Reinkarnasi Si Kembar

Reinkarnasi Si Kembar

Bab 1 - Kata Cerai

"Bruuuk....."

Barang pecah berseraakan dimana-mana membuat Eza dan Ezi yang kala itu berusia 5 tahun terkejut. Orangtua nya bertengkar satu sama lain. Pertengkaran itu sudah biasa di lihat oleh Si Kembar, namun ada rasa sedih dibenak keduanya meskipun masih kecil.

Ezi anak laki-laki yang memiliki kelebihan dari anak lainnya, meskipun papa nya hanya mengajarkan anaknya dasar komputer kala itu namun Ezi dengan cepat bisa menguasainya padahal ayahnya hanya mengajarkan dasar mengetik saja. Kala itu perekonomian orang tua nya tengah dalam kesulitan.

Eza anak perempuan yang memiliki kemampuan mengenali sebuah penyakit. Awalnya dia hanya suka bermain dokter-dokteran namun siapa sangka ketika seorang anak jatuh tersungkur karena sebuah batu dia pun memegang tangan anak itu dan mengatakan bahwa anak tersebut memiliki penyakit alergi. Saat itu banyak yang tidak percaya, seiring berjalannya waktu kemampuannya terus di asah.

Meskipun Eza dan Ezi hidup dalam kekurangan, di usia masih kecil mereka mampu membantu kedua orangtuanya berdagang dengan cara mereka. Ezi saudara laki-lakinya membantu sebuah lembaga sekolah membuat website dan lain sebagainya di usia mereka 7 tahun.

Begitupun Eza yang memiliki kemampuan menemukan obat herbal yang mampu menyembuhkan luka dia membuat ramuan sendiri di rumahnya. Orangtuanya tidak pernah bertanya kegiatan kedua anaknya, yang penting tidak melakukan hal aneh itu sudah cukup bagi kedua orangtuanya.

Hingga Eza dan Ezi berusia 10 tahun, mereka kunjungan bersama dengan teman sekolah ke sebuah Auditorium yang sangat besar. Eza dan Ezi mampu menyebutkan sejarah yang tertulis di dalamnya. Guru berdecak kagum keduanya menyampaikan sebagai tour gaide , sehingga manager gedung Auditorium itu memanggil gurunya untuk berbicara dengan si kembar. Ibu guru pun mengizinkan nya.

Eza dan Ezi dipertemukan dengan direktur atau pemilik Auditorium tersebut dan membicarakan beberapa hal kepada mereka. Pembicaraan itu mampu membuat Kepala Direktur tersebut tertawa lepas.

"Eza dan Ezi, mau kah kalian menjadi model bagi auditorium kami di media online." Ucap Direktur Ma.

"Ehm bisa Pak, tapi kita harus membuat kesepakatan dulu agar sama-sama ikhlas menjalaninya, karena tidak ada gratis di dunia ini." Ucap Ezi saudara laki-laki Eza.

"Hahaah, anak usia 10 tahun sudah bisa bernegosiasi dengan Seorang direktur seperti saya." Ucap Direktur Ma.

"Kami memang masih kecil Direktur Ma, namun kemampuan kami pun melebih kalian orang dewasa, orang tua kami mengajar kan hal-hal baik, jadi sebagai bahan pertimbangan apakah kita bahas kontrak kita." Ucap Eza.

"Baik, dengan syarat kalian besok datang lagi ke sini, Bapak akan menyuruh guru kalian mengantarkan kalian kesini ini lagi." Ucap Direktur Ma.

"Tak perlu Pak, ini kartu nama saya Ezi Geinya, jadi silahkan kirim pesan ke sini dan juga kirim kesepakatan kita bersama, dan kami berdua akan mempertimbangkan nya, kami pastikan auditorium milik Bapak Ma akan ramai melebih ekspekstasi yang Bapak inginkan." Ucap Ezi memberikan gambaran.

"Haha, nak Eza dan Ezi kalian memang anak-anak yang memiliki kemampuan masa depan yang tinggi, baik Bapak akan menunggu hal itu." Ucap Direktur Ma.

"Ingat Ya Pak, satu sama lain tidak boleh melanggar kontrak, jika itu terjadi maka kontrak dibatalkan dan anda harus mengganti rugi." Ucap Ezi.

"Yups, jika Direktur Ma, tidak mau mengalami kerugian maka jangan mempermainkan kita." Ucap Eza.

Eza dan Ezi pergi dari ruangan tersebut dibantu oleh Bu Syeri. Bu Syeri seorang wanita yang sudah menikah dan sangat menyayangi anak-anak, kala itu Bu Syeri sedang mengandung yang berusia 5 bulan kala itu.

"Eza dan Ezi, kalian yakin mau jadi model auditorium di sini, Ibu tahu kalian memiliki kemampuan di luar anak-anak sebaya dengan kalian, jadi Ibu berharap kalian tetap waspada yaa, karena Ini tidak ingin terjadi sesuatu dengan kalian." Ucap Bu Syeri.

