Pasutri Gak Jelas

Pasutri Gak Jelas

1 Tukang Palak

Terlihat seorang pria sedang mengendap-endap di Koridor sekolah itu. Matanya dengan jeli memperhatikan sekitar mengawasi, Ia sedang tidak mau bertemu dengan seseorang yang menurutnya sangat menakutkan.

"Tumben gak ada di sini, baguslah jadi hari ini gak dipalak hehe," gumamnya sambil bernafas lega.

Tetapi baru saja akan berbelok, tubuhnya tersentak mendengar teriakan melengking yang memanggil namanya. Terlihat tiga orang siswi itu mendekatinya dengan seringai lebar. Saat itu juga si pria merasa tidak aman.

"Baru datang lo? Tumben agak siang, biasanya kan suka jadi anak teladan," ucap Reva yang merangkul bahunya.

"Jangan pegang-pegang, bukan muhrim!" ketus Rafael.

Dua teman si perempuan langsung bersorak mensengar itu, sedangkan Reva malah terkekeh kecil karena rasanya menyenangkan saja menggoda pria yang lumayan kemanyu itu. Ia tidak tersinggung ditolak berkali-kali, malah membuatnya semakin bersemangat.

"Galak banget, lagi PMS ya?" tanya Reva.

Rafael menatap perempuan di sebelahnya sinis, "Enak aja, aku laki-laki."

"Masa sih? Coba sini lihat, gue perlu bukti biar percaya."

Merasa Reva yang mulai menyentuh-nyentuh badannya, membuat Rafael panik dan mencoba mengelak. Tetapi memang dasar Reva yang jahil, malah semakin berani dan kini sudah memegang sabuk yang terpasang di celananya.

"Heh Reva, kamu mau ngapain?!" teriak Rafael panik.

"Ayolah, kan aku mau mastiin."

"Mastiin apaan sih?"

"Katanya kamu cowok, tapi kita gak percaya."

"Aku ini emang cowok!" jawab Rafael keras.

Tetapi ketegasan nya yang terasa tidak cocok padanya itu malah membuat tiga perempuan itu tertawa merasa lucu sendiri. Rafael menunduk malu, memang Ia juga merasa tidak bisa bersikap tegas seperti lelaki lainnya.

"Kalau gak mau kita pelorotin celananya, kasih kita uang jajan lo," pinta Reva.

Dua orang itu saling bertarapan dengan jarak yang dekat. Reva terlihat lebih dominan karena memojokan Rafael di dinding, sebelah tangannya pun di sisi kepala Rafael seolah tidak akan membiarkannya kabur.

"Reva, kamu ini nakal banget. Mau aku laporin ke guru BK?"

"Oh mulai berani lo?"

"E-enggak jadi," jawab Rafael ciut sendiri, "Tapi kamu ini suka banget ambil uang orang."

"Enggak kok, gak sering juga," bela Reva dengan ekspresi tidak meyakinkan.

"Bohong, aku sering tuh lihat kamu ambil uang siswi lain. Padahal kamu juga setiap pagi selalu ambil uang jajan aku, emangnya belum cukup?"

Reva dengan santainya malah merapihkan rambut Rafael, "Belum lah, kan buat pesta."

"Hah pesta apa?"

"Penasaran ya? Lo mau ikut gak ke pesta kita?"

Rafael langsung menggeleng, entah kenapa perasaannya tidak enak mengenai pesta yang sering di lakukan Reva si cewek bar-bar itu. Dengan terpaksa, Rafael pun mengeluarkan selembar uang berwarna biru nya dari saku jasnya.

"Tumben bekal lo cuma goceng," celetuk teman Reva dengan rambut sebahu nya.

"Iya, biasanya suka seratus ribu," ucap Reva setuju, "Atau jangan-jangan lo sembunyiin setengahnya lagi ya?" tuduh nya.

"E-enggak kok, beneran uang jajan yang dikasih Bunda cuma segitu."

Reva dan teman-temannya lagi-lagi tertawa mendengar Rafael yang memanggil sebutan itu pada orang tuanya. Dari sana saja sudah bisa menyimpulkan jika Rafael itu memang anak manja dan Mommy sekali.

