Adu Mulut

Mereka penasaran hingga mengendap-endap dan mengintip di jendela, apa yang terjadi dengan Alby dan Awan, mereka berjalan perlahan, pelan-pelan sekali karena mereka takut ketahuan dan pada akhirnya seseorang mengagetkan mereka.

“Dorr! Hey hayo ngapaen kalian?” tanya Ares dan menghentakkan kaki ke lantai dengan cengengesan dengan suara menggema.

“Sssst apaan sih kamu, diam! Jangan teriak nanti kedengeran!” jawab Fisha sambil menaruh jari telunjuk di mulutnya dengan berbisik. Dan mereka mengintip ke jendela dengan tengok sana sini, tapi tak ada siapa-siapa.

Eh ... gak ada siapa-siapa, di mana mereka? Apa celananya bolong? Aduh, jelas malu mereka pasti pulang. Batin Fisha.

“Hey gak ada siapa-siapa nie, ke mana mereka? Apa pulang dengan malu?” bisik Sesil.

Mereka bertiga pun menggedikkan bahunya tanda heran dan tak tau.

“Kalian parah, awas diamuk mereka lho, jail banget kalian, kapan akurnya,” keluh Ares dengan serius.

“Nunggu pohon cabe berbuah strowbery!” kilah Sasa sambil tersenyum dan terkekeh.

“Mana ada! Sampai dunia runtuh gak akan pernah ada! aneh kalian,” ucap Ares sambil menggelengkan kepala heran karena ulah trio cewek ini.

“Ihh cerewet amat! Terserah! Pergi sana!” ucap Fisha dengan mengibaskan tangannya tanda mengusir. Ares pun pergi dengan hati dongkol dan menjulurkan lidahnya karena diusir.

***

Mereka berniat pergi kembali ke kantin, dengan langkah yang tergesa karena pengen menghabiskan makanannya tadi, tapi belum sampai di kantin mereka dikagetkan oleh dua cowok yang dikerjain tadi, mereka pun pura-pura cuek dan seolah-olah tidak melihat, dengan melihat ke segala arah.

”Ehem, hem, hem ...!!! Kalian mencari kita?” Alby menghadang dengan kedua tangannya dan berteriak menggelegar di telinga mereka.

Sedangkan Awan berkerut tersenyum sinis Ke Fisha merasa kecewa dengan kenakalannya, Fisha pun menunduk menahan senyumnya, sedangkan Sasa dan Sesil menggedikkan bahu pura-pura tak mengerti.

“Hey jawab pertanyaanku! Apa kalian tuli?” Alby ngotot dengan nada ketus

Apa-apaan Tawon itu, kalau marah serem juga, duh jadi merinding dengerin dengungannya sungguh menyakiti telingaku, persis dengan tawon asli kalau mendengung bikin orang geli, dasar! Fisha membatin dengan geregetan.

“Kamu apa-apaan bentak kita! Hello Won? Dengungan kamu bikin kepalaku pusing,” ucap Sesil dengan sewot dan berkacak pinggang.

Mereka pun berniat meninggalkan dua cowok itu, tapi dengan sigap para cowok menghadang jalannya.

“Minggir! Awas!” ucap Fisha dengan pasang badan kuda-kuda berniat menghajar mereka, karena dia kelaparan jadi pengen cepet-cepet pergi.

“Oh, tidak bisa? Mau ke mana kalian?” Awan menghadang dengan mengedipkan matanya.

“Kenapa matamu itu, apa kelilipan atau kena permen karet tadi?” Sesil mengejek dengan ketawa.

“Ayo pergi sana! Kami laper!” keluh Fisha dengan memelas. Awan pun tak tega, tapi Alby bertindak dengan menatap tajam mereka.

“Jelaskan ini celana kita!” bentak Alby ngotot sampai memerah di ubun-ubun dengan menunjuk celananya.

“Salah siapa? Salah kalian sendiri sama kita usil, menjengkelkan!” kilah Fisha geram. “Kalau gak mau minggir kita bertarung ayo!” lanjutnya dengan memasang tangan dan kakinya siap menghajar.

Fisha bisa bertarung melindungi diri sedikit, karena Kakeknya bisa ilmu bela diri, kalau dia ke kampung pasti minta ajarin kakeknya.

