Takdir Cinta Fisha
Pagi hari, gadis manis bersolek di depan cermin sudah rapi dengan seragam sekolah dan hijabnya, dia sudah siap untuk sarapan dan berpamitan kepada ibunya.
Iya gadis itu bernama Fisha Aureliastra, teman-temannya memanggil dia Fisha, gadis manis, tinggi hanya 156, jadi bisa dikatakan sedang, tapi kalau masuk kategori model, gak mungkin dan gak termasuk.
Dia gadis yang ceria dengan wajah yang polos, humoris, bawel, mandiri, penyayang, tapi kalau belum kenal dia cuek.
“Assalamualaikum Bu, Fisha berangkat dulu ya ...” pamitnya sambil mencium tangan ibunya.
“Hati-hati Sayang!” jawab ibunya seraya mengelus puncak kepala Fisha. Fisha pun mengangguk, tersenyum dan berlalu pergi dengan bersenandung ria.
Entah apa yang memasuki hatinya pagi ini, sehingga dia bahagia, sambil meluncur ke sekolah dengan mengayuh sepeda ontelnya.
Fisha hidup bersama ibu dan adiknya saja karena ayahnya bekerja di luar negeri sebagai TKI, nenek kakeknya di kampung, dia ke kampung biasanya hanya waktu liburan seminggu sekali, karena kampung nenek kakeknya dekat, mungkin 20 menit nyampek dari rumah.
Begitulah hidupnya hanya bersama ibu dan adiknya, dia anak 2 bersaudara, mereka hidup dengan sederhana tidak bergelimang harta.
Selanjutnya dia berangkat sendiri ke sekolah, dikarnakan teman kecil sekaligus sahabat samping rumahnya sakit, dan tidak masuk sekolah, sampai di sekolah dia memarkir sepeda ontelnya dan dikagetkan oleh sahabat satunya Sesil namanya.
“Dorrr, he Fish kok sendiri? Mana si Sasa,” tanya Sesil dengan melambaikan tangannya.
“Ehhhh, kamu apaan Sil kaget aku, oh, Sasa lagi sakit. Ayo masuk!” jawab Fisha selesai memarkir ontelnya dan menarik tangan Sesil agar segera masuk kelas bersama.
“Kamu rencana mau kuliah ke mana Fish?” tanya Sesil dengan muka yang cengengesan sambil menggandeng tangan Fisha.
“Hmmm belum tau juga aku Sil, belum kepikiran aku, kalau Kamu?” keluh Fisha dengan wajah serius.
“Mungkin ke Malang, ikut aku aja yuk!” ucap Sesil sambil memasang wajah memelas membujuk Fisha.
“Lihat besok aja dech, aku bingung nie enaknya ke mana ya? Hmmm, udah tuh ada guru datang kita dengerin," jawab Fisha. Sesil pun mengiyakan dan mendengarkan guru dengan seksama, sedangkan Fisha sedikit melamun karena ucapan Sesil tadi.
Jadi pelajaran pun masuk sedikit-sedikit atau jelasnya masuk dari telinga kanan keluar telinga kiri (alias gak nyambung).
***
Pelajaran pun dimulai sedikit oleh guru, mereka pun belajar bersama, lalu guru pergi meninggalkan mereka dan mereka dikasih tugas, selanjutnya dikumpulkan ke kantor, karena guru lagi acara penataran, setelah itu mereka serius mengerjakan tugas, ada yang saling berdebat satu sama lain karena berbeda pendapat, gaduh seperti kompor meledak, saling contoh sana sini, kertas berterbangan kesana kemari, juga ada yang bernyanyi gak jelas.
Akhirnya ada derap langkah kaki datang, ternyata itu guru BP yang datang dengan seorang murid baru, cowok manis kulit bersih dan tampan tersenyum manis kepada semuanya, dia menoleh melihat Fisha yang menunduk terhadapnya.
Idih itu gitu amat gak mau lihat muka aku apa! yang manis tampan ini. batin Awan dengan tersenyum-senyum percaya diri sekali.
Guru bp pun berbicara kepada semuanya dengan tiba-tiba.
“Assalamualaikum Anak-Anak?” sapa guru bp pak Mahmud namanya.
“Wa'alaikumsalam Pak," jawab anak-anak dengan semangat dan sumringah.
“Ini ada murid baru, ayo kamu kenalkan namamu Nak!” ucap pak Mahmud menunjuk ke murid baru di samping pak Mahmud.
“Assalamu'alaikum Teman-Teman?” melambaikan tangannya. “Halo Perkenalkan namaku Awan, saya anak pindahan dari Lamongan, salam kenal ya teman-teman, minta dukungannya dan bimbingannya," jelasnya.
“Halo juga?” sapa anak-anak.
“Dia manis ya? Dia tampan ya? Dia cool ya?” ucap siswa-siswi berbisik kepada yang lainnya dan bertanya-tanya ke lainnya, ada juga yang menunjuknya.
