AIR MATA MARISA

AIR MATA MARISA

Terenggut nya kegadisan ku.

Selesai mencuci piring dan membersihkan Area dapur, lalu menuju kamar untuk belajar persiapan mengikuti ujian Nasional dan ujian uji kompetensi.

Tiga hari masa tenggang ini, aku pergunakan dengan sebaik mungkin untuk memaksimalkan belajar.

tok.... tok.... tok......

Siapa ya yang mengetuk pintu? dan itu tidak mungkin mama, karena belanja bulanan untuk besar dan mewah ini akan menyita banyak waktu.

"Tuan Muda, apa yang bisa Ku bantu?"

Tuan muda Fahar, anak laki-laki satu-satunya dari Almarhum Tuan Putra Wijaya, tapi ada yang aneh.

Tuan muda ini tidak pernah sekalipun masuk ke area kamar Asisten rumah tangga, matanya yang marah dan hal itu menutupi aura ketampanannya.

Tuan muda Fahar menarik tanganKu masuk kedalam kamar dan.......

"apa yang tuan lakukan?"

Pertanyaan itu di gubrisnya, tenaganya yang kuat membuat ku kewalahan. hingga akhirnya tubuh yang kekar menindih tubuhku yang semampai.

Memberontak hingga tenaga Ku habis, dan suara teriakan ku pasti di dengar oleh Mpok Nori. Asisten Rumah tangga bahagian bersih-bersih.

Tapi mereka tidak yang datang melihat ku di perlakukan senonoh oleh tuan muda ini.

Tenaga ku sudah habis, pakaian yang aku kenakan sudah terkoyak dan rasa sakit yang sangat amat sakit dari **** ********** Ku.

Perih dan sangat perih, tubuh lemah ini masih di bawah tubuh nan kekar dari tuan muda.

Durasi yang lama menambah peraihnya dan akhirnya tuan muda mengakhirinya, tapi setelah berselang beberapa menit. tuan muda kembali melakukannya.

Setelah tuan muda puas dengan hasratnya, dan bercak darah di sperai menjadi saksi terenggut nya kegadisanku.

Hatiku yang hancur dan rasa perih dan sakit dari **** ********** ku, membuat hanya bisa meneteskan air mata tanpa suara.

Karena suara ku sudah habis saat berteriak minta tolong.

Entah berapa lama aku seperti ini dan terlihat bayangan yang datang menghampiriku dan suara tangisan.

"apa yang terjadi Marisa? kenapa jadi seperti ini?"

Aku tidak tahu harus berbuat apa, dan harus bertindak seperti apa.

Pada akhirnya tubuh mama terletak disamping ku.**

Wajahku sepertinya basah, perlahan kedua mata ini aku buka. ternyata Mama membersihkan darah yang kering disekitar area kening dan bibirku.

Aku coba untuk duduk tapi sangat perih dan sakit, setelah dibantu mama akhirnya aku bisa duduk dan bersandar dipan kasur.

prak.....brak....

Pintu kamar terbuka dan sepertinya itu di paksa, tuan muda Fahar datang menghampiri kami dengan wajah yang terlihat sama sekali penyesalan.

"ngak usah sedih kali gitu, ntar kalau kamu hamil akan saya nikahi. jika tidak hamil, akan aku berikan kompensasi yang membuat kalian berdua kaya mendadak."

Mama tidak mengucap sepatah katapun dan Ia hanya menangis dan akhirnya tuan muda pergi dari pintu kamar.

"seandainya mama bersedia pergi bersama Marisa, kejadian ini tidak akan pernah terjadi ma."

"maafkan mama sayang, tapi janji mama kepada almarhum Tuan Putra Wijaya yang tidak bisa mama ingkari."

Ujar mama yang menanggapi perkataan Ku, Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Lidah ini kelu dan suara parau, semuanya sudah hancur dan aku tidak bisa berbuat apapun.

"eh anak babu, kamu tenang aja. ngak perlu deh panik begitu ya.

Fahar akan tanggung jawab jika kamu hamil dan jika tidak hamil maka kamu dan mama mu yang miskin itu akan mendapatkan kompensasi yang bisa membuat kalian berdua kaya mendadak."

Ujar Nyonya Rina, mami nya tuan muda Fahar. ucapannya itu persis seperti ucapan anaknya.

"sebelum ada kabar dari perut mu itu, kamu tidak bisa pergi kemanapun. takutnya nanti kamu cerita ke orang lain dan itu berbahaya buat keluarga Wijaya. paham..."

"tapi nyonya, tiga hari Marisa akan mengikuti ujian nasional. tidak mungkin Marisa hanya berdiam diri di rumah."

ucap mama ke Nyonya yang kejam itu, tapi hal membuat nya terlihat seperti emosi.

"ngak usah bantah ya babu, ntar juga bisa ikut paket c. itu aja kok ribet, dasar orang miskin, otak jongkok."

Setelah berkata demikian, nyonya yang kejam itu pergi begitu saja.

