5 Mudah Sensi

Rafael baru selesai mandi, merasa lebih segar dan rileks. Ia lalu melihat ponselnya yang berdering, membuatnya langsung mengangkat. Itu adalah panggilan dari Dinda.

"Hallo Dinda, apa kamu sudah mau otw ke sini?" tanyanya semangat.

["Bukan, kayanya aku gak bakal jadi ngerjain di apartemen kamu deh."]

"Loh kenapa?"

["Ban mobil aku empat-empatnya bocor, aneh banget gak sih?"]

"Ya ampun, terus kamu sekarang dimana?"

["Aku kan baru ada bimbingan belajar tadi di kelas, jadi baru mau pulang."]

"Terus kalau mobilnya mogok, kamu pulang naik apa dong? Atau mau aku anter?"

["Enggak usah, aku sudah nelpon supir rumah buat jemput."]

"Oh gitu ya, padahal tadinya kalau gak ada kendaraan. Aku siap kok jemput kamu hehe."

["Gak perlu, nanti malah repotin kamu lagi."]

"Enggak kok, Dinda gak pernah repotin aku." Di dalam hati Rafael membatin, malahan Ia senang bisa direpoti perempuan manis itu.

Saat panggilan berakhir, Rafael menyimpan kembali ponselnya di meja. Ia berbalik untuk membawa bajunya di lemari, tapi Rafael malah menjerit dan langsung menutupi bagian atasnya melihat Reva berada di ambang pintu kamarnya.

"Ih Reva ngagetin aja, aku kira hantu," kesal Rafael.

Reva hanya memutar bola mata malas melihat reaksi pria itu yang terlalu berlebihan, "Mana ada hantu cakep seksi begini," dengus nya.

"Ya ada aja mungkin."

Reva malah masuk ke kamarnya, membuat Rafael bersiaga dan hati-hati. Melihat itu, membuat Reva kesal sendiri. Dirinya sudah seperti penjahat saja yang akan melecehkan Rafael.

"Reva mau apa? Kenapa ke kamar aku?"

"Mau ngasih tahu sesuatu, malam ini Papa ajak makan malam di rumahnya."

"Papa kamu sudah pulang dari luar kota?"

"Iya udah, tadi."

"Ya sudah, kita siap-siap."

"Tadi gue gak sengaja denger obrolan lo, lagi telponan sama si centil ya?"

"Hah centil itu siapa?"

"Si Dinda lah, yang tadi siang ribut sama gue."

"Oh Dinda, iya. Kenapa?"

"Lo ajak dia ke apartemen?"

Rafael mengangguk pelan, "Iya, kita mau ngerjain tugas bareng."

Tatapan Reva memicing tidak suka mendengar itu, "Kok lo ajak dia ke sini sih? Bodoh ya!"

"Emangnya kenapa? " tanya Rafael polos.

"Gue kan tinggal di sini juga. Kalau si centil datang, gimana kalau ketahuan?"

"Ya sudah, nanti pas Dinda datang kamu keluar aja."

"Apa?!"

"Iya Reva main di luar aja, jangan dulu pulang kalau bisa. Aman kan?"

Melihat senyuman polos tanpa berdosa itu, membuat Reva semakin kesal. Selain itu Rafael mengatakannya tanpa beban. Reva jadi bingung apa pria ini terlalu polos atau bodoh. Kalau bodoh sepertinya tidak, Rafael kan selalu juara umum.

"Gak mau, masa gue yang harus ngalah sih?!" ketus Reva, "Pokoknya si centil jangan masuk ke wilayah gue, gak rela!"

"Reva jangan gitu dong, Dinda kan temen aku juga."

"Pokoknya enggak!" tegas Reva.

Rafael dan Reva saling bertatapan dengan tajam satu-sama lain, mereka tentu tidak mau kalah dan saling meninggikan ego masing-masing. Padahal hanya masalah kecil, tapi selalu saja dibuat besar.

"Lo lagi di rumah gini aja berani, kenapa di sekolah culun banget hah?" tanya Reva sinis.

