(2) Syukuran

Pagi itu, setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mereka tiba di Indonesia dengan selamat. Mereka dijemput oleh si sulung, beserta sopir dari keluarga mereka.

Awwal memeluk Abah dan Umi bergantian, orang tua yang begitu ia rindukan. Tak lupa dengan keempat adiknya.

"Kalian cepat sekali besarnya, padahal hanya beberapa bulan disana. Dhana? kamu menjaga adik-adik dengan baik." ujar Awwal menatap Dhana yang hanya tersenyum, lalu mengangkat Hadian ke gendongannya.

Di dalam mobil, si kecil Jizah tertidur pulas dipangkuan Umi tercintanya, tanpa terganggu dengan suara tangis sang Abang, Hadian. Bocah laki-laki itu ingin duduk juga dipangkuan Umi hingga akhirnya si cantik Jizah yang masih terlelap di berikan kepada Awwal.

Dipandanginya betul-betul wajah adik perempuan satu-satunya, yang ia harap benar-benar menjadi bungsu. Mirip sekali dengan dirinya dan juga Abah.

"Umi, kenapa wajahnya mirip sekali dengan Abah dan Abang ya? hidung, bulu mata, kedua alisnya dan bibir kecilnya. Lucu sekali." ujar Awwal yang tiada henti mencium wajah meneduhkan sang adik

"Iya, umi nya hanya kebagian warna kulitnya saja." ucap Umi terkekeh

Tidak lama mereka sudah tiba dikediaman Abah, rumah berlantai tiga dengan taman yang luas, kolam renang terletak di bagian belakang, garasi yang cukup untuk empat mobil, dilantai dua terdapat kamar Dhana dan Banni serta ruang perpustakaan yang diisi buku tafsir dan buku-buku yang tebal lainnya. Sedangkan dilantai tiga yaitu ruangan khusus olahraga dan bersantai.

Mereka disambut oleh Hamzah serta sanak saudara yang berada di Padang dan Bandung. Mereka sengaja hadir karena di undang oleh Abah untuk mengadakan syukuran.

...____________________...

Setelah dua hari dirumah mereka telah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk mengadakan syukuran serta aqiqah putri semata wayangnya itu, para tamu undangan hadir memenuhi kediaman keluarga Muhammad acara demi acara pun telah dilaksanakan sekarang waktunya pemberian nama.

"Bismillahirrahmanirrahim, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Yang telah menganugerahkan kepada kami dengan hadirnya seorang putri cantik dan sholehah insya Allah. Alhamdulillah telah kami beri nama Jizah Nurreen Ahmad, yang memiliki arti? Hadiah yang bercahaya dan terpuji," ujar Abah memandang sekilas putrinya yang sedang berada dalam dekapan sang istri

"Lalu, adik saya sempat bertanya kemarin. Kenapa dikasih nama Jizah? bukan nama-nama wanita pada zaman Rasulullah saja? Lalu saya menjawab, ini adalah hadiah luar biasa dari Allah, sesuatu yang sangat kami nantikan setelah memiliki lima orang anak laki-laki. Sedangkan, Nurreen saya sematkan karena mengambil bagian dari nama ayah saya. Lalu Ahmad? sebagai tambahan agar seperti nama-nama yang sudah ada. Dan kenapa tidak ada nama Al-Fakhri? itu biarlah menjadi alasan tersendiri dari ayah saya." tutur Abah panjang lebar

Beliau pun menambahkan, bahwa putrinya memiliki panggilan khusus yang tidak ada bagian itu pada namanya yaitu Anna. Lagi-lagi itu adalah keinginan ayahnya.

Acara pun telah selesai dan para undangan telah kembali kerumahnya masing-masing. Kini diruang keluarga tersisa keluarga besar saja. Yang sedang bercengkrama.

Si kecil Jizah sedari tadi sudah digendong kesana-kemari dan sekarang nampaknya bayi itu sudah lelah.

"Masya Allah, udah dulu ya Amma? Ammi? Anna sudah capek banget nih kelihatannya." dengan suara lembutnya umi mengambil Jizah dari gendongan Sarah adik iparnya

"Iya Umi, Anna sudah mengantuk sekali ini."

"Yaudah Sarah? teteh bawa Anna tidur dulu yaa kasihan dia sedari tadi sudah kesana-kemari."

"Iya teh, kasihan dia takut kecapean." ucap Sarah tersenyum

Baru umi memasuki kamar dan menutup pintu, terdengar dari luar suara kedua putranya memanggil. Jizah yang terkejut pun akhirnya menangis.

