Setelah Mia melihat apa yang dia lihat mencoba menenangkan hatinya dan bertemu dengan Irma yang masih menuggu. “Maaf menuggu lama ya,”ucap Mia.”Tidak kok, balik sekarang,”ucap Irma. Mia yang merangkul Irma dan berjalan bersama seperti tidak terjadi apa-apa.
Bahan kain yang dibawa Irma sampai mereka berpisah karena rute perjalanan pulang mereka berbeda arah. Mia yang ada di blok f dan Irma yang ada di blok c jadi jalur persimpangan mereka berbeda.
Di perjalanan pulang Mia yang melihat taman dan ada ayunan dia berhenti dan duduk sebentar melihat bintang. Mia yang mencoba untuk tidak menangis melihat ke langin.”Bagaimana jika Irma suka dengan Jordan dan Jordan suka dengan Irma?,”ucap Mia dengan suara kecilnya.
Mia yang tidak tahu kalau teman Jordan yang ada di blok F melihat Mia sedang termenung. Awalnya dia tidak ingin menghampirinya sampai dia berjalan perlahan dan mendengar kata yang membuat dia terkejut.”Kurasa dia patah hati sebelum mengungkapkan hatinya kepada Jordan,”ucap teman 3.
Teman 3 itu yang tidak ingin ikut campur awalnya sampai dia melihat Mia yang termenung hanya bisa melihat darai jauh. Sampai dia melihat Mia yang mencoba menahan rasa sakit dan tetap tersenyum.”Aku tidak sangka dia akan bisa setegar ini,”kata teman 3 yang bernama Ben. Sampai Mia yang berdiri dari ayunan dan berjalan pulang ke rumahnya.
Ben yang masih di taman dimana Mia duduk tadi dan melihat ke layar ponselnya. “Ini dari Jordan ada apa dia mengirim pesan,”kata Ben.
Ben yang membaca pesannya kalau dia baru saja berkenalan dengan Irma dan bertukar nomer ponsel. Ben yang tidak sangka membuat dia kepalanya pusing setelah apa yang dia lihat dan dia baca. Ben yang membalas pesan dengan mengatakan,”Apa kamu sudah mengatakan perasaan kamu?.”
Jordan membalas kalau dia belum mengatakannya karena baru saja perkenalan dia ingin mengenal Irma terlebih dahulu. Ben yang sebagai temannya hanya bisa menyemangati Jordan.”Kurasa Mia tidak bisa bersaing dengan Irma,”ucap hati Ben.
~ ` ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Setelah Irma dan Mia berpisah Irma bertemu dengan Jordan yang juga tinggal di daerah blok c dirumah bibiknya. Irma yang waktu itu membawa bahan kain untuk acara sekolah karena berat dia sempat beristirahat untuk membenani posisinya. Sampai dia mendengar kata,”Mau aku bantu.”
Irma yang menoleh ke belakang terkejut dengan Jordan yang ada di belakangnya. Jordan yang sudah mengulurkan kedua tangannya untuk membantu Irma membawa barang bawaannya.”Tidak aku bisa sendiri kok,”ucap Irma yang menolak.
Tapi Jordan yang merasa ingin dekat dengan Irma langsung menarik kain yang dibawa sambil tersenyum. Irma yang tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa menerima uluran tangan Jordan.”Apa tidak berat kamu membawa ini sendiri,”ucap Jordan yang memulai pembicaraan dengan Irma.
“Mau bagaimana lagi tadi ada yang mau bantu tapi karena beda blok harus berpisah. Jadi aku membawa barangnya sendiri,”akta Irma yang melihat ke depan. Tapi Irma yang tidak tahu kenapa hatinya berdebar saat bersama dengan Jordan.
“Maksud kamu teman kamu yang tadi bersama kamu di toko,”ucap Jordan.”Iya kok kamu masih ingat saja,”kata Irma.
“Hanya kebetulan ingat saja. Ohh iya nama kamu siapa, kita belum kenalan?,”kata Jordan.
“Perkenalkan namaku Irma Salsalbila anak baru kelas 1B,”ucap Irma.
“Namaku Jordan Purwakarta anak 2 A klub atlit,”ucap Jordan.
“Ruman kamu dimana?,”kata Jordan.”Sebentar lagi kita sampai kok, dipersimpangan di depan sana,”kata Irma.
Di perjalanan menuju rumah Irma mereka saling berbincang sampai dimana mereka membahas gosip yang beredar di sekolahan. Tanpa mereka sadari mereka saling akrab satu sama lain hingga sampai di depan rumah Irma.
Irma yang mengulurkan tangannya untuk mengambil barang bawaannya yang masih dipegang ole Jordan. Tapi Jordan tidak ingin memberikannya sampai dia berkata,”Aku akan memberikannya jika kamu mau bertukar nomor denganku.”
Irma yang tidak bisa menolak memberikan nomornya kepada Jordan dan mengambil barang bawaannya. Sampai Jordan melihat Irma masuk ke dalam rumah. Jordan langsung pergi, tapi di tempat lain Irma yang melihat dari balik pintu melihat dia pergi.
Sampai di dalam rumah Irma mencoba tenang karena Jordan tampan jika dilihat dari dekat. Sampai dia sadar kalau dia sudah bertukar nomer dengannya.”Tapi bagaimana respon Mia ya jika dia tahu aku tertarik dengan Jordan. Apa lagi jika aku melihat Jordan dai juga tertarik denganku,”kata hari Irma yang tidak ingin menghancurkan persahabatannya dengan Mia.
Irma yang berpikir sampai dia masuk ke dalam kamar setelah dia menaru barangnya dia berendam di dalam bak mandi yang hangat. Irma yang masih terbayang dengan wajah Jordan sampai dia tidak sadar kalau dia mendapatkan pesan pertama dari Jordan.
Jordan yang telah sampai di rumah bibiknya masuk ke dalam kamar setelah dia memberikan pesan kepada Ben sahabat kalau dia mendapatkan nomor Irma. Jordan yang memberanikan diri mengirim pesan kepada Irma untuk pertama kalinya. Jordan yang menuggu pesan balasan dari Irma sampai dia selesai mandi.
Irma yang melihat ke ponselnya ada pesan masuk dari Mia dan satu nomer yang membuat dia berdebar. Irma membuka pesannya dan melihat isi pesannya yang menayakan kalau dia ingin berteman dengan Irma.
Irma yang sangat senang membalas pesannya kalau dia mau berteman dengan Jordan. Setelah dia membalas pesannya dia membuka pesan dari Mia yang menayakan apa dia sudah sampai rumah apa belum dan meminta maaf karena tidak bisa membantu membawa barang bawaannya.
Irma yang membalas kalau dia sudah sampai rumah dan ingin menambah beberapa kata kalau dia tadi bertemu dengan Jordan saat dia pulang dan barang bawaannya di bantu oleh Jordan. Tapi dia urungkan karena Irma mengingat kalau Mia suka dengan Jordan. Kalau dia tahu aku bertemu dengan dia dan bertukat nomor apa dia akan marah dengan Irma.
Irma yang ingin terus berteman dengan Mia dia sembunyikan apa yang dia rasakan sampai waktunya tiba. Irma hanya membalas pesan kalau dia sudah sampai rumah dan tidak apa-apa. Mia yang mendapatkan pesan balasan dari Irma merasa lega tapi hatinya merasa tidak lega setelah mengingat apa yang terjadi tadi di cafe.
Dimana Jordan menatap Irma tidak seperi biasanya. Mia yang ingin menangis hanya bisa menulis dalam buku diarinya. Semua keluh kesahnya dia sampaikan dalam tulisna kecil dalam satu buku diary.
Tanggal x bulan m di cafe. Aku melihat yang tidak harus kau lihat. Tapi aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya karena hati ini merasa sakit. karena orang yang aku sukai menyukai temanku sendiri. Apa yang harus aku lakukan untuk mereka, walaupun hatku juga akan sakit. Apa dia bukan takdirku. Aku harus tahu apa temanku juga menyukainya, jika dia menyukainya aku hanya bisa melihat mereka bersama. Aku harus kuat, semangat Mia.
Tulisan Mia yang dia sampaikan dalam diary kecilnya untuk melepaskan rasa gelisahnya. Setelah dia mulai tenang dia turun dari kamar dan melihat kalau Ibu dan ayah belum kembali. Meri hanya bisa mencari cemilan untuk menemaninya mengerjakan tugas harian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments