2 Sulit Menghindari

"Bagus Rafael, kamu memang mudah mengerti pelajaran ya," ucap si guru bangga.

"Makasih Bu." Rafael pun kembali duduk di bangkunya paling depan.

"Untuk kalian yang belum ngerti, nanti bisa tanyain ke Rafael ya. Jangan lupa tugasnya di kerjain, lusa ada pelajaran Ibu lagi, kan?"

"Iya Bu."

Para murid langsung bernafas lega karena akhirnya jam pelajaran berakhir, waktunya istirahat. Mereka langsung beranjak, ada yang ke kantin atau melakukan aktivitas lain. Hanya ada beberapa saja yang masih di kelas, termasuk Rafael.

"Rafael," panggil Dinda mendekat.

"Ya?"

"Gimana kalau nanti kita kerjain PR bareng?"

"Boleh-boleh," jawab Rafael semangat, "Mau dimana?"

"Terserah dimana aja, gimana kalau di rumah kamu?"

Terlihat raut tidak nyaman di wajah Rafael, seperti sedang memikirkan sesuatu, "Em gimana yah," bingungnya.

"Kenapa? Aku penasaran banget rumah kamu, belum pernah deh berkunjung ke rumah Rafael."

Melihat Dinda yang terlihat memelas dan seperti sangat ingin seperti itu, membuat Rafael rasanya tidak tega untuk menolak. Hanya saja pasti Ia harus merencanakan sesuatu dahulu sebelum Dinda berkunjung ke tempat tinggalnya.

"Atau jangan-jangan Rafael gak mau ajak temen perempuan ke rumah karena takut disangka pacar ya sama Bunda atau Ayah kamu?" tanya Dinda sambil tersenyum.

"Haha kamu bisa saja," kekeh Rafael canggung.

Masalahnya sekarang Rafael sudah tidak tinggal di rumah bersama kedua orang tuanya, tapi di apartemen. Ada alasan lain yang membuatnya ragu mengajak teman sekolahnya ke apartemen. Tidak bisa Rafael ungkapkan.

"Ya sudah deh, boleh," jawab Rafael.

Terlihat Dinda yang sampai melompat-lompat kecil kesenangan, "Asik, jadi kapan?"

"Mungkin nanti pas pulang sekolah."

"Oke, bareng aja ya pulangnya."

"Iya."

Baru saja perempuan itu akan pergi, Rafael kembali memanggilnya, "Dinda, mau ke kantin bareng?"

"Maaf, kayanya kamu sendiri aja. Aku mau kumpul sama temen-temen. Gak papa, kan?"

"Oh iya, gak papa kok."

Rafael memutuskan ke kantin sendiri. Sebenarnya Rafael akrab dengan yang lain, hanya saja sepertinya teman nya semua berkelompok. Rafael tidak terlalu masalah juga sih, toh Ia masih berani melakukan apapun sendiri.

Dug!

"Aduh!" Rafael terpekik pelan merasakan tamparan di belakang kepalanya.

Baru saja menoleh akan memarahi, nyali Rafael langsung ciut karena yang menjahili nya itu adalah Reva. Perempuan itu walaupun tersenyum lebar padanya, tapi di mata Rafael terlihat mengerikan.

"Sendiri aja nih, oh iya lo kan gak punya temen," celetuk Reva yang sudah merangkul bahunya.

"Kata siapa aku gak punya temen? Punya kok, banyak," bela Rafael.

"Terus kenapa ini sendirian?"

"Ya gak papa, lagi pengen sendiri aja," bohong Rafael.

Reva malah mendengus, "Sekarang gak sendirian lagi, kan ada gue. Yuk kita makan bareng."

Saat akan ditarik pergi, Rafael berusaha menahan tubuhnya agar tidak bergerak, membuat Reva pun bingung menatapnya. Suasana di kantin memang ramai, tapi keduanya hanya fokus satu-sama lain.

"Hehe gak usah deh Reva, a-aku gak akan makan di sini juga," tolak Rafael.

"Terus lo mau makan dimana?"

"Di kelas kayanya."

"Oh ya sudah, nanti kita makan di kelas lo aja."

"Hah?!" Kenapa jadi begini? Rafael kira Reva akan mundur.