Pintu terbuka, memperlihatkan senyum tak berdosa dari kedua putranya.

"Astagfirullah sayang kalian ini? adiknya jadi nangis niihh cupp... cuupp sayang," umi mencoba menenangkan putrinya, hingga tak sadar kalau ada dua anak laki-laki nya yang sedang murung karena memperhatikan umi nya yang sedari tadi menghiraukan

Didekatinya kedua putranya

"Ya Allah maafin umi yaa?" beliau mengelus kepala kedua bocah lelaki tersebut "Kalian lai kali? kalau manggil umi tidak perlu berteriak yaa."

"Iya umi maafin Abang sama Hadi yaa? kita janji dehh GK akan mengulangi lagi." ucap Bani menundukkan kepalanya

"Iya sayang, kalian kan anak sholeh nya Umi dan Abah. Jadi sekarang kalian ada apa memanggil umi? hhmm,"

"Kita mau main sama adikk." jawab Hadi dengan polosnya

Terdengar helaan nafas, Umi tersenyum dan mengecup kening kedua putranya.

"Adik sudah waktunya untuk istirahat, sekarang Abang Bani, Abang Hadi main sama Abang Dhana atau yang lainnya dulu ya?"

Tanpa banyak komentar lagi, kedua bocah itu menurut. Setelah kedua anak tersebut pergi umi Salma pun menidurkan Jizah lagi.

Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam juga menjelaskan pengertian aqiqah dalam sabdanya :

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى

“Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama.”

[Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, dan lain-lainnya]

Terima kasih, jangan lupa like dan komen 🙏

Terpopuler

Comments

𓆩🤭𓆪

𓆩🤭𓆪

maasyaaAllah kak,baru mampir tpi Alhamdulillah sdh suka.ada ilmu jg yg bisa diambil... semangaaat kak author 🤗🤗

2021-03-09

1

Rahma Husnul

Rahma Husnul

Awal yang baik jizah, Tetep semangat. yuk saling dukung sesama Author. mampir di karya bunda ya Jiza, 🥰

Klik profile saya aja. Semoga Readers yg lain juga berkenan. InsyaAlloh selain hiburan, ada faedah juga di dalamnya.🥰🥰🥰

2021-02-21

1

Muti Mutia

Muti Mutia

assalamualaikum aku cuma mau kritik, pas Ada percakapannya itu titik komanya kadang gak Ada kadang Ada 😊 mksih, & mohon maaf sebelumnya

2021-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 (1) Keberkahan terindah
2 (2) Syukuran
3 (3) Khitbah
4 (4) Mandiri dan Niat Baik
5 (5) Ta'aruf
6 (6) Bismillah aku memilihmu
7 (7) Hari Yang di Nanti
8 (8) Tangis kebahagiaan
9 (9) Patah Hati
10 (10) Cemburu
11 (11) Ini Aku
12 (12) Tidak ingin menjadi yang kedua
13 (13) Lingkungan baru
14 (14) Muhammad Khairul Mufid
15 (15) Tamu Jauh
16 (16) Terlambat
17 (17) Ditinggal tanding
18 (18) Bertemu bukan untuk menyakiti
19 (19) Sabar
20 (20) Kejutan kerinduan
21 (21) Bertemu sebentar
22 (22) Do'a istri Sholehah
23 (23) Rumah Mertua
24 (24) Pintamu membuatku harus apa?
25 (25) Berubah
26 (26) Belum di Takdirkan
27 (27) Perempuan Teduh
28 (28) Satu Tahun Pernikahan
29 (29) Aku juga Ingin
30 (30) Cobaan
31 (31) Kekhawatiran Abah dan Ummi
32 (32) Hati ini Bagaimana?
33 (33) Rubah lah Musibah jadi Muhibbah
34 (34) Semua Rencana-Nya
35 (35) Semuanya Ibadah
36 (36) Wanita hebat menjadi Ibu
37 (37)Bersenda Gurau
38 (38) Mertua Ku
39 (39) Aldi khawatir
40 (40) Teman Aldi
41 (41) Kewajiban Istri
42 (42) Sidang dan dua orang menyebalkan
43 (43) Ruang Bersalin
44 (44) Mantan dan Awal jatuh hati
45 (45) Umroh dan Mapan Menikah
46 (46) Mengisi kajian Kembali
47 (47) Pendidikan dan Cibiran
48 (48) Wanita Yang Tak Sempurna
49 (49) Anak Perempuan
50 (50) Aneh
51 (51) Bahagia yang dinanti
52 (52) Buah Kesabaran
53 (53) Kado Terindah
54 (54) Kebahagiaan Mertuaku
55 (55) Sensitif
56 (56) Yang Lama Terulang
57 (57) 4 Bulanan
58 (58) Bertemu Dia
59 (59) Ini tentang Kita bukan 'Dia'
60 (60) Ummi Ku Juga
61 (61) Aldi Geram
62 (62) Tidak Bisa Menjadikan yang Kedua
63 (63) Takut Kehilangan
64 (64) Keperluan Baby Newborn
65 (65) Harapan kedua orang tua
66 (66) Duri itu Datang
67 (67) Amarah Keluarga Muhammad
68 (68) Perjuangan seorang ibu
69 (69) Diantara dua pilihan
70 (70) Bahagiaku adalah putraku
71 (71) Kehilangan yang dinanti
72 (72) Penyesalan bukan Akhir
73 (73) Butuh Waktu
74 (74) Menyesal dan memaafkan
75 (75) Harus Mengikhlaskan
76 (76) Senyum, Kecewa...
77 (77) Ikhlas Melepas
78 (78) Menikah yang kedua
79 (79) Jodoh Kedua?
80 (80) Cukup Sampai di Sini
81 (81) Melepaskan adalah keharusan
82 (82) Perpisahan
83 (83) Kekecewaan Abuyah
84 (84) Keputusan
85 (85) Sebuah Kesendirian
86 (86) Mencari Kebahagiaan
87 PENGUMUMAN
88 (87) Setelah tidak dengannya
89 (88) Kebaikan yang Tersembunyi
90 (89) Teman Baru
91 (90) Setelah Sekian Lama
92 (91) Dipertemukan
93 (92) Tetaplah menjadi diri sendiri
94 (93) Ternyata Dia
95 (94) Dua laki-laki
96 (95) Harus Tahu
97 (96) Bakso Cinta
98 (97) Pengajian...
99 (98) Keyakinan Hati
100 (99) Serahkan padaNya
101 (100) Terlalu istimewa bukan sempurna
102 (101) Teringat Akan hari itu
103 (102) Cinta Pertama atas Ridho-Nya
104 (103) Kebahagiaan Keluarga Muhammad
105 (104) Persiapan Pernikahan
106 (105) Kaulah jawabanku
107 (106) Setelah Akad
108 (107) Jatuh Cinta
109 (108) Tak Ingin menyakiti Hati Istri
110 (109) Jodoh Itu Unik
111 (110) Kamu dan Aku itu Kita
112 (111) Bahagia yang Sederhana
113 (112) Liya dan Hasan
114 (113) Seorang anak
115 (114) Negara Kenangan
116 (115) Kenapa? Siapa?
117 (116) Penggemar?
118 (117) Abba dan Umma
119 (118) Tentang Yang Lalu
120 (119) Syukuran Pernikahan
121 (120) Dia...
122 (121) Suami, Menantu dan Ayah Idaman
123 (122) Lampu Merah
124 (123) UGD
125 (124) Dokter Kandungan
126 (125) Waktu adalah Ujian
127 (126) Hanya Masa Lalu
128 (127) Tendangan Baby “(K)”
129 (128) Kenyataan Menyakitkan
130 (129) Si Utun
131 (130) Operasi
132 (131) Lahirnya Yang Di Nanti
133 (132) Kebahagiaan yang Tak Terhingga
134 (133) Jangan Utun!
135 (134) Ajaran Tauhid Pertama pada Anak
136 (135) Lupa Tujuan
137 (136) Aqiqah jadi...?
138 (137) Dadakan
139 (138) Kheiran embul-embul
140 (139) Suasana Menegangkan
141 (140) Deraian air mata
142 (141) Karena Mantan
143 (142) Suami-Istri
144 (143) Duka Cinta
145 (144) Pinta Terakhir
146 (145) Bertemu Putramu
147 (146) Jaga Amanah
148 (147) Pulang tempat Kembali
149 (148) Kakak - Adik untuk Kheiran
150 (149) Dia Anakku
151 (150) Biarkan Berbeda
152 (151) Istri Tergantung Suami
153 (152) Pendarahan
154 (153) Laki-laki Misterius
155 (154) Doa Anak Yang Sholeh dan Sholehah
156 (155) Jangan Berhenti Jadi Baik
157 (156) Sikap Mufid
158 (157) Yogyakarta
159 (158) Salah Dalam Hidup
160 (159) Sebenarnya Jodoh
161 (160) Belum Waktunya
162 (161) Tempat Berbeda
163 (162) Semangat Juang Seorang Ibu
164 (163) Jagoan Kedua
165 (164) Awal dengan si Jagoan
166 (165) Ada Apa Dengan Naura?
167 (166) Apa Kami Salah?
168 (167) Kasih Tak Terganti
169 (168) Ke Makam Tsaqif
170 (169) Tegas Pada Kesalahan Sebagai Pembelajaran
171 (170) Khitan Masal
172 (171) Berkumpul Kembali
173 (172) 6 Melewati 5 Yang Indah
174 (173) Kekesalan
175 (174) Keajaiban Do'a
176 (175) Keempat Anak Yang Berbeda
177 (176) Bumbu-bumbu Cinta
178 Pengumuman
179 (177) Kebahagiaan, Kesedihan, Kesempurnaan
180 (178) Takdir Illahi
181 AUTHOR «J»
182 SEQUEL TAKDIR ILLAHI
183 Assalamualaikum
Episodes