Imutnya nie anak. Batin Awan.

“Ehh yakin mau lawan kita, 1 lawan 1, Sesil sama aku, Fisha sama Awan, kalau Sasa sama?” Alby celingak celinguk mencari lawan buat Sasa, dan akhirnya ada Ares lewat, “Ares sini!” ucap Alby menunjuk Ares sambil berteriak.

“Ada apa?” jawab Ares.

“Kamu hadang dan lawan Sasa,” ucap Alby dengan memicingkan matanya.

“Apa! kenapa aku ikut-ikutan?” Heran Ares dengan mengerutkan keningnya.

“Ayo ikut!” bentak Alby, Ares pun terpaksa menurut.

“Maaf ya Sa”, ucap Ares dengan mengatupkan tangannya, Sasa pun tersenyum manis, membuat Ares melongo tak berkedip.

Aduh jantungku kenapa ini. Cantiknya senyummu Sa. Eh apaan, kenapa tadi aku, apa aku jatuh cinta? Sadar Ares. Batinnya.

***

Mereka berenam memasang kuda-kuda dan siap menghantam, karena mereka kebetulan bisa bela diri semua, ada yang sabuk hitam, ada yang taekwondo, ada yang bela diri ala kadarnya belajar sendiri, iya Fisha termasuk bela diri ala kakeknya, tapi tak tau dengan mereka apa menguasai apa cuma hanya sekedar saja, tapi belum selesai mereka maju, salah satu perut berbunyi nyaring sekali.

Krucuk, krucuk, krucuk, berduet maut dalam perut, bergoyang dombret mungkin efek laper. Mereka tertawa dan melupakan pasang kuda-kudanya, wajar mereka menjadi lucu ketawa terpingkal dikarnakan suara perut.

“Ehhh suara perut siapa itu?” tanya Ares dengan memegang perutnya karena ketawa, sedangkan Awan masih memasang wajah sok coolnya dengan menahan tawa. Sedangkan Alby dia menjentikkan tangan dan menunjuk satu persatu ke arah mereka,

“Hey siapa diantara kalian itu cacing kalian demo, dasar perut karung mungkin ya?” Alby berceloteh dengan nada mengejek dan mulut dimiringkan.

“Uhhh kalian dasar! Dibilang dari tadi aku lapar, malah masih adu mulut gak selesai-selesai!” bentak Fisha dengan nada sekesal mungkin.

“Eh iya kah, aku gak tau,” ucap Awan merasa bersalah karena pujaan hatinya menahan lapar. Awan melirik ke Fisha, wajahnya pucat pasi terkulai lemah, hingga hampir terjatuh ke lantai, namun Awan menangkapnya.

“Hey kamu kenapa Fish?” tanya Awan panik dan menggoncangkan badan Fisha yang lemas.

“Hemm gak apa-apa, dibilang aku laper, aku punya maag tau?” Memelas dengan wajah masih pucat.

“Ayo makan!” Ajak Awan sambil merangkul punggung Fisha, Fisha pun menepis rangkulan dan menarik tangan Sesil, tapi Awan bersikeras dan memaksa Fisha, akhirnya Fisha mengalah karena lemas. Sesil, Sasa, Alby, Ares pun mengikuti.

“Mau ke klinik dulu?” ucap Awan mulai panik.

“Gak usah aku lapar sekali, maka-nya lemas,” jawab Fisha tanpa energi dan tanpa sengaja menjatuhkan kepalanya di pundak Awan, Awan pun melirik dan tersenyum.

Auhh mimpi apa aku semalam, dapet kesempatan seperti ini. Batin Awan dengan berbunga-bunga.

Ares dan Alby melirik dan dipikiran masing-masing mereka mengejek.

Hmmm dasar, kesempatan dibalik kesempitan kampret!

Sedangkan Sasa dan Sesil melirik dan berdehem.

“Ehem, uhuk, uhuk, ahem sok romantis!” ucap mereka bersamaan dengan lirih dan menggeleng.

“Kenapa? Kalian serak? Pengen minum? Tuh air selokan!” ucap Alby sambil menunjuk ke selokan dengan ketawa bergemuruh.