Eza dan Ezi memeluk Bu Syeri melebihi orang tua mereka. Ibu Syeri sangat baik kepada semua anak-anak di sekolahnya, bahkan Ini Syeri terkadang membawa makanan untuk dibagi ke mereka. Selain Ini Syeri wali kelas mereka, Bu Syeri guru yang paling di sukai dimana-mana karena kebaikan hatinya.

Waktu pun terus berlalu, seluruh anak-anak pulang dan memasuki bis. Semua anak-anak pada tidur semua kecuali Eza dan Ezi kedua nya paling suka mengamati di setiap perjalanan mereka, Ezi berpikir bagaimana menghilang rasa jenuh di kala menunggu di bis dia berpikir ada baiknya dia menciptakan sebuah game yang bisa membantu seseorang dari kejenuhan. Eza pun demikian dia suka melihat seseorang yang mabuk jalan, dia berpikir bagaimana cara membuat obat tanpa kesulitan meminum air putih.

Keduanya berpikir seperti biasanya. Bu Syeri yang melihat hal itu langsung menegur keduanya.

" Eza dan Ezi, kalian tidur yaa sekarang kita akan sampai ke sekolah sekitar satu jam lagi, jadi Ibu berharap kalian mau beristirahat sejenak oke." Ucap Bu Syeri berbicara lembut.

Keduanya menuruti perintah Bu Syeri bagi mereka perintah dari Bu Syeri adalah wajib. Si kembar pun tertidur dengan pulasnya.

Beberapa jam kemudian...

Mereka pun sampai di School Of Skill . Sekolah ini tersedia semua jurusan yang anak ditempatkan sesuai dengan kemampuannya. Meskipun demikian anak-anak yang berusia sama akan di satukan di kelas yang sama ketika jalan-jalan keluar sekolah. Bu Syeri bukan hanya wali kelas Eza dan Ezi tapi beberapa jurusan lainnya.

"Alhamdulillah sampai juga di sekolah." Ucap anak-anak yang lain.

Eza dan Ezi sudah turun dari tadi, keduanya tidak melihat kedua orangtuanya menjemput mereka.

Ketika semua pada pulang Eza dan Ezi bingung tidak memiliki uang mereka pun berinisiatif untuk mengambil uang di akun ponselnya 5 dolar. Namun, hal itu tidak jadi Bu Syeri mendekati keduanya.

"Eza dan Ezi hayoo kita ke mobil Ini, Ibu akan antar kalian ke rumah yaa." Ucap Bu Syeri.

Keduanya sangat bahagia mereka tidak harus mengeluarkan uang untuk membayar taxi. Keduanya sangat berterima kasih dengan Bu Syeri yang selalu membantu mereka, padahal si kembar tidak pernah mengeluh atau mengadu jika perekonomian orangtuanya sedang sulit.

Eza dan Ezi memang sengaja menyimpan uang mereka di akun pribadi mereka untuk keperluan mendesak karena kedua orangtuanya hanya memperdulikan mereka sekolah dan soal makan selebihnya tidak ada perhatian sama sekali.

Eza dan Ezi sebenarnya bahagia di kala kecil karena perusahaan papa mereka bangkrut hal itu lah yang menyebabkan konflik di antara keduanya. Namun, meskipun kedua orangtuanya bertengkar sekalipun tidak pernah kasar kepada anak-anaknya.

Eza dan Ezi pun berterima kasih kepada Bu Syeri. Bu Syeri pun pamit, hingga si kembar sampai di depan pintu rumah dengan mengetok pintu namun tidak ada jawaban. Eza dan Ezi masuk saja karena tidak di kunci.

Lagi-lagi keduanya mendengar pertengkaran untuk ke sekian kalinya, namun mereka terperangah ketika mama mereka meminta permohonan pada papanya.

"Aku mau cerai dengan kamu Pa, aku mau cerai." Ucap Mama si kembar.

Mama pun terus menangis di dalam kamar. Suara bising itu pun kembali diam, papa sedang membujuk mama mereka.

