Terpaksa Terikat Pernikahan Pewaris

Terpaksa Terikat Pernikahan Pewaris

Kemarahan Nenek

Pagi yang cerah hanya berawan tapi, agak mendung ya sepadan dengan pagi yang berembun

Nayla mengayuh sepeda dengan santai. Wortel di keranjang depan dan berisikan bunga juga kotak rotan bagian belakang berisikan buah segar dan tomat.

Nayla melaju santai mengikuti jalanan aspal yang berkelok sampai akhirnya Nayla sampai di kandang kuda milik keluarga Garendra yang terkenal kaya dan memiliki aset banyak di luar kota kecil ini.

Garendra adalah keluarga yang di segani dan ayahnya Nayla sudah bekerja sangat lama dengan keluarga itu sampai beberapa kerabat Nayla yang bekerja disana ada yang datang dari jauh juga.

Nayla sampai di pintu masuk tempat latihan kuda dan saat itu Tonic kuda hitam tinggi yang perkasa itu sendirian dengan tali terikat di tiang khusus milik Tonic .

"Hay....Tonic Apa kabar, bagaimana pagi ini sejuk bukan cuacanya."

Kadang Nayla dianggap Gila karena bicara dengan kuda.

Nayla menatap Tonic dengan senyum yang manis sambil mengusap surai hitamnya.

Kuda itu terlihat nyaman dan sama sekali tak terlihat gelisah dengan adanya Nayla di dekatnya. Memberikan satu wortel lalu habis tiga wortel dari Nayla, Tonic begitu terlihat lebih nyaman dan senang manja dengan terus membiarkan kepalanya di usap Nayla.

"Bagaimana dengan saudara saudaramu yang lain, aku akan datang lagi kemari setelah memberikan barang pesanan pada temanku, tunggu ya."

Nayla melangkah mengambil sisir kuda dan menyisir sedikit bagian surai Tonic yang terlihat mengumpul jadi satu.

Suara tapal kuda dari belakang membuat Nayla menoleh memperhatikan langkah keempat kaki kuda masuk area latihan kuda dan siapa yang menungganginya perlahan Nayla menatapnya dari bawah kaki kuda lalu ketas melihat penunggangnya ternyata lelaki dengan kemeja hitam lengkap aksesoris sederhana berkuda.

Tatapan tajamnya begitu mengunci kedua mata Nayla seakan tak bisa berpaling walaupun sebentar.

Dari dalam kandang kuda Tonic jela bisa Nayla melihat keluar.

"Eh..." Ketika kuda yang di tunggangi lelaki itu bersuara Nayla terkejut dan segera pamit pergi pada Tonic sedikit mengusap surainya.

Betapa sembarangannya ia malah melamun didalam menatap kedua mata tajam itu menatapnya. Beruntung suara kaki kuda itu membuyarkan lamunanya.

Segera berjalan keluar membawa sepedanya yang tak jauh dari ia dan Tonic berada. Nayla pergi ke toko kueh milik Tamannya Abdulah.

Lama Nayla pergi orang itu terdiam dengan kudanya menatap pintu area latihan kuda.

Lelaki itu menoleh kesamping dengan segera anak buahnya mendekat dengan isyarat tolehan itu.

"Kau cari tahu siapa gadis itu dan bagaimana bisa Tonic tidak gelisah didekatnya."

"Baik Tuan." Segera pergi dan lelaki itu langsung melajukan kudanya kembali ke kandang.

Berbalik pergi ia merasa berkudanya selesai sampai sini.

****

Baru saja keluar dari tempat berkuda akan menaiki mobilnya suara dering telpon membuatnya berhenti tepat di samping mobilnya.

Mengangkat Telpon yang ternyata dari sang Nenek.

Di kediaman Garendra Nenek dan lelaki yang masih muda, Ian atau Razefian Demureno Garendra adik dari pewaris utama keluarga Garendra.

"Kau selalu saja mendapatkan nilai buruk lihat kakakmu yang begitu pasti masa depannya tinggal menikah dan ia belum memiliki calonnya."

"Nek..."

"Diam Ian aku sedang bicara aku kesal dengan perebutan tahta Garendra ini."

Ian sama sekali tak mau ikut campur masalah itu karena itu sangat memusingkan lebih baik ia bekerja sendiri tanpa ikut ribut masalah warisan keluarga Garendra.

Sebenarnya Ian juga bisa dan sama pantasnya dengan sang kakak tapi, Neneknya lebih suka dan menilai lebih baik Alexzavero Garendra yang menduduki dan menguasai tahta itu.

Sikap acuh saja Ian untuk seterusnya tentang masalah ini dan alasan neneknya selalu marah.

Didepan rumah.

Mobil Seport hitam melaju dengan kencang dan berhenti dengan sempurna di halaman rumah Garendra.

Tiga anak buah yang berjaga menyapanya dan mau membukakan pintu mobil, lebih cepat sang pemiliknya.

