CINTA GAIB LEAK NGAKAK

CINTA GAIB LEAK NGAKAK

Bab.1.

NYEPI. Suasana Betul-betul sepi, tidak boleh kemana-mana. Pesawat terbang pun tidak boleh beroperasi untuk menghormati hari raya umat hindu di Bali. Tidak ada kegiatan apapun, kecuali keheningan hakiki.

Malam ini Devaly mengajak Basabi, Rakhes, Abisheka, Kenny dan Thasy diam-diam ingin melihat suasana di jalan raya. Mereka keluar dari kamar dan berjalan perlahan bergandengan tangan. Suasana magis sangat terasa.

Berjalan di koridor hotel yang gelap gulita, tidak ada suara atau orang sama sekali. Lampu bersinar hanya ada di kamar yang berpenghuni, tidak ada orang keluar, penghuninya pasti memilih tidur. Semua saluran wifi di matikan.

Mereka terus melangkah dengan berjalan pelan-pelan takut ketahuan Scurity. Ketika mereka sampai di lobby Devaly hampir berteriak, dia di kagetkan oleh benda besar yang berdiri seolah menghadang mereka. Benda itu tinggi sekali seperti orang hutan dengan mata merah bersinar. Karena gelap mereka sulit melihat atau memastikan apa itu.

"Rakhes apa itu, dia seperti bergerak menuju kesini." kata Devaly nyalinya langsung ciut. Badannya merinding, mengingat cerita Leak yang ada di pulau Dewata ini.

"Seperti kingkong, aku merasa ada yang tidak beres...." bisik Thasy ketakutan.

"Mungkin itu namanya leak...." kata Basabi balik badan dan langsung berlari. Tentu saja yang lain juga ikut berlari kencang.

"Grudugg...dugg...þugg...aahh..ahh...ssaazzz....zzeehh." suara ribut kaki berlarian membuat Scurity jaga ikut berlari mengejar mereka. Merasa ada yang mengejarnya, Rakhes dan teman-temannya lari terbirit-birit menuju kamar Devaly. Nafas mereka memburu. Sampai di kamar mereka mengunci pintu dan duduk di lantai. Baru saja duduk tiba-tiba bell pintu berbunyi membuat mereka terlonjak dan berteriak. Rakhes cepat berdiri sambil mengatur nafas. Setelah tenang dia baru membuka pintu.

"Selamat malam ada yang bisa kami bantu?" tanya Rakhes dengan nafas tak teratur. Seorang Scurity berdiri di depannya dengan wajah kurang senang. Mata Scurity tajam melihat teman-teman Rakhes.

"Ini hotel bintang lima, tolong jangan berbuat onar disini, ini jam istirahat para tamu." kata Scurity itu setelah dibukakan pintu oleh Rakhes.

"Maaf, tadi kami datang dari lobby, kepala sedikit pening dan kebelet kencing. Satu yang kebelet, semua ikut berlari. Tidak ada maksud kami untuk mengganggu tamu lain."

"Kenapa kalian keluar, banyak hansip dan penjaga di luar. Kalau kalian nekat keluar, hotel kami akan kena sanksi. Mohon patuhi peraturan dan hormati keyakinan agama lain. Anda sudah tahu sekarang hari raya nyepi, tidak boleh keluar ke jalan raya. Jika ada perlu silahkan hubungi tombol 828 pesanan akan diantar atau knop SOS, kami siap melayani anda dua puluh empat jam. Selamat malam, selamat beristirahat." kata Scurity itu mohon diri. Rakhes duduk kembali setelah menutup pintu. Wajahnya terlihat kuyu dan malu.

"Harusnya kau bicara terus terang bahwa hotel ini berhantu." celetuk Basabi melanjutkan minum yang tadi tersisa sedikit.

"Malu, tunggu besok saja kita lagi ke lobby. Kalau yang tadi kita lihat leak baru kita komplain." kata Rakhes.

"Aku takut, masih terbayang mata dan giginya yang besar-besar putih sekali. Hanya giginya yang terlihat dalam kegelapan ......" desis Devaly menutup dirinya dengan selimut. Hanya dia yang naik ke tempat tidur yang lain tetap duduk di lantai.

"Tidak usah takut dengan leak, lagi pula yang kita lihat itu belum tentu leak. Bisa saja manusia cacat."

"Tapi matanya kenapa merah?" tanya Thasy gemetar.

"Ini zaman tik tok, yang jelek jadi bagus, yang bagus bisa kelihatan jelek, tergantung filter." sahut Basabi mulai tenang.

"Aku menyesal berlibur kesini, tega sekali nyonya Desirre menyuruh kita ke pulau ini. Belum sehari berada disini sudah disuguhi pemandangan yang membuat tubuhku merinding."

"Sebenarnya, aku sudah merasa pulau ini religius, ketika baru turun dari pesawat ketika menginjak pulau ini suasana mistis terasa sekali. Aku berapa kali pergi keluar negeri baru kali ini mengalami kejadian mistis. Ini baru pertama kali." tutur Kenny memandang temannya.

"Mungkin karena kita banyak minum jadi semua kelihatan seperti hantu." ucap Rakhes melihat botol kosong diatas meja. Mereka saling pandang berusaha mempercayai omongan Rakhes.

"Aku menyesal minum sedikit dan ini baru jam dua belas malam, harusnya kita melanjutkan minum sampai pagi. Setelah itu baru kita berenang."

"Abisheka stop!! aku lagi takut, tidak ada yang mau minum lagi." gerutu Thasy menatap pria itu kurang senang. Dia malas bercanda kalau lagi takut.