🍁💐💐💐💐

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

aku mampir kak, jika berkenan mampir dikaryaku, Terima kasih🙏

2023-10-02

2

Fenti

Fenti

kasian ini dampaknya ke mental

2023-10-02

1

Alena

Alena

kasihan banget sih, dari kecil udh melihat hal seperti itu hm

2023-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kata Cerai
2 Bab 2 - Arena Bela Diri
3 Bab 3 - Takluk
4 Bab 4 - Waktu Berlalu
5 Bab 5 - Waktu Berlalu part 2
6 Bab 6 - Percakapan Bayi
7 Bab 7 - Mimpi bertemu orangtua Si kembar Remaja
8 Bab 8- Pesta Syukuran
9 Bab 9 - Pernyataan
10 Bab 10 - Dunia Baru
11 Bab 11 - Pengembangan
12 Bab 12- Sekolah Baru
13 Bab 13 - Firasat
14 Bab 14 - Diam-diam
15 Bab 15 - Kepergian Gita
16 Bab 16- Ulah si kembar
17 Bab 17-Masa Lalu Keluarga Gita
18 Bab 18-Ketakutan
19 Bab 19-Terkejut
20 Bab 20- Tuan Smith Sembuh
21 Bab 21-Viral
22 Bab 22 - Viral2
23 Bab 23 - Tidak dipedulikan
24 Bab 24 - Pesta
25 Bab 25 - Malu-malu
26 Bab 26 - Hubungan Weyi dan Gita
27 Bab 27 - Pernyataan Cinta gagal
28 Bab 28 - Makan malam
29 Bab 29 - Kisah Arfie
30 Bab 30 - Kecelakaan
31 Bab 31 - Tanpa terasa
32 Bab 32 - terkejut
33 Bab 33 - sengit
34 Bab 34 - Menjenguk
35 Bab 35 - Sadar
36 Bab 36 - cerita si kembar
37 Bab 37 - hukuman
38 Bab 38 - Canggung
39 Bab 39 - menjelang
40 Bab 40 - Pesta keluarga
41 Bab 41 - cerita Eza dengan mama
42 Bab 42 - sunyi
43 Bab 43 - tidak biasa
44 Bab 44 - makan siang bersama
45 Bab 45 - kepulangan Gita
46 Bab 46 - kedekatan Arfie dan Eza
47 Bab 47 - kembali semangat
48 Bab 48 - masuk rumah sakit
49 Bab 49 - merasa bahagia
50 Bab 50 - Celaka
51 Bab 51 - tidak bisa menolak
52 Bab 52 - kaku
53 Bab 53 - tiba-tiba
54 Bab 54 - Mengundurkan diri
55 Bab 55 - Kembali kerja
56 Bab 56 - Bingung
57 Bab 57 - Hubungan rumit
58 Bab 58 - Saling pengertian
59 Bab 59 - Dokter Nada dan Ezi
60 Bab 60 - Perseteruan
61 Bab 61 - Duo Asmara
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 - Kata Cerai
2
Bab 2 - Arena Bela Diri
3
Bab 3 - Takluk
4
Bab 4 - Waktu Berlalu
5
Bab 5 - Waktu Berlalu part 2
6
Bab 6 - Percakapan Bayi
7
Bab 7 - Mimpi bertemu orangtua Si kembar Remaja
8
Bab 8- Pesta Syukuran
9
Bab 9 - Pernyataan
10
Bab 10 - Dunia Baru
11
Bab 11 - Pengembangan
12
Bab 12- Sekolah Baru
13
Bab 13 - Firasat
14
Bab 14 - Diam-diam
15
Bab 15 - Kepergian Gita
16
Bab 16- Ulah si kembar
17
Bab 17-Masa Lalu Keluarga Gita
18
Bab 18-Ketakutan
19
Bab 19-Terkejut
20
Bab 20- Tuan Smith Sembuh
21
Bab 21-Viral
22
Bab 22 - Viral2
23
Bab 23 - Tidak dipedulikan
24
Bab 24 - Pesta
25
Bab 25 - Malu-malu
26
Bab 26 - Hubungan Weyi dan Gita
27
Bab 27 - Pernyataan Cinta gagal
28
Bab 28 - Makan malam
29
Bab 29 - Kisah Arfie
30
Bab 30 - Kecelakaan
31
Bab 31 - Tanpa terasa
32
Bab 32 - terkejut
33
Bab 33 - sengit
34
Bab 34 - Menjenguk
35
Bab 35 - Sadar
36
Bab 36 - cerita si kembar
37
Bab 37 - hukuman
38
Bab 38 - Canggung
39
Bab 39 - menjelang
40
Bab 40 - Pesta keluarga
41
Bab 41 - cerita Eza dengan mama
42
Bab 42 - sunyi
43
Bab 43 - tidak biasa
44
Bab 44 - makan siang bersama
45
Bab 45 - kepulangan Gita
46
Bab 46 - kedekatan Arfie dan Eza
47
Bab 47 - kembali semangat
48
Bab 48 - masuk rumah sakit
49
Bab 49 - merasa bahagia
50
Bab 50 - Celaka
51
Bab 51 - tidak bisa menolak
52
Bab 52 - kaku
53
Bab 53 - tiba-tiba
54
Bab 54 - Mengundurkan diri
55
Bab 55 - Kembali kerja
56
Bab 56 - Bingung
57
Bab 57 - Hubungan rumit
58
Bab 58 - Saling pengertian
59
Bab 59 - Dokter Nada dan Ezi
60
Bab 60 - Perseteruan
61
Bab 61 - Duo Asmara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!