NovelToon NovelToon

Aku Selalu Melihat Kamu

Aku Selalu Melihat Kamu

Mia Sarawati seorang gadis biasa yang berumur 16 tahun dengan kehidupan keluarga yang sangat baik. Mia yang selalu membantu orang lain bertemu dengan Irma teman sekelas dia saat dia menginjak sekolah menengah atas di SMA U. Mia yang waktu itu sedang berangkat menuju sekolah berjalan kaki bertemu dengan Irma yang diganggu oleh anak sekolah lain karena dia sangat cantik.

Mia yang melihat tidak suka dengan apa yang mereka lakukan dengan Irma. Tanpa berpikir panjang dia mendatangi Irma tanpa persiapan apa-apa.”Apa yang kalian lakukan, mengganggu temanku,”ucap Mia yang percaya diri.

“Untuk apa kamu mengganggu sana pergi,”ucap anak laki-laki yang mengganggu Irma.

“Jika kalian tidak ingin aku laporkan ke polisi,”ucap Mia yang sudah menghubungi polisi. Anak sekolah yang awalnya ingin mengganggu Irma lari setelah Mia menujukkan layar ponselnya.

“Kamu tidak apa-apa,”ucap Mia sambil membantu Irma.

“Tidak. Tapi terima kasih telah membantuku. Perkenalkan namaku Irma Salsalbila kelas 1 B,”ucap Iram yang santai.

“Hai Irma, namaku Mia Sarawati dari kelas 1 B juga. Aku berharap kita bisa menjadi teman baik,”kata Mia sambil tersenyum.

Setelah perkenalan mereka berdua berangkat sekolah bersama karena seragam mereka sama mereka di sekolahan yang sama. Di perjalanan menuju ke sekolahan mereka saling berbincang sampai mereka tidak sadar telah sampai di depan gerbang.”Cepat sekali,”ucap Mia.

“Iya... ya,”kata Irma. Mereka masuk ke dalam gedung sekolah dan mereka juga duduk bersama didekat jendela. Tanpa mereka sadari mereka sudah akrab satu sama lain. Hingga suatu hari mereka yang diminta untuk memilih ekstrakulikuler untuk menambah ketrampilan mereka.

Mia yang dari awal ingin mengambik kelas kurikulum menjahit bertemu dengan Irma yang juga ikut kelas menjahit juga. Mereka yang tidak tahu kalau mengambil kelas kurikulum yang sama semakin akrab sampai mereka memutuskan untuk melanjutkan ke universitas yang sama dikota D.

Mia yang sudah terbiasa dengan Irma selalu mendiskusikan tentang tren baju yang sedang hangat sampai mereka juga belajar bersama. Di tengah semester mereka berdua yang diberikan tugas untuk membeli bahan untuk acara pentas bertemu dengan  Jordan Purwakarta.

Awal pertemuan mereka bertiga biasa saja sampai mereka mendengar kabar kalau Jordan adalah siswa kelas 2 A yang dikagumi oleh semua wanita di SMA U. Irma dan Mia yang belum mengenal Jordan hanya mengabaikan apa yang siswi lain bicarakan.

“Hai Mia, kita jadi pergi cari bahan bukan hari ini,”kata Irma yang lesu.

“Iya, kenapa kamu tidak semangat. Apa kamu belum makan?,”kata Mia.

“Tidak aku hanya bingung saja apa yang mereka gosipkan pagi buta ini,”kata Irma.

“Mereka sedang membicarakan akan kelas 2 A yang jadi idola para wanita di sekolahan ini. Kamu tidak tahu,”ucap Mia.

“Aku tidak tahu tapi siapa dia,”ucap Irma yang melihat wajah Mia yang berseri-seri saat aku bertnya tentang orang yang dikagumi banyak wanita ini.

“Mia apa kamu suka dengan orang itu juga,”ucap Irma yang mendekat ke wajah Mia.

“Itu,”ucap Mia yang malu dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

“Siapa sih namanya? Aku jadi penasaran,”kata Irma yang tidak sabar ingin tahu karena Mia mengagumi orang tersebut.

“Dia adalah Jordan Purwakarta yang memiliki sifat dingin, tampan dan memiliki banyak bakat,”ucap Mia sambil membayangkan Jordan.

“Hai Mia, kamu boleh kagum dengan kakak kelas kamu. Tapi kamu juga harus ingat kalau hari ini kita ada ujian dadakan,”ucap Irma yang membuyarkan kyayalan Mia. Mia yang awalnya senang berubah kusam setelah mendengar ujian dadakan yang disebutkan oleh Iram.

