Fairy Good Mother
Setiap pagi Widya selalu sibuk untuk mengurusi keperluan anaknya sekolah.
Setelah beres dengan urusan anaknya ia harus bergegas ke rumah besar yang selama ini sudah menghidupinya setiap hari.
Ia adalah seorang janda muda beranak satu.
Istri mantan supir dari majikannya tersebut.
Karena tragedi kecelakaan yang menimpa suaminya hingga membuatnya tewas dan merusak mobil mewah milik majikanya.Kini ia harus berkerja di sana untuk melunasi hutang suaminya.
Dengan terburu-buru Widya turun dari ojek online karena sudah kesiangan.
Hingga ia sampai menabrak Pak Raga yang sedang sibuk mengetik pesan dan tak sengaja menjatuhkan ponselnya kesamping mobil karena terburu-buru.
Raga adalah bos besarnya, pemilik rumah mewah itu.
BRAKKK!
"Ya ampun Widya! Bisa gak sih kau bekerja dengan benar hah?." Pak Raga sudah terlihat marah sekali melihat ponselnya terbanting ke lantai.
Ponsel itu sangat penting.
Bahkan harganyapun sampai puluhan juta.
Ponsel itu juga terbanting keras ke lantai, membuat beberapa retakan di layar depannya.
"Ya ampun maafkan saya Pak,saya benar-benar tidak sengaja"
"Maaf?? Sudah berangkat kesiangan bikin masalah lagi! Kau tahu kan hutangmu banyak, lihat ini ponselku jadi rusak. Kau harus ganti rugi 20 juta sekarang!"
"Mohon maaf Pak saya benar-benar tidak memiliki uang, bapak tahu sendiri kehidupan saya bagaimana"
"Aku tidak mau tahu, ponselku rusak gara-gara kamu,kamu harus menanggung semua ini!"
Sejak masalah itu Pak Raga terus menyudutkan Widya untuk ganti rugi saking kesalnya.
Tapi Widya tidak mampu untuk itu.
Akhirnya Pak Raga menyuruh wanita itu untuk menikah dengannya agar bisa mengurusi kedua anak kembarnya yang imut itu agar bisa melunasi ganti ruginya.
Sekaligus Pak Raga memang hanya ingin memanfaatkannya saja untuk mengurus anak-anaknya itu.
Selama memiliki baby sitter pun tidak ada yang betah bekerja di rumah itu. Mungkin karena gaya hidup Raga dan ketegasannya kepada pekerja yang terlalu berlebihan, sehingga membuat mereka tidak betah bekerja di situ.
Peraturan di dalam rumah itupun juga terbilang rumit dan sangat banyak, membuat mereka banyak yang tidak betah bekerja di situ.
Gaji pekerja di rumah itu juga terbilang fantastis,namun karena jarangnya komunikasi dengan sang majikan membuat mereka pelan-pelan mundur dari pekerjaannya.
Hanya orang sabarlah yang dapat memahami suasana dan situasi di rumah ini di setiap harinya.
Pernikahan pun terjadi sehari setelah kejadian itu.
Tak ada pilihan lain bagi Widya untuk menolak persyaratan ini agar bisa melunasi hutang dan ganti ruginya.
Walau berat ia harus menerimanya.
Dimana lagi ia harus bekerja?,sementara hutangnya sangat banyak kepada majikannya itu.
Jadi ia terpaksa untuk mengambil keputusan ini.
Bahkan pernikahan di lakukan secara agama dan sederhana tanpa adanya pesta pernikahan.
Yang penting sah dan tanggung jawab anak kembarnya itu berada di tangan Widya sepenuhnya.
"Kenapa kita harus menikah Pak?"
"Aku memang menikahi mu tapi bukan berarti aku menyukaimu. Bukan berarti aku juga menerima anak mu sebagai anak tiri ku nantinya.Anak mu tetaplah anakmu. Kau mengerti?"
"Iya sa-saya mengerti Pak,tapi saya tetep pulang ke rumah saya kan Pak?"
"Terserah kau, yang penting kau harus mengurus anak-anakku dengan benar"
"Baik Pak"
"Aku menikahi mu sesuai perjanjian yang kita bicarakan, jadi jangan bersikap semaunya hanya karena statusmu sekarang. Statusmu hanyalah sekedar status,jadi jangan berharap lebih! paham kan?"
"Baik Pak,saya sangat mengerti akan posisi saya"
"Bagus." Raga terlihat mengambil dompetnya untuk pergi meninggalkan rumah.
Ia memang selalu sibuk dalam segala hal, jadi ia jarang bermain dengan anak kembarnya itu.
"Satu lagi!" Raga terlihat kembali menoleh. "Kau tidak perlu melayaniku, cukup merawat anak-anakku saja dengan benar, jangan sampai ia terluka dan menangis, bahkan kau juga harus berjaga jarak denganku!"