"Aku gak culun, biasa aja," timpal Rafael.

"Lo itu culun, gak punya banyak temen."

"Punya kok, kata siapa? Reva aja yang gak suka lihat."

"Iya, tapi kebanyakannya cewek. Aneh lo ngumpulnya sama cewek-cewek, bencong ya?"

Merasa perkataan perempuan itu semakin menyebalkan, membuat Rafael repleks menyentil bibir Reva. Perempuan itu langsung mengaduh sambil menutup bibirnya dengan tangan.

"Reva ih kalau ngomong suka seenaknya, dosa tahu!"

"Emang bener kok!"

"Reva jangan gitu sama suami, mau aku laporin ke Papa?"

Melihat perempuan di depannya yang langsung terdiam, membuat Rafael kali ini merasa menang. Ia tahu istri nakalnya itu selalu takut pada Papa nya, jadi jika sudah keterlaluan maka cara satu-satunya dengan ancaman itu.

"Ck nyebelin lo!" dengus Reva.

"Sudah mending Reva siap-siap aja sana."

"Mau kemana?"

"Loh tadi kamu bilang Papa ajak makan malam."

"Oh kirain gue di suruh pergi, soalnya kan si centil mau datang."

"Dia gak jadi datang, katanya ban mobilnya tiba-tiba kempes."

Tanpa Rafael sadari, terlihat Reva yang menyeringai kecil. Tentu Ia tahu, karena itu ulahnya dengan teman-temannya. Sebelum pulang tadi, Reva sempat mengajak dua temannya mengerjai mobil milik Dinda. Salah sendiri sudah mencari gara-gara dengannya.

"Ya sudah deh bagus."

"Ayo sebentar lagi kita berangkat, takut terlalu telat."

"Iya bentar gue ganti baju dulu."

Rafael tidak harus menunggu Reva lama, karena perempuan itu tidak suka berdandan dan lebih suka dengan wajah naturalnya. Anehnya hanya memakai lip tin saja, Reva tetap cantik.

"Loh kok masuk ke sini?" tanya Rafael bingung melihat Reva duduk di kursi sebelahnya.

"Masa kita pergi beda mobil sih, yang ada nanti Papa curiga," jawab Reva.

"Iya juga, ya sudah deh."

Mereka memang memiliki mobil pribadi masing-masing, jadi ke mana-mana pun bebas tanpa harus berebut. Tetapi jika akan berkunjung ke keluarga, keduanya terpaksa semobil. Takutnya membuat kedua orang tua curiga, menganggap keduanya tidak akur.

"Oh iya hampir lupa, tadi siang kenapa lo cuma nonton aja lihatin gue sama si Dinda adu mulut?" tanya Reva.

"Habisnya aku bingung harus gimana, kalian sama-sama emosi dan gak mau ngalah."

"Dia sih nyebelin banget ledekin gue."

"Tapi Reva juga kan yang ledekin Dinda, makanya dibalas."

"Kok lo malah belain dia sih?!" tanya Reva tersinggung.

"Bukan gitu, tapi kayanya Dinda juga kebawa emosi. Makanya lain kali itu Reva harus sabar, jangan mudah marah," nasihat Rafael.

Reva hanya mendengus kasar sambil cemberut di tempat duduknya. Memang sih ada benarnya, tapi kan Reva buka tipe orang yang sabar. Berbeda dengan Rafael itu yang selalu lemah lembut, sifat mereka sangat berkebalikan.

"Kayanya si Dinda itu sering deketin lo ya?" tuduh Reva, "Jangan-jangan dia suka lagi sama lo?"

Bukannya membantah, Reva malah melihat Rafael yang tersenyum-senyum sendiri. Melihat itu anehnya membuatnya emosi sendiri, jangan bilang Rafael kesenangan lagi? Karena kesal, Reva pun memukul belakang kepala Rafael. Saat pria itu menatapnya nya nyalang, Ia langsung mengalihkan pandangan keluar kaca.

"Reva gak sopan ih sama suami!" tegur Rafael.