“Kamu tidak suka melihat aku senang ya,”ucap  Mia yang membuka buku pelajaranya sambil cemberut. Irma yang melihatnya tertawa,”Maaf...maaf. Aku hanya mengingatkan kamu saja.”

“Iyalah, tapi kamu sudah belajar,”ucap Mia yang kembali seperti biasanya.

“Sudah apa ada soal kamu tidak tahu,”ucap Irma yang mau membantu belajar Mia.

“Ada,”ucap Mia sambil memperlihatkan soalnya. Irma yang mengajari Mia soal yang tidak bisa dia kerjakan.

~  ~ ~ ~  ~ ~

Irma Salsalbila gadis cantik, pintar dan baik yang berumur 16 tahun sama dengan umur Mia. Irma yang waktu itu berangkat sekolah di halangi oleh anak sekolah lain. Irma yang ingin melepaskan diri dibantu oleh Mia yang kebetulan datang membantu. Awalnya Irma tidak tahu Mia anak sekolah mana mau membantu dia. Setelah dia melihat seragam yang dipakai oleh Mia mereka di sekolahan yang sama. Sampai anak sekolah lain itu pergi di usir oleh Mia. Mereka berangkat sekolah bersama, Irma yang tidak tahu kalau Mia adalah anak yang baik setelah berkenalan cukup lama mereka menjadi akrab.

Sampai mereka di satu kelas kurikulum menjahit, mereka berdua yang tidak tahu kalau memilih jurusan yang sama terkejut saat kelas pertama. Hingga mereka mengatakan satu sama lain hobi mereka kalau mereka ingin menjadi desainer pakaian.

Sampai setengah semester Mia yang tidak biasanya terpesona dengan hal lain. Kagum dengan kakak kelas setelah dia mencari tahu. Irma mendapatkan informasi kalau yang di kagumi oleh Mia adalah anak kelas 2 A yang bernama Jordan Purwakarta. Awalnya Iram biasa saja dengan nama itu sampai Mia menunjukkan foto yang diambil diam-diam oleh Mia.

Irma yang melihat fotonya biasa saja sampai dia bertemu saat dia ingin membeli bahan bersama dengan Mia. Setelah pulang sekolah dan ujian dadakan yang diadakan karena gurunya sedang ada rapat. Dan hanya memberikan tugas saja saat tidak ada guru di kelas.

Mereka yang pergi ke toko tekstil untuk memilih bahan yang dicari untuk acara sekolah. Di perjalanan menuju toko tekstil mereka yang saling mengobrol satu sama lain sampai mereka sampai di tempat tujuan.

Mia dan Irma yang masuk ke dalal toko melihat bahan satu persatu dan menulis jenis bahan apa saja untuk referensi sebelum mereka memilih bahan yang sudah di berikan contohnya kepada wali kelas kurikulum.

“Hai Mia sini. Bahan ini sangat lembut dan nyaman,”ucap Irma yang sedang mengamati tekstur bahan yang dia lihat.

“Mana bahan yang kamu sebut lembut dan nyaman,”ucap Mia. Mia yang menyentuh bahan yang diberitahukan oleh Irma dia baru sadar kalau bahan ini sangat nyaman saat disentuh hanya saja bahan ini pasti sulit untuk digunting.

“Kenapa kamu?,”ucap Irma.”Aku hanya sedang berpikir bahan yang lembut ini akan mudah untuk dipotong tidak ya. Apa lagi bahannya sangat lembut dan licin,”ucap Mia.

Irma yang mendapatkan pertanyaan dari Mia membuat dia mengasak otaknya untuk mencari tahu bahan apa yang didepannya. Mia yang melihat reaksi Irma membuat dia ketawa sampai dia berkata,”Kita mencari bahan untuk acara sekolah untuk apa jenis bahan ini nanti saja.”

Mia yang menarik tangan Irma yang masih fokus mencari tahu. Mia yang tahu kalau ada pertanyaan yang sangat membingungkan Irma akan mencari solusinya. Oleh karena itu Mia yang tahu kebiasaan Irma selalu berhati-hati saat dia bertanya karena ada saatnya mereka akan seperti saat di toko membeli bahan kain untuk acara sekolah.

“Kenapa kita pergi?,”ucap Irma yang awalnya sedang berusaha memikirkan cara soal pertanyaan Mia. Berubah menjadi seperti biasa kembali.

“Ohh iya bahan yang menjadi sampel kamu sudah bawakan Irma,”kata Mia mengubah topik pembicaraan.”Aku bawa, cari sekarang,”kata Irma yang sudah kembali  biasa.

“Iya biar kita nanti cari makan,”kata Mia.

ASMK 2

Mia dan Irma yang sedang di toko tekstil membeli bahan kain untuk membuat kostum acara sekolahan sampai mereka bertemu dengan teman Jordan yang juga lewat toko. Mia dan Irma yang tidak tahu kalau mereka akan bertemu dengan kelompok teman Jordan waktu itu. Masih asik melihat bahan sampai dua jam berlalu mereka mengakhiri melihat bahan dan membeli bahan yang sudah disepakati oleh semua klub menjahit.

Mia dan Irma yang sudah membeli kain dan sudah membayarnya keluar dari toko. Di depan mereka keluar mereka terkejut dengan teman Jordan dan Jordan ada dihadapan Mia. Mia yang kagum dengan dia langsung malu saat bertemu dengan Jordan.

Irma yang ada disampingnya hanya bingung melihat wajah Mia sampai dia melihat ke arah Jordan. Mereka yang saling bertatap mata satu sama lain hingga anggin berhembus sejuk. Mia yang melihat keduanya saling bertatapan membuat Mia bingung dan merasakan ada rasa sakit. Mia yang tenang langsung manerik Irma yang mash menatap Jordan.”Ayo kita pergi,”ucap Mia.

Irma baru tersadar kalau dia juga terpesona dengan ketampanan Jordan sampai lupa kalau Mia menyukai Jordan. “Kita makan disini ya Irma,”ucap Mia yang mencoba melupakan apa yag terjadi karena dia tidak ingin menghancurkan persahabatannya. Yang baru saja dia temu, walaupun Mia merasa kalau dirinya akan menyesal diakhirnya.

Irma yang melihat Mia yang masih biasa saja membuat dia senang. Kalau dia tidak perduli dengan apa yang baru saja terjadi barusan.”Kamu mau pesan apa Mia,”ucap Irma yang sudah melihat menu.

“Apa ya?,”ucap Mia yang melihat menu bersama dengan Irma

Saat mereka sedang melihat menu mereka tidak sadar kalau teman Jordan juga makan di tempat yang sama dengan mereka berdua.

~ ~ ~  ~ ~ ~ ~  ~ ~

Jordan Puwakarta pria tampan yang tinggi berumur 17 tahun lebih tua satu tahu dari Mia dan Irma. Dengan sifat Jordan yang tidak bisa ditebak dan dingin, banyak wanita di sekolahnya yang menyukainya. Sampai ada yang mengatakan perasaannya terhadap Jordan. Tapi Jordan yang tidak tertarik dengan mereka hanya ada penolakan. Dengan adanya penolakan itu Jordan yang merasa lega kalau waniya yang mengaguminya akan berkurang. Tapi hasilnya malah bertambah sampai temannya yang satu bangku hanya bisa berkata kalau dia memang tampan, tinggi dan dingin yang banyak disukai dikalangan wanita.

Waktu itu Jordan dan temannya yang selesai dengan kegiatan klubnya pergi mencari makan bersama. Sampai mereka bertemu dengan Mia dan Irma yang baru saja keluar dari toko takstil. Awalnya Jordan bingung yang melihat Mia yang berada di balik tubuh Irma. Jordan yang tahu gerak gerik wanita seperti Mia dia acuh karena dia tahu kalau dia menyukainya. Tapi karena Jordan tidak ingin dia sakit hati hanya bisa acuh untuk menunjukan ketidak sukaannya. Sampai teman Mia melihat ke arah Jordan dan mata mereka saling memandang.

Pada awalnya biasa saja sampai ada angin yang berhembus membuat rambut Irma terhempas karena hembusan angin. Iram yang menahan rambutnya ahar tidak menutupi matanya sampai melihat Jordan. Kedua mata mereka saling memandang satu sama lain, sampai Jordan yang awalnya tidak tertarik hatinya mulai bergerak karena angin yang berhembus.

Mia yang membawa Irma karena malu untuk bertemu menariknya sampai menuju cafe terdekat untuk mengisi perust. Tapi Jordan yang masih terpanah dengan Irma sampai teman disebelahnya menepuk bahunya.

“Hai, apa yang kamu bengongkan,”ucap teman 1.

