"Kemana kau akan menarik ku? Oh ayolah lepaskan ini sakit." Victoria terus saja ditarik pergi menjauh dari tempat kejadian tadi, entah ke mana sih Kai mau membawa Victoria pergi, yang jelas saat ini tangannya Victoria sudah kesakitan karena Kai menariknya dengan kasar.
"Dengarkan aku baik-baik! Orang yang baru saja kau tabrak tadi memang bukanlah berasal dari keluarga mafia yang pantas untuk ku takuti, tapi dalam acara ini ada keluarga mafia-mafia kuat yang memiliki hubungan aliansi dengan keluarga mafia dari orang yang kau tabrak itu," ucap Kai setelah merasa sudah cukup jauh, dan aman untuk memberitahukan hal tersebut kepada Victoria. Kai pun menekan kan setiap kata-katanya agar Victoria mengerti.
"Aku tak ingin mencari masalah di acara seperti ini, jadi cobalah untuk lebih berhati-hati lagi, kau mengerti itu?!" lanjut Kai masih dengan nada bicara yang tinggi.
Mendengar hal tersebut Victoria hanya mengangguk, dan terlihat dia sedang memegangi pergelangan tangannya yang masih terasa sakit akibat ditarik oleh Kai tadi.
"Apa masih sakit? Maaf, aku hanya tak ingin mereka menyakiti mu tadi. Mari kita obati," seru Kai yang memperhatikan Victoria, dia pun membawa Victoria menuju kamar miliknya yang ada di hotel tersebut.
Sesampainya di kamar itu Kai terlihat mengambil sebuah kotak P3K di salah satu lemari yang ada. Dia pun menghampiri Victoria, dan memberikan pengobatan kepada pergelangan tangan wanitanya itu yang kesakitan.
Melihat aksi dari Kai tiba-tiba saja hati Victoria dibuat tak karuan, dia benar-benar tak habis pikir dengan sikap Kai yang terus saja berubah-ubah.
Terkadang pria di depannya itu bersikap menjengkelkan, tapi tak jarang pula dia bersikap sangat baik, bahkan hampir membuat Victoria melupakan bahwa Kai lah yang telah membunuh kedua orang tuanya.
Victoria terus memandangi Kai saat ini yang sedang fokus mengobati tangannya yang kesakitan, Victoria pun sedikit tersenyum melihat wajah khawatir dari pria itu.
"Bagaimana apa sudah lebih baik?" ucap Kai setelah selesai mengobati pergelangan tangan Victoria, Victoria menjawabnya dengan mengangguk, dan setelah itu Kai kembali meletakkan kotak P3K itu ke dalam lemari.
Beberapa menit kemudian pun Kai mengajak Victoria untuk keluar dari kamar itu menuju ke lobby hotel tempat di mana para mafia yang lain sedang berkumpul.
Kebetulan sekali, saat Kai dan juga Victoria telah tiba di lobby seseorang membukakan pintu ruangan yang cukup besar yang terletak di lantai 2, Kai mengatakan pada Victoria bahwa itulah ruangan rapat mereka.
Satu persatu mafia yang ada di sana menaiki tangga dan memasuki ruangan tersebut, begitupun dengan Kai yang diikuti oleh Victoria.
Sampai tak terasa waktu berlalu, hingga akhirnya rapat yang membosankan bagi Victoria itu selesai, Victoria benar-benar tak merasa bahwa kehadirannya disana itu berguna.
Rapat itu hanya berisi penjelasan-penjelasan mengenai aturan mafia baru, hukuman yang akan diberikan oleh para mafia yang saling berkhianat dan memulai keributan, serta banyak hal lainnya, yang intinya semua hal tentang mafia. Lalu Victoria yang bukan seorang mafia jelas tak membutuhkan hal itu.
Setelah rapat selesai Kai pun sedikit berbincang-bincang dengan mafia lain sebelum akhirnya pulang bersama Victoria.
"Sebenarnya kenapa kau membawaku kesana? Aku bahkan tak mengerti apa yang mereka katakan. Yang ku tau hanya, saat kau berpidato tadi itu sangat keren. Banyak mafia yang langsung melihat kearah kita saat pembawa acara menyebutkan namamu 'Kai Lucchese' wahh!!" ucap Victoria di dalam mobil, dia berkata-kata dengan sangat antusias.