"Kenapa sih? Lo kelihatan gak mau banget sama gue," tanya Reva mulai sensi, "Jangan insecure gitu lah bisa berduaan sama cewek cantik gini."

Rahang Rafael hampir jatuh mendengar nada penuh percaya diri dari Reva, Ia sempat mengira perempuan itu akan memarahinya karena terlalu kelihatan menghindar. Tetapi Rafael akui sih, Reva itu memang cantik. Hanya sayang saja, sifatnya itu buruk sekali.

"Sudah buruan, ayo kita pesan dulu makanannya."

Rafael melihat tangannya yang ditarik Reva ke sebuah stand makanan, anehnya Ia hanya diam saja tidak berani menolak. Bukannya mengantri, perempuan itu dengan santainya malah menerobos antrian melewati yang lain.

"Reva, jangan begini. Ayo kita antri," bisik Rafael tidak enak dengan yang lain.

"Ya elah lama kalau antri," dengus Reva.

"Tapi--"

"Sudah jangan pikirin, mereka juga gak akan berani marah."

Mau marah bagaimana, toh Reva memang terkenal siswi bar-bar tukang bully. Rafael lalu menoleh ke belakang, tersenyum canggung pada beberapa orang di belakangnya. Seolah menyampaikan permintaan maaf karena sudah menerobos antrian.

"Heh Rafael, lo jangan ngelamun mulu. Buruan itu mau pesen apa," tegur Reva sambil memukul bahunya.

"Aduh jangan kasar-kasar dong Reva."

"Ya elah lemah banget sih jadi cowok, dipukul dikit juga sakit. Jadi makin curiga aja nih gue."

Rafael sempat mendengar tawa kecil di belakangnya, mereka pasti menertawakan perkataan Reva tadi kepadanya. Rafael jadi malu, memang perempuan yang satu ini kalau bicara suka seenaknya.

"Aku pesen bakso aja deh Bu, minumannya jus jeruk," ucap Rafael.

"Sebentar ya."

Setelah mereka mendapatkan pesanan masing-masing, langsung pergi menuju kelas Rafael. Sebenarnya pria itu ingin meminta Reva tidak ikut dengannya, tapi nyalinya tidak setinggi itu. Rafael khawatir membuat Reva kembali sensi.

"Wih kelas lo rapih juga ya, banyak hiasan juga," ucap Reva memperhatikan kelasnya.

"Iya, ada bagian dekor sih."

"Cih dasar murid sok rajin," dengus Reva geli sendiri, "Dimana bangku lo?"

"Itu di sana."

"Deket banget sama guru? Kok lo mau sih duduk di sana?"

"Emangnya kenapa?"

"Pasti duduk di sana banyak ditanya sama guru ya? Terus kalau lagi ujian, lo gak akan bisa nyontek dong."

Rafael menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar itu, merasa Reva memang terlalu frontal dan bukan tipe cewek yang menjaga image, selalu mengungkapkan isi hatinya. Rafael malah ngeri dengan perempuan seperti ini.

"Enggak, biasa saja," gumam Rafael.

"Biasa aja soalnya lo pinter," ketus Reva.

Mereka makan di bangku Rafael, tapi Reva membawa kursi lain di sebelahnya. Keduanya pun mulai makan. Anehnya cara makan dua orang itu seperti berkebalikan. Rafael yang pelan, dan Reva yang terkesan buru-buru.

"Kenapa lihatin gue mulu? Mau?" tanya Reva.

"Bukan, kamu pelan-pelan makannya."

"Kenapa emangnya?"

"Nanti keselek lagi."

Reva memutar bola matanya malas, "Gue mah gak jaim an."

Terbukti tidak lama mie ayam pesanan Reva sudah habis, setelah minum jusnya perempuan itu pun langsung bersendawa keras. Rafael yang melihat itu langsung menutup hidungnya sambil mengernyit menahan jijik.

"Hehe maaf, kebiasaan," ucap Reva.

"Reva jangan gitu, kamu kaya bukan cewek aja."

"Terus harusnya gimana? Bergaya anggun dan malu-malu gitu? Iuh enggak banget, cewek begitu biasanya centil dan suka cari perhatian."

"Ya gak gitu juga, tapi jadi cewek normal aja."

