Suamiku pria dewasa

Suamiku pria dewasa

bab 1

Terdengar suara sepatu seorang remaja laki-laki yang sedang berlari terbirit-birit menuju sebuah gg sempit di wilayah padat penduduk.

Remaja itu terlihat begitu ketakutan saat melihat mobil petugas pamong praja berhenti tidak jauh dari gg yang akan ia tuju.

Dari kejauhan pemuda itu sudah bisa melihat segerombolan para muda-mudi tampak, bersiap untuk adu jotos.

Pria dengan penampilan culun itu akhirnya berteriak, memerintahkan kepada rekannya untuk bubar dan segera melarikan diri

"Satpol pp … kabur!" teriak pemuda itu dengan wajah panik.

Kumpulan pelajaran terlihat akan siapa melakukan aksi tawuran di salah satu gg sempit dan sunyi. menoleh dan mereka terkejut melihat rombongan Satpol pp mendekat.

Mereka dari sekolah berbeda, namun seragam mereka tetap sama, putih - abu-abu.

Para pelajar dari tingkat menengah atas itu membubarkan diri masing-masing dengan wajah panik. mereka saling berpencar mencari jalan aman.

"Amy!" Teriak seorang pemuda yang mencari temannya di antara pelajar yang melarikan diri.

"Hey, apa kau melihat Amy?" Tanya pemuda itu sambil berteriak.

"Tidak!" Sahut temannya dengan teriakan juga dan kembali berlari untuk menyelamatkan diri.

"Ke mana tuh, anak ?" Gumam pemuda itu yang terlihat panik.

"Bagaimana ini, bisa-bisa aku kena amukan emak," pemuda itu terlihat gelisah di tempat persembunyian.

Memikirkan teman sekelasnya yang bersikeras untuk ikut dalam rangka tawuran dengan pelajaran sekolah tetangga.

_______

Di sisi lain.

Terlihat seorang gadis dengan tubuh mungil sintalnya, berlari di trotoar jalan raya. Gadis berambut sebahu dengan potongan poni dora itu, tampak begitu ketakutan.

Ia berlari untuk menghindari kejaran para satpol pp di belakangnya, wajah putihnya terlihat berkeringat, rambut yang semula rapi dan wangi kini berubah lepek dan lengket oleh keringat.

Kedua pipinya yang cabi terlihat merona kemerahan tampak terlihat lelah, baju seragam putih abu-abu yang ia kenakan kini terlihat lecek dan kusut, bahkan sudah basah di bagian belakang juga kedua ketiaknya.

Gadis berwajah imut dan manis terlihat berhenti berlari dengan nafas tersengal-sengal. Ia membungkukkan badannya sambil memegang kedua lututnya yang begitu pegal.

Gadis pemilik kelopak mata lebar dengan iris coklat itu mencoba mengatur nafas sambil salah satu tangannya mengusap keringat di dahi dan garis wajahnya.

Sesekali ia menoleh ke belakang, melihat, apakah para satpol PP itu masih mengejarnya. Gadis remaja 18 tahun, menghela nafas lega saat merasa aman dari kejaran para satpol PP.

Ia pun menegakkan punggung mungilnya, menatap sekitar jalan raya yang tampak sunyi pada siang hari. Kedua kelopak mata lebar bulatnya mengkerut, mencari para pedagang minuman seharga dua ribuan yang biasa mangkal di pinggir jalan.

Namun berulang kali mencari, tetap gadis itu tidak menemukan para penjual tersebut.

"Tumben, biasa mereka ramai." Gadis itu bergumam dengan kening mengkerut.

Langkahnya kembali bergerak untuk mencari minum untuk menghilangkan rasa haus, kedua matanya melihat jejeran minimarket yang terkenal di seluruh Indonesia, namun ia menghela nafas saat melihat uang di saku bajunya hanya ada 2000 rupiah.

"Uang segini mah, mana cukup," gerutunya dengan bibir mungil itu mengerucut.

"Coba aku tidak ikut, pasti sudah di rumah, sambil menikmati masakan emak," celotehnya sambil terus berjalan di trotoar jalan raya sambil sesekali menendang sesuatu di hadapannya dengan kesal.

"Ya Allah, aku haus," ucapnya dengan mengeluh dan berjalan dengan langkah lesu.

Namun langkahnya, seketika terhenti dan tubuhnya mematung saat mendengar teriakkan di belakangnya.

Dengan perlahan, lehernya bergerak untuk menoleh. Gadis itu menghela nafas panjang, melihat kembali beberapa pria dengan seragam coklat berlari ke arahnya.

"Astaghfirullah, mereka lagi!" Gumamnya dan kembali mengambil langkah seribu.

"Hey, berhenti!" Teriak salah satu pria berseragam cokelat sambil mengejar gadis bertubuh mungil sintal itu.

Gadis itu pun terus berlari dan kini ia berusaha menyeberang jalan raya, ia terlihat menolah kebelakang dan masih melihat pria-pria itu mengejarnya.

"Kenapa mereka begitu ngotot mengejarku? Ini pasti, karena campi-campi bibi yang membuat pria terus mengejar-ngejar aku." Gadis bermonolog sambil bersembunyi di semak-semak tanaman hias di dekat taman kota.

Gadis itu kembali mengatur nafasnya sambil mengintip di balik persembunyiannya.

Kedua matanya bisa melihat para petugas itu masih berusaha mencarinya, membuat gadis itu semakin kesal. Rasa haus pun semakin menyiksa, belum lagi perasaan pengap juga pegal.

