15 tahun kemudian...
"Abang Hamzah.... Bang Hadi sama Bang Hadi iseng nih!" teriak sang adik perempuan itu kepada Abang keduanya
Si adik perempuan satu-satunya itu, telah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, cerdas dan juga seorang hafidzoh. Jangan lupakan statusnya sebagai bungsu yang memiliki sifat manja pada orang-orang tertentu.
Hamzah yang sedang mengerjakan skripsi S2 nya itu, langsung keluar dari ruang belajar dan berjalan sedikit cepat menghampiri suara sang adik yang berada di kamarnya.
"Ada apa sih Ann, kok teriak-teriak gitu manggilnya?"
Dengan kesal Jizah menjawab, "Lihat nih gambar Anna dicoret terus dirobek sana mereka." Jawabnya sembari menunjukkan desain baju wedding muslimah nya lalu menunjuk dua abangnya yang menunduk takut.
"Bang? udah donk, kalian ini udah besar-besar. Jangan seperti anak kecil terus. Ayo, minta maaf." Pinta Hamzah pada kedua adiknya dengan nada sedikit kesal
Hadi memeluk adiknya itu, "Anna? Abang minta maaf ya?" ucap Hadi dengan lembut dan penuh penyesalan, karena sejatinya ia hanya menuruti permintaan Bani.
Jizah melepaskan pelukannya, "Iya, maafin Anna juga ya bang? karena Anna Abang dimarahin bang Hamzah." ucap Jizah
Sebelum Hadi keluar dari kamar adiknya, ia mengelus kepala Jizah dengan menunduk. Sedangkan, seseorang yang jelas-jelas bersalah, justru tertawa lepas melihat adegan dihadapannya tanpa merasa bersalah.
"Bani? ayo minta maaf!" pinta Hamzah lagi-lagi meninggikan suaranya
"Iya-iyaa, Abang minta maaf ya? Anna, adik Abang yang paling cantik dan jelek kalo lagi cemberut gini." Ucap Bani mencubit hidung Jizah lalu mengulurkan tangannya
"Minta maaf tapi ngeselin juga," kata Jizah menerima uluran tangan Bani dan tidak lama mereka tersenyum.
Hamzah yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya lalu berlalu ke kamarnya. Hal seperti ini sudah biasa terjadi, namun tetap saja harus ada yang bisa menengahi terlebih dahulu.
...______________________...
Jizah tumbuh besar di keluarga yang 'berada' dengan diiringi pendidikan agama yang kuat. Sedari anak-anaknya kecil, Abah mendidik seluruh anaknya dengan kesederhanaan. Jika ada dari mereka menginginkan sesuatu? maka Abah akan meminta 'ganti' dengan setoran hafalan Al-Qur'an. Hal itu terbukti, sekarang semua anaknya tumbuh menjadi penghafal Al-Qur'an dan mandiri karena usahanya masing-masing.
Awaluddin, anak sulung keluarga Muhammad telah menikah dengan seorang guru ngaji bernama Nabilah. Yang tak lain adalah guru pembimbing Jizah. Keduanya telah dianugerahi dua orang anak bernama, Muhammad Zainuddin Al-Fakhri dan Zayna Khaliqa Ahmad.
Awwal, panggilan si sulung. Berprofesi sebagai seorang pengacara dan kepala sekolah di pesantren milik Abah, yang bernama pondok pesantren An-Nur Rohmah. Ia beserta istri dan juga anaknya, tinggal dilingkungan pesantren dan datang ke rumah Abah bila rindu atau ada waktu senggang. Seperti sekarang, keluarga besar itu tengah berkumpul diruang keluarga.
"Zayna, kamu kok tambah gembul sih? Ammi jadi tambah gemes." ucap Hamzah yang sedang memangku keponakannya
"Makannya bang! buruan nikah, biar Zain sama Zayna ada temennya lagi. Iya kan Bah?" Celetuk Jizah melirik Abah lalu mengambil Zayna dari Hamzah dan membawanya ke kamar.
Sementara, mereka yang mendengar itu hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepala dibuatnya.
"Iya Hamzah, bagaimana proses ta'aruf kamu? ini sudah empat bulan loh, jangan terlalu lama menggantungkan harapan anak gadis begitu saja. Apa perlu Abang dan Umi datang langsung menemui orangtuanya?" tanya Abah
"Bukan Hamzah yang menginginkan hal ini Bah. Tapi Hamzah juga harus menghormati dan menghargai keputusan dia yang meminta Hamzah mengkhitbah nya setelah ia pulang menyelesaikan KKN nya di Jawa timur." Jelas Hamzah dengan hati-hati
"Ya sudah, keputusan ada ditangan mu. Berpikirlah selalu sebelum bertindak dan mengambil suatu keputusan. Dan harus selalu kamu ingat, Abah dan Umi selalu meridhoi apapun keputusan mu itu selama dalam hal kebaikan." Tutur Abah dan diangguki oleh Umi
"Iya Bah, terima kasih Abah sama Umi selalu meridhoi Hamzah." Hamzah mencium punggung tangan kedua orangtuanya
Hamzah berprofesi sebagai seorang dokter umum di klinik kesehatan miliknya sembari berkuliah dan juga seorang pengajar di pesantren milik Abah.
وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُمْ بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاءِ أَوْ أَكْنَنْتُمْ فِي أَنْفُسِكُمْ
...”Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu…”...
...(Al-Baqarah: 235)...
Terima kasih, jangan lupa like dan komen 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
msh lnjt nyimak nh Thor
2021-01-20
1
ARSY ALFAZZA
👍👍👍🐾🐾🐾
2020-10-07
0