Reva langsung menggetok kepala Rafael, "Emang gue gak normal apa? Perlu bukti?"

Saat melihat perempuan di depannya yang membuka jasnya, membuat Rafael bingung sendiri. Tetapi saat Reva akan membuka kancing atas seragamnya, Rafael langsung mengerti dan dibuat panik sendiri. Repleks pria itu berteriak dan langsung menahan tangan Reva.

"Kenapa? Tadi katanya perlu bukti kalau gue cewek," tantang Reva sambil menyeringai.

"E-enggak usah, aku percaya kok kamu cewek."

"Beneran nih?"

"Iya, sudah jangan dilanjutin."

Rafael lalu melihat ke arah teman kelasnya yang dari tadi ada di sana, duduk di bagian paling pojok. Memang dasar Reva ini bar-bar sekali, padahalkan ini di sekolah. Rafael hampir sesak nafas dibuatnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah kan pasti waktu ini Rafael dan Reva udah nikah nih,Mereka tinggal berdua appartemen..

2023-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 1 Tukang Palak
2 2 Sulit Menghindari
3 3 Membangunkan Singa Tidur
4 4 Istri Yang Nakal
5 5 Mudah Sensi
6 6 Sudah Berbeda Status
7 7 Selalu Mengalah
8 8 Ribut Terus
9 9 Dianggap Menarik
10 10 Persaingan Dua Perempuan
11 11 Menutupi Perasaan
12 12 Tidak Ingin Diganggu
13 13 Sangat Berhati-hati
14 14 Selalu Lebih Dewasa
15 15 Ribut Dengan Ibu-ibu
16 16 Menggodanya Terus
17 17 Perbedaan Keinginan
18 18 Belum Siap Jadi Orang Tua
19 19 Tidak Mau Kalah
20 20 Selalu Membuat Masalah
21 21 Tidak Bisa Marah
22 22 Kejadian Di Dapur
23 23 Ingin Membelanya Saja
24 24 Bukan Mengkhawatirkan nya
25 25 Mendatanginya Lebih Dulu
26 26 Bukan Tidak Peduli
27 27 Apakah Cemburu?
28 28 Terus Mendekati
29 29 Kali Ini Membantunya Dulu
30 30 Sebuah Penolakan
31 31 Harus Menurut
32 32 Sengaja Menghindari
33 33 Papa Yang Mengadu
34 34 Sukanya Cowok Nakal
35 35 Hampir Membuat Gosip
36 36 Tidak Seakur Itu
37 37 Pantang Menyerah Mendekati
38 38 Terlihat Apa Adanya
39 39 Seperti Sedang Ngedate
40 40 Saling Menahan Cemburu
41 41 Pura-pura Acuh
42 42 Pasangan Semalam
43 43 Ingin Memanfaatkan
44 44 Berusaha Menyembunyikan
45 45 Bukan Jawaban Yang Diinginkan
46 46 Semakin Bimbang
47 47 Tidak Ada Pilihan Lain
48 48 Suami Yang Peka
49 49 Pagi Yang Heboh
50 50 Dalam Tekanan
51 51 Tidak Ingin Dia Tahu
52 52 Baru Mengetahuinya
53 53 Berusaha Mengikhlaskan
54 54 Harapan Yang Sirna
55 55 Tidak Bahagia
56 56 Perubahan Sikap Rafael
57 57 Posisi Yang Tergantikan
58 58 Sampai Melupakan Teman
59 59 Berani Melawannya
60 60 Menyelesaikan Masalah
61 61 Pergi Diam-diam
62 62 Terus Mencarinya
63 63 Berusaha Mengelabui
64 64 Berbohong
65 65 Datang Tiba-tiba
66 66 Mengadukan Tingkahnya
67 67 Mengatakan Yang Sebenarnya
68 68 Lebih Mengekspresikan Diri
69 69 Seperti Pasangan Sungguhan
70 70 Menghabiskan Hari Bersama
71 71 Hukuman Manis
72 72 Rahasia Terbongkar Juga
73 73 Mengakui Hubungannya
74 74 Didukung Sahabat
75 75 Mengkhawatirkan Keadaannya
76 76 Hanya Ingin Mengujinya
77 77 Laki-laki Normal
78 78 Takut Orang Lain Tertarik
79 79 Cukup Protektif
80 80 Bertemu Dia Lagi
81 81 Mencoba Mengikhlaskan
82 82 Salah Menuduh
83 83 Tidak Mau Kalah
84 84 Malam Yang Panas
85 85 Sudah Berharap Jauh
86 86 Hanya Menanyakan Keadaan
87 87 Mempersiapkan Pesta
88 88 Keputusan Tidak Berubah
89 89 Pilihan Yang Sulit
90 90 Tidak Akan Mengizinkan
91 91 Agar Tidak Ngambek
92 92 Saling Mendukung
93 93 Puas-puas Bermesraan
94 94 Ingin Dikenalkan Juga
95 95 Latihan Jadi Orang Tua
96 96 Tatapan Mengintimidasi
97 97 Kencan Malam
98 98 Harus Pergi
99 99 Belum Terbiasa Tanpanya
100 100 Tidak Memilih-milih
101 101 Hanya Bisa Lewat Virtual
102 102 Perhatian Pada Orang Lain
103 103 Kali Ini Memilih Jujur
104 104 Sedang Sial
105 105 Banyak Yang Khawatir
106 106 Tidak Mengekang
107 107 Tidak Mengekang
108 108 Ingin Berperan Sebagai Istri
109 109 Lebih Mandiri
110 110 Mengadukan Kelakuan
111 111 Sudah Taken Ternyata
112 112 Panik Sendiri
113 113 Akan Melaporkan
114 114 Pura-pura Ramah
115 115 Ada Sebuah Pengorbanan
116 Masih Membiarkan
117 Memberikan Ruang
118 Pulang Bertemu nya
119 Sedang Melepas Rindu
120 Bisa Bersama Lagi
121 Menuduh Yang Tidak-tidak
122 Belajar Romantis
123 Tidak Tahu Tempat
124 Selalu Bersama
125 Ikut Campur
126 Langsung Akrab
127 Merasa Beruntung
128 Sama-sama Beruntung
129 Ada Yang Disembunyikan
130 Sudah Salah Paham
131 Harus Membagi Waktu
132 Terpaksa Berjauhan Lagi
133 Tanda-tanda Sesuatu
134 Reva Hamil
135 Kejutan Yang Disiapkan
136 Tidak Mau Egois
137 Menjadi Sensitif
138 Beberapa Keanehan
139 Akan Menemaninya Terus
140 Kebahagiaan Terasa Lengkap
141 Ekstra Chapters 1
142 Ekstra Chapters 2
143 Ekstra Chapters 3
144 Ekstra Chapters 4
145 Ekstra Chapters 5
Episodes

Updated 145 Episodes

1
1 Tukang Palak
2
2 Sulit Menghindari
3
3 Membangunkan Singa Tidur
4
4 Istri Yang Nakal
5
5 Mudah Sensi
6
6 Sudah Berbeda Status
7
7 Selalu Mengalah
8
8 Ribut Terus
9
9 Dianggap Menarik
10
10 Persaingan Dua Perempuan
11
11 Menutupi Perasaan
12
12 Tidak Ingin Diganggu
13
13 Sangat Berhati-hati
14
14 Selalu Lebih Dewasa
15
15 Ribut Dengan Ibu-ibu
16
16 Menggodanya Terus
17
17 Perbedaan Keinginan
18
18 Belum Siap Jadi Orang Tua
19
19 Tidak Mau Kalah
20
20 Selalu Membuat Masalah
21
21 Tidak Bisa Marah
22
22 Kejadian Di Dapur
23
23 Ingin Membelanya Saja
24
24 Bukan Mengkhawatirkan nya
25
25 Mendatanginya Lebih Dulu
26
26 Bukan Tidak Peduli
27
27 Apakah Cemburu?
28
28 Terus Mendekati
29
29 Kali Ini Membantunya Dulu
30
30 Sebuah Penolakan
31
31 Harus Menurut
32
32 Sengaja Menghindari
33
33 Papa Yang Mengadu
34
34 Sukanya Cowok Nakal
35
35 Hampir Membuat Gosip
36
36 Tidak Seakur Itu
37
37 Pantang Menyerah Mendekati
38
38 Terlihat Apa Adanya
39
39 Seperti Sedang Ngedate
40
40 Saling Menahan Cemburu
41
41 Pura-pura Acuh
42
42 Pasangan Semalam
43
43 Ingin Memanfaatkan
44
44 Berusaha Menyembunyikan
45
45 Bukan Jawaban Yang Diinginkan
46
46 Semakin Bimbang
47
47 Tidak Ada Pilihan Lain
48
48 Suami Yang Peka
49
49 Pagi Yang Heboh
50
50 Dalam Tekanan
51
51 Tidak Ingin Dia Tahu
52
52 Baru Mengetahuinya
53
53 Berusaha Mengikhlaskan
54
54 Harapan Yang Sirna
55
55 Tidak Bahagia
56
56 Perubahan Sikap Rafael
57
57 Posisi Yang Tergantikan
58
58 Sampai Melupakan Teman
59
59 Berani Melawannya
60
60 Menyelesaikan Masalah
61
61 Pergi Diam-diam
62
62 Terus Mencarinya
63
63 Berusaha Mengelabui
64
64 Berbohong
65
65 Datang Tiba-tiba
66
66 Mengadukan Tingkahnya
67
67 Mengatakan Yang Sebenarnya
68
68 Lebih Mengekspresikan Diri
69
69 Seperti Pasangan Sungguhan
70
70 Menghabiskan Hari Bersama
71
71 Hukuman Manis
72
72 Rahasia Terbongkar Juga
73
73 Mengakui Hubungannya
74
74 Didukung Sahabat
75
75 Mengkhawatirkan Keadaannya
76
76 Hanya Ingin Mengujinya
77
77 Laki-laki Normal
78
78 Takut Orang Lain Tertarik
79
79 Cukup Protektif
80
80 Bertemu Dia Lagi
81
81 Mencoba Mengikhlaskan
82
82 Salah Menuduh
83
83 Tidak Mau Kalah
84
84 Malam Yang Panas
85
85 Sudah Berharap Jauh
86
86 Hanya Menanyakan Keadaan
87
87 Mempersiapkan Pesta
88
88 Keputusan Tidak Berubah
89
89 Pilihan Yang Sulit
90
90 Tidak Akan Mengizinkan
91
91 Agar Tidak Ngambek
92
92 Saling Mendukung
93
93 Puas-puas Bermesraan
94
94 Ingin Dikenalkan Juga
95
95 Latihan Jadi Orang Tua
96
96 Tatapan Mengintimidasi
97
97 Kencan Malam
98
98 Harus Pergi
99
99 Belum Terbiasa Tanpanya
100
100 Tidak Memilih-milih
101
101 Hanya Bisa Lewat Virtual
102
102 Perhatian Pada Orang Lain
103
103 Kali Ini Memilih Jujur
104
104 Sedang Sial
105
105 Banyak Yang Khawatir
106
106 Tidak Mengekang
107
107 Tidak Mengekang
108
108 Ingin Berperan Sebagai Istri
109
109 Lebih Mandiri
110
110 Mengadukan Kelakuan
111
111 Sudah Taken Ternyata
112
112 Panik Sendiri
113
113 Akan Melaporkan
114
114 Pura-pura Ramah
115
115 Ada Sebuah Pengorbanan
116
Masih Membiarkan
117
Memberikan Ruang
118
Pulang Bertemu nya
119
Sedang Melepas Rindu
120
Bisa Bersama Lagi
121
Menuduh Yang Tidak-tidak
122
Belajar Romantis
123
Tidak Tahu Tempat
124
Selalu Bersama
125
Ikut Campur
126
Langsung Akrab
127
Merasa Beruntung
128
Sama-sama Beruntung
129
Ada Yang Disembunyikan
130
Sudah Salah Paham
131
Harus Membagi Waktu
132
Terpaksa Berjauhan Lagi
133
Tanda-tanda Sesuatu
134
Reva Hamil
135
Kejutan Yang Disiapkan
136
Tidak Mau Egois
137
Menjadi Sensitif
138
Beberapa Keanehan
139
Akan Menemaninya Terus
140
Kebahagiaan Terasa Lengkap
141
Ekstra Chapters 1
142
Ekstra Chapters 2
143
Ekstra Chapters 3
144
Ekstra Chapters 4
145
Ekstra Chapters 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!