Cinta Yang Dipaksakan
"A–apa yang terjadi disini?! Maa, paaaa!" Terdengar suara histeris seorang wanita dari ruang keluarga rumahnya, dia adalah Victoria, seorang gadis cantik berusia 21 tahun yang baru saja menyelesaikan S1 nya.
Victoria yang baru saja pulang dari perayaan kelulusannya bersama teman-temannya, dibuat kaget saat melihat ruang keluarganya sudah dipenuhi dengan bercak darah di setiap dinding dan juga lantai.
Dengan tubuh yang sudah bergetar hebat, dan pandangan yang mulai kabur karena tak kuat melihat semua darah itu, Victoria berusaha mencari keberadaan kedua orang tuanya.
Selang beberapa menit dia mencari, akhirnya dia berhasil menemukan kedua orang tuanya. Tubuh Victoria semakin gemetaran, matanya tak kuasa untuk melihat hal mengerikan yang ada di depan matanya saat ini.
Dia melihat kedua orang tuanya sudah terbaring tak berdaya di lantai depan pintu kamarnya yang memang berada di lantai satu, atau tepatnya berada tepat disamping ruang keluarga.
Victoria pun langsung berlari dan menghampiri satu persatu tubuh orang tuanya. Victoria menggoyangkan tubuh mama dan papanya berharap bahwa mereka masih hidup, tapi nyatanya kedua orang tua Victoria telah meninggal akibat luka tusuk yang banyak.
Victoria benar-benar bingung, kaget, takut, sedih, sekaligus tak percaya dengan situasi mengerikan yang dia lihat dengan matanya sendiri saat ini.
Victoria terus menangis dan juga berteriak histeris. Dia terus berteriak siapa pelakunya? Siapa yang telah tega membunuh orang tuanya?
Di tengah tangisan Victoria, tiba-tiba saja terdengar suara tawa kecil dari dalam kamar Victoria. Perlahan pintu kamar Victoria itupun terbuka, lalu terlihat seorang pria dengan baju hitam dan juga badan gagahnya menghampiri Victoria sembari tertawa senang.
"Kupikir aku telah membunuh seluruh orang di rumah ini, ternyata dua orang yang tergeletak di sana memiliki seorang putri secantik dirimu," ucap Pria itu diiringi dengan tawa kejinya.
"Kau punya dua pilihan. Menikahlah denganku, atau kau harus menyusul kedua orang tuamu!" lanjut Pria itu sembari berjongkok disamping Victoria yang tengah duduk menangis disamping jenazah orang tuanya.
Mendengar itu akhirnya semua kebingungan Victoria terjawab, orang yang keluar dari kamarnya itulah yang telah membunuh kedua orang tuanya.
Dengan sigap Victoria langsung pergi berlari ke dapur dan mengambil sebuah pisau. Setelah itu dia menuju kembali ke tempat pembunuh orang tuanya itu berada, lalu mencoba menusukkan pisau yang dia pegang ke tubuh orang itu.
Namun dengan mudahnya orang itu dapat menangkis serangan Victoria. Pisau yang ada di tangan Victoria pun terlempar cukup jauh.
Victoria kembali mencoba untuk mengambil pisau itu, tapi saat dia ingin mengambil pisau itu ada seseorang yang menginjak pisau tersebut.
Victoria pun sadar kalau ternyata pembunuhnya bukan cuman satu orang, tapi sekelompok orang.
"Kurang ajar! Apa mau mu hah?! Mengapa kau membunuh orang tuaku??!!!" teriak Victoria dengan marah sembari terus menangis.
Victoria bener-benar tidak habis pikir dengan orang itu yang telah tega membunuh orang tuanya, lalu sekarang dia meminta Victoria untuk menikah dengannya? Sungguh orang yang gila.
"Alasan aku membunuh mereka? Kurasa tidak ada, aku hanya sembarang memilih rumah kemudian memasuki rumah itu dan membunuh siapapun yang ada di dalamnya," balas orang tersebut dengan santai.
Perkataan orang itu membuat Victoria semakin marah, dia pun mencoba untuk memukul orang tersebut, namun rekannya yang lain malah menangkap tubuh Victoria, dan kemudian memegang dirinya dengan erat.
"Aku hanya akan mengatakan ini sekali lagi, menikahlah denganku, atau kau akan bernasib sama dengan kedua orang tuamu!" orang tersebut menaikkan nada bicaranya, membuat Victoria semakin ketakutan dan gemetaran.
Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Victoria memutuskan untuk mau menikah dengan orang itu. Bukan karena dia takut mati, tapi karena dia ingin membalaskan dendam kedua orang tuanya.
Victoria berpikir bahwa jika dia menikah dengan orang tersebut, Victoria dapat membunuh orang itu dari dalam. Dia yang benar-benar tak dapat memaafkan pembunuh kedua orang tuanya itu, tidak akan mau melepaskan mereka.
Dan setelah mendengar persetujuan dari Victoria, orang tersebut pun menyuruh anggotanya untuk membawa Victoria masuk ke dalam mobil mereka, lalu sebagian dari anggotanya lagi mengurus jenazah kedua orang tua Victoria.
Kini Victoria pun sedang duduk di samping pembunuh orang tuanya, atau mungkin lebih tepatnya calon suaminya.
"Apa yang akan kau lakukan dengan jenazah orang tuaku? Apa kau akan menguburkan mereka dengan layak? Atau justru kau malah membuang mereka?" ucap Victoria ketus dan tanpa melihat pria itu.
"Tenang saja, mereka adalah calon mertuaku. Jadi mereka akan ku urus dengan baik, sekarang kau hanya perlu fokus dengan pernikahan kita," jawab orang itu.
"Oh ya, namaku Kai. Kau boleh memanggil ku dengan sebutan apapun." Mendengar perkataan dari pria itu sontak Victoria semakin terkejut. Kai? Bukan kah itu nama dari ketua mafia paling kejam di negaranya?
......................
Mobil yang membawa Kai dan juga Victoria melaju menuju suatu tempat, beberapa menit pun berlalu, dan akhirnya mereka telah tiba di tempat yang dituju.
Ternyata tempat itu adalah kediaman Lucchese Family. Ya, Lucchese adalah nama keluarga Mafia terbesar, dan terkejam di negara mereka. Dan siapa sangka bahwa merekalah yang telah membunuh kedua orang tua Victoria.
Baru memasuki gerbang rumah tersebut saja hawa nya sudah terasa berbeda bagi Victoria, bangunan rumah mega itu berwarna hitam dan putih, hal ini membuat rumah tersebut terlihat lebih indah dan mewah.
Saat turun dari mobil, Kai menggandeng tangan Victoria untuk memasuki rumah tersebut. Pintu rumah itupun dibuka oleh 2 orang yang berbadan gagah dan berpakaian serba hitam juga.
"Selamat datang bos!" ucap 2 orang itu sembari menundukkan kepala mereka saat Kai dan Victoria masuk ke dalam rumah tersebut.
Di dalam rumah tersebut ternyata jauh lebih mewah dari pemandangan luarnya, sejenak Victoria dibuat kagum akan hal tersebut.
Akan tetapi, dia langsung dibuat sadar dengan pemikirannya yang terus mengatakan bahwa ini adalah rumah orang yang telah membunuh orang tuanya.
Dia takkan pernah merasa bahagia tinggal di rumah ini, bahkan mau seberapa mewahnya rumah ini, rumah ini akan lebih terasa seperti neraka baginya.
"Masuklah, ini kamar ku. Aku ingin berbincang dengan yang lainnya terlebih dahulu, bersihkan badan mu lalu bersikap baiklah," ucap Kai dengan senyum anehnya sembari mengelus kepala Victoria, walau itu elusan yang lembut tapi Victoria tau betul tak ada cinta di dalamnya.
"Apa? Kita akan tinggal dikamar yang sama? Kita bahkan belum sah menjadi suami istri!" Victoria baru tersadar setelah Kai berhenti mengelusnya, pria tersebut menyuruh wanita yang baru dia jumpai, dan bahkan belum disahkan nya untuk tidur bersama? Gila!
"Ketika kau setuju untuk menjadi istri ku, maka disaat itu jugalah kau telah sah menjadi milikku, jadi setelah itu seterah aku ingin lakukan apa dengan mu! Untuk acara pernikahannya kita lakukan lain kali saja," balas Kai sedikit membentak kemudian pergi meninggalkan Victoria.
Victoria hanya bisa terdiam, meratapi nasib malangnya yang terjadi secara beruntun dalam satu hari.
Kepintarannya, bahkan kerja kerasnya untuk menyelesaikan S1 nya sirna begitu saja.
Pada akhirnya dia harus kehilangan kedua orang tuanya, dan terpaksa menikah dengan mafia yang tak pernah dia cintai. Bahkan dia sangat membenci mafia itu karena telah membunuh orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Lembayung jingga🥀🍃
dia kenapa sih? kai orang gila bener bener sakit
2024-04-23
0
Lembayung jingga🥀🍃
yaiyalah, siapa juga yang sudi tinggal sm psiko kl bkn terpaksa karna keadaan?
2024-04-23
0
Lembayung jingga🥀🍃
sudah kuduga, gk heran sih, holang kaya mah bebas/Doge/
2024-04-23
0