Terjerat Pesona Gadis Tomboy
Pagi ini, di sebuah rumah sederhana di kota x negara A, terlihat seorang gadis tengah kelimpungan sendiri. Karena dirinya, bangun kesiangan seperti biasa.
" jovia, ayo bangun! ini sudah hampir setengah tujuh loh. nanti kamu telat!" teriak seorang wanita paruh baya ruang meja makan.
Seketika itu pula, gadis yang bernama jovia Adelia Putri itu, terbangun dari tidurnya dan langsung melirik ke arah jam dinding yang berada di belakang tubuhnya itu.
" Astaga! sepertinya aku terlambat lagi!" ucapnya Seraya menepuk kepalanya sendiri. dan tanpa basa-basi lagi, gadis cantik bak seorang Barbie itu, segera berlari menuju ke kamar mandi dan langsung saja mencuci mukanya tanpa membasuh tubuhnya terlebih dahulu.
Dengan langkah terburu-buru, Jovita menyambar tas selempang dan juga kunci motor kesayangannya itu. Kemudian, dengan segera langsung menemui ibundanya. Yang sepertinya, sudah berteriak-teriak memanggil namanya.
" Eh, kamu nggak makan dulu?" tanya sang ibu saat melihat anaknya berjalan melewatinya begitu saja.
" nanti saja di sekolahan. sepertinya, Jovita sudah telat." ujar Gadis itu Seraya menyambar segelas susu coklat yang ada di atas meja. dan juga Burger Mini yang memang sengaja dibuatkan oleh ibunda tercinta.
" dadah Mami! Jovita pergi dulu!" teriaknya Seraya mengecup pipi wanita paruh baya itu. dan dengan segera, langsung berlari menuju ke arah garasi. untuk mengambil motor kesayangannya.
" semoga, nanti kita nggak telat ya," ucap Gadis itu mengajak berbicara terhadap motor kesayangannya. memang, Gadis itu terlihat sangat aneh karena sering berbicara seorang diri.
" cantik-cantik kok ngomong sendiri." tiba-tiba saja, terdengar suara seseorang yang tengah mencibirnya. hingga membuat gadis itu, seketika menoleh dengan menatap tajam ke arah sumber suara.
" kau lagi, kau lagi kau memang harus diberi pelajaran!" ucapnya mengeram kesal. dan dengan segera, dan secepat kilat, gadis cantik itu langsung menerjang laki-laki yang pernah mencibirnya itu hingga membuatnya ambruk di tengah jalan.
Jovita langsung meninju wajah laki-laki itu dengan sangat brutal dan keras. hingga membuat laki-laki terakhirnya terkapar tak berdaya.
" Jangan pernah menghinaku seperti itu. atau kau akan merasakan akibatnya!" ujarnya Seraya melangkahkan kaki untuk meninggalkan tempat itu.
Karena memang sepertinya gadis itu sudah sangat terlambat untuk menuju ke sekolahannya. Dengan langkah tergesa-gesa, dan juga hati sedikit dongkol, Gadis itu memacu kendaraan roda duanya meninggalkan kawasan komplek perumahan milik orang tuanya itu.
****
Di sepanjang perjalanan, Jovita tak henti-hentinya mengomel seorang diri. Untung saja, gadis itu hanya mengumpat mengatakannya di dalam hati. jika tidak, maka orang-orang akan semakin memandangnya dengan tatapan aneh.
Saat dirinya sedang melamun, tak sengaja motor yang telah Ia kendarai, menabrak sebuah mobil berwarna putih yang tengah melaju pelan dari arah sampingnya.
Seketika itu pula, Jovita menghentikan laju kendaraannya dan langsung menghampiri si pengemudi mobil yang menurutnya tidak becus membawa kendaraan itu.
"woy! turun kau! dasar laki-laki tidak tahu diri!" ujarnya dengan gaya yang sangat Barbar dan juga kata-kata sedikit kasar.
Sementara orang yang tengah berada di dalam mobil, menatap Jovita dengan tetapan yang sangat dalam. dan juga tanpa berkedip sama sekali.
" cantik." satu kata langka itu, seketika meluncur bebas dari dalam mulutnya.