“Mulai, mulai kamu, tawa kamu jelek bikin aku sakit kepala! Aku cincang nanti mulutmu, diam!” bentak Sesil dengan melototkan matanya.

“Ihhh dasar siluman! Galak minta ampun, pantesan gak ada yang mau sama kamu!” Alby terkekeh.

Sedangkan Sesil melotot sampai matanya pengen keluar. Sasa dan Ares pun menggelengkan kepala heran dengan mereka seperti tom and jerry, kapan akurnya.

-------------

Note:

Makasih selalu baca dan menunggu cerita receh asli dunia halluku,,,

Klik Favorit❤, like, komen kritik dan saran, kasih vote ya biar aku semakin semangat kakak2, terimakasih selalu🙏, salam jauh dariku didunia maya, unch😘😍😘

Terpopuler

Comments

Nikma Nasa

Nikma Nasa

😅😅 kocak abis mereka ber 6

2021-05-08

0

Yhu Nitha

Yhu Nitha

4 like

2020-09-04

1

Mia Poei

Mia Poei

next kak

2020-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Kelas 3 SMA
2 Kejahilan
3 Pembalasan
4 Adu Mulut
5 Perdamaian-Perdamaian
6 Tatapan Aneh Atau Mesum?
7 Nomor Hp
8 Jatuh Cinta? Yes Or No!
9 Terlambat Menyadari
10 Tembak Menembak
11 Terima? Jadian?
12 Libur Sekolah
13 Ternyata ... kamu???
14 Obrolan Menggoda
15 Terbakar Api Membara
16 Salah Paham
17 Terbuai Asmara
18 Firasat Buruk
19 Hati Yang Campur Aduk
20 Pintanya Kepada Tuhan
21 Maafkan Aku Ibu
22 Berjuanglah! Ikanku
23 Sadar
24 Gelisah
25 Pingsan
26 Pulang
27 Dalam Selimut
28 Pergi Sekolah
29 Wanita Paruh Baya
30 Terkejut
31 Berpelukan
32 Pertempuran
33 Taman Hijau
34 Hari Mendebarkan
35 Syukuran Shoghir
36 Kejelasan
37 Maaf Ditolak
38 Sekilas Info!
39 Tembakan PS
40 Wisuda
41 Perpisahan Rumah Terakhir
42 Mempersiapkan
43 Minta Izin
44 Kencan
45 Kencan (2)
46 Kencan Usai
47 Penyesalan
48 Penjelasan
49 Keberangkatan Awan
50 Really Urgent
51 Kembali Trauma
52 Awan Kembali
53 Balik Jogja
54 Remuk Redam
55 Tertidur Pulas
56 Kekhawatiran Fisha
57 OSPEK
58 Siapa Asult?
59 Pelepah Pisang
60 Awan VS Asult
61 Antara Awan, Fisha dan Asult?
62 Usaha Asult
63 Pelukan Rindu
64 Tragedi
65 Tragis
66 Pengorbanan Awan
67 Pesan-Pesan Awan
68 Terpuruknya Fisha
69 Orang Asing
70 Dia Adalah ....
71 Even Markoliano
72 Flashdisk
73 Alby Merayu
74 Artis Pemeran Tes-Tes
75 Bertemu Lagi
76 Diantar Pulang
77 Hanya Mimpi?
78 Balik Malang
79 Jebrak
80 Dendam Kesumat
81 Siapa?
82 Rasa Kagum
83 Pikun
84 Lagi Dan Lagi
85 Rumah Tua
86 Kegirangan
87 Suara Itu
88 Dosen Baru itu Kamu
89 Bercengkerama
90 Fisha VS Asult
91 Maz?
92 Bukan Dinner
93 Diperebutkan
94 Racun
95 Wanita Ular
96 Selalu Melihatnya
97 Atas Izin Allah
98 Ketakutan Even
99 Mengaguminya
100 Bertatapan Lama
101 GR Berulang Kali
102 Menyatakan Perasaan
103 Debat
104 Tawaran
105 Asisten Dosen Cantik
106 Serbuan pertanyaan
107 Terbelenggu
108 Kacau Balau
109 Merindukanmu
110 Mengalah Dan Berkorban
111 Tatapan Kosong