"Apa Nenek dalam masalah?" Ketiganya saling toleh dengan maksud majikannya.

"Yaa..." Tidak mendapat jawaban berjalan pergi meninggalkan ketiganya dengan perasaan murung kesal.

Alex melangkah masuk dan meninggalkan para bodyguardnya yang bingung dan tak tahu masalah apa lagi yang terjadi.

Saat memasuki ruang makan yang mana Ian dan sang Nenek sarapan Alex datang dengan sangat khawatir takut terjadi sesuatu karen Neneknya sedang berekspresi tak nyaman.

"Selamat pagi nek... apa yang perlu dikatakan jangan terlalu panik tak baik untuk kesehatan." Sangat lembut perkataannya pada sang nenek yang langsung merubah ekspresi wajahnya jadi senang.

Ian malah sibuk dengan ponsel yang baru saja menerima pesan masuk dari teman kampusnya.

"A.. Aku akan berangkat lebih dulu, Maaf Kakak aku tak bisa berlama-lama sarapan, Nek?"

"Apa kau baik-baik saja, biar sopir mengantarkanmu, kau tak..."

"Kakak punya urusan dengan Nenek dan Nenek sangat butuh kakak sekarang jangan pikirkan aku." Ian berdiri dari duduknya menghampiri sang nenek mencium tangan dan kening lalu tersenyum pada Alex.

Alex hanya bisa pasrah melihat adiknya yang menjauhinya secara perlahan padahal Alex tidak bermaksud membuat Ian jauh darinya tapi, ini semua karena warisan itu yang selalu ada cerita tersembunyi atau memang sengaja di buat agar Alex bisa mendapatkan semua itu.

"Kenapa kau lama sekali, kau bilang setelah dari luar kota kau akan langsung pulang kerumah tapi, kau malah menginap di luar dan ke kandang kuda lalu kemari."

Alex tersenyum manis.

"Tidak begitu Nek, Alex masih memiliki urusan dan ternyata memang semendadak itu, Maaf Nek."

Neneknya mendecih kesal seperti anak gadis muda yang keinginannya tak segera terpenuhi.

Alex tersenyum lagi.

"Apa yang kau bicarakan dengan pamanmu?"

Sang Nenek menatap wajah sang cucu yang tiba-tiba datar saat neneknya melemparkan pertanyaan tentang sang paman.

"Tidak... ada yang penting hanya ucapan pembuktian jika Seluruh Garendra akan menjadi miliknya dan aku hanya mendapatkan sedikitnya."

Bagi Alexzavero itu bukan masalah besar karena diam-diam ia sudah memiliki rencana sendiri jika suatu saat kekalahan memang jatuh padanya.

Tak masalah kehilangan hak waris karena Alex malas memperebutkannya, Mengalah itu jalur tengah yang menurutnya Lebih baik.

Sang nenek menatap murung.

"Sudah kukatakan kau segera urus semua dan ambil semuanya."

"Aku Malas Nek."

"Alexzavero kamu itu cucu nenek yang paling bisa mengurusnya terserah kamu ketika sudah mendapatkannya kamu mau bagi dengan Ian juga, karena Ian juga layak pastinya, Nenek sama sekali tak bisa percaya dengan Paman mu dan ya Nenek sayang tak bisa melakukan itu untuk kalian Nenek sudah tua dan sulit untuk nenek melakukannya. Duduk lama saja membuat pinggangku sakit."

Alex mengambil tangan Nenek yang ada diatas meja dekat tangannya.

Mengusap punggung tangannya.

"Doa nenek itu yang terbaik." Seketika Nenek tersenyum manis dengan apa yang Alex ucapkan.

Nenek nya memang hanya istri dari kakeknya yang sudah tiada dan memilih bersama Alexzavero Garendra dan Razefian Demureno Garendra dua cucu yang teramat sangat ia sayangi karena Anak nya yang masih hidup Paman dari Alex dan Ian itu selalu mempermasalahkan Nilai dan juga harga dari usaha makannya ia tak mau bersama mereka.

***

Neyla sampai di toko kueh juga Toko tempat menyediakan makan dan minum di tempat.

Layaknya kedai pinggir.

Tapi, ini lumayan paling bagus karena beberapa kedai atau tempat makan ada yang lebih bagus ada yang biasa saja atau sama sederhananya dengan kedai temannya Nayla.

Abdulah melihat pintu masuk terbuka dengan suara belnya dan ternyata Nayla datang membawa sayur dan buah yang ia minta.

"Kau tidak lupa memetik bunga untuk bahan teh disini?" Tanya Abdulah memastikan.

"Ya aku membawakannya tapi, terima ini dulu karena aku harus kembali mengambilnya di keranjang sepeda.

Nayla berjalan keluar kembali mengambil barang yang perlu ia berikan pada Abdulah.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!