Updated 183 Episodes

1
(1) Keberkahan terindah
2
(2) Syukuran
3
(3) Khitbah
4
(4) Mandiri dan Niat Baik
5
(5) Ta'aruf
6
(6) Bismillah aku memilihmu
7
(7) Hari Yang di Nanti
8
(8) Tangis kebahagiaan
9
(9) Patah Hati
10
(10) Cemburu
11
(11) Ini Aku
12
(12) Tidak ingin menjadi yang kedua
13
(13) Lingkungan baru
14
(14) Muhammad Khairul Mufid
15
(15) Tamu Jauh
16
(16) Terlambat
17
(17) Ditinggal tanding
18
(18) Bertemu bukan untuk menyakiti
19
(19) Sabar
20
(20) Kejutan kerinduan
21
(21) Bertemu sebentar
22
(22) Do'a istri Sholehah
23
(23) Rumah Mertua
24
(24) Pintamu membuatku harus apa?
25
(25) Berubah
26
(26) Belum di Takdirkan
27
(27) Perempuan Teduh
28
(28) Satu Tahun Pernikahan
29
(29) Aku juga Ingin
30
(30) Cobaan
31
(31) Kekhawatiran Abah dan Ummi
32
(32) Hati ini Bagaimana?
33
(33) Rubah lah Musibah jadi Muhibbah
34
(34) Semua Rencana-Nya
35
(35) Semuanya Ibadah
36
(36) Wanita hebat menjadi Ibu
37
(37)Bersenda Gurau
38
(38) Mertua Ku
39
(39) Aldi khawatir
40
(40) Teman Aldi
41
(41) Kewajiban Istri
42
(42) Sidang dan dua orang menyebalkan
43
(43) Ruang Bersalin
44
(44) Mantan dan Awal jatuh hati
45
(45) Umroh dan Mapan Menikah
46
(46) Mengisi kajian Kembali
47
(47) Pendidikan dan Cibiran
48
(48) Wanita Yang Tak Sempurna
49
(49) Anak Perempuan
50
(50) Aneh
51
(51) Bahagia yang dinanti
52
(52) Buah Kesabaran
53
(53) Kado Terindah
54
(54) Kebahagiaan Mertuaku
55
(55) Sensitif
56
(56) Yang Lama Terulang
57
(57) 4 Bulanan
58
(58) Bertemu Dia
59
(59) Ini tentang Kita bukan 'Dia'
60
(60) Ummi Ku Juga
61
(61) Aldi Geram
62
(62) Tidak Bisa Menjadikan yang Kedua
63
(63) Takut Kehilangan
64
(64) Keperluan Baby Newborn
65
(65) Harapan kedua orang tua
66
(66) Duri itu Datang
67
(67) Amarah Keluarga Muhammad
68
(68) Perjuangan seorang ibu
69
(69) Diantara dua pilihan
70
(70) Bahagiaku adalah putraku
71
(71) Kehilangan yang dinanti
72
(72) Penyesalan bukan Akhir
73
(73) Butuh Waktu
74
(74) Menyesal dan memaafkan
75
(75) Harus Mengikhlaskan
76
(76) Senyum, Kecewa...
77
(77) Ikhlas Melepas
78
(78) Menikah yang kedua
79
(79) Jodoh Kedua?
80
(80) Cukup Sampai di Sini
81
(81) Melepaskan adalah keharusan
82
(82) Perpisahan
83
(83) Kekecewaan Abuyah
84
(84) Keputusan
85
(85) Sebuah Kesendirian
86
(86) Mencari Kebahagiaan
87
PENGUMUMAN
88
(87) Setelah tidak dengannya
89
(88) Kebaikan yang Tersembunyi
90
(89) Teman Baru
91
(90) Setelah Sekian Lama
92
(91) Dipertemukan
93
(92) Tetaplah menjadi diri sendiri
94
(93) Ternyata Dia
95
(94) Dua laki-laki
96