112 Kepergok
113 Kesal
114 Telat
115 Seperti Dulu
116 Kebersamaan
117 Video Call
118 Persiapan
119 Berangkat Makassar
120 Membelalakkan Matanya
121 Surprise Dan Diterima
122 Pembahasan Mahar
123 Dua Orang
124 Benar-Benar Gila
125 Hancur
126 Sama-Sama Terus
127 Serius
128 Sah
129 Penyatuan
130 Terjawablah Sudah
131 Selamat
132 Kado Terindah
133 Kebahagiaan
134 Akhir Cerita
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Kelas 3 SMA
2
Kejahilan
3
Pembalasan
4
Adu Mulut
5
Perdamaian-Perdamaian
6
Tatapan Aneh Atau Mesum?
7
Nomor Hp
8
Jatuh Cinta? Yes Or No!
9
Terlambat Menyadari
10
Tembak Menembak
11
Terima? Jadian?
12
Libur Sekolah
13
Ternyata ... kamu???
14
Obrolan Menggoda
15
Terbakar Api Membara
16
Salah Paham
17
Terbuai Asmara
18
Firasat Buruk
19
Hati Yang Campur Aduk
20
Pintanya Kepada Tuhan
21
Maafkan Aku Ibu
22
Berjuanglah! Ikanku
23
Sadar
24
Gelisah
25
Pingsan
26
Pulang
27
Dalam Selimut
28
Pergi Sekolah
29
Wanita Paruh Baya
30
Terkejut
31
Berpelukan
32
Pertempuran
33
Taman Hijau
34
Hari Mendebarkan
35
Syukuran Shoghir
36
Kejelasan
37
Maaf Ditolak
38
Sekilas Info!
39
Tembakan PS
40
Wisuda
41
Perpisahan Rumah Terakhir
42
Mempersiapkan
43
Minta Izin
44
Kencan
45
Kencan (2)
46
Kencan Usai
47
Penyesalan
48
Penjelasan
49
Keberangkatan Awan
50
Really Urgent
51
Kembali Trauma
52
Awan Kembali
53
Balik Jogja
54
Remuk Redam
55
Tertidur Pulas
56
Kekhawatiran Fisha
57
OSPEK
58
Siapa Asult?
59
Pelepah Pisang
60
Awan VS Asult
61
Antara Awan, Fisha dan Asult?
62
Usaha Asult
63
Pelukan Rindu
64
Tragedi
65
Tragis
66
Pengorbanan Awan
67
Pesan-Pesan Awan
68
Terpuruknya Fisha
69
Orang Asing
70
Dia Adalah ....
71
Even Markoliano
72
Flashdisk
73
Alby Merayu
74
Artis Pemeran Tes-Tes
75
Bertemu Lagi
76
Diantar Pulang
77
Hanya Mimpi?
78
Balik Malang
79
Jebrak
80
Dendam Kesumat
81
Siapa?
82
Rasa Kagum
83
Pikun
84
Lagi Dan Lagi
85
Rumah Tua
86
Kegirangan
87
Suara Itu
88
Dosen Baru itu Kamu
89
Bercengkerama
90
Fisha VS Asult
91
Maz?
92
Bukan Dinner
93
Diperebutkan
94
Racun
95
Wanita Ular
96
Selalu Melihatnya
97
Atas Izin Allah
98
Ketakutan Even
99
Mengaguminya
100
Bertatapan Lama
101
GR Berulang Kali
102
Menyatakan Perasaan
103
Debat
104
Tawaran
105
Asisten Dosen Cantik
106
Serbuan pertanyaan
107
Terbelenggu
108
Kacau Balau
109
Merindukanmu
110
Mengalah Dan Berkorban
111
Tatapan Kosong
112
Kepergok
113
Kesal
114
Telat
115
Seperti Dulu
116
Kebersamaan
117
Video Call
118
Persiapan
119
Berangkat Makassar
120
Membelalakkan Matanya
121
Surprise Dan Diterima
122
Pembahasan Mahar
123
Dua Orang
124
Benar-Benar Gila
125
Hancur
126
Sama-Sama Terus
127
Serius
128
Sah
129
Penyatuan
130
Terjawablah Sudah
131
Selamat
132
Kado Terindah
133
Kebahagiaan
134
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!