Gadis itu merotasi pasang matanya ke segala arah, hingga kedua kelopak mata indah itu, menangkap pemandangan yang seketika memiliki ide.

Gadis yang bernama, Mandalika Mahendra itu berjalan menuju sebuah mobil mewah yang terparkir tidak jauh dari tempat persembunyiannya.

Ia berjalan sambil menghindari dari pencarian para petugas, hingga ia kini berada di samping mobil mewah berwarna hitam. Gadis yang biasa dipanggil Amy, menoleh kesana-kemari untuk memeriksa keamanan sambil salah satu tangannya mengecek apakah mobil mewah itu terkunci.

Hingga indera pendengarannya menangkap suara yang berasal dari pintu mobil. Seketika senyuman manis gadis itu terlihat, membuat wajahnya semakin manis dengan kedua pipinya yang cabi terdapat lesung pipi.

Amy segera masuk ke dalam mobil mewah itu, ia bersembunyi di kursi bagian belakang dengan merebahkan tubuhnya. Ia mengintip dari jendela yang tidak akan ketahuan dari luar kalau ada orang di dalam mobil, Amy melihat para petugas itu masih mencari dirinya, ia hanya bisa tersenyum lega sambil menghempaskan tubuh ke sandaran kursi.

Ia juga begitu nyaman di dalam mobil yang begitu sejuk dengan aroma jeruk. Amy memejamkan mata menikmati kenyamanan mobil mewah itu.

"Ternyata, begini rasanya mobil mewah," gumam Amy sambil tersenyum sendiri.

Amy tampak memperhatikan dalam isi mobil itu, ia melihat di depan sana sebuah tempat khusus minum kemasan, ia membuka dan seketika bersorak, saat melihat kaleng minum segar di sana.

"Alhamdulillah, rezeki memang tidak ke mana," seloroh gadis itu dengan wajah berbinar.

Sembari menelisik minuman kaleng yang begitu asing di matanya, namun karena begitu haus, Amy tidak memperdulikan kaleng minuman itu.

"Mungkin ini kemasan minuman baru," ucapnya lirih.

"Anggur!" Serunya pelan saat melihat tulisan di galeng tersebut.

"Ini kayak yang sering baba minum? Tapi baba botolnya ada gambar buah bukan tulisan?" Menolongnya lagi dengan kening mengkerut mencoba mencari tahu arti tulisan Inggris di kaleng minuman itu.

Namun sayang, pengetahuannya tentang bahasa Inggris begitu minim, meskipun di sekolah ia mempelajarinya, namun gadis itu memilih tidur daripada mengikuti pelajaran bahasa asing.

Menurutnya pelajaran bahasa asing membuatnya pusing dan mengantuk.

"Masa bodoh lah, yang penting aku tidak haus lagi." Amy mengabaikan barisan tulisan di kaleng minum itu.

Segera ia membuka segel kaleng dan seketika aroma kuat menembus Indra penciumannya.

"Bau-nya aneh," ucapnya dan sedikit mencicipinya.

Namun karena terlalu haus, Amy segera meminumnya dengan tergesa-gesa.

Gadis itu tidak mengetahui kalau minuman yang ia teguk adalah bir dalam kemasan kaleng.

Gadis yang begitu lugu dan ceroboh itu, terlihat menggelengkan kepalanya saat merasakan keanehan di penglihatan. Ia merasa penglihatannya berputar-putar dan melihat seseorang dengan jumlah banyak.

Amy memukul pelan kepalanya dan memejamkan mata kuat, namun penglihatannya semakin berputar-putar dan sedikit demi sedikit kini pandangannya itu menjadi gelap.

Gadis itu akhirnya jatuh tak sadarkan diri di belakang kursi penumpang.

Tidak jauh dari mobil mewah, terlihat beberapa pria bertubuh tinggi sedang berbincang-bincang dengan tertutup dan penuh hati-hati.

Pria yang memiliki punggung lebar dengan tinggi badan 185 cm tampak membelakangi mobil mewah tersebut, ia sedikit berbicara dengan suara pelan.

Pria itu membalikkan badannya setelah rekan berbincangnya pergi, ia berjalan mendekati mobil yang terdapat gadis di dalamnya.

Sosok pria dewasa yang begitu terlihat tampan, usia pria itu sekitar 40 tahun, namun ia terlihat begitu rupawan dengan penampilan gagah juga tubuh yang begitu ideal.

Garis wajah yang tampak tegas dengan ukiran yang nyaris sempurna.

Pria dewasa membuka pintu mobil, ia sedikit tersentak saat menyadari kecerobohannya yang lupa mengunci pintu mobilnya.

Pria itu hanya menghela nafas berat dan kemudian menyalakan mesin mobil, lantas mobil itu pun mulai bergerak, meninggalkan area taman kota yang sedikit sepi.

Tanpa pria berwajah tegas itu ketahui, kalau di kursi bagian belakang sosok gadis sedang meringkuk di sana. Dengan posisi kepala di kursi mobil dan sebagian badannya berada di bawah.

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

/Hammer//Casual//Grimace//Casual//Determined//Left Bah!//Hammer//Shame//Grimace//Hunger//Skull//Angry/

2024-06-25

0

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

/Hammer//Casual//Grimace//Casual//Determined//Left Bah!//Hammer//Shame//Grimace//Hunger//Skull//Angry/

2024-06-25

0

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

kenapa aq suka Michelle morrone y yg jd visual pemeran lakie 🤭🔥

2024-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!