eps-4

Anisa yang berlari menuju kelas tiba-tiba ia berhenti, berpegangan pada dinding dan mengatur nafas.

Dengan langkah kecil ia berjalan perlahan mengingat keadaan kakinya yang terluka dan baru saja di obati, tiba-tiba ia teringat akan ucapan Dion sebelumnya.

"aku kan khawatir.. aku kan khawatir.." ucapan Dion yang terbayang di dalam lamunan Anisa.

"baru aja ngobrol.. Dion udah khawatir ama gue.. artinya peduli ama gue kan.. aaa.. ngga nyangka idola skolah peduli ama gue..". ucap Anisa dalam hati sembari menutup wajahnya yang merona dengan ke dua telapak tangannya.

Di sekolah, Dion dan Anisa jarang bertemu apalagi mengobrol, biasanya mereka hanya saling berpapasan dan menyapa atau sekedar memandang dari kejauhan dengan mengirim senyum.

sementara itu Dion yang berlari kecil menuju ruangan kelas tiba-tiba berhenti, mengingat apa yang ia katakan pada Anisa.

Anisa yang hanya terdiam setelah mendengar ucapan Dion tanpa ekspresi sama sekali.

sesaat setelah bel berbunyi Anisa terburu-buru meninggalkan uks, ia berhenti didepan pintu dan berbalik menatap Dion sembari tersenyum.

"hmm.. makasih yaa untuk perbannya..". ucap Anisa sebelum berlari menuju kelas meninggalkan Dion sendiri. serentak siswa lalu-lalang yang sedari tadi memperhatikan juga membubarkan diri menuju kelas masing-masing.

"aaa.. dasar nih mulut.. ngga ada remnya.. Untung aja ngga bilang suka..aaa..". ucap Dion mengatai diri sendiri, memukul bibir kecilnya dan menggaruk kepala dengan kesal kemudian senyum kecil mulai tampak di wajahnya.

"hm.. sudahlah.. Anisa juga ngga marah kok..". ucapnya dengan menghela nafas kecil kemudian tersenyum dan melanjutkan jalannya.

"aduh.. astagfirullah.. gue pake ngelamun lagi.. gue udah telat nih.. moga aja pak yusuf belum masuk..". ucap Anisa yang tersadar dari lamunannya sembari melihat Jam tangannya dan berlari memaksakan diri dengan kaki yang di perban menuju kelas XII.2 yaitu kelasnya yang sekarang.

Anisa berjalan tertatih menghampiri pintu kelas, dari ke jauhan ia mendengar suara bising teman-temannya, Anisa membuka pintu secara perlahan karena penasaran.

brak..(bunyi pintu).

"assalamualaikum". ucapa Anisa usai membuka pintu.

Seketika suasana pun jadi sunyi, tatapan seluruh teman tertuju pada Anisa yang berdiri di pintu masuk, hanya beberapa teman yang merespon salam Anisa dan beberapa dari mereka tampak kecewa sekan-akan menunggu seseorang masuk selain Anisa.

Anisa yang tak tau apa-apa merasa heran dengan apa yang terjadi, ia melangkah perlahan memasuki kelas dengan ragu, tiba-tiba dari belakang seseorang memasuki ruang kelas menabrak bahu Anisa seolah sengaja. t

Ternyata sosok seorang siswa dan diikuti pak yusuf dari belakang menuju meja guru. serentak teman sekelas mulai berisik.

Anisa sengaja tak menghiraukan sikap siswa yang menabraknya juga tak menghiraukan kebisingan teman-temannya.

karena tak mau jadi pusat perhatian Anisa berjalan tertunduk dengan langkah kecil akan menuju bangkunya sebelum pak yusuf menyuruhnya duduk. langkah demi selangkah Anisa mulai melewati meja guru.

"kau ngga berubah yaa". ucap siswa yang berdiri di dekat pak yusuf dengan nada dingin menatap Anisa

Anisa yang mendengar ucapannya tak menghiraukan sama sekali, ia merasa kalau perkataan itu tak ditujukan untuknya.

Anisa bahkan tak menatap orang tersebut, hanya saja ia merasa familiar dengan cara bicaranya, Anisa tau bahwa mungkin dia siswa pindahan yang di bicarakan Dini dan Lea waktu itu.

Perlahan Anisa meletakkan tasnya sambil duduk dengan nyaman lalu mengeluarkan beberapa buku dari tasnya.

Dari ke jahuan, siswa baru itu memperhatikan Anisa, merasa kesal karena Anisa tak merespon perkataannya barusan.

Dalam suasana kelas yang masih penuh gaduh pak yusuf mempersilahkannya memperkenalkan diri, suasana kelas pun berubah hening seakan-akan teman-teman memang menunggu momen perkenalan dirinya.

Anisa juga tak peduli dengan perubahan suasana di kelas yang tiba-tiba hening. Dengan percaya diri siswa itu mulai memperkenalkan diri.

"halo semua.. perkenalkan namaku Angga Saputra.. siswa pindahan dari Inggris..". ucapa Angga tanpa ekspresi dengan nada dingin yang tatapannya masih tertuju pada Anisa, ai seakan menunggu respon dari Anisa.