"Iya baik Pak"
"Jika sampai terjadi apa-apa pada anakku kau harus menanggung semua akibatnya,aku ingin anakku bisa menjalani hari-harinya dengan baik, tanpa terkecuali!"
"Iya Pak"
"Atur pola makan dengan benar! Jangan beri mereka makanan sembarangan, terlebih makanan dari luar,karena aku tidak suka itu. Beri waktu mereka untuk tidur siang juga,agar mereka dapat Istirahat dengan cukup!"
"Baik pak"
"Bermain secukupnya, lebih tingkatkan mereka untuk sering belajar dan awasi mereka dengan benar saat bermain. Aku tidak ingin terjadi sesuatu kepada anakku hanya karena kelalaian mu!"
"Iya baik pak"
Raga kembali berbalik badan untuk meninggalkan ruangan itu dengan terburu-buru.
Namun Widya kembali memanggilnya.
"Maaf Pak tapi.."
"Cepat katakan!. Aku tidak punya banyak waktu untuk melayani mu!"
Sebenarnya jarak umur di antara keduanya hanyalah selisih 6 tahun.
Jadi tidak terlalu jauh juga.
Widya berumur 25 tahun dan Raga berumur 31 tahun.
Namun bagi Widya lelaki itu tetaplah majikanya yang angkuh, jadi ia harus menghormatinya dan tetep memanggilnya Pak.
Karena status pernikahan bener-bener tidak merubah apapun, hanya beban Widya sebagai seorang ibu saja yang bertambah.
"Anak saya boleh saya bawa kemari jika sewaktu-waktu saya sangat sibuk di sini kan Pak?"
"Terserah! aku tidak mau tahu,kau atur saja sendiri urusan anakmu itu"
"Iya sudah baiklah Pak"
Iya Tuhan kenapa hidupku terasa rumit sekali.Berikan aku kebaikan dan kebahagiaan di balik semua ini.
Semoga saja hamba sanggup menjalankannya sehari-hari.
Peraturan di rumah ini benar-benar seperti undang-undang negara yang tidak boleh aku langgar.
Aku harus bisa!.
Widya langsung bergegas menuju ke lantai atas untuk membangunkan kedua anak tirinya itu.
Sekaligus menyiapkan segala perlengkapan sekolah dan mandinya.
Mereka baru berumur 3 tahunan, selisih 1 tahun dengan anak Widya yang baru berumur 4 tahun.
Tentunya sedang sangat repot-repotnya untuk mengurus mereka semua.
Inilah tantangan hidup bagi Widya yang terasa seperti single parent beranak 3.
"Alfan, Alfia,ayo bangun sayang ini sudah siang."
Mereka terlihat merengek saat di bangunkan selayaknya anak kecil pada umumnya yang tidak mau bangun.
"Mba Yaya,kok mba..?"Kedua anak kecil itu terlihat bingung melihat kehadiran Widya. Karena biasanya bukan ia yang mengurus mereka, namun baby sitter yang seharusnya biasa mengurus mereka.
Panggilan mereka karena masih anak kecil pun se-gampangnya saja,yaitu Yaya,hanya bagian belakang nama Widya yang mereka ambil.
Akhirnya mereka mau bangun dan bersiap-siap untuk mandi.
Walaupun mereka memang sedikit bandel dan lincah sekali, namun Widya begitu bersabar saat menghadapi keduanya.
"Ini punya ku.."
"Punya aku..,sini balikin!"
"Nggak ini punya aku,aku dulu!"
"Aku dulu!"
Mereka terlihat berebut baju seragam sekolah, padahal sudah tersedia satu orang satu. Tapi begitulah anak kecil yang belum bisa mengerti apapun.
"Iya ampun sayang sini, kalian berdua akan sama-sama aku pakaikan, gantian yah..." Begitu lembutnya Widya saat mengurus mereka walaupun mereka tampak bermuka masam dan masih saling kesal.
Namun terlihat ibu mertuanya yang bermuka masam menatap Widya dari ruang depan kamar cucunya itu.
"Aku tidak mengerti bagaimana bisa putraku menikahi mu untuk mengurus anak-anaknya,apa menariknya dirimu sehingga ia gila mau menikahi mu!"
Begitulah sindiran keras sang ibu mertua,tapi Widya tidak terlalu mempedulikannya, walau sebenarnya hatinya terasa sakit juga saat mendengar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Shen月呀
Sekalian ini juga, kalo mau koma nya gak usah di pakai 😄
2023-01-25
0
Shen月呀
Izin koreksi ya kak, setelah tanda seru lebih baik jangan di kasih titik. Dan beri spasi juga setelah tanda kutip🙏
Maaf ya kak, aku juga penulis pemula, hehe.
2023-01-25
0