(95) Harus Tahu
97
(96) Bakso Cinta
98
(97) Pengajian...
99
(98) Keyakinan Hati
100
(99) Serahkan padaNya
101
(100) Terlalu istimewa bukan sempurna
102
(101) Teringat Akan hari itu
103
(102) Cinta Pertama atas Ridho-Nya
104
(103) Kebahagiaan Keluarga Muhammad
105
(104) Persiapan Pernikahan
106
(105) Kaulah jawabanku
107
(106) Setelah Akad
108
(107) Jatuh Cinta
109
(108) Tak Ingin menyakiti Hati Istri
110
(109) Jodoh Itu Unik
111
(110) Kamu dan Aku itu Kita
112
(111) Bahagia yang Sederhana
113
(112) Liya dan Hasan
114
(113) Seorang anak
115
(114) Negara Kenangan
116
(115) Kenapa? Siapa?
117
(116) Penggemar?
118
(117) Abba dan Umma
119
(118) Tentang Yang Lalu
120
(119) Syukuran Pernikahan
121
(120) Dia...
122
(121) Suami, Menantu dan Ayah Idaman
123
(122) Lampu Merah
124
(123) UGD
125
(124) Dokter Kandungan
126
(125) Waktu adalah Ujian
127
(126) Hanya Masa Lalu
128
(127) Tendangan Baby “(K)”
129
(128) Kenyataan Menyakitkan
130
(129) Si Utun
131
(130) Operasi
132
(131) Lahirnya Yang Di Nanti
133
(132) Kebahagiaan yang Tak Terhingga
134
(133) Jangan Utun!
135
(134) Ajaran Tauhid Pertama pada Anak
136
(135) Lupa Tujuan
137
(136) Aqiqah jadi...?
138
(137) Dadakan
139
(138) Kheiran embul-embul
140
(139) Suasana Menegangkan
141
(140) Deraian air mata
142
(141) Karena Mantan
143
(142) Suami-Istri
144
(143) Duka Cinta
145
(144) Pinta Terakhir
146
(145) Bertemu Putramu
147
(146) Jaga Amanah
148
(147) Pulang tempat Kembali
149
(148) Kakak - Adik untuk Kheiran
150
(149) Dia Anakku
151
(150) Biarkan Berbeda
152
(151) Istri Tergantung Suami
153
(152) Pendarahan
154
(153) Laki-laki Misterius
155
(154) Doa Anak Yang Sholeh dan Sholehah
156
(155) Jangan Berhenti Jadi Baik
157
(156) Sikap Mufid
158
(157) Yogyakarta
159
(158) Salah Dalam Hidup
160
(159) Sebenarnya Jodoh
161
(160) Belum Waktunya
162
(161) Tempat Berbeda
163
(162) Semangat Juang Seorang Ibu
164
(163) Jagoan Kedua
165
(164) Awal dengan si Jagoan
166
(165) Ada Apa Dengan Naura?
167
(166) Apa Kami Salah?
168
(167) Kasih Tak Terganti
169
(168) Ke Makam Tsaqif
170
(169) Tegas Pada Kesalahan Sebagai Pembelajaran
171
(170) Khitan Masal
172
(171) Berkumpul Kembali
173
(172) 6 Melewati 5 Yang Indah
174
(173) Kekesalan
175
(174) Keajaiban Do'a
176
(175) Keempat Anak Yang Berbeda
177
(176) Bumbu-bumbu Cinta
178
Pengumuman
179
(177) Kebahagiaan, Kesedihan, Kesempurnaan
180
(178) Takdir Illahi
181
AUTHOR «J»
182
SEQUEL TAKDIR ILLAHI
183
Assalamualaikum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!