Fisha yang mendengarnya pun jadi cuek dan risih, dia melirik dan bergumam dalam hati sambil menggedikkan bahunya.
Idih biasa aja, lama-lama GR dia kalau banyak yang memuji.
“Silahkan duduk Nak, di samping Ares,” ucap guru bp menunjuk ke bangku samping Ares yang kosong.
“Baik Pak, terimakasih,” jawab Awan sambil tersenyum.
“Yaudah Anak-Anak, Bapak permisi dulu, kalian lanjutkan tugasnya kalau sudah kumpulkan ke kantor dan setelahnya kalian boleh istirahat!” ucap pak Mahmud.
“Siap Pak, sudah selesai kok Pak,” jawab anak-anak.
“Yaudah dikumpulkan ke kantor oleh ketua kelasnya, siapa di sini ketua kelasnya?” tanya pak Mahmud.
“Farid Pak!” jawab Fisha. “Rid cepat dikumpul tugasnya!”
“Siap!” jawab Farid dengan menaruh tangan di dada tanda hormat.
“Eh, terus aku gimana Pak, kan baru,” tanya Awan.
“Ditinggal aja,” jawab lainnya sambil ketawa.
“Kamu bisa lihat dan tanya Fisha!” jawab pak Mahmud, “wassalamu'alaikum Anak-Anak?” lanjutnya.
“Wa'alaikumsalam Pak!” jawab mereka serentak.
***
Mereka pun menunggu Awan mengerjakan tugasnya, setelah itu tugas pun dikumpulkan oleh ketua kelas, setelahnya mereka pun bermain dan bergurau, dengan iseng Ares menerocos dengan Awan si anak baru.
“Hai Awan, kenapa kamu pindah sekolah ke sini?” sapa Ares dengan wajah serius menopang dagu di bangku.
“Gak papa, pengen aja soalnya keluargaku pindah ke Surabaya jadi biar gak jauh sekolahnya,” jawab Awan. “Eh Res itu siapa? Manis bener,” lanjutnya seraya menunjuk ke Fisha yang lagi bercanda tertawa seru bersama teman-temannya.
“Ehh mana? Oh itu Fisha dia itu anak pintar sekelas dan juara terus, kenapa? Kamu naksir? Jangan macem-macem! Banyak yang suka dia, tapi ditolak, apalagi Kamu!” ucap Ares sambil membentak dan memicingkan matanya memberondong pertanyaan.
“Terserahlah Aku hanya ingin berkenalan, kalau jodoh gak kemana? Iya kan? Hehe,” jawab Awan cengengesan dan bangkit berdiri menghampiri Fisha dan teman-temannya.
“Hai Teman-Teman, hai Fish? Kenalan dong?” sapa Awan sambil mengedipkan matanya.
“Ih apaan sih? Siapa sih dia ganjen banget. Emmm Awan kayaknya tadi namanya, kenapa namamu Awan kenapa gak Hujan atau Mendung, hahaha.” Fisha ketawa dan terkekeh.
“Ayo kita pergi ke kantin Sil,” sambil menarik tangan Sesil, “Awas minggir Ndung Mendung”.
“Aduh lucunya Dia, jadi gemes Aku Res,” ucap Awan menghampiri Ares. ”Ayo kita ke kantin Res!" lanjutnya.
“Ayo Aku ikut, Aku juga, Aku, Aku," jawab Ares dan teman-temannya seraya berjalan bareng.
***
Di luar kelas, Fisha berjalan sambil mengobrol dengan Sesil, tiba-tiba ada pengacau datang, ya dia Alby, dia adalah orang yang suka mengganggu fisha.
Gak tau apa kodratnya, dia suka sekali membuat Fisha sebel, sampai-sampai dia dijuluki Fisha tawon, karena memang nama Alby kan tawon, sesuai gambar yang di alfamart, Alby tawon kan? ups (hahaha)
Alby berlari dan pura-pura menabrak Fisha agar terjatuh, belum sempat Fisha jatuh dia ditangkap oleh ....
Kisah awal pun dimulai, yuuuk ikutin selanjutnya!
-----------
Note:
Mohon kritik, saran & komentarnya ya kakak-kakak, saya baru pemula yang masih jauh dari kata sempurna, makasih sudah baca cerita recehku asli dari dunia halluku.😁🙏🙏🙏
Ketik favorit, like, dan jika berkenan minta vote agar saya semangat nulisnya ya kakak-kakak.😍😘🤗
Terus dukung saya ya, tanpa kalian aku bukan apa-apa terimakasih😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Inru
Fisha, aku mampir
2022-08-13
0
Tyo Pml
nyimak
2020-11-06
2
Frisca
hai aku mampir, bawa like+rate5, jadi tetep semangat ya berkaeyanya.
2020-09-22
1