Takdir Illahi: Kebahagiaan, Kesedihan Dan Kesempurnaan
Ada sebuah keluarga besar yang sangat taat pada agama, sebut saja keluarga Muhammad atau nama lengkapnya Muhammad Saman Al-Fakhri biasa dipanggil Ustadz Saman, mempunyai seorang istri yang sangat Sholehah,segala perkataan suaminya selalu ia turuti yang tak lain bernama Salma Susanti.
Dari awal pernikahan mereka ingin sekali mempunyai lima orang anak perempuan. Tapi qodarullah, Allah menganugerahi mereka lima orang anak laki-laki. Anak pertamanya bernama Muhammad Awaluddin Al-Fakhri, yang kedua bernama Muhammad Hamzah Al-Fakhri, anak ketiganya bernama Muhammad Ramadhan Al-Fakhri, anak keempatnya bernama Muhammad Rabbani Al-Fakhri, dan anak kelima bernama Muhammad Hadian Al-Fakhri dan mereka masih menginginkan anak perempuan. Alhamdulillah istrinya saat ini sedang mengandung anak ke enamnya.
Di usia kandungan Ustadzah Salma kelima bulan, Ustadz Saman mengajak tiga anaknya yaitu Ramadhan, Rabbani, Hadian dan istri tercinta ke Mekkah untuk tinggal disana karena ada suatu pekerjaan khusus.
Sedangkan kedua anak laki-laki nya yang lain, Awalludin menimba ilmu di pesantren kota Medan dan Hamzah berada di pesantren milik Abahnya di Bogor.
Bulan terus berganti, keluarga besar itu sangat-sangat begitu antusias menanti kehadiran seorang bayi perempuan.
Kandungan umi Salma sudah memasuki usia sembilan bulan dan hari ini beliau harus menjalani operasi Caesar karena ada sedikit pergeseran di pinggulnya yang mengakibatkan dirinya tidak boleh melahirkan secara normal.
Di lorong rumah sakit, perawat memberikan waktu untuk Umi berbicara sebentar dengan Abah sebelum masuk ke ruangan operasi.
"Abah maafin umi yaa kalau selama ini umi selalu membuat Abah repot." ucapnya sebelum memasuki ruang operasi sembari terus menggenggam tangan suaminya
"Umii sayang, Abah sudah memaafkan umi dan umi tidak pernah merepotkan Abah, justru Abah sangat berterimakasih karena umi? kita telah dikaruniai anak-anak yang masya Allah. Semangat ya untuk sabar bertemu putri kita kita. Abah dan anak-anak selalu berdo'a disini." dikecupnya kening istrinya lalu beralih ke arah perut buncit istrinya
Tangan Abah diletakkan di atas perut Umi dan berkata lirih
"Bismillah ya nak? kamu pasti bisa berjuang bersama-sama dengan Umi."
Setelah itu umi Salma dibawa kedalam ruang operasi dan Abah serta ketiga anak lelakinya tidak pernah berhenti berdo'a untuk umi tercintanya.
Dan dua jam kemudian, lahirlah seorang putri cantik yang dinantikan.
Salah seorang dokter yang ikut menangani keluar dari ruang operasi.
"Ailati sayyidati Salma?"(Keluarga Ibu Salma?)
"Na'am, ana zaujiha," (Ya, saya suaminya) jawab Abah
"Min fadlik ta'ala litua'dziba tufaliqi." (Silahkan masuk untuk mengadzani anak anda)
"Bikhair syukraan lak." (Baik, terima kasih) ucap Abah dan setelah itu berlalu ke dalam
Dilihatnya istrinya masih ditangani oleh dokter lalu berjalan mendekati Umi yang terkulai lemas.
"Abah? Alhamdulillah putri kita sudah lahir," lirih Umi menitikkan air mata kebahagiaannya
Dikecupnya kening sang istri
"Alhamdulillah Umi... Terimakasih ya Allah" ucap Abah lalu sujud syukur.
Dan setelah beberapa saat kemudian, suster membawa bayi perempuan tersebut yang telah dibersihkan dan memberikan nya kepada sang ayah. Lalu Abah dengan penuh haru mengadzankan telinga kanan putrinya dan iqomah ditelinga kiri nya.
"Bahh, apa Abah telah menyiapkan nama untuk putri kita?" Umi Salma bertanya
"Alhamdulillah umi, namanya Jizah Nurreen Ahmad yang artinya Hadiah yang bercahaya dan terpuji bagaimana? Umi setuju kan." Abah menatap sang istri
"Masya Allah indah sekali bahh." lirih Umi penuh syukur
Sementara itu, diluar ruangan ketiga anak lelaki sangat bahagia. Ramadhan (Dhana sebutannya) anak yang paling dewasa disitu selalu menggendong Hadian yang baru berusia 2 tahun dan Rabbani (Banni) yang berusia 5 tahun dengan penuh hati-hati karena keduanya begitu aktif.
Jarak usia mereka yang berdekatan membuat siapapun yang melihatnya pasti berpikir akan pusing dan sudah pastinya kerepotan, tapi tidak ada pada Abah Saman dan Umi Salma hal yang seperti itu, justru menjadi kan keluarga mereka sangat-sangat bahagia.
Setelah si kecil Jizah sudah berumur tiga bulan dan Abah telah menyelesaikan pekerjaannya, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke tanah air.
Rasulullah Saw, bersabda:
إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ
“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kalian akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak-bapak kalian. Oleh karena itu, buatlah nama-nama yang baik untuk kalian.” (HR. Abu Daud)
Keberkahan terindah seperti apa yang kau dambakan? Apakah sama halnya dengan keluarga besar ini?
Apapun itu, semuanya sudah pasti yang terbaik dan jangan lupakan bahwa Allah selalu memberkahi tiap-tiap hamba-Nya dengan keindahan.
...___________________________...
Mohon dukungan dan maafnya bila pada bab awal masih banyak kekurangan, karena ku sendiri masih baru dalam dunia penulisan ini.
Terima kasih, jangan lupa like dan komen 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Syaiful Ardi
baru gabung dari bab 1 suka alur cerita sambil belajar
2023-01-23
1
amalia
mampir ya moga bagus cerita nya
2022-01-13
0
Aleeta
lagi cari novel islami, siapa tau bagus
2021-04-24
3