Aku Selalu Melihat Kamu
Mia Sarawati seorang gadis biasa yang berumur 16 tahun dengan kehidupan keluarga yang sangat baik. Mia yang selalu membantu orang lain bertemu dengan Irma teman sekelas dia saat dia menginjak sekolah menengah atas di SMA U. Mia yang waktu itu sedang berangkat menuju sekolah berjalan kaki bertemu dengan Irma yang diganggu oleh anak sekolah lain karena dia sangat cantik.
Mia yang melihat tidak suka dengan apa yang mereka lakukan dengan Irma. Tanpa berpikir panjang dia mendatangi Irma tanpa persiapan apa-apa.”Apa yang kalian lakukan, mengganggu temanku,”ucap Mia yang percaya diri.
“Untuk apa kamu mengganggu sana pergi,”ucap anak laki-laki yang mengganggu Irma.
“Jika kalian tidak ingin aku laporkan ke polisi,”ucap Mia yang sudah menghubungi polisi. Anak sekolah yang awalnya ingin mengganggu Irma lari setelah Mia menujukkan layar ponselnya.
“Kamu tidak apa-apa,”ucap Mia sambil membantu Irma.
“Tidak. Tapi terima kasih telah membantuku. Perkenalkan namaku Irma Salsalbila kelas 1 B,”ucap Iram yang santai.
“Hai Irma, namaku Mia Sarawati dari kelas 1 B juga. Aku berharap kita bisa menjadi teman baik,”kata Mia sambil tersenyum.
Setelah perkenalan mereka berdua berangkat sekolah bersama karena seragam mereka sama mereka di sekolahan yang sama. Di perjalanan menuju ke sekolahan mereka saling berbincang sampai mereka tidak sadar telah sampai di depan gerbang.”Cepat sekali,”ucap Mia.
“Iya... ya,”kata Irma. Mereka masuk ke dalam gedung sekolah dan mereka juga duduk bersama didekat jendela. Tanpa mereka sadari mereka sudah akrab satu sama lain. Hingga suatu hari mereka yang diminta untuk memilih ekstrakulikuler untuk menambah ketrampilan mereka.
Mia yang dari awal ingin mengambik kelas kurikulum menjahit bertemu dengan Irma yang juga ikut kelas menjahit juga. Mereka yang tidak tahu kalau mengambil kelas kurikulum yang sama semakin akrab sampai mereka memutuskan untuk melanjutkan ke universitas yang sama dikota D.
Mia yang sudah terbiasa dengan Irma selalu mendiskusikan tentang tren baju yang sedang hangat sampai mereka juga belajar bersama. Di tengah semester mereka berdua yang diberikan tugas untuk membeli bahan untuk acara pentas bertemu dengan Jordan Purwakarta.
Awal pertemuan mereka bertiga biasa saja sampai mereka mendengar kabar kalau Jordan adalah siswa kelas 2 A yang dikagumi oleh semua wanita di SMA U. Irma dan Mia yang belum mengenal Jordan hanya mengabaikan apa yang siswi lain bicarakan.
“Hai Mia, kita jadi pergi cari bahan bukan hari ini,”kata Irma yang lesu.
“Iya, kenapa kamu tidak semangat. Apa kamu belum makan?,”kata Mia.
“Tidak aku hanya bingung saja apa yang mereka gosipkan pagi buta ini,”kata Irma.
“Mereka sedang membicarakan akan kelas 2 A yang jadi idola para wanita di sekolahan ini. Kamu tidak tahu,”ucap Mia.
“Aku tidak tahu tapi siapa dia,”ucap Irma yang melihat wajah Mia yang berseri-seri saat aku bertnya tentang orang yang dikagumi banyak wanita ini.
“Mia apa kamu suka dengan orang itu juga,”ucap Irma yang mendekat ke wajah Mia.
“Itu,”ucap Mia yang malu dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
“Siapa sih namanya? Aku jadi penasaran,”kata Irma yang tidak sabar ingin tahu karena Mia mengagumi orang tersebut.
“Dia adalah Jordan Purwakarta yang memiliki sifat dingin, tampan dan memiliki banyak bakat,”ucap Mia sambil membayangkan Jordan.
“Hai Mia, kamu boleh kagum dengan kakak kelas kamu. Tapi kamu juga harus ingat kalau hari ini kita ada ujian dadakan,”ucap Irma yang membuyarkan kyayalan Mia. Mia yang awalnya senang berubah kusam setelah mendengar ujian dadakan yang disebutkan oleh Iram.
“Kamu tidak suka melihat aku senang ya,”ucap Mia yang membuka buku pelajaranya sambil cemberut. Irma yang melihatnya tertawa,”Maaf...maaf. Aku hanya mengingatkan kamu saja.”
“Iyalah, tapi kamu sudah belajar,”ucap Mia yang kembali seperti biasanya.
“Sudah apa ada soal kamu tidak tahu,”ucap Irma yang mau membantu belajar Mia.
“Ada,”ucap Mia sambil memperlihatkan soalnya. Irma yang mengajari Mia soal yang tidak bisa dia kerjakan.
~ ~ ~ ~ ~ ~
Irma Salsalbila gadis cantik, pintar dan baik yang berumur 16 tahun sama dengan umur Mia. Irma yang waktu itu berangkat sekolah di halangi oleh anak sekolah lain. Irma yang ingin melepaskan diri dibantu oleh Mia yang kebetulan datang membantu. Awalnya Irma tidak tahu Mia anak sekolah mana mau membantu dia. Setelah dia melihat seragam yang dipakai oleh Mia mereka di sekolahan yang sama. Sampai anak sekolah lain itu pergi di usir oleh Mia. Mereka berangkat sekolah bersama, Irma yang tidak tahu kalau Mia adalah anak yang baik setelah berkenalan cukup lama mereka menjadi akrab.
Sampai mereka di satu kelas kurikulum menjahit, mereka berdua yang tidak tahu kalau memilih jurusan yang sama terkejut saat kelas pertama. Hingga mereka mengatakan satu sama lain hobi mereka kalau mereka ingin menjadi desainer pakaian.
Sampai setengah semester Mia yang tidak biasanya terpesona dengan hal lain. Kagum dengan kakak kelas setelah dia mencari tahu. Irma mendapatkan informasi kalau yang di kagumi oleh Mia adalah anak kelas 2 A yang bernama Jordan Purwakarta. Awalnya Iram biasa saja dengan nama itu sampai Mia menunjukkan foto yang diambil diam-diam oleh Mia.
Irma yang melihat fotonya biasa saja sampai dia bertemu saat dia ingin membeli bahan bersama dengan Mia. Setelah pulang sekolah dan ujian dadakan yang diadakan karena gurunya sedang ada rapat. Dan hanya memberikan tugas saja saat tidak ada guru di kelas.
Mereka yang pergi ke toko tekstil untuk memilih bahan yang dicari untuk acara sekolah. Di perjalanan menuju toko tekstil mereka yang saling mengobrol satu sama lain sampai mereka sampai di tempat tujuan.
Mia dan Irma yang masuk ke dalal toko melihat bahan satu persatu dan menulis jenis bahan apa saja untuk referensi sebelum mereka memilih bahan yang sudah di berikan contohnya kepada wali kelas kurikulum.
“Hai Mia sini. Bahan ini sangat lembut dan nyaman,”ucap Irma yang sedang mengamati tekstur bahan yang dia lihat.
“Mana bahan yang kamu sebut lembut dan nyaman,”ucap Mia. Mia yang menyentuh bahan yang diberitahukan oleh Irma dia baru sadar kalau bahan ini sangat nyaman saat disentuh hanya saja bahan ini pasti sulit untuk digunting.
“Kenapa kamu?,”ucap Irma.”Aku hanya sedang berpikir bahan yang lembut ini akan mudah untuk dipotong tidak ya. Apa lagi bahannya sangat lembut dan licin,”ucap Mia.
Irma yang mendapatkan pertanyaan dari Mia membuat dia mengasak otaknya untuk mencari tahu bahan apa yang didepannya. Mia yang melihat reaksi Irma membuat dia ketawa sampai dia berkata,”Kita mencari bahan untuk acara sekolah untuk apa jenis bahan ini nanti saja.”
Mia yang menarik tangan Irma yang masih fokus mencari tahu. Mia yang tahu kalau ada pertanyaan yang sangat membingungkan Irma akan mencari solusinya. Oleh karena itu Mia yang tahu kebiasaan Irma selalu berhati-hati saat dia bertanya karena ada saatnya mereka akan seperti saat di toko membeli bahan kain untuk acara sekolah.
“Kenapa kita pergi?,”ucap Irma yang awalnya sedang berusaha memikirkan cara soal pertanyaan Mia. Berubah menjadi seperti biasa kembali.
“Ohh iya bahan yang menjadi sampel kamu sudah bawakan Irma,”kata Mia mengubah topik pembicaraan.”Aku bawa, cari sekarang,”kata Irma yang sudah kembali biasa.
“Iya biar kita nanti cari makan,”kata Mia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Hani
aku mampir thor membawa /Rose/
jangan lupa mampir dikaryaku /Pray/
2024-10-18
1