Karena merasa sedikit terganggu dengan tingkah gadis itu, membuat si empunya mobil, keluar agar tidak menimbulkan sesuatu yang lebih besar yang mungkin saja akan terjadi jika dirinya masih tetap berada di dalam mobil itu.
Saat laki-laki yang ada di dalam mobil keluar, sejenak gadis Barbar itu terdiam. entah apa yang ia pikirkan. tapi yang jelas, gadis cantik itu mematung di tempatnya.
" Mbaknya Kenapa sih, kok marah-marah terus lagi PMS ya?" tanya Dion Alexander Soraya menyunggikan senyuman tipis.
Plak
Seketika itu pula, Dion mengusap pundaknya akibat geplakan yang cukup kuat dari gadis itu.
" Kasar banget sih jadi cewek, dinikahin baru kapok nanti." ucapnya mendengus kesal.
Sementara Jovita yang mendengar itu, seketika membulatkan mata karena merasa tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh laki-laki yang ada di hadapannya itu.
" Maksudnya apa ini? Anda mau menikahi gadis di bawah umur? lagipula, saya itu sudah punya pacar." ucapnya Seraya menatap ke arah Dion dengan tetapan tajam.
" aku Dion Alexander." laki-laki itu tidak menggubris ucapan dari Jovita. malah mengulurkan tangan untuk berkenalan.
Tentu saja hal itu membuat Jovita yang melihatnya, seketika bergidik ngeri. saat melihat tingkah aneh yang ditunjukkan oleh laki-laki yang ada di hadapannya itu.
" dasar sinting!"
Jovita langsung saja menuju ke arah motornya dan langsung menaikinya. tanpa memperdulikan keadaan sekitar.
" nama yang cantik." ujarnya Seraya tersenyum manis. dan setelah itu, Dion segera kembali menuju ke dalam mobil. karena hari ini, laki-laki Tampan itu akan mengunjungi cabang kedai martabak yang ada di kota x.
Di sepanjang jalan, pikiran laki-laki itu tidak terlepas dari gadis yang baru saja ia temui itu." ah sepertinya menantang. aku harus mendapatkannya." ujar Dion Seraya memajukan kendaraannya lebih cepat.
***
Sementara itu di lain tempat, Jovita tak henti-hentinya memaki." is Kenapa sih, hidupku sial banget. udah ke sekolah telat, ketemu sama orang aneh lagi, hii" Jovita seketika bergidik ngeri.
Tak lama berselang, gadis cantik dan tomboy itu, telah sampai di depan sebuah rumah yang terbilang minimalis.
" baru datang?" tanya seorang gadis Seraya berjalan menghampiri Jovita.
"hmm,"
Gadis itu, seketika menautkan alis karena melihat reaksi dari sahabatnya itu yang sangatlah datar.
" ada masalah lagi sama Brian?" tanya gadis cantik itu Seraya menghampiri Jovita.
Sementara Jovita yang mendengar itu, menggelengkan kepala." bukan, gue nggak punya masalah sama Brian." ucapnya Terdengar sangat lesu.
" Lalu, kenapa?" tanya Gadis itu Seraya menatap Jovita dengan tatapan serius.
Mendapat beberapa pertanyaan dari sahabatnya itu, membuat Jovita menghela nafas panjang terlebih dahulu. sebelum akhirnya, menceritakan semuanya pada sahabatnya itu.
" orangnya gimana, ganteng gak?" gadis yang bernama Sandrina itu, spontan bertanya seperti itu. membuat Jovita, seketika melayang ketetapan tajam ke arah gadis cantik itu.
" sialan lu," ucapnya mendengus kesal. Bukannya merasa prihatin dengan apa yang baru saja ia alami, malah bertanya Yang tidak-tidak. dasar Sahabat nggak ada akhlak. Pikirnya.
Sementara Sandrina sendiri, hanya terkekeh pelan. Kemudian, Tanpa rasa malu, Gadis itu menaiki motor Jovita.
" Ayo berangkat! Ngapain sih masih ada di sana? mau minta sarapan ya?" tanya Sandrina setengah meledek gadis tomboy itu.
" sialan lu!" ucapnya Soraya mencebikkan bibir. Kemudian, dengan segera melangkahkan kakinya untuk mendekati Sandrina yang sudah nangkring di atas motornya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments