Siva terus saja menyerang Eza. Eza terus saja mengelak, memang sengaja pukulan yang dilayangkan oleh Siva dihindari oleh Eza. Perbincangan pun terjadi di sela-sela orang yang menonton.
"Eza itu bisa bela diri nggak yaa, masa' dari tadi hanya mengelak saja, kalau begitu saya pun melakukannya" ucap Dina teman dekat Siva..
"Iyaa benar kita yakin kalau yang akan memenangkan bela diri ini Siva" ucap Tata sambil memberikan semangat kepada sahabatnya.
Dina dan Tata pun mendekati Gita yang tengah gusar melihat tingkah Eza yang hanya bisa mengelak. Namun, meskipun dia gusar Gita masih memiliki optimis bahwa Eza akan memenangkan pertandingan walau yakinnya hanya 10 persen.
"Hey Gita, kita taruhan yook 10 dolar satu orang" ucap Dina dan Tata menyodorkan uangnya.
"Ehm nggak bagus kali kita taruhan" ucap Gita memberi nasehat pada keduanya.
"Bilang saja kalau tidak punya uang, dasar orang miskin !" ucap Dina menghina Gita.
Weyi pun mendatangi ketiga wanita tersebut dan berkata.
"Saya yang akan menggantikan Gita taruhan, kenalin saya Weyi, berapa tadi taruhannya" ucap Weyi bertanya dan menyodorkan uang mereka.
"10 dolar berarti kita bertiga 30 solat, kalau gitu biar Gita saja yang pegang uang kita, orang miskin kan nggak pernah pegang uang banyak begitu" ucap Tata menghina dan memberikan uang taruhan mereka.
Pertarungan pun terjadi sengit, kali ini Siva memainkan kakinya hendak mengunci pertahanan Eza. Namun, sayang nya Eza mampu mengubah keadaan. Bahkan, Eza yang menyerong kakinya dan menghentikannya dan terjatuh lah Siva.
"Bruuuuk...." tubuh Siva pun jatuh ke lantai.
"Argh, ayooo Siva bangun, kamu bisa" teriak Tata dan Dina.
Tata dan Dina baru kali ini melihat Siva terjatuh dengan sangat keras.
"Dina, tidak pernah ada yang bisa menjatuhkan Siva dengan begitu keras" ucap Tata menatap keduanya dalam pertandingan tersebut..
"Iya sama juga, bahkan aku tidak menduga si miskin Eza mampu mengembalikkan keadaan" ucap Dina yang menatap pertandingan tersebut.
Siva pun mampu berdiri kembali...
"STOP...." istirahat dulu ucap seseorang yang ditunjuk menjadi juri.
Siva dan Eza pun beristirahat...
"Siva, bagaimana menurut mu kemampuan Eza?" ucap Dina memegang dagunya.
"Ehm kemampuan sih, mungkin di atas aku, tapi aku yakin bisa nenghadapinya" ucap Siva berlagak sombong.
"Semoga saja kamu bisa menang ke depannya" ucap Tata memegang pundak Siva memberikan keyakinan bahwa dia akan menang.
"Ehh kakak ku yang terganteng, nanti jangan lapor ke mama dan ayah yaa"ucap Eza memberi kode.
"Bhaaa... Oke itu gampang, tapi kamu harus menang dulu karena Weyi sudah ikut taruhan untuk kamu" ucap Gita membeberkan..
"Beneran kak Weyi, kamu taruhan demi aku, waah kalau begitu aku harus menang, kayaknya Siva akan mengambil kelemahan ku" ucap Eza tersenyum kecil.
"Oke lah karena kalian mau aku memenangkan nya maka, aku akan memenangkan buat kalian jadi kita bisa makan besar uang dari Kak Weyi ... bhahahah" ucap Eza tertawa.
Ezi, Gita dan Weyi pun ikut tertawa karena Eza tertawa lebih dahulu.
"Idiiih, mereka tertawaan apa yaa?, jadi penasaran" ucap Dina menuju ke arah Gita.
"Gimana Kak Weyi?, apakah masih mau berganti memenangkan Siva" ucap Dina dengan nada sombong.
"Bhahaa... Mana mungkin aku beralih pilihan, pilihan ku tetap pada Eza dong" ucap Weyi.
Dina pun memalingkan wajah nya dengan cepat karena kesal dengan tingkah Eza dan teman-temannya.