"Ya udah deh gak papa segini juga, tapi awas aja ya kalau beneran nyembunyiin," desis Reva galak.

"Iya enggak kok Reva."

Sebelum pergi, seperti biasa Reva selalu mengusap kasar puncak kepala Rafael dengan ekspresi gemasnya. Setelah ketiga perempuan itu pergi, Rafael langsung menghela nafas lega. Ia selalu berdebar kalau sudah berhadapan dengan mereka.

"Huh dasar cewek-cewek gila!" kesal Rafael.

Rafael merapihkan rambutnya terlebih dahulu, Ia sampai membawa cermin kecilnya yang ada di tas. Ada beberapa murid yang memperhatikannya sambil menahan tawa, tapi tidak Rafael acuhkan dan bersikap tidak peduli.

Baru saja memasuki kelasnya, langkah Rafael terhenti saat melihat seseorang. Di kelas itu memang banyak orang, tapi di matanya hanya satu yang paling menarik perhatian. Seorang perempuan cantik yang sedang mencatat di bor depak kelas.

"Hay Rafael, selamat pagi," sapanya ramah.

Rafael bisa merasakan detak jantungnya yang menjadi cepat melihat senyuman manis itu. Dengan pelan Ia pun mendekat sambil tersenyum malu-malu. Pasti telinganya memerah sekarang, Ia sedang gugup.

"I-iya selamat pagi juga Dinda," balasnya.

"Gimana semalam, kamu tidur nyenyak?"

"Iya, kalau kamu?"

"Aku juga, oh iya kamu sudah sarapan belum?"

"Sudah kok, aku sekarang gak suka lupa karena kamu setiap pagi selalu tanyain ke aku di sekolah," jawab Rafael.

Dinda lalu mengacungkan jempol tangannya, "Bagus dong, pokoknya jangan sampai ninggalin sarapan ya."

"Iya, kamu juga."

"Pasti."

"Tadi kamu gak ketemu sama mereka, kan?" tanya Dinda.

Mereka di sini sudah pasti Reva and the geng. Mereka memang terkenal di sekolah ini, mungkin sudah banyak juga korbannya. Rafael juga sering cerita pada Dinda jika dirinya sering dipalak oleh Reva.

"Tadi aku ketemu mereka," ungkap Rafael.

"Terus? Jangan bilang uang jajan kamu diambil lagi?"

"Iya, uang jajan aku emang di ambil."

Dinda menutup mulutnya dengan telapak tangan, terlihat sekali raut khawatir di wajahnya, "Ya ampun, terus apa kamu di apa-apa in sama mereka?"

Masa saja Rafael cerita jika dirinya pun hampir di lecehkan Reva, cerita ini pasti akan sangat memalukan dan melukai harga dirinya yang seorang lelaki. Rafae pun memilih merahasiakan itu dan menjawab tidak apa.

"Terus nanti kamu gimana dong kalau siang lapar?" tanya Dinda.

"Tenang aja, uang jajan aku masih ada kok."

"Loh tadi kata kamu, uangnya.."

Rafael lalu mengeluarkan selembar uang berwarna biru dari saku celananya, menunjukannya dengan gembira pada Dinda. Ia memang sengaja menyembunyikannya sebagian, tidak mau diambil Reva semua.

"Ya ampun, aku kira Reva ambil semua."

"Iya aku bohong kalau Bunda cuma ngasih bekal segitu, padahal setengagnya lagi aku sembunyiin hehe."

Dinda lalu menepuk-nepuk pelan puncak kepala Rafael, membuat pria itu terdiam dengan detak jantungnya yang semakin cepat. Pandangan mereka pun bertemu, membuat pria itu semakin gugup.

"Kamu emang pinter ya Rafael, aku ikut seneng deh, " ucap Dinda.

"I-iya, ini juga kan berkat saran dari Dinda."

"Bagus karena ternyata rencananya berhasil, pokoknya kamu jangan terlalu terlihat bodoh di depan Reva. Mengerti?"

"Iya."

Tidak lama, bel masuk pun berbunyi. Rafael segera duduk di bangku bagian depan, berdekatan dengan meja guru. Katanya orang yang duduk di sana adalah murid yang pintar dan rajin, dan memang benar sih Rafael termasuk orang terpintar di angkatannya.

"Selamat pagi semuanya, gimana kabar kalian?" tanya seorang guru yang baru masuk kelas.

"Baik Bu."

"Kalian gak lupa kan minggu lalu Ibu ngasih tugas? Nah ayo kumpulkan, awas saja ya ada yang gak ngerjain!"

***

Jangan lupa mampir ke novel baru saya berjudul "Si Manja Milik Tuan Muda" Pastinya ceritanya gak kalah seru loh 😉

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

OMG Reva..Apa saat waktu ini mereka udah nikah blom,?? baca di sinopsisnya kayak udah ya,aku jd greger nih dgn kejailannya Reva ke paksu 🤣🤣😜

2023-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 1 Tukang Palak
2 2 Sulit Menghindari
3 3 Membangunkan Singa Tidur
4 4 Istri Yang Nakal
5 5 Mudah Sensi
6 6 Sudah Berbeda Status
7 7 Selalu Mengalah
8 8 Ribut Terus
9 9 Dianggap Menarik
10 10 Persaingan Dua Perempuan
11 11 Menutupi Perasaan
12 12 Tidak Ingin Diganggu
13 13 Sangat Berhati-hati
14 14 Selalu Lebih Dewasa
15 15 Ribut Dengan Ibu-ibu
16 16 Menggodanya Terus
17 17 Perbedaan Keinginan
18 18 Belum Siap Jadi Orang Tua
19 19 Tidak Mau Kalah
20 20 Selalu Membuat Masalah
21 21 Tidak Bisa Marah
22 22 Kejadian Di Dapur
23 23 Ingin Membelanya Saja
24 24 Bukan Mengkhawatirkan nya
25 25 Mendatanginya Lebih Dulu
26 26 Bukan Tidak Peduli
27 27 Apakah Cemburu?
28 28 Terus Mendekati
29 29 Kali Ini Membantunya Dulu
30 30 Sebuah Penolakan
31 31 Harus Menurut
32 32 Sengaja Menghindari
33 33 Papa Yang Mengadu
34 34 Sukanya Cowok Nakal
35 35 Hampir Membuat Gosip
36 36 Tidak Seakur Itu
37 37 Pantang Menyerah Mendekati
38 38 Terlihat Apa Adanya
39 39 Seperti Sedang Ngedate
40 40 Saling Menahan Cemburu
41 41 Pura-pura Acuh
42 42 Pasangan Semalam
43 43 Ingin Memanfaatkan
44 44 Berusaha Menyembunyikan
45 45 Bukan Jawaban Yang Diinginkan
46 46 Semakin Bimbang
47 47 Tidak Ada Pilihan Lain
48 48 Suami Yang Peka
49 49 Pagi Yang Heboh
50 50 Dalam Tekanan
51 51 Tidak Ingin Dia Tahu
52 52 Baru Mengetahuinya
53 53 Berusaha Mengikhlaskan
54 54 Harapan Yang Sirna
55 55 Tidak Bahagia
56 56 Perubahan Sikap Rafael
57 57 Posisi Yang Tergantikan
58 58 Sampai Melupakan Teman
59 59 Berani Melawannya
60 60 Menyelesaikan Masalah
61 61 Pergi Diam-diam