Anisa yang mendengar namanya itu tiba-tiba berhenti dari kesibukannya dan mulai penasaran pada siswa baru yang berdiri di depan, dengan mata yang tak sngaja saling bertatapan, seakan tak percaya, Anisa masih menatap sambil mengamatinya, apakah benar orang yang ia kenal.

Dengan kaget dan tersadar Anisa membuang muka menutup wajahnya dengan buku.

"apa yang dia lakukan di sini.. salah.. salah.. siswa pindahan?, diaaa.. si tukang tindas.. aaaa.. mati gue..". teriak Anisa dalam hati sambi menyembunyikan wajah di balik buku karena refleks ia tak sadar bahwa buku yang ia pegang terbalik.

"Lea ama Dini udah tau belum?.. uuu.. dasar.. mereka ngga ngabarin gue.. si tukang tindas di kelas gue.. aaa..". lanjut anisa dalam hati sembari menggigit jari karena kesal dan yakin bahwa Lea dan Dini sudah tau siswa pindahan yang mereka bicarakan adalah Angga si tukang tindas.

Teman-teman yang menyimak seketika mulai ribut ingin bertanya pada Angga, mereka melontarkan pertanyaan mengenai latar belakang, kesukaan dan yang tak disukainya serta mengapa ia kesini.

Angga yang mendengar semua pertanyaan itu tak menanggapi sama sekali, dengan wajah dinginnya ia memperhatikan bangku yang telah disiapkan untuknya, terdapat dua bangku kosong yang dilihatnya, salah satunya di samping Anisa.

"udah selesai.. hanya itu aja yang dapat kalian tau, ngga perlu nanya lagi..". tegas Angga dengan cuek sambil menatap teman sekelas dengan tatapan dingin.

serentak teman-teman merasa kaget akan sikapnya dan tak bertanya lagi.

"pak saya udah boleh duduk kan..". ucap Angga tegas tanpa ekspresi yang masih menatap Anisa.

"iya.. silahkan.. duduk di bangku kosong yang sudah di siapkan untukmu yaa..". jawab pak Yusuf dengan sopan mempersilahkan Angga duduk.

Angga yang sedari tadi memang menunggu untuk duduk, ia memilih duduk di bangku kosong bersebelahan dengan Anisa.

Angga berjalan ke arah Anisa, sembari teman-teman memperhatikannya, ia mulai meletakkan tas di meja kemudian tangannya mengetuk meja Anisa.

"buku mu terbalik, hm..". ucap Angga dengan senyum sinisnya kemudian duduk dengan santai.

"aaaa.. ha-ha.. ngga papa kok.. ini sengaja.. sengaja..". balas Anisa terbata mencari alasan agar tak terlihat konyol, dengan sikap pura-pura tak mengenal Angga.

"selamat pagi pak..". tegas seorang siswa yang berdiri di depan pintu sembari mengatur nafas, kemudian melangkah masuk menghampiri pak yusuf.

"Maaf pak.. saya terlambat.. saya masih bisa kan ikut mata pelajaran bapak..?". lanjutnya serius.

"Dirga.. hm.. silahkan duduk.. tapi besok-besok jangan terlambat lagi..hari ini pengecualian". jawab pak Yusuf tegas mengingatkan dirga.

"saya janji pak besok-besok ngga akan telat lagi..". jawab Dirga sambil menuju bangkunya, dengan tatapannya yang tertuju pada angga dan menghampirinya.

"ini siapa.. kok duduk di bangku saya pak..?". tanya dirga kesal dan tatapan sinisnya memperhatikan Angga.

"murid baru.. kamu duduk di bangku lain aja.. masih ada kosong kok di samping Rara..". ucap pak yusuf tak peduli sembari membuka buku.

"saya ngga mau pak.. ini kan bangku saya.. jelas-jelas dia yang harusnya duduk di sebelah Rara". tegas Dirga tak mau mengalah.

Anisa yang menyimak dan memperhatikan Dirga dari tadi mengambil kesempatan tuk bicara sebelum Angga merespon perkataan Dirga.

"Dirga.. Lo duduk di tempat gue aja.. biar gue yang duduk di sebelah Rara.. yaa.. yaa..". usul Anisa memohon pada Dirga sembari berdiri ingin merapikan meja karena ngin menghindar dari Angga.

"ehh.. ngga papa nih.. aku ngga ada maksud loh duduk di bangku kamu.. tapi kalau kamu nawarin.. beneran ngga papa kan..". ucap Dirga menerima tawaran Anisa sambil merasa bersalah.

"ngga bisa.. Anisa cuma boleh duduk di sebelah gue..". tegas angga tiba-tiba memotong pembicaraan.

 

\-to be continue\-

 

jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat saya selaku penulis meminta maaf, cerita ini hanya fiktif belaka tidak bermaksud menyinggung para pembaca dan pihak lainnya.

jangan lupa like, vote, dan komen yaa.

Terpopuler

Comments

Sofia NF

Sofia NF

Hai kak aku sudah mampir dan boomlike ceritanya. Mampir juga kak ke karya keduakuku In Your 30’s, ditunggu ya!

2020-09-05

1

Ilham Rasya

Ilham Rasya

hadir Thor 💪💪💪

2020-08-09

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

la jut baca👍

2020-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!