"Pokoknya kami harus menang Siva, kami yakin kamu akan menang mengalahkan Eza" ucap Dina dengan nada kesal.
Eza dan Siva pun kembali ke arena karena akan memulai kembali pertandingan bela diri.
Lagi-lagi Siva pun memulai kembali pertandingan tersebut. Eza berusaha mengelak karena ingin melihat cela yang akan memenangkan dirinya.
Di saat Siva tengah kecapaian karena telah memulai lebih dulu, sejak itu lah Eza mengambil cela tersebut. Eza memegang pundak Siva dan kakinya menyibak kaki kiri Siva dan Siva pun terjatuh dengan rasa sakit yang luar biasa. Hentakkan badan Siva yang jatuh ke lantai matras membuatnya kesakitan berkali-kali.
"Awww...." ucap Siva kesakitan.
Siva pun kesakitan luar biasa.
Hingga juri pun menghitung ...
1......
2.......
3.........
Selamat Eza kamu memenangkan pertandingan nya, saat juri memegang tangan Eza menaikan ke atas.
"Yeesss, the winner" ucap Weyi.
"Oke Dina, uang ini jadi milik kami terima kasih yaa buat kalian berdua, atau perlu dikembalikan uang ini agar bisa mengantarkan Nona Siva kalian ke rumah sakit" ucap Weyi bahagia.
"Ciiiiihhh !!!, ambil saja uang nya, anggap saja aku memberi pada pengemis" ucap Dina meludah di depan Weyi.
Weyi pun mendekati Dina, dan memegang pipi wanita itu dengan mengancam.
"Ingat Yaa Din, elo itu wanita... wanita..., jika sikap elo tidak berubah suatu saat elo yang akan mengemis mendekati gue, dan gue akan ingat cacian elo hari ini" ucap Weyi melepaskan tangannya dari pipi Dina.
"Dasar cowok brengsek, awas saja loe" ucap Dina menaikan tangannya di pinggang.
"Bhahahah, Dina... Lihat saja suatu saat nanti kamu akan bertekuk lutut pada ku" ucap Weyi menatap wanita itu dengan sinis.
Weyi dan Ezi pun meninggalkan Dina yang mengomel dari tadi.
"Hey, Weyi apakah kamu sedang datang bulan?, sejak kapan banyak bicara dengan Dina?, seorang wanita yang membuat singa yang tengah tertidur jadi bangun" ucap Ezi tertawa.
"Bhahahah, yaaa wanita itu nyebelin banget Ezi, elo pikir deh mana ada cewek yang berani bicara tidak sopan pada ku" ucap Weyi tersenyum kecil.
Weyi dan Ezi pun tertawa bersama hingga tanpa mereka sadari kedatangan Eza membuyarkan mereka.
"Baaaaahhhh,.., " ucap Eza memberikan kejutan pada Ezi dan Weyi.
"Yaa ampun, adikku tercinta jangan suka buat kakakmu ini jantungan, kamu nggak sayang dengan kakakmu lagi yaa" ucap Ezi mencubit adiknya.
Gita dan Weyi pun saling bercanda satu sama lain. Dasar si kembar kalau bertemu berkasih sayang saja. Keduanya mulai asyik dengan dunia mereka. Hingga Gita dan Weyi pun langsung menengahi keduanya.
"Mari aku traktir kita makan uang taruhan yang tadi, terserah pesan apa terus kita belanja setelahnya" ucap Weyi mengajak teman-temannya.
"Bhahahah, kalau gratis kita mau banget Weyi, hayooo segera kita naik mobil ku saja" ucap Weyi.
Mereka pun menuju parkiran mobil mereka tidak menyangka bahwa Weyi memiliki mobil.
"Weyi, sejak kapan kamu punya mobil?, kok aku tidak pernah melihatmu" ucap Ezi bertanya.
"Heheh, sejak lama kok hanya saja jarang aku pakai, agar aku bisa lebih dekat dengan kalian" ucap Weyi mengajak mereka langsung masuk ke mobil.
Setelah masuk ke dalam mobil, mereka makan bersama-sama dan menikmati kebersamaan hari itu.
🍁💐💐💐🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
I ❤️ U
hahaha kepedean
2023-04-08
3
lilis herawati
Kisahnya bikin gemes dan penasaran. Maju terus thor.....
2023-03-06
3
lilis herawati
Tata dan Dina cs Siva ya thor?
2023-03-06
3