Tinggal aku disini yang meratapi nasib sial, sudah terjatuh dan tertimpa tangga pula. itulah pribahasa yang tepat saat ini.

Percuma rasanya aku kerja keras untuk membuat komik dan karakter kartun, tapi pada akhirnya masa depan ku menjadi gelap seperti ini.

apakah masih seberkas cahaya untukku?

Lalu mama pergi dari kamar dan tidak berapa lama kemudian datang menghampiriku dengan membawa makanan.

Rasanya pahit sekali ketika bubur ayam yang di suap kan mama ke mulut ini, hambar dan pahit.

Hanya bisa menelan tiga sendok karena sudah Sangat-sangat pahit.

Mpok Nori Asisten rumah tangga yang bertugas bersih-bersih datang menghampiri kami dengan air matanya yang mengalir.

"maafkan Mpok Nori ya, mpok ngak berdaya. Mpok di kurung di kamar oleh tuan muda, sehingga Mpok tidak bisa menolong mu."

Ujar mpok Nori, tapi aku tidak yakin dengan pengakuan nya. itu tidak berguna lagi, harga diriku dan masa depan ku sudah hancur.

Mpok Nori terduduk lantai dengan lemas, sesekali terdengar Isak tangisannya.

"Asih ....

kata Tuan muda, mulai besok Asih tidak perlu kerja lagi. Asih hanya bertugas untuk menjaga Marisa agar tidak keluar dari kamar ini.

Asih harus memastikan Marisa tidak boleh keluar dari kamar ini sampai ada kabar dari Marisa.

Setelah Marisa tidak hamil nantinya, maka kalian berdua boleh pergi dengan uang kompensasi yang sudah di janjikan oleh Tuan muda.

Kata tuan muda, panjar kompensasi sebanyak dua ratus juta Rupiah. sudah di transfer ke rekening Asih.

Jika seandainya Marisa hamil maka uang tersebut tetap menjadi milik kalian berdua, dan kelak tuan muda akan menikahi neng Marisa."

Aku tidak harus bicara apa, dan tidak paham atas penjelasan Mpok Nori.

Seperti nya aku hanya ajang coba-coba, seperti hewan yang di tunggu kelahiran anaknya.

"iya mpok."

Ujar mama dengan singkat yang menanggapi perkataan dari mpok Nori.

Lalu mpok Nori berlalu dari kamar sembari mengunci pintu kamar.

"mama tahu ngak, kalau Marisa sudah banyak mengumpulkan uang hasil membuat komik dan karakter kartun.

Itu sudah lebih dari cukup untuk biaya kita berdua ma, Marisa sudah bekerja keras untuk itu semua."

Mama hanya menangis dan tidak berkata apapun, karena tidak mendapatkan tanggapan dan aku coba untuk tidur.

Sakit dan perih saat menggerakkan tubuh ini, dan akhirnya bisa juga berbaring dengan membelakangi mama.

Mencoba untuk tegar tapi hati dan Air mata tidak sinkron, mulut ini aku sumpal agar tidak mengeluarkan suara Isak tangis.

"maafkan mama sayang."

Ujar Mama yang memelukku dari belakang tubuh Ku, walaupun mulut ini aku sumpal dan ternyata itu tidak mampu menahan suara Isak tangis ku.

Terpopuler

Comments

Tifani

Tifani

Panjang amat sensor nya

2023-02-08

2

lihat semua
Episodes
1 Terenggut nya kegadisan ku.
2 Ceramah yang Tidak Penting.
3 Perjanjian pranikah dan Nikah sirih.
4 Mama Meninggal Dunia.
5 Makian itu Lagi.
6 Mas Fahar.
7 Mas Fahar bersama Perempuan Muda.
8 Tatapan mas Fahar.
9 Flashdisk Rahasia dari Lisa.
10 Amarah mas Fahar.
11 Kenapa Mas Fahar Jadi Perhatian?
12 Hinaan Dari mami nya mas Fahar
13 Sikap mas Fahar yang beda dan Makian Mami Nya.
14 Rahasia Dari berkas Kantor
15 Penat
16 Kejutan Dari Alex.
17 Rencana mas Fahar.
18 Kegaduhan di Kantor Mas Fahar.
19 Calon Tunangan Mas Fahar.
20 Obralan dengan Calon Tunangan Mas Fahar.
21 Fika Lagi.
22 Curhat.
23 Nyonya Rina maju Selangkah
24 Sikap mas Fahar yang Berbeda.
25 Perjanjian Ulang.
26 Cerai
27 Arah Kaki Melangkah.
28 Memulai Hidup Baru.
29 Kisah Ku yang Baru.
30 Kepergian Marisa.
31 Tanpa Jejak
32 Hasil USG yang Di rekayasa.
33 Kebenaran akan Fika
34 Kisah Marisa dari Fahar.
35 Ancaman Fahar.
36 Rahasia yang Terbongkar
37 Penyesalan
38 Penyelidikan Tentang Damar Papa Tiri Fahar.
39 Jijik
40 Merencanakan Perlawanan.
41 Jati diri Suami sang nyonya Terkuak.
42 Terjebak oleh Jebakan nya Sendiri.
43 Suami Muda sang nyonya Rina Meninggal.
44 Akhir Hidup sang nyonya Rina.
45 Sepeninggalan Maminya Fahar.
46 Bayangan Marisa.
47 Sanggahan Hidup.
48 Adaptasi yang Baik.
49 Keluarga Ku yang Baru.
50 Kelahiran Anakku dan Masa Depannya.
51 Mimpi
52 Kejutan.
53 Konferensi Pers.
54 Mencari jejak Marisa.
55 Anakku sumber Kekuatan bagiku.
56 Lega.
57 Pria dari masa Lalu
58 Selangkah lebih Maju
59 Kebetulan
60 Salah Paham.
61 Pertemuan.
62 Elfata
63 Bertemu Fahar.
64 Kabur dari Kenyataan
65 Berusaha.
66 Para Pria dari Masa Lalu
67 Ancaman dari Fahar.
68 Musibah
69 Siuman.
70 Kisah Disekolah.
71 Kisah Disekolah part II
72 Terdiam.
73 Keluarga yang Utuh.
74 Perubahan yang Aneh.
75 Siapa Wanita itu?
76 Skandal Mas Fahar.
77 Keputusan Terakhir.
78 Bangkit Dari Keterpurukan.
79 Ancaman yang Sama
80 Menyusun Rencana Balas Dendam.
81 Fahar yang Bersifat Aneh.
82 Permintaan yang Aneh
83 Surat dari Fahar.
84 Pada Akhirnya.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Terenggut nya kegadisan ku.
2
Ceramah yang Tidak Penting.
3
Perjanjian pranikah dan Nikah sirih.
4
Mama Meninggal Dunia.
5
Makian itu Lagi.
6
Mas Fahar.
7
Mas Fahar bersama Perempuan Muda.
8
Tatapan mas Fahar.
9
Flashdisk Rahasia dari Lisa.
10
Amarah mas Fahar.
11
Kenapa Mas Fahar Jadi Perhatian?
12
Hinaan Dari mami nya mas Fahar
13
Sikap mas Fahar yang beda dan Makian Mami Nya.
14
Rahasia Dari berkas Kantor
15
Penat
16
Kejutan Dari Alex.
17
Rencana mas Fahar.
18
Kegaduhan di Kantor Mas Fahar.
19
Calon Tunangan Mas Fahar.
20
Obralan dengan Calon Tunangan Mas Fahar.
21
Fika Lagi.
22
Curhat.
23
Nyonya Rina maju Selangkah
24
Sikap mas Fahar yang Berbeda.
25
Perjanjian Ulang.
26
Cerai
27
Arah Kaki Melangkah.
28
Memulai Hidup Baru.
29
Kisah Ku yang Baru.
30
Kepergian Marisa.
31
Tanpa Jejak
32
Hasil USG yang Di rekayasa.
33
Kebenaran akan Fika
34
Kisah Marisa dari Fahar.
35
Ancaman Fahar.
36
Rahasia yang Terbongkar
37
Penyesalan
38
Penyelidikan Tentang Damar Papa Tiri Fahar.
39
Jijik
40
Merencanakan Perlawanan.
41
Jati diri Suami sang nyonya Terkuak.
42
Terjebak oleh Jebakan nya Sendiri.
43
Suami Muda sang nyonya Rina Meninggal.
44
Akhir Hidup sang nyonya Rina.
45
Sepeninggalan Maminya Fahar.
46
Bayangan Marisa.
47
Sanggahan Hidup.
48
Adaptasi yang Baik.
49
Keluarga Ku yang Baru.
50
Kelahiran Anakku dan Masa Depannya.
51
Mimpi
52
Kejutan.
53
Konferensi Pers.
54
Mencari jejak Marisa.
55
Anakku sumber Kekuatan bagiku.
56
Lega.
57
Pria dari masa Lalu
58
Selangkah lebih Maju
59
Kebetulan
60
Salah Paham.
61
Pertemuan.
62
Elfata
63
Bertemu Fahar.
64
Kabur dari Kenyataan
65
Berusaha.
66
Para Pria dari Masa Lalu
67
Ancaman dari Fahar.
68
Musibah
69
Siuman.
70
Kisah Disekolah.
71
Kisah Disekolah part II
72
Terdiam.
73
Keluarga yang Utuh.
74
Perubahan yang Aneh.
75
Siapa Wanita itu?
76
Skandal Mas Fahar.
77
Keputusan Terakhir.
78
Bangkit Dari Keterpurukan.
79
Ancaman yang Sama
80
Menyusun Rencana Balas Dendam.
81
Fahar yang Bersifat Aneh.
82
Permintaan yang Aneh
83
Surat dari Fahar.
84
Pada Akhirnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!