Reva malah mencebikkan bibirnya mengolok-olok kata-kata Rafael tadi. Salah pria itu sendiri yang menyebalkan, sudah tahu dirinya mudah emosi. Tetapi walau begitu, Rafael tidak pernah marah atau membalasnya.

"Untung aja aku suami yang sabar, " gunam Rafael sambil merapihkan rambutnya.

Episodes
1 1 Tukang Palak
2 2 Sulit Menghindari
3 3 Membangunkan Singa Tidur
4 4 Istri Yang Nakal
5 5 Mudah Sensi
6 6 Sudah Berbeda Status
7 7 Selalu Mengalah
8 8 Ribut Terus
9 9 Dianggap Menarik
10 10 Persaingan Dua Perempuan
11 11 Menutupi Perasaan
12 12 Tidak Ingin Diganggu
13 13 Sangat Berhati-hati
14 14 Selalu Lebih Dewasa
15 15 Ribut Dengan Ibu-ibu
16 16 Menggodanya Terus
17 17 Perbedaan Keinginan
18 18 Belum Siap Jadi Orang Tua
19 19 Tidak Mau Kalah
20 20 Selalu Membuat Masalah
21 21 Tidak Bisa Marah
22 22 Kejadian Di Dapur
23 23 Ingin Membelanya Saja
24 24 Bukan Mengkhawatirkan nya
25 25 Mendatanginya Lebih Dulu
26 26 Bukan Tidak Peduli
27 27 Apakah Cemburu?
28 28 Terus Mendekati
29 29 Kali Ini Membantunya Dulu
30 30 Sebuah Penolakan
31 31 Harus Menurut
32 32 Sengaja Menghindari
33 33 Papa Yang Mengadu
34 34 Sukanya Cowok Nakal
35 35 Hampir Membuat Gosip
36 36 Tidak Seakur Itu
37 37 Pantang Menyerah Mendekati
38 38 Terlihat Apa Adanya
39 39 Seperti Sedang Ngedate
40 40 Saling Menahan Cemburu
41 41 Pura-pura Acuh
42 42 Pasangan Semalam
43 43 Ingin Memanfaatkan
44 44 Berusaha Menyembunyikan
45 45 Bukan Jawaban Yang Diinginkan
46 46 Semakin Bimbang
47 47 Tidak Ada Pilihan Lain
48 48 Suami Yang Peka
49 49 Pagi Yang Heboh
50 50 Dalam Tekanan
51 51 Tidak Ingin Dia Tahu
52 52 Baru Mengetahuinya
53 53 Berusaha Mengikhlaskan
54 54 Harapan Yang Sirna
55 55 Tidak Bahagia
56 56 Perubahan Sikap Rafael
57 57 Posisi Yang Tergantikan
58 58 Sampai Melupakan Teman
59 59 Berani Melawannya
60 60 Menyelesaikan Masalah
61 61 Pergi Diam-diam
62 62 Terus Mencarinya
63 63 Berusaha Mengelabui
64 64 Berbohong
65 65 Datang Tiba-tiba
66 66 Mengadukan Tingkahnya
67 67 Mengatakan Yang Sebenarnya