62 62 Terus Mencarinya
63 63 Berusaha Mengelabui
64 64 Berbohong
65 65 Datang Tiba-tiba
66 66 Mengadukan Tingkahnya
67 67 Mengatakan Yang Sebenarnya
68 68 Lebih Mengekspresikan Diri
69 69 Seperti Pasangan Sungguhan
70 70 Menghabiskan Hari Bersama
71 71 Hukuman Manis
72 72 Rahasia Terbongkar Juga
73 73 Mengakui Hubungannya
74 74 Didukung Sahabat
75 75 Mengkhawatirkan Keadaannya
76 76 Hanya Ingin Mengujinya
77 77 Laki-laki Normal
78 78 Takut Orang Lain Tertarik
79 79 Cukup Protektif
80 80 Bertemu Dia Lagi
81 81 Mencoba Mengikhlaskan
82 82 Salah Menuduh
83 83 Tidak Mau Kalah
84 84 Malam Yang Panas
85 85 Sudah Berharap Jauh
86 86 Hanya Menanyakan Keadaan
87 87 Mempersiapkan Pesta
88 88 Keputusan Tidak Berubah
89 89 Pilihan Yang Sulit
90 90 Tidak Akan Mengizinkan
91 91 Agar Tidak Ngambek
92 92 Saling Mendukung
93 93 Puas-puas Bermesraan
94 94 Ingin Dikenalkan Juga
95 95 Latihan Jadi Orang Tua
96 96 Tatapan Mengintimidasi
97 97 Kencan Malam
98 98 Harus Pergi
99 99 Belum Terbiasa Tanpanya
100 100 Tidak Memilih-milih
101 101 Hanya Bisa Lewat Virtual
102 102 Perhatian Pada Orang Lain
103 103 Kali Ini Memilih Jujur
104 104 Sedang Sial
105 105 Banyak Yang Khawatir
106 106 Tidak Mengekang
107 107 Tidak Mengekang
108 108 Ingin Berperan Sebagai Istri
109 109 Lebih Mandiri
110 110 Mengadukan Kelakuan
111 111 Sudah Taken Ternyata
112 112 Panik Sendiri
113 113 Akan Melaporkan
114 114 Pura-pura Ramah
115 115 Ada Sebuah Pengorbanan
116 Masih Membiarkan
117 Memberikan Ruang
118 Pulang Bertemu nya
119 Sedang Melepas Rindu
120 Bisa Bersama Lagi
121 Menuduh Yang Tidak-tidak
122 Belajar Romantis
123 Tidak Tahu Tempat
124 Selalu Bersama
125 Ikut Campur
126 Langsung Akrab
127 Merasa Beruntung
128 Sama-sama Beruntung
129 Ada Yang Disembunyikan
130 Sudah Salah Paham
131 Harus Membagi Waktu
132 Terpaksa Berjauhan Lagi
133 Tanda-tanda Sesuatu
134 Reva Hamil
135 Kejutan Yang Disiapkan
136 Tidak Mau Egois
137 Menjadi Sensitif
138 Beberapa Keanehan
139 Akan Menemaninya Terus
140 Kebahagiaan Terasa Lengkap
141 Ekstra Chapters 1
142 Ekstra Chapters 2
143 Ekstra Chapters 3
144 Ekstra Chapters 4
145 Ekstra Chapters 5
Episodes

Updated 145 Episodes

1
1 Tukang Palak
2
2 Sulit Menghindari
3
3 Membangunkan Singa Tidur
4
4 Istri Yang Nakal
5
5 Mudah Sensi
6
6 Sudah Berbeda Status
7
7 Selalu Mengalah
8
8 Ribut Terus
9
9 Dianggap Menarik
10
10 Persaingan Dua Perempuan
11
11 Menutupi Perasaan
12
12 Tidak Ingin Diganggu
13
13 Sangat Berhati-hati
14
14 Selalu Lebih Dewasa
15
15 Ribut Dengan Ibu-ibu
16
16 Menggodanya Terus
17
17 Perbedaan Keinginan
18
18 Belum Siap Jadi Orang Tua
19
19 Tidak Mau Kalah
20
20 Selalu Membuat Masalah
21
21 Tidak Bisa Marah
22
22 Kejadian Di Dapur
23
23 Ingin Membelanya Saja
24
24 Bukan Mengkhawatirkan nya
25
25 Mendatanginya Lebih Dulu
26
26 Bukan Tidak Peduli
27
27 Apakah Cemburu?
28
28 Terus Mendekati
29
29 Kali Ini Membantunya Dulu
30
30 Sebuah Penolakan
31
31 Harus Menurut
32
32 Sengaja Menghindari
33
33 Papa Yang Mengadu
34
34 Sukanya Cowok Nakal
35
35 Hampir Membuat Gosip
36
36 Tidak Seakur Itu
37
37 Pantang Menyerah Mendekati
38
38 Terlihat Apa Adanya
39
39 Seperti Sedang Ngedate
40
40 Saling Menahan Cemburu
41
41 Pura-pura Acuh
42
42 Pasangan Semalam
43
43 Ingin Memanfaatkan
44
44 Berusaha Menyembunyikan
45
45 Bukan Jawaban Yang Diinginkan
46
46 Semakin Bimbang
47
47 Tidak Ada Pilihan Lain
48
48 Suami Yang Peka
49
49 Pagi Yang Heboh
50
50 Dalam Tekanan
51
51 Tidak Ingin Dia Tahu
52
52 Baru Mengetahuinya
53
53 Berusaha Mengikhlaskan
54
54 Harapan Yang Sirna
55
55 Tidak Bahagia
56
56 Perubahan Sikap Rafael
57
57 Posisi Yang Tergantikan
58
58 Sampai Melupakan Teman
59
59 Berani Melawannya
60
60 Menyelesaikan Masalah
61
61 Pergi Diam-diam
62
62 Terus Mencarinya
63
63 Berusaha Mengelabui
64
64 Berbohong
65
65 Datang Tiba-tiba
66
66 Mengadukan Tingkahnya
67
67 Mengatakan Yang Sebenarnya
68
68 Lebih Mengekspresikan Diri
69
69 Seperti Pasangan Sungguhan
70
70 Menghabiskan Hari Bersama
71
71 Hukuman Manis
72
72 Rahasia Terbongkar Juga
73
73 Mengakui Hubungannya
74
74 Didukung Sahabat
75
75 Mengkhawatirkan Keadaannya
76
76 Hanya Ingin Mengujinya
77
77 Laki-laki Normal
78
78 Takut Orang Lain Tertarik
79
79 Cukup Protektif
80
80 Bertemu Dia Lagi
81
81 Mencoba Mengikhlaskan
82
82 Salah Menuduh
83
83 Tidak Mau Kalah
84
84 Malam Yang Panas
85
85 Sudah Berharap Jauh
86
86 Hanya Menanyakan Keadaan
87
87 Mempersiapkan Pesta
88
88 Keputusan Tidak Berubah
89
89 Pilihan Yang Sulit
90
90 Tidak Akan Mengizinkan
91
91 Agar Tidak Ngambek
92
92 Saling Mendukung
93
93 Puas-puas Bermesraan
94
94 Ingin Dikenalkan Juga
95
95 Latihan Jadi Orang Tua
96
96 Tatapan Mengintimidasi
97
97 Kencan Malam
98
98 Harus Pergi
99
99 Belum Terbiasa Tanpanya
100
100 Tidak Memilih-milih
101
101 Hanya Bisa Lewat Virtual
102
102 Perhatian Pada Orang Lain
103
103 Kali Ini Memilih Jujur
104
104 Sedang Sial
105
105 Banyak Yang Khawatir
106
106 Tidak Mengekang
107
107 Tidak Mengekang
108
108 Ingin Berperan Sebagai Istri
109
109 Lebih Mandiri
110
110 Mengadukan Kelakuan
111
111 Sudah Taken Ternyata
112
112 Panik Sendiri
113
113 Akan Melaporkan
114
114 Pura-pura Ramah
115
115 Ada Sebuah Pengorbanan
116
Masih Membiarkan
117
Memberikan Ruang
118
Pulang Bertemu nya
119
Sedang Melepas Rindu
120
Bisa Bersama Lagi
121
Menuduh Yang Tidak-tidak
122
Belajar Romantis
123
Tidak Tahu Tempat
124
Selalu Bersama
125
Ikut Campur
126
Langsung Akrab
127
Merasa Beruntung
128
Sama-sama Beruntung
129
Ada Yang Disembunyikan
130
Sudah Salah Paham
131
Harus Membagi Waktu
132
Terpaksa Berjauhan Lagi
133
Tanda-tanda Sesuatu
134
Reva Hamil
135
Kejutan Yang Disiapkan
136
Tidak Mau Egois
137
Menjadi Sensitif
138
Beberapa Keanehan
139
Akan Menemaninya Terus
140
Kebahagiaan Terasa Lengkap
141
Ekstra Chapters 1
142
Ekstra Chapters 2
143
Ekstra Chapters 3
144
Ekstra Chapters 4
145
Ekstra Chapters 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!