Ini hari pertama kedatangan mereka di pulau kesayangan kita semua, ini Bali. Rombongan mereka terdiri dari enam orang, pria dua dan wanitanya empat orang. Mereka menginap di Hotel D'Queen. Penginapan bintang lima, berlokasi di Bukit Heart. Hotel ini terletak di pinggir pantai berpasir putih dengan ombaknya yang biru. Luas Hotel ini sekitar tujuh puluh hektare, sangat luas. Semua ada di dalam, termasuk monyet liar yang mendapat jatah menu siang setiap hari. Hebat!

Mereka sudah merasa senang di Hotel D'Queen dengan kamarnya yang mewah. Views hotelnya juga sangat indah, dari sini bisa melihat Toll Bali Mandara yang megah dan eksotis membelah laut biru sampai Bandara. Apalagi kalau malam hari, lampunya warna warni membuat kita berdecak kagum.

"Hallo teman-teman, apa kalian mau menginap disini. ingat, ini kamar Ratu Sejagat." kata Devaly bercanda. Kepalanya nongol dari balik selimut.

Yang ditanya saling pandang. Antara ragu dan tidak nyaman. Basabi dan Rakhes tidak takut tidur sendiri, dia percaya kepada Tuhan, dia sering berdoa mohon perlindungan. Kenny, Thasy, Abisheka, pasti butuh teman untuk menjaga dirinya yang masih ketakutan dengan apa yang mereka lihat barusan.

"Aku akan tidur dengan Kenny." kata Abisheka menatap Kenny.

"Aku tidak mau, aku mendingan tidur sama Thasy. Maaf Abisheka untuk malam ini aku memilih Thasy."

"Kalau begitu aku tidur bersama Basabi." kata Abisheka lagi.

"Lebih baik aku tidur sendiri." tolak Basabi mentah-mentah. Dia tidak tertarik dengan Abisheka atau Rakhes, biarpun keduanya ganteng.

"Abisheka, kau boleh tidur disini, sekamar denganku, tapi kau tidur di sofa panjang."

"Trimakasih Devaly, Ratu Sejagatku, aku tidak masalah disuruh tidur dimanapun aku mau, asal malam ini terlewati." sahut Abisheka merasa tenang mendapat teman.

Abisheka sendiri berasal dari Tamil, tapi besar di Kanada. Dia mengadu nasib ke Las Vegas, dan bertemu dengan Rakhes yang mengajaknya bekerja dengan Devaly Manggali.

Sedangkan Kenny dan Thasy adalah teman Devaly yang satu agency di Los Angeles. Mereka model dunia victori's secret, yang kebetulan juga mendapat jatah berlibur ke pulau ini. Jadi mereka bareng berlibur ke Bali. Kalau Basabi dari China selatan, dia tinggal di Los Angeles, kini bekerja sebagai asisten pribadi nona Devaly dan merangkap tata rias.

Pukul. 04.00 Wita, Devaly tidak terdengar suaranya lagi. Dia sudah tertidur. Sisa mereka berlima yang terus menerus menguap. Akhirnya satu persatu mereka menuju kamar masing-masing dan tidur. Saking ngantuknya mereka lupa rasa takut.

KEESOKAN HARINYA

Lagu Commando-Mavokali, sayup- sayup menyentuh telinganya. Mata Ratna Devaly Manggali perlahan terbuka. Gadis cantik itu tersenyum melihat Basabi membuka gorden, itu sebuah pertanda supaya dia bangun dari tempat tidur.

"Selamat pagi nona, matahari sudah mengintip dari balik gorden, ini hari kedua kita berada di Bali. Semangat, kita akan ke lobby membuktikan apa yang kita lihat tadi malam. Aku sangat penasaran sampai tidak bisa tidur nyenyak."

"Aku baru merasakan tidur nyenyak di pulau ini. Bayangkan, bulan-bulan terakhir di Los Angeles aku merasa insomnia. Malah aku sempat mimpi ada seorang pangeran naik kuda putih mengejarku."

"Hahaha....kedengaran romantis sekali. Siapa tahu mimpi itu menjadi kenyataan. Bisa di pulau ini nona bertemu dengan pangeran dalam mimpi nona."

"Sorry Basabi, jangan sampai aku menjadi penghuni pulau ini. Aku melihat penduduknya saja membuat badanku merinding disko. Mereka agamis dan ortodok. Mengerikan!"

"Jangan ngejudge sedemikian rupa, kita baru sehari berada di pulau ini, belum tahu ada apa disini, belum sempat kemana-mana. Mungkin di tengah kota ada sebuah kerajaan antah berantah yang berisi seorang pangeran naik kuda putih." celoteh Basabi tersenyum.

"Aku tidak ingin keajaiban menimpa diriku. Hidupku sekarang sedang di puncak. Jika ada pangeran seperti dalam mimpiku, lebih baik aku cepat sadar, aku akan memilih pulang ke negaraku. Amit-amit jabang bayi, jangan sampai terjadi." kata Devaly.

*****

Hallo teman-teman tercinta, aku kembali dengan genre yang berbeda. Jangan pelit kasi bintang lima, vote, gift, like, supaya aku tambah bersemangat. Trimakasih!!.

Devaly

Terpopuler

Comments

Cherryl⚘⍣⃝కꫝ 🎸

Cherryl⚘⍣⃝కꫝ 🎸

kak autor visualnya napa cuma devali coba semua dikasih visual kan bagus hehehe (edisi maruk aku tor😄)

belum2 sudah merinding bacanya🤭

2023-03-21

5

@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

welcome to bali, devaly

2023-03-13

3

🌹ᴀʏʀᴀ 🅽 🅷💕💕

🌹ᴀʏʀᴀ 🅽 🅷💕💕

bab awal udah mulai bikin merinding apalagi bagi sipenakut kayak saya

2023-02-23

4

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 101 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!