68 68 Lebih Mengekspresikan Diri
69 69 Seperti Pasangan Sungguhan
70 70 Menghabiskan Hari Bersama
71 71 Hukuman Manis
72 72 Rahasia Terbongkar Juga
73 73 Mengakui Hubungannya
74 74 Didukung Sahabat
75 75 Mengkhawatirkan Keadaannya
76 76 Hanya Ingin Mengujinya
77 77 Laki-laki Normal
78 78 Takut Orang Lain Tertarik
79 79 Cukup Protektif
80 80 Bertemu Dia Lagi
81 81 Mencoba Mengikhlaskan
82 82 Salah Menuduh
83 83 Tidak Mau Kalah
84 84 Malam Yang Panas
85 85 Sudah Berharap Jauh
86 86 Hanya Menanyakan Keadaan
87 87 Mempersiapkan Pesta
88 88 Keputusan Tidak Berubah
89 89 Pilihan Yang Sulit
90 90 Tidak Akan Mengizinkan
91 91 Agar Tidak Ngambek
92 92 Saling Mendukung
93 93 Puas-puas Bermesraan
94 94 Ingin Dikenalkan Juga
95 95 Latihan Jadi Orang Tua
96 96 Tatapan Mengintimidasi
97 97 Kencan Malam
98 98 Harus Pergi
99 99 Belum Terbiasa Tanpanya
100 100 Tidak Memilih-milih
101 101 Hanya Bisa Lewat Virtual
102 102 Perhatian Pada Orang Lain
103 103 Kali Ini Memilih Jujur
104 104 Sedang Sial
105 105 Banyak Yang Khawatir
106 106 Tidak Mengekang
107 107 Tidak Mengekang
108 108 Ingin Berperan Sebagai Istri
109 109 Lebih Mandiri
110 110 Mengadukan Kelakuan
111 111 Sudah Taken Ternyata
112 112 Panik Sendiri
113 113 Akan Melaporkan
114 114 Pura-pura Ramah
115 115 Ada Sebuah Pengorbanan
116 Masih Membiarkan
117 Memberikan Ruang
118 Pulang Bertemu nya
119 Sedang Melepas Rindu
120 Bisa Bersama Lagi
121 Menuduh Yang Tidak-tidak
122 Belajar Romantis
123 Tidak Tahu Tempat
124 Selalu Bersama
125 Ikut Campur
126 Langsung Akrab
127 Merasa Beruntung
128 Sama-sama Beruntung
129 Ada Yang Disembunyikan
130 Sudah Salah Paham
131 Harus Membagi Waktu
132 Terpaksa Berjauhan Lagi
133 Tanda-tanda Sesuatu
134 Reva Hamil
135 Kejutan Yang Disiapkan
136 Tidak Mau Egois
137 Menjadi Sensitif
138 Beberapa Keanehan
139 Akan Menemaninya Terus
140 Kebahagiaan Terasa Lengkap
141 Ekstra Chapters 1
142 Ekstra Chapters 2
143 Ekstra Chapters 3
144 Ekstra Chapters 4
145 Ekstra Chapters 5
Episodes