Jordan kembali tersadar dan tersenyum,”Tidak ada.” Temannya yang tahu kalau Jordan lagi tertarik dengan gadis yang barusan mengusulkan untuk makan di tempat yang sama dengan mereka berdua.

“Bagaimana kita ikuti mereka berdua saja?,”ucap teman 5.”Aku setuju,”kata teman 3.

Mereka yang merangkul Jordan dan mengikuti keduanya sampai di cafe mereka berhenti. Mereka langsung masuk dan mencari tempat yang agak jauh agar mereka tidak tahu. Tapi Jordan yang sudah duduk langsung menatap ke arah Irma yang sedang melihat menu di cafe.

Temannya yang melihat hanya membuat candaan.”Jika kamu ingin tahu kenapa kamu tidak kenalan saja mereka,”ucap teman 2.

“Mana mungkin,”ucap Jordan yang masih ragu.”Dari pada kamu terus memandang dia kamu nanti yang akan penasaran,”kata teman 6.

“Tapi dari keduanya kamu tertarik yang mana Jordan,”ucap teman 1 yang terus terang.

“Apa sih kalian,”ucap Jordan yang malu dan melihat ke arah menu tapi mata masih melirik ke arah Irma.

“Dia Mia dan Irma dari anak kelas 1 B klub menjahit,”teman 4 dengan santai. Jordan yang mendengar ucapan temannya langsung melihat kearahnya.”Yang mana Mia dan yang mana Irma?,”kata Jordan yang memperlihatkan kalau dia tertarik dengan salah satu wanita tersebut.

Teman yang lain hanya hanya tersenyum kepada Jordan sampai Jordan malu dan memalingkan wajahnya karena pertanyaan yang dia ucapkan. Pada waktu itu Mia yang duduk disebelah Iram tepatnya Irma yang didekat jendela dan Mia disamping Irmanya. Mereka berdua yang asik berbicara sampai mereka tidak tahu kalau ada mata yang melihat mereka berdua.

“Irma yang ada didekat jendela dan disebelahnya Mia,”ucap teman 4. Jordan yang tahu namanya Irma tersenyum sampai temannya yang melihat ke arah Jordan.

“Mana yang kamu suka Jordan, kasih tahu kamilah,”ucap teman 1.

“Aku tidak akan memberitahukan kepada kalian,”ucap Jordan sampai pesanan mereka datang dan mereka memakannya. Temannya yang masih penasaran dengan Jordan menebak kalau dia pasti suka Mia yang cantik dan polos dan lembut. Teman yang lain yang menebak kalau Jordan menyukai Irma yang cantik, pintar dan baik. Dari perdebatan itu hanya satu temannya Jordan yang tahu kalau temannnya itu suka dengan Iram karena dari gerak matanya melihat ke arah jendela.

Dimana Irma duduk tapi dia tidak ingin mengatakannya karena nanti akan membuat Jordan malu lagi. Temannya yang tahu hanya bisa tersenyum dan menikmati makanannya. Sampai dia kepikiran sesuatu dan melihat ke arah kedua wanita yang ada diseberang mereka.

Temannya yang mengingat kalau Mia adalah gadis yang waktu itu menolong dia dan Jordan saat dikejar oleh para wanita itu. Tapi setelah temannya mengamati Mia suka dengan Jordan, tapi temannya itu suka dengan temannya. Apa mereka berdua akan bermusuhan. Teman Jordan yang tahu itu merasa resa tapi dia juga tidak bisa ikut campur soal hati. “Biarkan waktu yang mempertemukan saja,”ucap hati teman 3.

Irma dan Mia yang sudah selesai memakan semua pesenan mereka  dan sudah cukup beristirahat mereka segera pergi dari cafe. Tapi Mia yang tidak biasa melihat ke arah lain dimana pengunjung lain. Sampai Mia melihat Jordan temannya ada di cafe yang mama. Mia yang awalnya tidak ingin berpikir panjang sampai dia meminta ijin ke kepada Irma untuk ke toilet. Irma yang masih belum sadar menuggu dia sambil melihat ke layar ponsel.

Mia yang berjalan ke arah toilet sampai mata dia melihat ke arah Jordan sebentar. Tapi tatapan dia melihat ke arah lain membuat dia bingung.”Apa yang dia cari,”ucap hari Mia. Sampai Mia melihat ke arah dia melihat ke arah Irma.

Tatapan Jordan yang begitu berbeda pada wanita lain membuat hati Mia sakit. Tapi dia tetap tersenyum dan masuk ke dalam toilet. “Mungkin belum jodohnya,”ucap Mia yang mencoba tenang dan pasrah.