"Aku hanya ingin membuatmu terbiasa dengan hal seperti ini, juga sekalian memperkenalkan mu kepada teman-teman mafia ku," balas Kai datar.
"Hmm ... Lalu kenapa saat namamu disebut seketika saja orang-orang akan ketakutan atau merasa kagum?" lanjut Victoria kembali bertanya.
"Keluarga Lucchese itu adalah keluarga mafia terkuat non, bahkan sampai saat ini tak ada yang bisa mengalahkan Keluarga Lucchese, di tambah lagi saat tuan Kai diangkat menjadi Bos oleh ayahnya yang membuat keluarga Lucchese semakin kuat," seru Alan tiba-tiba, dan membuat Victoria kebingungan dengan anak yang tiba-tiba nyambung itu entah dari mana.
"Kamu ini kebiasaan! Jangan suka masuk ke pembicaraan orang lain tiba-tiba begitu, tidak sopan!" tegas Kai bermaksud menegur, Alan pun meminta maaf sementara Victoria malah tertawa.
Hingga tak terasa saat ini mereka telah sampai di kediaman Lucchese Family, Kai dan Victoria pun masuk ke rumah itu lalu pergi menuju kamar mereka, membersihkan diri, dan beristirahat karena sudah lelah dengan rapat yang panjang.
"Apa kau tak ingin melakukan sesuatu sama seperti yang sepasang suami istri lakukan dengan ku?" Disaat sedang enak berbaring kalimat dari Kai barusan membuat Victoria kaget.
Matanya yang sudah ingin terpejam tadi pun langsung terbuka dengan lebar kembali. Victoria pun lompat keluar dari kasurnya, takut hasrat seorang pria dewasa di sampingnya itu tiba-tiba muncul.
"?? Kau tak perlu takut seperti itu, aku tak akan melakukannya jika kau tak bersedia," respon Kai terhadap tingkah Victoria, lalu dia pun berbalik badan dan memejamkan mata.
"Jelas aku tak mau! Kita bahkan belum sah!" seru Victoria, dan kemudian dia kembali ke kasurnya dan tertidur.
......................
Ketika tidur di ranjang yang sama, tidak saling berdekatan merupakan hal yang sulit dilakukan, terlebih lagi hanya ada bantal guling yang memisahkan. Inilah yang membuat seorang wanita dan pria yang sedang tidur bersama itu kini terlihat sedang berpelukan.
Hari pun sudah menunjukkan pukul 7 pagi, tapi posisi tidur dua insan tersebut tak berubah sejak beberapa jam yang lalu.
Padahal si wanita benar-benar tak ingin melakukan hal itu, terlebih lagi jika yang dia peluk adalah pria yang telah membunuh orang tuanya.
Namun apa boleh buat, saat tertidur orang memang bisa melakukan hal yang dia tak ingin lakukan.
Hingga akhirnya sebuah ketukan pintu yang terus berbunyi berulang-ulang membuat salah satu dari mereka terbangun.
"Apa aku sudah berpelukan dengannya cukup lama?" gumam Si Pria setelah menjadi yang pertama bangun, dia pun memandangi wajah wanita yang ada disampingnya, sesekali dia merapikan rambut si wanita yang menutupi wajah indahnya itu.
"Cantik...," gumamnya, setelah cukup puas memandangi wanita itu dia pun turun dari kasur, lalu masuk ke kamar mandi.
Saat dia keluar dari kamar mandi pun si wanita tersebut masih saja tertidur.
"Ada apa?" tanya pria yang keluar dari kamarnya itu kepada seseorang yang sedari tadi terus mengetuk pintu kamarnya.
"Tuan Kai, coba lihat ini!" ucap orang tersebut kepada pria yang baru keluar dari kamarnya, ya pria itu adalah Kai. Orang itu pun menunjukkan sebuah artikel yang terdapat di layar hp nya.
"KAI LUCCHESE MENCULIK SEORANG GADIS"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
ga rela kayaknya nih Kai
2023-05-13
0
Wong kam fung
katena aku ingin kau jadi istri mafiaku kwk
2023-05-13
0
Sylius
kai perhaatian ya
2023-05-12
0