Updated 145 Episodes

1
1 Tukang Palak
2
2 Sulit Menghindari
3
3 Membangunkan Singa Tidur
4
4 Istri Yang Nakal
5
5 Mudah Sensi
6
6 Sudah Berbeda Status
7
7 Selalu Mengalah
8
8 Ribut Terus
9
9 Dianggap Menarik
10
10 Persaingan Dua Perempuan
11
11 Menutupi Perasaan
12
12 Tidak Ingin Diganggu
13
13 Sangat Berhati-hati
14
14 Selalu Lebih Dewasa
15
15 Ribut Dengan Ibu-ibu
16
16 Menggodanya Terus
17
17 Perbedaan Keinginan
18
18 Belum Siap Jadi Orang Tua
19
19 Tidak Mau Kalah
20
20 Selalu Membuat Masalah
21
21 Tidak Bisa Marah
22
22 Kejadian Di Dapur
23
23 Ingin Membelanya Saja
24
24 Bukan Mengkhawatirkan nya
25
25 Mendatanginya Lebih Dulu
26
26 Bukan Tidak Peduli
27
27 Apakah Cemburu?
28
28 Terus Mendekati
29
29 Kali Ini Membantunya Dulu
30
30 Sebuah Penolakan
31
31 Harus Menurut
32
32 Sengaja Menghindari
33
33 Papa Yang Mengadu
34
34 Sukanya Cowok Nakal
35
35 Hampir Membuat Gosip
36
36 Tidak Seakur Itu
37
37 Pantang Menyerah Mendekati
38
38 Terlihat Apa Adanya
39
39 Seperti Sedang Ngedate
40
40 Saling Menahan Cemburu
41
41 Pura-pura Acuh
42
42 Pasangan Semalam
43
43 Ingin Memanfaatkan
44
44 Berusaha Menyembunyikan
45
45 Bukan Jawaban Yang Diinginkan
46
46 Semakin Bimbang
47
47 Tidak Ada Pilihan Lain
48
48 Suami Yang Peka
49
49 Pagi Yang Heboh
50
50 Dalam Tekanan
51
51 Tidak Ingin Dia Tahu
52
52 Baru Mengetahuinya
53
53 Berusaha Mengikhlaskan
54
54 Harapan Yang Sirna
55
55 Tidak Bahagia
56
56 Perubahan Sikap Rafael
57
57 Posisi Yang Tergantikan
58
58 Sampai Melupakan Teman
59
59 Berani Melawannya
60
60 Menyelesaikan Masalah
61
61 Pergi Diam-diam
62
62 Terus Mencarinya
63
63 Berusaha Mengelabui
64
64 Berbohong
65
65 Datang Tiba-tiba
66
66 Mengadukan Tingkahnya
67
67 Mengatakan Yang Sebenarnya
68
68 Lebih Mengekspresikan Diri
69
69 Seperti Pasangan Sungguhan
70
70 Menghabiskan Hari Bersama
71
71 Hukuman Manis
72
72 Rahasia Terbongkar Juga
73
73 Mengakui Hubungannya
74
74 Didukung Sahabat
75
75 Mengkhawatirkan Keadaannya
76
76 Hanya Ingin Mengujinya
77
77 Laki-laki Normal
78
78 Takut Orang Lain Tertarik
79
79 Cukup Protektif
80
80 Bertemu Dia Lagi
81
81 Mencoba Mengikhlaskan
82
82 Salah Menuduh
83
83 Tidak Mau Kalah
84
84 Malam Yang Panas
85
85 Sudah Berharap Jauh
86
86 Hanya Menanyakan Keadaan
87
87 Mempersiapkan Pesta
88
88 Keputusan Tidak Berubah
89
89 Pilihan Yang Sulit
90
90 Tidak Akan Mengizinkan
91
91 Agar Tidak Ngambek
92
92 Saling Mendukung
93
93 Puas-puas Bermesraan
94
94 Ingin Dikenalkan Juga
95
95 Latihan Jadi Orang Tua
96
96 Tatapan Mengintimidasi
97
97 Kencan Malam
98
98 Harus Pergi
99
99 Belum Terbiasa Tanpanya
100
100 Tidak Memilih-milih
101
101 Hanya Bisa Lewat Virtual
102
102 Perhatian Pada Orang Lain
103
103 Kali Ini Memilih Jujur
104
104 Sedang Sial
105
105 Banyak Yang Khawatir
106
106 Tidak Mengekang
107
107 Tidak Mengekang
108
108 Ingin Berperan Sebagai Istri
109
109 Lebih Mandiri
110
110 Mengadukan Kelakuan
111
111 Sudah Taken Ternyata
112
112 Panik Sendiri
113
113 Akan Melaporkan
114
114 Pura-pura Ramah
115
115 Ada Sebuah Pengorbanan
116
Masih Membiarkan
117
Memberikan Ruang
118
Pulang Bertemu nya
119
Sedang Melepas Rindu
120
Bisa Bersama Lagi
121
Menuduh Yang Tidak-tidak
122
Belajar Romantis
123
Tidak Tahu Tempat
124
Selalu Bersama
125
Ikut Campur
126
Langsung Akrab
127
Merasa Beruntung
128
Sama-sama Beruntung
129
Ada Yang Disembunyikan
130
Sudah Salah Paham
131
Harus Membagi Waktu
132
Terpaksa Berjauhan Lagi
133
Tanda-tanda Sesuatu
134
Reva Hamil
135
Kejutan Yang Disiapkan
136
Tidak Mau Egois
137
Menjadi Sensitif
138
Beberapa Keanehan
139
Akan Menemaninya Terus
140
Kebahagiaan Terasa Lengkap
141
Ekstra Chapters 1
142
Ekstra Chapters 2
143
Ekstra Chapters 3
144
Ekstra Chapters 4
145
Ekstra Chapters 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!