“Bairkan waktu yang menentukan,”ucap Mia yang keluar. Sampai di hati Mia yang gelisah dan sakit hati harus tahu terlebih dahulu apa Irma juga suka dengan Jordan atau tidak. Jika mereka saling suka pada waktu di depan toko, Mia tidak bisa membuat mereka berpisah.

ASMK 3

Setelah Mia melihat apa yang dia lihat mencoba menenangkan hatinya dan bertemu dengan Irma yang masih menuggu. “Maaf menuggu lama ya,”ucap Mia.”Tidak kok, balik sekarang,”ucap Irma. Mia yang merangkul Irma dan berjalan bersama seperti tidak terjadi apa-apa.

Bahan kain yang dibawa Irma sampai mereka berpisah karena rute perjalanan pulang mereka berbeda arah. Mia yang ada di blok f dan Irma yang ada di blok c jadi jalur persimpangan mereka berbeda.

Di perjalanan pulang Mia yang melihat taman dan ada ayunan dia berhenti dan duduk sebentar melihat bintang. Mia yang mencoba untuk tidak menangis melihat ke langin.”Bagaimana jika Irma suka dengan Jordan dan Jordan suka dengan Irma?,”ucap Mia dengan suara kecilnya.

Mia yang tidak tahu kalau teman Jordan yang ada di blok F melihat Mia sedang termenung. Awalnya dia tidak ingin menghampirinya sampai dia berjalan perlahan dan mendengar kata yang membuat dia terkejut.”Kurasa dia patah hati sebelum mengungkapkan hatinya kepada Jordan,”ucap teman 3.

Teman 3 itu yang tidak ingin ikut campur awalnya sampai dia melihat Mia yang termenung hanya bisa melihat darai jauh. Sampai dia melihat Mia yang mencoba menahan rasa sakit dan tetap tersenyum.”Aku tidak sangka dia akan bisa setegar ini,”kata teman 3 yang bernama Ben. Sampai Mia yang berdiri dari ayunan dan berjalan pulang ke rumahnya.

Ben yang masih di taman dimana Mia duduk tadi dan melihat ke layar ponselnya. “Ini dari Jordan ada apa dia  mengirim pesan,”kata Ben.

Ben yang membaca pesannya kalau dia baru saja berkenalan dengan Irma dan bertukar nomer ponsel. Ben yang tidak sangka membuat dia kepalanya pusing setelah apa yang dia lihat dan dia baca. Ben yang membalas pesan dengan mengatakan,”Apa kamu sudah mengatakan perasaan kamu?.”

Jordan membalas kalau dia belum mengatakannya karena baru saja perkenalan dia ingin mengenal Irma terlebih dahulu. Ben yang sebagai temannya hanya bisa menyemangati Jordan.”Kurasa Mia tidak bisa bersaing dengan Irma,”ucap hati Ben.

~ ` ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~  ~

Setelah Irma dan Mia berpisah Irma bertemu dengan Jordan yang juga tinggal di daerah blok c  dirumah bibiknya. Irma yang waktu itu membawa bahan kain untuk acara sekolah karena berat dia sempat beristirahat untuk membenani posisinya. Sampai dia mendengar kata,”Mau aku bantu.”

Irma yang menoleh ke belakang terkejut dengan Jordan yang ada di belakangnya. Jordan yang sudah mengulurkan kedua tangannya untuk membantu Irma membawa barang bawaannya.”Tidak aku bisa sendiri kok,”ucap Irma yang menolak.

Tapi Jordan yang merasa ingin dekat dengan Irma langsung menarik kain yang dibawa sambil tersenyum. Irma yang tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa menerima uluran tangan Jordan.”Apa tidak berat kamu membawa ini sendiri,”ucap Jordan yang memulai pembicaraan dengan Irma.

“Mau bagaimana lagi tadi ada yang mau bantu tapi karena beda blok harus berpisah. Jadi aku membawa barangnya sendiri,”akta Irma yang melihat ke depan. Tapi Irma yang tidak tahu kenapa hatinya berdebar saat bersama dengan Jordan.

“Maksud kamu teman kamu yang tadi bersama kamu di toko,”ucap Jordan.”Iya kok kamu masih ingat saja,”kata Irma.

“Hanya kebetulan ingat saja. Ohh iya nama kamu siapa, kita belum kenalan?,”kata Jordan.

“Perkenalkan namaku Irma Salsalbila anak baru kelas 1B,”ucap Irma.

