggung para pembaca ataupun pihak lainnya.

Jangan lupa like, comen dan vote yaa.

Terpopuler

Comments

Nia

Nia

salam kenal author 😊

aku mampir nih, sehat dan semangat selalu ^^

2020-09-18

1

Maria W.H

Maria W.H

Aku like dari awal ya thor.
Mari kita saling mendukung

2020-09-18

2

𝑺𝒖𝒏𝒔𝒉𝒊𝒏𝒆 🌞

𝑺𝒖𝒏𝒔𝒉𝒊𝒏𝒆 🌞

mulai dari sini

2020-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!