“Namaku Jordan Purwakarta anak 2 A klub atlit,”ucap Jordan.

“Ruman kamu dimana?,”kata Jordan.”Sebentar lagi kita sampai kok, dipersimpangan di depan sana,”kata Irma.

Di perjalanan menuju rumah Irma mereka saling berbincang sampai dimana mereka membahas  gosip yang beredar di sekolahan. Tanpa mereka sadari mereka saling akrab satu sama lain hingga sampai di depan rumah Irma.

Irma yang mengulurkan tangannya untuk mengambil barang bawaannya yang masih dipegang ole Jordan. Tapi Jordan tidak ingin memberikannya sampai dia berkata,”Aku akan memberikannya jika kamu mau bertukar nomor denganku.”

Irma yang tidak bisa menolak memberikan nomornya kepada Jordan dan mengambil barang bawaannya. Sampai Jordan melihat Irma masuk ke dalam rumah. Jordan langsung pergi, tapi di tempat lain Irma yang melihat dari balik pintu melihat dia pergi.

Sampai di dalam rumah Irma mencoba tenang karena Jordan tampan jika dilihat dari dekat. Sampai dia sadar kalau dia sudah bertukar nomer dengannya.”Tapi bagaimana respon Mia ya jika dia tahu aku tertarik dengan Jordan. Apa lagi jika aku melihat Jordan dai juga tertarik denganku,”kata hari Irma yang tidak ingin menghancurkan persahabatannya dengan Mia.

Irma yang berpikir sampai dia masuk ke dalam kamar setelah dia menaru barangnya dia berendam di dalam bak mandi yang hangat. Irma yang masih terbayang dengan wajah Jordan sampai dia tidak sadar kalau dia mendapatkan pesan pertama dari Jordan.

Jordan yang telah sampai di rumah bibiknya masuk ke dalam kamar setelah dia memberikan pesan kepada Ben sahabat kalau dia mendapatkan nomor Irma. Jordan yang memberanikan diri mengirim pesan kepada Irma untuk pertama kalinya. Jordan yang menuggu pesan balasan dari Irma sampai dia selesai mandi.

Irma yang melihat ke ponselnya ada pesan masuk dari Mia dan satu nomer yang membuat dia berdebar. Irma membuka pesannya dan melihat isi pesannya yang menayakan kalau dia ingin berteman dengan Irma.

Irma yang sangat senang membalas pesannya kalau dia mau berteman dengan Jordan. Setelah dia membalas pesannya dia membuka pesan dari Mia yang menayakan apa dia sudah sampai rumah apa belum dan meminta maaf karena tidak bisa membantu membawa barang bawaannya.

Irma yang membalas kalau dia sudah sampai rumah dan ingin menambah beberapa kata kalau dia tadi bertemu dengan Jordan saat dia pulang dan barang bawaannya di bantu oleh Jordan. Tapi dia urungkan karena Irma mengingat kalau Mia suka dengan Jordan. Kalau dia tahu aku bertemu dengan dia dan bertukat nomor apa dia akan marah dengan Irma.

Irma yang ingin terus berteman dengan Mia dia sembunyikan apa yang dia rasakan sampai waktunya tiba. Irma hanya membalas pesan kalau dia sudah sampai rumah dan tidak apa-apa. Mia yang mendapatkan pesan balasan dari Irma merasa lega tapi hatinya merasa tidak lega setelah mengingat apa yang terjadi tadi di cafe.

Dimana Jordan menatap Irma tidak seperi biasanya. Mia yang ingin menangis hanya bisa menulis dalam buku diarinya. Semua keluh kesahnya dia sampaikan dalam tulisna kecil dalam satu buku diary.

Tanggal x bulan m di cafe. Aku melihat yang tidak harus kau lihat. Tapi aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya karena hati ini merasa sakit. karena orang yang aku sukai menyukai temanku sendiri. Apa yang harus aku lakukan untuk mereka, walaupun hatku juga akan sakit. Apa dia bukan takdirku. Aku harus tahu apa temanku juga menyukainya, jika dia menyukainya aku hanya bisa melihat mereka bersama. Aku harus kuat, semangat Mia.

Tulisan Mia yang dia sampaikan dalam diary kecilnya untuk melepaskan rasa gelisahnya. Setelah dia mulai tenang dia turun dari kamar dan melihat kalau Ibu dan ayah belum kembali. Meri hanya bisa mencari cemilan untuk menemaninya mengerjakan tugas harian.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!